Alih Kode Campur Kode dalam bahasa Jepang. Menurut Harimurti 2001,
Alih kode adalah penggunaan variasi bahasa lain atau bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain karena adanya partisipan lain; sedangkan campur kode adalah penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa ...
Alih Kode Campur Kode dalam bahasa Jepang. Menurut Harimurti 2001,
Alih kode adalah penggunaan variasi bahasa lain atau bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain karena adanya partisipan lain; sedangkan campur kode adalah penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk keperluan gaya bahasa atau ragam bahasa, termasuk di dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, dan sapaan.
Size: 3.94 MB
Language: none
Added: Oct 14, 2025
Slides: 51 pages
Slide Content
LINGUISTIK TERAPANSEPT 21, 2025
AnalisisAlihKode dan Campur
Kode dalamVlog
“Real Japanese We Use With Friends”
Oleh: Irma NurmalaSari -25020835006
Latar
Belakang
Fenomena
bilingual &
multilingual
Alihkode&
campur
kode
Vlog
komunikasi
natural dan
aktual
Real Japanese We Use With Friends??
3. Bagaimana faktor penyebab penggunaan alih kode dan campur
kode tersebut?
2. Bagaimana jenis alih kode dan campur kode yang digunakan?
1. Bagaimana wujud alih kode dan campur kode yang digunakan
dalam vlog “Real Japanese We Use With Friends”.
RumusanMasalah
3. Mengetahui faktor penyebab penggunaan alih kode dan
campur kode tersebut.
2. Mengetahui jenis alih kode dan campur kode apa yang paling
dominan.
1. Mengetahui wujud alih kode dan campur kode yang digunakan
dalam vlog “Real Japanese We Use With Friends”.
Tujuan Penelitian
Manfaat
teoritis
kajian
sosiolinguistikmedia digital
praktis
peminat
bahasaJepang
fenomena
bilingual
sosiolinguistik
•bilingualisme
•disglosia
•variasibahasa
Alihkode&
campurkode
•definisi
•jenis
•faktor
Komunikasi
digital
.karakteristik
.YouTubevlog
LandasanTeori
Jenis•Kualitatifdeskriptif
Sumberdata•Vlog KanalYouTube Onomappu
Teknik
pengumpulandata
•Transkripsiujarandalamvlog
•Identifikasibagianalihkodedan campurkode
Teknik analisisdata
•Klasifikasi bentuk alih kode dan campur kode
•Klasifikasijenisalihkodedan campurkode
•Intepretasi faktor penyebab alih kode dan campur kode
Metode
Penelitian
Sosiolinguistik
Bahasa sebagai fakta sosial dapat didekati dalam berbagai dimensi,
baik dari struktur lingual, penggunaan, pengguna dan aspek sosial
budaya yang melingkupinya.
SOSIOLINGUISTIK
Sosiolinguistik ialah ilmu yang mengkaji hubungan bahasa dan masyarakat penggunanya.
Menurut Gunarwan 2002 dan Hudson 1995,
sosiolinguistik diartikan sebagai bidang interdisipliner bahasa
dengan fenomena kebahasaan dalam kaitannya dengan faktor
sosial, termasuk kelas sosial, jenis kelamin, usia dan etnisitas
atau dalam waktu yang bersamaan mengkaji fenomena sosial
dengan menggunakan penjelasan atas dasar evidensi
kebahasaan (hal.11)
Kenapabahasabersifatdinamis?
1. Dipengaruhibudaya& pergaulan
Munculbahasagaul/slang:
•Indonesia:gemoy, baper, nolep.
•Jepang: ポチる‘pochiru’ (beli) –買う‘kau’
2. Fungsisosialberbeda
Penggunaanragambahasadisesuaikankepadasiapaberbicara
•Indonesia: kata “aku” jadi“saya”
•Jepang:
Datang(merendahkandiri) 参ります‘mairimasu’
Datang(meninggikanorang lain)いらっしゃいます‘irasshaimasu’
3. Dipengaruhizaman & teknologi
Munculistilahbaru:
•Indonesia: flexing, ngonten, SS
•Jepang:
DL (DownLoad),
スマホ‘sumaho’ (sumaatofon) ,
スクショ‘sukusho’ (sukuriinshotto)
Dinamis
manusia
bahasa
Komunikasi Digital
Sthol et al, 2016 menyatakan bahwa
“Today, social networking sites, blogs and virtual worlds, afford communication visibility at a scope and
scale greater than through previous CMC technologies”.
