Amir Fahat UNAIR - CIRI HAK KEBENDAAN.pptx

amiryasin889 3 views 48 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

Ciri Hak Kebendaan


Slide Content

HAK KEBENDAAN TRISADINI PRASASTINAH USANTI

HAK KEBENDAAN [ ZAKELIJKRECHT] HAK MUTLAK ATAS SESUATU BENDA HAK ITU MEMBERIKAN KEKUASAAN LANGSUNG ATAS SESUATU BENDA DAN DAPAT DIPERTAHANKAN TERHADAP SIAPAPUN

MACAM HAK KEBENDAAN

CIRI HAK KEBENDAAN MEMBERIKAN KENIKMATAN MUTLAK (ABSOLUT) DROIT DE SUITE/ ZAAKSGEVOLG DROIT DE PREFERENCE : KREDITOR PREFEREN PRIORITAS GUGAT KEBENDAAN (PASAL 574 BW- HAK REVINDIKASI) UNTUK BENDA BERGERAK MEMBERIKAN JAMINAN MUTLAK (ABSOLUT) DROIT DE SUITE/ ZAAKSGEVOLG DROIT DE PREFERENCE : KREDITOR PREFEREN PRIORITAS SEPARATIS [ DALAM KEPAILITAN] TOTALITEIT SPESIALITAS PUBLISITAS TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGI [ONSPLITBAARHEID] PARATE EKSEKUSI

PERBANDINGAN HAK KEBENDAAN DAN HAK PERORANGAN

ASAS MUTLAK HAK KEBENDAAN DAPAT DIPERTAHANKAN TERHADAP SIAPAPUN ASAS DROIT DE SUITE HAK KEBENDAAN AKAN MENGIKUTI KEMANA BENDA TERSEBUT BERADA BAHWA PRINSIP DROIT DE SUITE JALAN BERSAMAAN DENGAN SIFAT MUTLAKNYA HAK KEBENDAAN

Bank Sinar Pemegang Hak Tanggungan Bintang Amir menjaminkan rumah miliknya pada Bank Sinar, kemudian oleh Amir rumah tersebut dijual kepada Bintang

ASAS DROIT DE PREFERENCE

ASAS DROIT DE PREFERENCE Amir meminjam uang pada Budi sebesar Rp.10 juta pada tanggal 5 Januari 2024. Pada tanggal 10 Juli 2024, A meminjam uang  sebesar  Rp.100 Juta pada Candra dengan menjaminkan sebidang tanah miliknya [SHM] kepada Candra. Apabila Amir wanprestasi pada Budi dan Candra maka siapa yang didahulukan ?

AMIR BUDI [ kreditor konkuren ] Rp.10 juta pada tanggal 5 Januari 2024 CANDRA [ kreditor preferen ] Rp.100 Juta dengan menjaminkan  SHM pada tanggal 10 Juli 2024  

Hak Perorangan Sederajat , tidak ada yang didahulukan A meminjam uang pada B pada tanggal 6 Januari 2024  sebesar Rp.20  juta . Pada tanggal 15 Juli 2024 A meminjam uang pada C sebesar Rp.10  juta . Apabila A wanprestasi pada B dan C maka kedudukan B dan C tidak ada yang didahulukan karena B dan C memiliki hak perseorangan sehingga kedudukannya sederajat-kreditor konkuren .

A B [ kreditor konkuren ] Rp.20 juta pada tanggal  6 Januari 2024 C [ kreditor   konkuren ] Rp.10 pada tanggal 15 Juli 2024  

Asas Prioritas Pemegang hak kebendaan yang lahir terlebih dahulu akan didahulukan dibandingkan dengan   pemegang hak kebendaan yang lahir kemudian

Asas Prioritas Amir berutang pada Budi dengan menjaminkan hak milik atas sebidang tanah pada Budi pada tanggal 1 Januari 2024 dan lahir Hak Tanggungan I ( hak kebendaan ), kemudian Amir berutang pada Cantik dengan menjaminkan kembali hak milik atas sebidang tanah tersebut kepada Cantik pada tanggal 10 Juni 2024 dan lahir Hak Tanggungan II ( hak kebendaan ). Maka kedudukan Budi didahulukan dalam hal pelunasan daripada Cantik apabila Amir wanprestasi karena Hak Tanggungan Budi lahir terlebih dahulu

