Alur Tujuan Pembelajaran_Diksus rev.pptx

ATP Pendidikan Kusus

1. Alur Tujuan Pembelajaran Workshop Review Dan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) SLB Negeri 1 Buleleng 2025

2. Apa yang bapak/Ibu ketahui mengenai Alur Tujuan Pembelajaran?

3. Menjelajah di Platform Merdeka Mengajar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)  adalah rangkaian  Tujuan Pembelajaran (TP)  yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk murid dapat mencapai  Capaian Pembelajaran  tersebut . https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/14151391154969-Perumusan-Tujuan-Pembelajaran-TP-dan-Penyusunan-Alur-Tujuan-Pembelajaran-ATP

4. Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran

5. Rasional Tujuan Karakteristik Capaian Setiap Fase Menemukan Kata Kunci Sesuai karakteristik mapel Minimal 2 TP per elemen namun dapat fleksibel menyesuaikan karakteristik pembelajaran Menggunakan Kata kerja Operasional Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Umum/ Pendidikan Khusus (Keputusan Kepala BSKAP No.033/H/KR/2022) Rangkaian TP tersusun secara sistematis CP yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran Cara mencapai tujuan belajar Cara menilai ketercapaian tujuan belajar Merancang Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran RPP atau Modul Ajar Hasil Asesmen Awal Sesuai Fase / Lintas Fase Memilih Tujuan Pembelajaran atau Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Jika Tujuan Pembelajaran sudah konkrit/kecil maka tetap menggunakan Tujuan Pembelajaran Jika Tujuan Pembelajaran masih umum dan dapat diturunkan maka menambahkan Kriteria Ketercapaian tujuan pembelajaran

6. Alur tujuan pembelajaran (ATP) sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar.

7. Alternatif untuk merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran 1 merancang sendiri berdasarkan Capaian Pembelajaran 2 mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan 3 menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Disesuaikan dengan kemampuan awal peserta didik/asesmen Eksplorasi Konsep

8. Prinsip Pengembangan Alur Tujuan Pembelajaran TP adalah tujuan yang dirancang yang masih bersifat umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives) ATP adalah kumpulan TP yang terhubung untuk mencapai capaian pembelajaran dalam satu fase dan harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan. ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran, oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut Jika ATP dikembangkan oleh guru maka perlu adanya kolaborasi guru yang mengajar di satu fase tertentu (misalnya : ketika akan mengembangkan ATP untuk Fase A maka sebaiknya melibatkan kolaborasi antara guru kelas I dan II) Penyusunan ATP dapat lintas fase dan atau lintas elemen

9. Prinsip Pengembangan Alur Tujuan Pembelajaran 6. Metode penyusunan ATP harus logis dan sesuai dengan urutan tingkat kesulitan suatu mata pelajaran (scope and sequence) dari kemampuan yang mudah ke susah, sederhana ke rumit, dari fakta, konsep, prosedur sampai metakognitif). Scope and sequence ini sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, pendekatan mata pelajaran yang digunakan. 7. Penyajian ATP harap lebih sederhana dengan menampilkan CP, CP per elemen, diikuti alur TP yang menunjukkan penanjakan. 8. Prosedur kerja penyusunan ATP dengan langkah-langkah: a). menentukan kata kunci (berupa kompetensi dan materi/nilai), b). memperhatikan karakteristik mata pelajaran, c). Tujuan Pembelajaran per elemen disesuaikan dengan kondisi, d). Ada alur TP per elemen, e). TP per elemen disusun/diurutkan sehingga membentuk alur, f). alur besar dalam satu fase dirancang sesuai dengan pendekatan/karakteristik mata pelajaran, g). Keleluasaan referensi dalam menentukan Kata Kerja Operasional (KKO) misalnya Taksonomi Bloom, Anderson dll.

