Al-’Inad (Pembangkangan dalam Dakwah).pptx

AkhmadHusein2 8 views 38 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 38
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38

About This Presentation

Pembangkangan dalam Dakwah


Slide Content

Sebab-sebab , indikator , dan ilajnya Al-’ Inad ( Pembangkangan dalam Dakwah )

Definisi Al- Inad Sebuah sikap dan ucapan seseorang untuk mengungkapkan keinginannya atau penolakannya untuk melakukan apa yang diinginkan atasannya ( qiyadahnya ) langsung atau tidak langsung .

Al- Inad bisa dilakukan seorang anak terhadap orang tuanya , seorang istri terhadap suaminya , seorang murid kepada gurunya , atau seorang jundi kepada qiyadahnya .

Ada kalanya Al- Inad itu positif jika dibangun di atas kaidah yang benar dan didukung dalil yang kuat yang tidak ada keraguan di dalamnya serta tidak ada syubuhat , juga tidak didorong oleh hawa nafsu . Itu yang di dalam syariah disebut “ Ats-Tsabat ala Al- Haq ” لا يضرهم من خالفهم .. الحديث

Dan ia menjadi negatif serta tercela manakala didorong oleh nafsu , kesombongan , dan tidak mau tahu dalil-dalil yang jelas dan menganjurkan persatuan , serta tidak memiliki ruang dalam pikirannya kemungkinan benarnya argumen qiyadahnya serta kesalahan argumennya .

Sebagai hamba Allah, kita diperintahkan untuk berada dalam satu kereta yang mengantarkan kita dari dunia ke surga . Jika anda sebagai bagian dari ummat Islam atau anak dari kedua orang tua yang shalih , atau berada dalam kereta dakwah itu , maka memujilah Allah dan jangan berusaha keluar darinya lalu jangan terbawa oleh seruan orang-orang yang mengajak keluar darinya .

Jika anda berada pada ummat yang tidak mengikuti petunjuk dan tidak menghidupkan sunnah Rasulullah , lalu di depan anda lewat kereta para dai yang menyeru di jalan Allah. Di sisi lain ada seruan-seruan kepada anda agar tidak ikut turut dalam kereta dakwah itu , maka waspadailah diri anda dan jangan sampai ajal anda datang sementara anda tidak berada dalam kereta penuh berkah itu .

Sebab-sebab Munculnya Al-‘ Inad As- Syu’ur bi Istiqlaliyyati Adz- Dzat ( merasa memiliki kemandirian personal, bisa jadi karena ilmunya , hartanya , kekuatannya , dan kedudukan sosial dan ketokohannya . Karena Istiqlaliyah itu seseorang melakukan tahyiin terhadap jamaah dakwah

Pembangkangan anak nabi Nuh : وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ (42) قَالَ سَآَوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ (43)

Pembangkangan pertama terhadap jama’ah Imam Syahid membuat kriteria ketika beliau mau meninggalkan Ismailia sementara ikhwah mendesak agar dipilih penggantinya Beliau memilih Al- Akh Syaikh Ali Jadawa , karena Salah seorang Ikhwan yang paling mulia akhlak dan agamanya , mempunyai kadar ilmu dan pengetahuan yang memadai , fasih dalam membaca Al-Qur’an, pandai berdiskusi , tekun belajar dan membaca Salah seorang paling awal menyambut da’wah ini , paling dekat di hati para ikhwan , dan paling dicintai oleh mereka Akhirnya Ali Jadawa terpilih secara aklamasi , meski ia hanyalah seorang tukang kayu

Syaikh yang tidak disebut namanya dalam Memoar merasa lebih mampu dari Ali Jadawa karena ia sarjana , pandai menggubah syair , jago pidato dan berbicara , serta mengerti bagaimana cara menyebarkan da’wah dan berhubungan dengan masyarakat Semua itu tidak ada di diri Jadawa Terjadilah KONSPIRASI PERTAMA untuk melawan Jamaah dengan kasak-kusuk ke berbagai ikhwah dibantu oleh ikhwah yang dekat dengannya

“Demi Kemaslahatan Da’wah ” Ikhwah terbagi menjadi dua Yang menasihatinya Sebagian sangat kecil yang bersimpati dan terpengaruh oleh ucapannya Imam Syahid mencoba memanggil ikhwah yang terpengaruh dan menasihatinya tetapi tidak mempan Setan telah menghiasi persepsinya sehingga tindakan pembangkangan ini dibungkus dengan slogan: “DEMI KEMASLAHATAN DA’WAH”

Tuntutan Pemilihan Ulang Akhirnya Imam Syahid bertemu dengan mereka yang berjumlah 4 orang Mereka menuntut pemilihan ulang karena yang hadir waktu pemilihan sebelumnya tidak memenuhi kuorum Undangan yang disebar dianggap terlalu mendadak dan tidak jelas tujuannya sehingga tidak banyak yang hadir Akhirnya Imam Syahid menyetujui pemilihan ulang yang ini merupakan kejadian baru dan asing bagi Ikhwan yang tidak mengenal kecuali kebulatan pendapat dan persatuan yang sempurna