AMIR BUDI [ pemegang  HT I] pada tanggal  1 Januari 2024 CANTIK [ pemegang  HT II]  pada tanggal 10 Juni 2024  

Apakah pada gadai terdapat asas prioritas ??? Lihat Pasal 1152 (1) (2) BW

Pasal 1181 BW : Hipotik Tingkatan orang-orang berpiutang hipotik ditentukan menurut tanggal pembukuan mereka , dengan tidak mengurangi kekecualian-kekecualian tersebut dalam kedua pasal yang berikut . Mereka yang dibukukan pada hari yang sama bersama-sama mempunyai hipotek yang bertanggal sama , tak peduli pada jam mana pembukuan telah dilakukan , biarpun jam itu dicatat oleh pegawai penyimpan hipotik

PASAL 5 UU HT Suatu obyek Hak Tanggungan dapat dibebani dengan lebih dari satu Hak Tanggungan guna menjamin pelunasan lebih dari satu utang. Apabila suatu obyek Hak Tanggungan dibebani dengan lebih dari satu Hak Tanggungan , peringkat masing-masing Hak Tanggungan ditentukan menurut tanggal pendaftarannya pada Kantor Pertanahan . Peringkat Hak Tanggungan yang didaftar pada tanggal yang sama ditentukan menurut tanggal pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan

Pasal 17 dan Penjelasannya UU Jaminan Fidusia Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang sudah terdaftar . Fidusia ulang oleh Pemberi Fidusia , baik debitor maupun penjamin pihak ketiga , tidak memungkinkan atas Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia karena hak kepemilikan atas Benda tersebut telah beralih kepada Penerima Fidusia

Pasal 28 UU Jaminan Fidusia Apabila atas Benda yang sama menjadi objek Jaminan Fidusia lebih dari 1 ( satu ) perjanjian Jaminan Fidusia , maka hak yang didahulukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, diberikan kepada pihak yang lebih dahulu mendaftarkannya pada Kantor Pendaftaran Fidusia

Pasal 12 dan Penjelasan UU Resi Gudang Perjanjian Hak Jaminan merupakan perjanjian ikutan dari suatu perjanjian utang- piutang yang menjadi perjanjian pokok . Setiap Resi Gudang yang diterbitkan hanya dapat dibebani satu jaminan utang. Ayat (2) Resi Gudang yang dijadikan jaminan wajib diserahkan atau berada dalam penguasaan kreditor selaku penerima jaminan . Oleh karena itu , apabila telah berada ditangan kreditor penerima jaminan , Resi Gudang tersebut tidak mungkin lagi dijaminkan ulang . Apakah ada asas prioritas ?????

Hak Perorangan Tidak ada asas prioritas A meminjam uang pada B pada tanggal 6 Januari 2024  sebesar Rp.10 juta . Pada tanggal 15 Juli 2024 A meminjam uang pada C sebesar Rp.5 juta . Apabila A wanprestasi pada B dan C maka kedudukan B dan C tidak ada yang didahulukan karena B dan C memiliki hak perseorangan sehingga kedudukannya sederajat-kreditor konkuren .

A B [ kreditor konkuren ] Rp.10 juta pada tanggal  6 Januari 2024 C [ kreditor   konkuren ] Rp.5 juta pada tanggal 15 Juli 2024  

PARATE EKSEKUSI

Gadai Pasal 1155 BW Hipotik Pasal 1178 (2) BW Hak Tanggungan Pasal 6 Jo. Pasal 20 UU Hak Tanggungan Jaminan Fidusia Pasal 15 Jo. Pasal 29 UU Jaminan Fidusia Hak Jaminan Atas Resi Gudang Pasal 16 UU Resi Gudang

Hak perorangan x Hak perorangan Sederajat [ tidak ada yang didahulukan ] Hak perorangan x Hak kebendaan Asas droit de preference/ Preferensi Hak kebendaan x Hak kebendaan Asas prioritas

KEMUTLAKAN HAK KEBENDAAN YANG MEMBERIKAN JAMINAN

PRIVILEGE [HAK ISTIMEWA] DAN HAK RETENSI

PASAL 1133 BW

Pasal 1134 (1) BW Adalah suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatannya lebih tinggi daripada orang yang berpiutang lainnya semata-mata berdasarkan sifat piutangnya .