Saat ini, situs jejaring sosial , blog, dan dunia maya memberikan
visibilitas komunikasi pada cakupan dan skala yang lebih besar daripada
melalui teknologi CMC sebelumnya.
CMC (Computer-Mediated Communication)adalahkomunikasiyang
dilakukanmelaluiperangkatkomputeratauteknologidigitaldengan
bantuanjaringan, bukansecaratatapmukalangsung.
. Berupavideo
. Lebihaktual& natural
. Video panjang
. Dilengkapisubtitle beragambahasa
. Target pemirsaglobal
. Penggunabilingual
. Seringmembuatvlog percakapansehari-hari
dalambahasaJepangbersamaorang asing
Kenapa menggunakan sumber data vlog dari YouTube?
New Media:
Istilah New Media digunakan mulai tahun 1960-an. New Media merupakan media komunikasi yang
didigitalisasi dengan seperangkat teknologi, yang memiliki ketersediaan yang sangat luas, baik
digunakan untuk pribadi maupun komunitas (halaman 44).
YouTube adalah situs web video sharing populer yang didirikan pada
tahun 2005. Seseorang yang memiliki kanal YouTube bisa
memonetisasi jika persayaratannya terpenuhi. Semakin banyak yang
menonton, semakin banyak pula adsense yang diterima pemilik kanal.
Cara agar bisa mendapatkan banyak adsense, seorang YouTuber harus bisa mengenali target
penontonnya dengan detail termasuk bahasa apa yang nantinya akan disampaikan di dalam
setiap kontennya.
Sehingga, pemilihan variasi bahasa juga
akan diperhitungkan oleh seorang YouTuber
agar video yang dihasilkan diterima oleh penonton.
Verhaar(1991), Nababan(1984)
•Variasiberdasarkanpenutur(idiolek, dialek, kronolek,
sosiolek, ekolek)
Joos(1967)
•Variasiberdasarkansituasi(resmi, santai, konsultatif,
akrab, beku)
Fishman (1972)
•Variasiberdasarkandomain saatberkomunikasi(rumah,
sekolah, pekerjaan) yang eratdengansaranakomunikasi
Sarana komunikasi: media yang digunakanuntukberkomunikasi: Bahasa lisantatapmuka
langsung, lisantidaklangsung(voice note), bahasatulisan pada media digital.
MenurutJoshua Fishman (1972, The
Sociology of Language), domainadalah
gabunganfaktorsituasi(siapayang
berbicara, kepadasiapa, topiknyaapa,
dan dalamkonteksapa) yang
menentukanvariasibahasaatau
pilihankodeyang digunakan.
Gumperz(1982), Weinreich(1953), Suwito(1983)
•Variasiberdasarkanmasyarakatbilingual: Alihkode, campur
kode, interferensi
Chear& Agustina(2004)
•Variasiberdasarkanbidangatauprofesi
a.Jargon: istilah khusus dalam bidang/ profesi tertentu
bidang IT: Aplikasinya nge-bug
bidang konten kreator: Hari ini aku mau ngonten
b. Slang: bahasa gaul sering digunakan anak-anak muda terkini
stecu (setelah cuek), meninggoy (meninggal)
c. Argot: bahasa rahasia atau kode suatu kelompok agar tidak dipahami orang luar kelompok.
Penyebutan nama orang yang menyebalkan: Aku happybanget, Si Gunung Kidul hari ini engga masuk kantor.
Bilingualisme
Perkembangan zaman, globalisasi memicu
Bilingualisme-Variasi bahasa
Bilingualisme atau kedwibahasaan secara umum merupakan situasi
penggunaan dua bahasa secara bergantian dalam masyarakat.
Pateda dalam Sarwidji 1994: 4 membedakan berbagai
macam variasi bahasa berdasarkan:
. Tempat
. Waktu
. Pemakai
. Situasi
. Status
. Pemakaian
Disglosia
Keadaan dua bahasa atau dua variasi bahasa yang ada dalam masyarakat,
tetapi dua bahasa tersebut memiliki fungsi masing-masing yang berbeda
(hal. 126)
Contohnya:
Kondisi di kelas ini.