Kecuali 4 Orang Pertemuan untuk pemilihan ulang Naib Mursyid pun dilakukan Hadir banyak sekali ikhwah Hasilnya mencengangkan : kecuali 4 orang pendukung Syaikh yang membangkang itu secara aklamasi memilih Ali Jadawa 4 orang itu tetap tidak terima dan memaksakan kehendak , melawan 500 ikhwah Mereka tetap merasa benar

Tawaran Modal Sebelum pemilihan ulang Imam Syahid sudah berpesan kepada Ali Jadawa : kalau terpilih lagi umumkan bahwa ia akan bekerja secara sukarela ( tidak digaji ) meski ia harus meninggalkan pekerjaannya Setelah terpilih kembali ia pun mengumumkan hal tersebut Setelah pemilihan selesai para ikhwah banyak mendatangi Imam Syahid untuk menawarkan hartanya sebagai modal usaha Ali Jadawa Imam Syahid berterima kasih kepada mereka , tetapi Jamaah sudah menyiapkan toko di samping masjid, milik masjid IM juga , untuk dikelola Ali Jadawa sementara ia tetap berada di dekat masjid dan rumah

2- Adanya persepsi yang salah yang terbangun dalam dirinya hingga mengharuskan orang lain mengikuti persepsi dan keinginannya .

3- Adanya ketidak-jelasan dalam mafahim tarbawiyyah , misalnya tentang Ats-Tsawabit wa mutaghayyirat , fiqhul-waqi ’, syura , ijtihad , ketaatan , tsiqah . Dll .

4- Adanya raghabat syakhsiyyah di balik semua kerja-kerja dakwah seperti kekuasaan , harta , dan keinginan duniawi lainnya .

Sebab Pembangkangan yang Sebenarnya JIWA . Jika ia telah dikuasai oleh hawa nafsu , ia akan membutakannya dan membuat telinga menjadi tuli , tidak dapat mendengarkan kebenaran

Sikap 4 Pembangkang Ke-4 ikhwah yang membangkang itu menemui Syaikh mereka Mereka mulai mempelajari apa yang barus aja terjadi , dan tentu saja Syaikh sendiri tidak berada di tengah mereka ketika itu Ia menyarankan agar berupaya menyebarkan keburukan dakwah dan Jama’ah ini dalam kemasan nasihat dan keprihatinan Mereka menyebarluaskan OPINI: Penyerahan tugas Ustadz kepada salah seorang akh di masa seperti ini adalah bahaya bagi dakwah

Tanggung Jawab Hutang Jamaah memang berhutang kepada Pengusaha material ketika membangun masjid dan rumah IM Harusnya kepemimpinan diserahkan kepada yang PUNYA ( syaikh mereka ) bukan kepada yang GA PUNYA ( ikhwah yang terpilih sebagai Naib Ismailia) Akhirnya Imam Syahid menyelesaikan masalah hutang ini dengan caranya sendiri Dikumpulkanlah 4 pengusaha ( kreditor ) dan mengusulkan agar hutangnya disatukan atas nama salah satu dari mereka dan penghutangnya atas nama Hasan Al- Banna yang akan mencicil sesuai 8 junaih / bulan Mereka setuju

Ikhwah Melunasinya Mendengar tanggung jawab hutang Jamaah diambil secara pribadi oleh Hasan Al- Banna , maka Syaikh Muhammad Husain Zamalut mengundang ikhwah ke rumahnya Mereka berlomba mengumpulkan uang lebih dari 400 junaih sehingga bisa melunasi hutang Jamaah sebesar 350 junaih Sisanya dimasukkan kedalam kas Jamaah Setelah itu berturut-turut muncul berbagai sumbangan sehingga kas Jamaah besar (63:7)

Meningkatkan Permusuhan Bukannya tersentuh dengan sikap ikhwah yang berlomba-lomba menolong Jamaah , tapi mereka bertambah sengit permusuhannya “ Nyatalah bahwa Jika memikirkan telah dikuasai oleh keinginan untuk membela diri — meskipun dengan cara yang tidak benar , ia tidak dapat lagi orang lain Walaupun berbagai upayanya justru menggiringnya kepada kekalahan yang berulang-ulang , sampai ia terjatuh dalam kekalahan yang benar-benar telak ”

Permusuhan Terang-terangan Mereka mengirim surat pernyataan untuk Naib ( pimpinan cabang ) Ismailia Di antara isinya adalah tuduhan bahwa Hasan Al- Banna menghambur-hamburkan dana Jamaah dan dikirimkannya ke Kairo kepada saudaranya yang ada di sana (yang menjadi Naib Ikhwan di Kairo ), lalu ke Port Said dan Abu Shuwair Kepala Bagian yang bertanggung jawab melindungi harta , kehormatan , dan darah dituntut untuk turun tangan dan mencegah penghamburan dana tersebut