Pasal 1134 (2) BW

Karakter Hak Istimewa [Privilege] Harus dituntut Hak Istimewa bukan hak kebendaan Ditentukan oleh undang-undang Selama benda tersebut milik debitur Berpindah pada ahli waris kreditur

Kecuali  

Kecuali  

Pasal 66 UU Pelayaran

Anita pemilik  laptop  Anita pemegang Hak Kebendaan Anita menggadaikan   laptopnya   pada Diana [ pemegang gadai / pemegang hak kebendaan ] Anita wanprestasi pada Diana kemudian laptop tersebut dijual secara lelang , ada biaya yang dikeluarkan dalam pelelangan Siapa yang harus didahulukan dalam pembayaran ? Diana [ Pemegang gadai ] atau Biaya Lelang ? Pasal 1139 angka 1 BW

Anita pemilik  laptop  Anita pemegang Hak Kebendaan Anita mengadaikan   laptopnya   pada Diana [ pemegang gadai / pemegang hak kebendaan ] Irwan menyelamatkan laptop tersebut dari kebakaran . Ada biaya yang telah dikeluarkan dalam menyelamatkan benda tersebut   Siapa yang harus didahulukan dalam pembayaran ? Diana [ Pemegang gadai ] atau Irwan ? Pasal 1150 BW

Mengapa biaya penyelamatan benda jaminan didahulukan dibandingkan dengan pemegang hak kebendaan ????

Privilege Umum [Pasal 1149 BW]

Privelege Khusus [Pasal 1139 BW]

Pasal 1138 BW Hak istimewa ada yang mengenai benda-benda tertentu dan ada yang mengenai seluruh benda baik benda bergerak maupun benda tidak bergerak . Yang pertama didahulukan daripada yang tersebut terakhir .

Kemutlakan Hak Kebendaan yang Memberikan jaminan

Soal Amir meminjam uang pada Budi sebesar Rp.10.000.000,- dengan menjaminkan perhiasan emas senilai Rp.25.000.000,- disamping itu , Amir juga berutang pada Chandra sebesar Rp.10.000.000,-. Selain itu Amir berutang kepada drg.Dedi sebesar Rp.1.000.000,-  sebagai ongkos pemeriksaan gigi . Amir juga berutang pada Diana atas beras , gula yang dibeli dari toko Diana sejumlah Rp.1.000.000,-

Pertanyaan Andaikata Amir wanprestasi pada semua kreditor dan harta yang dimilikinya hanya berupa perhiasan emas yang dijadikan obyek jaminan atas utang pada Budi, maka   diantara para kreditor yang dimiliki Amir siapa yang berhak mendapatkan pelunasan terlebih dahulu , jelaskan secara berurutan dan sertai dasar hukumnya .

Jawaban Soal Indentifikasi dulu ada berapa kreditor dan berkedudukan sebagai kreditor apa . Budi sebagai kreditor preferen karena ada jaminan kebendaan berupa perhiasan emas [ Gadai / Pasal 1150 BW]. Chandra sebagai kreditor konkuren karena tidak terdapat jaminan kebendaan hanya dijamin dengan jaminan umum [ Pasal 1131 BW] Drg . Dedi sebagai kreditor hak istimewa [ Pasal 1149.3 BW] Diana sebagai kreditor hak istimewa [ Pasal 1149.5]

Jawaban soal Budi sebagai kreditor preferen [ Gadai / Pasal 1150 BW] akan didahulukan dalam hal pembayaran , kemudian baru Drg . Dedi karena masuk dalam privilege umum [ Pasal 1149.3] sesuai dengan urutan baru kemudian Diana privilege umum [ Pasal 1149.5] dan terakhir baru Chandra sebagai kreditor konkuren

HAK RETENSI Hak untuk menahan sesuatu benda sampai piutang yang bertalian dengan benda itu dilunasi Bersifat accessoir / ikutan / tambahan jadi ada perjanjian pokoknya Tidak dapat dibagi-bagi Tidak menimbulkan hak untuk menikmati bendanya Pasal 1159 BW ( gadai ), Pasal 1729 BW ( penitipan ), Pasal 1616 BW ( pemborongan pekerjaan ), Pasal 1812 BW ( pemberian kuasa )