446551245-2-Kimia-Medisinal-Penemuan-dan-Pengembangan-Obat-pptx.pptx

oktaasinta18 0 views 42 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 42
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42

About This Presentation

Oke


Slide Content

Kimia Medisinal Rizki Awaluddin , S.Farm ., M.Biomed “ Penemuan dan Pengembangan Obat ”

Kelas online Kode classroom 4A: dmw9bz1

Kode classroom 4B: pym5qiq

Drug discovery is long journey

Drug discovery is long journey

Empirical study History in drug discovery < 1900 1900 1975 1980 1990 Functional study Ligand-binding study Molecular biology study Genomic study

Screening of pharmacology Acute toxicity study Stability study Advance pharmacology Sub acute toxicity studies Carcinogenicity & Mutagenicity studies Pharmacokinetic study on animal Phase I clinical study Phase II clinical study Phase III clinical study Product development Chronic toxicity studies Registration & Marketing Phase IV clinical study Pharmacokinetic study on human Lead compound Drug discovery and development process

Perbedaan penemuan obat dan perkembangan obat ??

Perbedaan Penemuan Obat dan Pengembangan Obat (WHO, 2004) A. Penemuan Obat Mencari / menelusuri senyawa baru yang efektif pada target penyakit Memiliki efikasi yang bagus pada hewan coba model penyakit Efek toksik rendah ( dapat diterima ) B. Pengembangan Obat Proses evaluasi obat baru sebagai terapi dan kontrol penyakit untuk mendapatkan kandidat obat yang efektif dan aman pada manusia Uji klinik fase I Uji klinik fase II Uji klinik fase III Uji klinik fase IV ( post marketing surveillance )

Penemuan Obat Senyawa Obat Alamiah Semi- sintesis Sintesis Senyawa aktif terdapat di alam baik pada tanaman , h ewan , atau mineral Obat didapatkan dari sintesis dengan bahan dasar dari bahan alam Obat yang di produksi d ari bahan buatan (non alamiah )

Alamiah A. Berasal dari tanaman Papaver somniverum (opium)  Morfin Digitalis lanata (foxglove)  Digoxin Taxus brevifolia ( Taxus )  Paclitaxel B. Berasal dari hewan Insulin  ekstrak pankreas babi (pork) dan sapi (bovine) Heparin  Lintah (leech) Vitamin B12  Ekstrak liver C. Berasal dari mineral Ferro sulfat (FeSO 4 )  Anemia Magnesium sulfat (MgSO 4 )  Purgative Aluminum hidroksida (Al(OH) 3 )  Antasida

Catharanthus roseus

Microbes as sources of drug Antibiotics Chloramphenicol Tetracyclin Erythromycin Cyclosporin Cephalosporins Antifungal Griseofulvin Compactin ( Penicillium citrium ) Inhibitor HMCCo -A reductase Mevinolin ( Aspergillis terreus )

Recombinant DNA technology in drug discovery + + Vektor fragmen DNA DNA rekombinan bakteri DNA rekombinan masuk dalam host Replikasi DNA rekombinan Pembelahan host Koloni bakteri pada kultur

Recombinant DNA technology products in clinical development Product Disease indication Status Hormones & Growth Factors Human insulin Diabetes Approved 1982 Human growth hormone ( hGH ) Growth hormone deficiency Approved 1985 Epidermal growth factor (EGF) Corneal transplants, cancer, burns, ulcers, wound healing Phase I/II Tissue necrosis factor (TNF) Cancer, wound healing Preregistration Erythropoetin (EPO) Anemia of kidney dialisis Approved 1989 Enzymes and Inhibitors Tissue-type plasminogen activator (t-PA) Myocardial infarction Pulmonary embolism Approved 1987 Approved 1990 Factor VII:C Hemophilia Phase II Factor VIII Hemophilia Approved 1993 Urokinase Myocardial infraction Phase II Cytokines Interleukin-2 (IL-2) Renal cell carcinoma Approved 1992 IL-4 Cancer immunomodulator Phase I/II Interferon-  (INF- ) Hairy-cell leukemia Approved 1986 INF-  AIDS Approved 1993

Semi- sintesis “ Obat hasil sintesis namun bahan dasar berasal dari alam ” Willow tree bark Aspirin

Cinchona sucirubra (1818) Quinine Chloroquine Mefloquine

Sintesis Paracetamol atau Acetaminophen “ Obat diproduksi dari bahan dasar sintetik sepenuhnya ”

Bagaimana proses penemuan obat ?

Pendekatan penemuan obat Penemuan Obat Pendekatan Klasik ( Classical approach ) Pendekatan Rasional ( Rational approach ) P enelusuran senyawa obat didapat melalui percobaan / kebetulan dan tidak dapat diprediksi Pengembangan obat berdasarkan struktur dan fungsi target molekul

Perbedaan kedua pendekatan tersebut ( Takenaka , 2001)

A. Pendekatan klasik ( Classical approach ) 1 . Penapisan acak senyawa ( screening ) Metode ini banyak digunakan baik skala laboratorium maupun industri , yang berbeda hanya kapasitas uji . Prinsip : “ I dentifikasi bahan uji ( dalam jumlah banyak ) dan efeknya dalam waktu singkat , untuk mencari potensi efek farmakologi yang paling kuat ” beberapa senyawa didapatkan dari pengujian dalam jumlah senyawa yang banyak pada sel , organ ataupun hewan Pengujian pada hewan coba banyak menghabiskan waktu , biaya , bahan dan masalah etik penelitian High troughput screening (HTS) dikembangkan untuk mendapatkan senyawa potensial dengan cepat , dan efektif .

