AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA-AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
ErnaMaulinaPutri
0 views
12 slides
Sep 25, 2025
Slide 1 of 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
About This Presentation
Riset adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah serta menjawab pertanyaan yang muncul dan terkait dengan fakta, fenomena atau gejala dari masalah tersebut. Riset akuntansi keperilakuan adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang berkaitan dengan aspek keperilak...
Riset adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah serta menjawab pertanyaan yang muncul dan terkait dengan fakta, fenomena atau gejala dari masalah tersebut. Riset akuntansi keperilakuan adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang berkaitan dengan aspek keperilakuan melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek keperilakuan tersebut sehingga diperoleh pemecahan yang tepat bagi masalah tersebut. Tujuan riset adalah untuk mengetahui jawaban dari permasalahan atau persoalan. Dari sisi akuntansi keperilakuan ditekankan pada hubungan
Size: 93.88 KB
Language: none
Added: Sep 25, 2025
Slides: 12 pages
Slide Content
AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
KERANGKA KONSEPTUAL Tujuan : memasukkan nilai SDM sebagai asset perusahaan pada neraca berdasarkan kriteria di tabel 23.1 dan tabel 23.2 Contoh adalah biaya pelatihan Terdapat dua macam perlakuan dari : Perspektif Akuntansi Keuangan : biaya pelatihan memberi manfaat di masa depan Perspektif Akuntansi Manajerial : merupakan proses penciptaan nilai
PERKEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI SDM Tahun 1960-1966 Tahun 1966-1971 Tahun 1971-1976 Tahun 1976-1980 Tahun 1980-sekarang
KONSEP AWAL AKUNTANSI SDM Pertama kali diteliti oleh Hermanson (1964) dengan memasukan modal manusia dalam neraca yang dikenal sebagai akuntansi SDM. Diperluas oleh Grojer dan Johanson yang menambahkan pengukuran nilai ekonomi dari manusia terhadap organisasi.
Kritikan terhadap akuntansi SDM : SDM tidak dapat dimiliki Tidak ada model yang diterima secara umum untuk menilainya Dalam perumusan standar akuntansi, tidak terdapat standar yang terpisah untuk pelaporan SDM Dalam perhitungan metode biaya historis SDM diperlakukan sebagai asset fisik
RISET TENTANG AKUNTANSI SDM Hermanson (1964) dengan judul Akuntansi untuk Asset Manusia Brummet, Flamholtz dan Pyle (1966) memulai program akuntansi SDM di Univ. Michigan Eric Flamholtz membuat disertasi dengan judul The Theory and Measurement of An Individuals Value to An Organization dia mengembangkan model yang disebut The Sthocastic Rewards Valuation Model yang masuk dalam Accounting Review Journal
ASUMSI DASAR AKUNTANSI SDM Manusia adalah sumber daya organisasi yang bernilai Pengaruh dari gaya manajemen Kebutuhan akan informasi SDM
TUJUAN AKUNTANSI SDM Informasi Kuantitatif Metode Penilaian Teori dan Model
DASAR PENILAIAN AKUNTANSI SDM Untuk memberikan informasi dalam istilah keuangan yang dapat dimasukkan dalam laporan keuangan agar dapat memberi informasi kepada investor, karyawan dan kreditor Untuk mengidentifikasikan kontribusi dari masing-masing modal dan tenaga kerja terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan Untuk memberikan suatu dasar dalam pengelolaan organisasi dengan rasionalitas ekonomi yang lebih besar
ASSET TAK BERWUJUD SEBAGAI SDM Asset tak berwujud digambarkan sebagai asset yang tidak berbentuk materi (uang) atau asset yang tidak dapat dilihat, tidak dapat dipegang secara fisik, tidak dapat diukur tetapi diciptakan melalui waktu dan usaha.
Ada dua bentuk asset tak berwujud : Asset tak berwujud yang tidak terukur yang tercipta secara hukum seperti rahasia dagang, hak cipta, hak paten, merk dagang dan goodwill Asset tak berwujud yang tidak terukur yang tercipta karena persaingan seperti pengetahuan, kerjasama, aktivitas utang dan aktivitas struktural
PENGUKURAN AKUNTANSI SDM Biaya Awal adalah pengeluaran aktual historis yang terjadi sebagai suatu investasi dalam sumber daya. Biaya Penggantian adalah pengorbanan yang harus dilakukan hari ini untuk menggantikan sumber daya dari suatu organisasi Biaya kesempatan adalah jumlah maksimum yang dapat diperoleh sumber daya tersebut dalam penggunaan alternatif