Bahasa Indonesia digunakan antar anggota di kelas yang baru saja dikenal.
Bahasa Jawa digunakan untuk berbicara kepada teman yang sudah lama kenal dan lebih akrab.
Masalah bilingualisme tidak sekadar kepemilikan dua bahasa, tetapi menyangkut beberapa hal
terkait dengan penggunaan dua bahasa secara bergantian demi terciptanya tujuan komunikasi yang
lancar antara satu atau lebih orang dari bangsa dan bahasa yang berbeda.
Oleh karena itu, muncullah alih
kode dan campur kode dalam
penutur bilingualisme.
Alih kode dan campur kode
Menurut Harimurti 2001,
Alih kode adalah penggunaan variasi bahasa lain
atau bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan
peran atau situasi lain karena adanya partisipan
lain; sedangkan campur kode adalah penggunaan
satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain
untuk keperluan gaya bahasa atau ragam bahasa,
termasuk di dalamnya pemakaian kata, klausa,
idiom, dan sapaan.
2. Alih kode ekstern
alih kode yang terjadi antara bahasa asli (bahasa ibu) dengan bahasa asing, seperti
orang Indonesia yang berbahasa Ibu bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
1. Alih kode intern
Alih kode intern ialah alih kode yang terjadi antar bahasa-bahasa daerah dalam satu
bahasa nasional, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Berdasarkan sifatnya, Suwito (dalam Chaer, Agustina 2010)
mengelompokkan alih kode menjadi dua jenis
Menurut Suwito (1983: 72-72)
Faktor yang menyebabkan alih kode:
1. Penutur: dengan sadar beralih kode
2. Mitra tutur: mengimbangi mitra tutur
3. Hadirnya penutur ke 3
4. Pokok pembicaraan: mengutarakan gagasan, ide, pendapat
5. Perubahan situasi
6. Untuk membangkitkan rasa humor
7. Untuk sekadar gengsi
3. Bentuk baster yang disisipkan
2. Frasa yang disisipkan
Akusukadengankisahyang happy ending.
1. Kata yang disisipkan
Akuharussubmit laporanmalamini.
Menurut Suwito (1985:79)
Wujud campur kode dapat dibedakan berdasarkan unsur-unsur
kebahasaan yang terlibat di dalamnya
5. Ungkapan atau idiom yang disisipkan
Cara berfikirnyabenar-benarout of the box ya.
4. Perulangan kata yang disisipkan
Anak-anakpecintaanime ituseringbangetbilangganbatteganbatte.
Menurut Suwito (1983: 77-78)
Faktor yang menyebabkan campur kode:
1. Keterbatasankosakata→ penuturtidakmenemukan
padanankata yang tepatdalambahasayang sedangdipakai,
sehinggamenyisipkankata daribahasalain.
2. Lebihpopulerataulebihbergengsi→ istilahdalambahasa
lain terasalebihumum, modern, atauprestisiusdibanding
istilahdalambahasaasli.
3. Pembicaradan pribadinya→ latarbelakangpendidikan,
kebiasaan, dan kepribadianpenuturmemengaruhi
kecenderunganuntukmenyisipkankodelain.
Alih kode dan campur kode
dalam vlog
Real Japanese We Use With Friends
Situasi percakapan:
. Hitoki dan Joshua pergi ke taman dekat kuil Shinto
bernama Meiji Jingu di Tokyo, Jepang.
. Mereka sedang membicarakan progress proyek game
card untuk belajar bahasa Jepang.
Joshua: Nani sore?
Apa itu?
Hitoki, nani shiteru?
Hitoki, lagi ngapain?
Hitoki: Insupireeshon matteru.
Lagi nungguin inspirasi.
Joshua: Is it working?
Apa itu berhasil?
Owatta no? (Udah selesai?)
Mada? (Belum?)
Hitoki: Ato sukoshi. (Tinggal sedikit lagi)
Joshua: Ja, OK. Baibai.
Baiklah, Ok. Selamat tinggal/ sampai jumpa
Hitoki: Chotto matte, oite ikanaide.