M angosteen ( Garcinia mangostana L) Pada tahun 1958 , isolasi senyawa dari berbagai bagian yang berbeda . D idapatkan kandungan senyawa kimia berupa : 1. Benzophenone 2. Flavonoid 3. T riterpenoid 4. X anthone (> 70 senyawa turunan ) 5. S enyawa yang lainnya . (K inghorn , et. al., 2010)

2. Kejadian tidak sengaja ( serendipity ) penemuan obat yang terjadi secara kebetulan / tidak dapat diprediksi melalui eksperimen . Alexander fleming  mendapatkan nobel atas penemuan penicillin yang tidak disengaja Senyawa asetanilid  kekeliruan pemberian terapi untuk pengobatan parasit , seharusnya naftalen Senyawa sildenafil  digunakan sebagai dilatasi pembuluh jantung yang beraksi pada cyclic-GMP, akan tetapi sildenafil memicu sekresi nitrit oksida (NO) Senyawa Allopurinol  sebagai antikanker dengan inaktivasi 6-mercaptopurin, namun memiliki efek penghambatan pada enzim xantin oxidase (anti gout)

3 . Berdasarkan empiris ( ethnopharmacology ) Penemuan obat berdasarkan kebiasaan masyarakat pada penyakit tertentu Artemsia annua L  digunakan oleh pengobatan cina untuk malaria, dan pada tahun 1970 diisolasi artemisinin Artemisia annua (L.) Senyawa A rtemisinin

Historis Perkembangan Obat dari Bahan Alam Realitas perspektif Mesopotamia (2600 SM) Ebers Papyrus (1500 SM) Wu Shi Er Bing (100 SM) Shemong Herbal (100 SM) Tang herbal (659 M) Sushruta Samhitas (1000 SM) 80 % penduduk dunia di negara berkembang 80% nya memanfaatkan tanaman obat 25 % sediaan di AS merupakan bahan alam 250 ribu spesies tanaman di dunia 90 spesies menyumbangkan 119 obat modern

Obat Modern dari Bahan Alam Obat Indikasi Spesies Tanaman Aspirin Analgetik , antiinflamsi Filipendula ulmaria Atropin Dilator pupil Atropa belladonna Dikumarol Antitrombosit Melilotus officinalis Digoksin Gagal jantung Digitalis purpurea Digitoksin Gagal jantung D. purpurea Emetin Antiamuba Psychotria ipecacuantha Efedrin Bronkodilator Ephedra sinica Hiosiamin Antikolinergik Hyoscyamus niger Ipecac Emetik P. ipecacuantha Ipratropium Bronkodilator H. niger Quinidin Antiaritmia C. pubescens Reserpin Antihipertensi Rauvolfia canescens Teofilin Antiasma Camellia sinensis

Tubocurarine

4 . Studi metabolit obat + Merah prontosil Sulfonamid Reduksi In vitro in aktif In vivo aktif In vitro aktif In vivo aktif

Drug Metabolite Drug Metabolite Kloralhidrat Trikloroetanol Fenfluramin Norfenfluramin Amitriptilin Nortriptelina Glutatimid 4-OHGlutatimid Klorfibrat Asam klofibrat Imipramin Desimipramin Kodeine Morfina Metilfenobarbital Fenobarbital Daunorubisin Daunorubisinol Molsidomin Sidnonimina Diazepam N-demetildiazepam Oksazepam Petidin Norpetidin Digitoksin Digoksin Fenasetin Parasetamol Difenoksilat Difenoksin Metabolit aktif obat

5 . Mempelajari metabolisme organisme Adenosin Inosin Hiposantin Santin Asam urat Alupurinol Alosantina Oksidase santina Oksidase santina Penghambatan Penghambatan

Pendekatan Rasional ( Rational approach ) Proses menemukan obat baru secara logis dan dapat dijabarkan secara teoritis Desain obat rasional diawali dengan hipotesis bahwa menentukan target biologis memiliki efektivitas yang tinggi Structure activity relationship (SAR) menjadi pedoman mengkaji aktivitas / efek farmakologi yang dihubungkan dengan stuktur obat

Jenis Desain Obat Rasional Struktur 3D target biologis (receptor-based drug design) Informasi protein target sudah diketahui , baik terkait mekanisme kerja , sifat , dan tempat ikatan antara kandidat obat dengan reseptor . Sehingga dicari senyawa yang aktif berikatan pada tempat ikatan tsb Struktur senyawa aktif diketahui ( pharmacophore -based drug design) H anya diketahui senyawa ( hasil isolasi / desain senyawa sintesis ) kemudian ditelusuri aktivitasnya pada berbagai reseptor atau protein target

Penemuan obat antihistamin

Penemuan obat antihistamin

Visualisasi pemodelan obat yang dihasilkan dari penelitian pada pendekatan rasional

Kelas 4A, Tugas 08.12.2019 Tugas mandiri ( paperless ) Buat deskripsi terkait perkembangan obat dari bahan alam yang menjadi obat modern, sertakan sebagai berikut : Sejarah penemuan Profil obat ( struktur , fisikokimianya , cara kerja obat atau apapun yg bisa menjelaskan informasi obat ) Proses pengembangan obat menjadi obat modern Tugas diupload ke google classroom, maksimal Ahad ( 15 Des 2019) pukul 23.59 WIB.

Kelas 4B, Tugas 09.12.2019 Tugas mandiri (paperless) Buat deskripsi terkait perkembangan obat dari bahan alam dari tanaman (Slide ke-29) yang menjadi obat modern, Jelaskan tentang : Sejarah penemuan Profil obat ( struktur , fisikokimianya , cara kerja obat atau apapun yg bisa menjelaskan informasi obat ) Proses pengembangan obat menjadi obat modern Tugas diupload ke google classroom, maksimal Senin ( 16 Des 2019) pukul 23.59 WIB
Tags