Ustadz Mahmud Mujahid Sebagai Pimpinan Cabang beliau memanggil pengirim surat untuk meluruskan sikap sang pembangkang Tapi malah sang pembambang makin menjadi-jadi hingga berkata , “ Ya Tuhan ! Seandainya ia mengatakan , ‘ Saya mengambil uang ini untuk kepentinganku sendiri ,’ mereka pun pasti menyetujuinya dengan senang hati . Demikian itu karena ia telah menyihir mereka dan dan mereka selalu menyetujui apa saja yang dilakukannya , tanpa pikir panjang .”

Nasihat Ustadz Mahmud Mujahid “ Wahai Fulan ! Anda adalah pemuda yang tampak sebagai orang yang tulus , tetapi Anda telah melakukan kesalahan besar . Nasihatku kepada Anda , kembalilah kepada Jamaah dan bekerjalah bersama mereka , jika Anda menghendaki , lalu tinggalkanlah pikiran-pikiran ini . Jika Anda tidak menyukai keadaan mereka , maka duduklah di rumah , berkonsentrasilah dengan pekerjaan Anda , dan biarkan saja mereka bekerja . Ini lebih baik bagi Anda menginginkan nasihat .” Sang pembangkang pun pergi

Nasihat Syaikh Askariah Syaikh Askariah datang dari Syibrakhit dan berusaha menjadi penengah untuk mengembalikan mereka yang telah bergabung dalam Jamaah tetapi tidak berkehendak kecuali membangkang Beliau berkata kepada Hasan Al- Banna , “ Tidak ada kebaikan lagi pada mereka . Mereka sudah tidak memiliki kesadaran tentang ketinggian nilai dakwah dan tidak memiliki keyakinan terhadap kewajiban untuk mentaati pemimpin . Barangsiapa kehilangan dua hal yang vital ini , maka tidak ada lagi kebaikan dalam dirinya jika ia berada dalam barisan kita . Biarkanlah mereka dan teruslah melanjutkan perjalanan Anda . Dan Allah adalah tempat memohon pertolongan .”

5- Adanya faktor-faktor eksternal yang biasanya memiliki pengaruh lebih kuat karena senioritasnya , ilmunya , kedudukannya , dll . Bisa jadi faktor eksternal itu tidak mengajaknya untuk melakukan pembangkangan , namun dengan menyanjungnya bahwa dirinya lebih layak untuk memegang amanah tertentu .

6- Tidak adanya keseimbangan dalam prinsip Al- Mitsaliyyah ( idealisme ) dan Al- Waqi’iyyah ( realitas )

Indikator-indikator Al-’ Inad Gemar mengkritisi kebijakan qiyadah dimana dia bukan kapasitasnya dan bukan pada forumnya . Terkadang seseorang merasa dirinya bukan kapasitasnya , akan tetapi ia lebih cenderung percaya kepada berbagai opini negatif tentang kebijakan itu .

Senang berkelompok bersama orang-orang yang membangkang lalu membuat kutlah-kutlah dalam jamaah dakwah . Bahkan tidak jarang terjadi ‘At- Tha’nu Ala syakhsiyyah mu’ayyanah di luar konteks yang dipermasahkan dan syetan menghiasi amal mereka .

Lemah tsiqahnya kepada orang-orang yang berseberangan pendapat dengannya .

Menganggap dirinya paling benar sedangkan yang berbeda pendapatnya salah .

Upaya memperbaiki Al-’ Inad 1- ‘ Ilaj Fikri Menyampaikan mafahim tarbawiyah shahihah melalui berbagai forum dan sarana . Menugaskannya untuk membaca literatur tentang bahaya Al-’ Inad dan keharusan menjaga soliditas shaf Memberikan bayanat fikriyyah yang disertai dengan dalil-dalil syar’i dan aqli yang kuat .

2- ‘ Ilaj amali haraki Memperbaiki hubungan dengan orang yang memiliki gejala Al- Inad dengan upaya-upaya ta’liful qulub Menjauhkan orang yang terindikasi memiliki potensi Al- Inad dari komunitasnya .

Melibatkannya dalam berbagai amal da’awi jama’I hingga ia merasakan indahnya ukhuwah dan manisnya berjamaah . Membangun komunikasi intensif dengannya melalui berbagai sarana hingga ketsiqahannya kembali kuat .

Sering mengajaknya dalam mu’ayasyah bersama para masyayikh dan orang-orang senior dalam dakwah dimana mereka tetap solid dan eksis .

3- ‘ Ilaj Rabbani Mendoakannya fi zhahril ghaib serta melibatkan ikhwah lain untuk bersama-sama mendoakannya terutama memanfaatkan waktu-waktu dan tempat-tempat mustajab
Tags