10. 9. ATP yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh sebagai inspirasi, alur menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase, maka sekolah dapat mengembangkan sesuai karakteristik peserta didik dan kondisi satuan pendidikan. 10.ATP memaparkan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila ada urutan yang berbeda, maka ATP yang disusun menentukan pilihan satu alur saja, atau dapat diberi catatan bahwa guru dapat memilih alur yang lain. Pilihan alur yang ditentukan tersebut dapat bernomor/berkode (tematik, mapel, lintas elemen, lintas fase). 11. ATP berfokus pada ketercapaian CP, bukan pada Profil Pelajar Pancasila, oleh karena itu dalam penulisannya tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/ strategi/ model/ metode/ teknik pembelajaran (pedagogi) Prinsip Pengembangan Alur Tujuan Pembelajaran

11. Contoh Format Alur Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Nama Penyusun : Mata Pelajaran : Fase : Alur Tujuan Pembelajaran Kelas Nama Mata pelajaran Profil Peserta Didik : Nama Penyusun : Fase : Elemen : Capaian Pembelajaran :

12. Alur Tujuan Pembelajaran Nama Penulis : Instansi Sekolah : SLB Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Fase/Lintas Fase : III/B/A Hasil Asesmen Awal pada kelas III- Hambatan pendengaran disertai hambatan intelektual Peserta didik A memiliki kemampuan membilang dan mengurutkan bilangan sampai 30 untuk peserta didik B dan C memiliki kemampuan membilang dan mengurutkan bilangan sampai 40, kemudian Peserta didik A memiliki kemampuan menjumlahkan bilangan di bawah 10, peserta didik B memiliki kemampuan menjumlahkan bilangan di bawah 20 dan peserta didik C memiliki kemampuan menjumlahkan di bawah 15. Elemen dan Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Bilangan Pada akhir Fase B , peserta didik dapat membilang lambang bilangan asli sampai dengan 50, mengurutkan bilangan asli sampai dengan 50 menggunakan benda konkret , dan menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 50, mengenal nilai tempat (puluhan dan satuan), menunjukkan cara melakukan penjumlahan dua bilangan yang hasilnya sampai 20 dengan menggunakan benda konkret , menghitung hasil penjumlahan dua bilangan sampai dengan 20 dengan benda konkret, menunjukkan cara melakukan pengurangan dua bilangan maksimal 20 dengan menggunakan benda konkret, menghitung hasil pengurangan dua bilangan maksimal 20 dengan benda konkret, menunjukkan dan menggunakan uang rupiah Rp500,00 sampai maksimal Rp20.000,00, menuliskan kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp20.000,00. (Catatan: Jika kesetaraan nilai uang sulit dipahami peserta didik sebaiknya tidak terlalu dipaksakan, karena akan dibelajarkan kembali pada Fase C). ● Mengenal nilai tempat satuan dan puluhan sampai bilangan 50. ● Membilang, mengurutkan, dan menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 50 . ● Menunjukkan cara melakukan penjumlahan dan pengurangan dua bilangan yang hasilnya sampai 20 dengan menggunakan benda konkret . ● Menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan dua bilangan sampai dengan 20 dengan benda konkret ● Menentukkan nilai tempat satuan dan puluhan sampai bilangan 50 . ● Mengidentifikasi uang rupiah Rp. 500,00 sampai maksimal Rp. 20.000,0 ● Menggunakan uang rupiah Rp500,00 sampai maksimal Rp20.000,00, ● Menuliskan kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp20.000,00. ● Mengenal nilai tempat satuan dan puluhan sampai bilangan 50. ● Menentukkan nilai tempat satuan dan puluhan sampai bilangan 50 ● Membilang, mengurutkan, dan menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 50 . ● Menunjukkan cara melakukan penjumlahan dan pengurangan dua bilangan yang hasilnya sampai 20 dengan menggunakan benda konkret . ● Menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan dua bilangan sampai dengan 20 dengan benda konkret ● Mengidentifikasi uang rupiah Rp. 500,00 sampai maksimal Rp. 20.000,0 ● Menggunakan uang rupiah Rp500,00 sampai maksimal Rp20.000,00, ● Menuliskan kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp20.000,00. Ini contoh

13. Terimakasih