Tunggu bentar, jangan tinggalin (aku).
1. Variasi Bahasa:
a.Variasi bahasa berdasarkan penutur bilingual: Bahasa
Jepang dan Bahasa Inggris. Karena Hitoki adalah
orang Jepang sedangkan Joshua memiliki ciri seperti
orang asing pengguna bahasa Inggris. Dalam
percakapan ini terdapat praktek alih kode dan
campur kode.
b.Variasi bahasa berdasarkan situasi
Menggunakan bahasa Jepang informal karena sudah
Hitoki dan Joshua berteman akrab.
c. Variasi bahasa berdasarkan domain dan sarana
komunikasi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
Jepang.
-Mereka berdua sedang berada di Jepang
sehingga keduanya menggunakan bahasa Jepang sebagai
bahasa utama percakapan.
-Hitoki memposisikan kanal YouTube nya sebagai
kanal edukasi Bahasa Jepang untuk target penonton
global, ia menjadikan bahasa Jepang menjadi bahasa
utama yang digunakan meskipun ia melakukan
komunikasi bilingual bahkan bisa juga multilangual.
2. Alih Kode
a.Wujud alih kode
Di tengah-tengah percakapan dalam bahasa Jepang, Joshua
merespon dengan kalimat tanya:
Is it working?
(Apakah itu berhasil?)
Padahal, jika dalam bahasa Jepang seharusnya
menggunakan kalimat:
Sore kooka ga aru?
b. Jenis alih kode
Alih kode ekstern.
Jika dilihatdarisisipenggunaanbahasaJepangyang
dijadikanbahasautamadalampercakapanini, terlihat
bahwaJoshua mengucapkankalimatbahasaInggrisdi
tengah-tengahkalimatpercakapanbahasaJepang.
Is it working?
(Apakah itu berhasil?)
c. Faktor penyebab alih kode
“Is it working?” yang diucapkan oleh Joshua di
tengah-tengah percakapan bahasa Jepang bersama Hitoki,
diindikasikan “faktor penutur” dan “faktor situasional”.
Joshua sebagai penutur pertama yang memulai percakapan
sekaligus memberikan pertanyaan kepada Hitoki, secara
tidak sengaja melakukan alih kode yang tadinya selalu
menggunakan bahasa Jepang lalu tiba-tiba Joshua
menyatakan pertanyaan lanjutan dengan perubahan situasi
yang awalnya bercanda jadi lebih serius dengan
mengucapkan kalimat dalam bahasa ibunya yaitu bahasa
Inggris.
2. Campur Kode
a.Wujud campur kode
Di tengah-tengah percakapan dalam bahasa Jepang, Hitoki
mengucapkan satu kata bahasa Inggris yang terkena
interferensi bahasa Jepang, dari kata ”inspiration” diucapkan
menjadi ”insupireeshon”.
Padahal dalam bahasa Jepang, terdapat kosakata asli Bahasa
Jepang dengan arti “inspirasi” yaitu ひらめき‘hirameki’.
b. Jenis campur kode
Penggunaankata daribahasaInggris‘insupireeshon’
diposisikansebagaiobjekberupakata bendadalamkalimat
Bahasa Jepang. Sehinggakata tersebuttermasukdalamjenis
campurkode“kata yang disisipkan”.
‘Insupireeshonmatteiru”.
Laginungguininspirasi.
c. Faktor penyebab campur kode
‘Insupireeshonmatteiru”.
Laginungguininspirasi.
Campur kode pada ‘insupireeshon’ dilakukan oleh Hitoki
karena faktor “pembicara dan pribadinya”.
Hitoki adalah penutur berusia 20an tahun, yang mana sering
terpapar bahasa Inggris dan juga sering berkomunikasi
dengan pengguna bahasa Inggris.
Selain itu, ia terbiasa menjelaskan bahasa Jepang dengan
kosakata yang mudah, ia merasa kata ‘insupireeshon’ akan
lebih mudah dipahami lawan bicaranya yaitu Joshua dan
juga para penonton vlognya dibandingkan kosakata asli
bahasa Jepang ‘hirameki’.
Sehingga bisa juga dilibatkan faktor “mitra bicara”.