MELAKUKAN DIALOG REFLEKTIF DENGAN PENDEKATAN COACHING Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kepala Sekolah memiliki tugas melakukan coaching kepada guru. Penjelasan lebih lanjut ada pada buku Panduan Kerja Kepala Sekolah
Daftar Istilah Coaching : kegiatan percakapan yang menstimulasi pemikiran coachee dan memberdayakan potensi coachee C oach : pemberi manfaat dan pelaksana kegiatan coaching C oachee : penerima kegiatan dan manfaat kegiatan coaching Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Definisi International Coaching Federation www.coachingfederation.org Definisi Coaching Kemitraan dengan individu dalam suatu proses kreatif , dengan tujuan memaksimalkan potensi pribadi dan profesionalnya
Proses Coaching Proses menghantarkan seseorang dari tempat dia berada saat ini ke tempat lain yang menjadi tujuannya
Makna Definisi Coaching Bermitra Seorang coach harus membangun rasa setara, tidak lebih tinggi/rendah dibandingkan coachee-nya Kemitraan ditunjukkan juga dengan mengedepankan tujuan coachee Proses Kreatif Proses kreatif dilakukan melalui percakapan, yang memicu proses berpikir coachee Percakapan dilakukan untuk memetakan, menggali situasinya, dan nantinya menghasilkan ide-ide baru Percakapan dilakukan dalam bentuk komunikasi 2 arah Memaksimalkan Potensi Percakapan coaching harus diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuslan oleh coachee, yang paling mungkin dilakukan dan paling besar kemungkinan berhasilnya.
Mindset Coaching
Mindset Coaching FOKUS PADA "PEMBELAJAR" MEMILIKI KESADARAN DIRI YANG KUAT BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU MAMPU MELIHAT PELUANG BARU & BERPIKIR KE DEPAN
Fokus Pada Pembelajar Coach memusatkan perhatian pada orang yang dicoachingnya, bukan pada "topik" yang dibawanya dalam percakapan. Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun yang dibawa oleh coachee, dapat membawa kemajuan pada coachee, sesuai keinginan coachee.
Bersikap Terbuka Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap pemikiran-pemikiran coachee Ditandai dengan minimnya pelabelan atau analisa tentang baik/buruk atau benar/salahnya pemikiran tersebut Ditandai juga dengan kemampuan menerima pemikiran dengan tenang, dan tidak menjadi emosional
Bersikap Ingin Tahu Lebih Banyak Seorang coach memelihara rasa ingin tahu (curiosity) yang besar terhadap apa yang membuat coacheenya memiliki pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi selama pembicaraan Juga mampu menangkap adanya emosi/energi yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik dari dalam diri maupun dari coachee
Mampu Melihat Peluang Baru & Masa Depan Coach harus mampu melihat peluang perkembangan yang ada dan juga bisa membawa coachee melihat masa depan
TIRTA Alur percakapan coaching, untuk digunakan dalam sesi coaching
Tujuan yang kita tentukan di sini adalah TUJUAN PERCAKAPAN (30-90)’, bukan tujuan yang lain. Tujuan percakapan terdiri dari 2 hal: Agenda/Topik Percakapan Hasil dari Percakapan Ada 2 Pertanyaan yang Harus diajukan: Pertanyaan tentang Agenda: Apa yang topik/agenda percakapan kita kali ini? Pertanyaan tentang hasil: Apa yang ingin Bapak/Ibu dapatkan dari percakapan ini? T I R TA T ujuan
Ini tahap saat coach membantu coachee melihat/mengidentifikasi apa saja yang sebetulnya ada di dalam situasinya saat ini. Ini mencakup fakta yang kasat mata dan tak kasat mata (perasaan, keinginan, dorongan) Tujuan tahap ini adalah memperjelas, menggali dan memetakan situasi Contoh pertanyaan: Situasinya sekarang seperti apa? Apa yang mempengaruhi hal itu? Situasi yang diinginkan seperti apa? Apa yang bisa membuat itu terwujud? T I R TA I dentifikasi
Tahap ini adalah tahap mengeksplorasi gagasan/kemungkinan dan rencana. Jika coachee sudah bisa melihat situasi dengan cara baru (tahap I) biasanya ia sudah siap diajak mengeksplorasi gagasan atau alternatif baru Dari tahap ini bisa keluar 1-3 gagasan, tidak perlu terlalu banyak. Yang penting setiap gagasan harus dibuat spesifik dan detil. Di tahap ini, coach boleh brainstorming atau berbagi pengalaman jika diminta. T I R TA R encana aksi Contoh Pertanyaan: Ada gagasan apa untuk ……? Apa yang harus disiapkan untuk itu? Apa yang bisa memastikan hal itu berjalan? Apa kriteria… yang diinginkan? Apa lagi?
Di tahap ini, tugas coach adalah mengukuhkan komitmen coachee dan meminta coachee membangun struktur akuntabulitasnya. Minta coachee menyimpulkan, jangan coachnya. Coach mungkin perlu mencatat komitmen dalam bentuk action Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini dari alternatif-alternatif tadi? Kapan? Siapa yang perlu dihubungi? Bagaimana Bapak/Ibu memastikan ini bisa berjalan? Siapa yang perlu dimintai dukungan? Pertanyaan penutup: Apa yang bisa disimpulkan dari sesi ini? Apa yang menjadi insight dari sesi ini? Contoh pertanyaan: T I R TA Ta nggung jawab
Daftar Referensi Modul 2.3 “ Coaching ” Paket Modul 2: Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid Program Pendidikan Guru Penggerak. Penulis Modul: Dr. Murti Ayu Wijayanti M.Pd., Simon Rafael, M.Pd., Shirley Puspitawati, M.Sc., M.Ed. Ira Monika,dkk (2021). Modul Pendampingan Individu : Kegiatan Coaching Program Sekolah Penggerak. Ira Monika, dkk (2021). Modul Bimtek PA : Modul Coaching Ira Monika, dkk (2021). Bahan Paparan Modul 16 Coaching_ Sinkron 1 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi