ANALISIS FINANCIAL (KEUANGAN) Dr. Indri Hapsari ., M.Si ., Apt
Analisis Finansial Analisa finansiial diperlukan dlm pengelolaan usaha atau perusahaan manfaatnya : 1. untuk mengetahui keadaan perusahaan 2. pembuatan rencana pembelanjaan atau rencana lain 3. kontrol operasi perusahaan 4. menentukan nilai perusahaan
Perusahaan yg dpt memenuhi kewajiban jangka panjang yang likuiditasnya baik belum berarti hasil usahanya sukses perlu mengetahui sumber modal kerja yang menyebabkan dana tersedia bertambah atau kurang
Analisis financial ( keuangan ) Test of all performance a. Perolehan atas modal sendiri ( Return on Equity / RoE ) mengukur efefktivitas penggunaan dana yang telah diinvestasikan ROE = Laba bersih x 100% Modal Pemilik b. Perolehan Atas Harta ( Return on Asset /ROA) mengukur efektivitas penggunaan aset yang ada di apotek ROA = L aba bersih x 100 % Total Harta
Analisis financial ( keuangan ) 2. Test of Profitability a. Persentase laba kotor (PLK) persentase megukur daya laba apotek sebelum beban usaha diperhitungkan semakin besar semakin baik rata-rata berkisar antara 20-30% PLK = Penjualan – HPP x 100 % Penjualan
Analisis financial ( keuangan ) b. Persentase Laba Bersih (PLB) mengukur daya laba apotek setelah beban usaha diperhitungkan semakin besar semakin baik berkisar antara 5 – 7,5 % PLB = Laba bersih x 100 % Penjualan
Analisis financial ( keuangan ) 3. Test of Liquidity Rasio Lancar (RL) /Current Ratio (CR) membandingkan aktiva lancar apotek yang memberikan uang tunai untuk membayar hutang lamncarnya berkisar antara 2 – 3,8 CR = Harta Lancar Kewajiban Lancar
Analisis financial ( keuangan ) b. Rasio cepat (RC)/ Quick Ratio (QR) mengurangi persediaan dengan aset lancar , kemudian dibagi dengan kewajiban lancar QR = Harta lancar – Persediaan Obat Kewajiban lancar c. Masa perkiraan Hutang waktu yang dibutuhkan apotek untuk membayar pembelian kreditnya MPH = Perkiraan Hutang Pembelian per hari
Analisis financial ( keuangan ) 4. Ratio of Solvency Rasio solvabilitas ukuran yang menunjukkan apakah apotek dapat membayar hutang jangka 5. Test of Efficiency a. Perputaran persediaan (PP)/ Turn over ratio (TOR) ukuran kecepatan persediaan dibeli , dijual dan kemudian diganti lagi perputaran apotek minimal 4 kali pertahun TOR = HPP Persediaan rata-rata
Contoh kasus
Analisis Finansiil Rasio jangka pendek utk mengetahui tingkat likuiditas memperbandingkan aktiva lancar yg tersedia terhadap hutang jangka pendek Perputaran barang dagangan perbandingan harga pokok barang yg terjual selama setahun dgn persediaan rata-rata barang dagangan
Perputaran aktiva utk mengetahui besarnya penjualan selama setahun dibanding dengan aktiva perusahaan angka perbandingan menunjukkan efisiensi penggunaan aktivanya peningkatan pemanfaatannya lebih baik penurunan terjadi kelebihan modal artinya penjualan tidak seimbang dgn investasi aktivanya penggunaan aktivanya kurang efisien
Margin perbandingan antara penghasilan bersih dengan jumlah penjualan Rentabilitas = return on investment = earning power perbandingan antara pendapatan bersih dengan aktiva bersih rata-rata yg digunakan utk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan rentabilitas = margin x perputaran aktiva = Net profit(NP) x Total Sales(TS) = Net Profit Total Sales Tot Invs (TI) Tot Invs
besarnya ROI yg diperoleh tingkat pengembangan usaha suatu perusahaan Rentabilitas dpt ditingkatkan dgn cara sbb : 1. Menaikkan margin 2. Menaikkan perputaran
1. Menaikkan margin a. Hasil penjualan dinaikkan lebih besar dibanding biaya b. Biaya diturunkan lebih besar dibanding penjualan 2. Menaikkan perputaran a. Menaikkan hasil penjualan ( laba ) dibanding aktivanya (modal lancar ) b. M enurunkan aktivanya lebih besar dibanding hasil penjualan ( laba )
Break Even Point (BEP) utk mempertahankan kontinuitas usaha suatu usaha hrs menjaga tingkat keseimbangan antara hasil penjualan (total revenue) atau laba yg diperoleh dgn biaya total analisa pendekatan yg digunakan adalah metode break even analysis B E P = F C ( biaya tetap ) 1 – VC ( biaya variabel ) TR ( hasil penjualan ) bila BEP = 1,maka FC x TR = TR – VC Ket : BEP = Break Even Point FC = Fixed cost VC = Variable cost TR = Total revenue
Faedah analisa break even, antara lain: a. Digunakan utk perencanaan laba (profit planning) b. Sebagai alat pengendalian (controlling) c. Sebagai alat pertimbangan dlm mengambil keputusan
Asumsi-asumsi dlm analisa BEP a. Biaya tetap konstan b. Biaya variabel tetap sama Jika kegiatan produksi naik biaya variabel akan berubah proporsional c. Harga jual per unit tetap berapapun unit produk yg dijual
Biaya tetap adalah jenis biaya yg selama satu periode jumlahnya tetap dan tidak mengalami perubahan Biaya tetap Unit/rupiah (dalam ribu) 1000 2000 3000 4000 Volume produksi/juml penjualan Rp Biaya 1 juta
Biaya variabel adalah biaya yang naik dan turun bersamaan dgn volume kegiatan bila produksi atau penjualan bertambah biaya variabel akan bertambah dan sebaliknya naik turunnya biaya variabel proporsional dgn volume kegiatan pd kenyataannya biaya variabel tidak selalu proporsional dgn volume produksi dpt degresif dan progesif degresif volume produksi naik tetapi kenaikan biaya variabel di bawah proporsional kenaikan volume produksi progresif volume produksi naik kenaikan biaya variabel di atas proporsionalnya
Biaya total dlm analisa BEP jumlah total biaya tetap dan biaya variabel Rp 3 j 2 j 1 j A H B Biaya tetap Biaya variabel C Produksi/penjualan Rp Produksi/penjualan Biaya total
Dapat pula dibuat grafik sbb: dimana garis biaya variabel dibuat sejajar dgn garis biaya total dimulai dr titik nol Rp 1 j A H Rp 1 j Rp 1 j B C Biaya total Biaya tetap = Rp. 1 juta Biaya variabel Biaya variabel = Rp. 2 juta Produksi/penjualan
Grafik diagram menurut volume produksi Ket : T = biaya tetap ; V = biaya variabel ; S = hasil penjualan OV = garis biaya variabel ; OT = garis biaya tetap ; OS = garis penjualan ; OP = garis produksi S T V O O1 P1 P2 P3 P4 T1 T2 T3 T4 S2 S3 S4 Produksi/penjualan
Dari grafik tersebut , dapat ditunjukkan : Hasil penjualan di bawah B.E.P perusahaan rugi Hasil penjualan di atas B.E.P perusahaan laba
Komponen biaya dlm harga obat Klasifikasi komponen biaya tergantung pd masing2 produsen sesuai kondisinya Biaya dlm produksi obat dpt dibagi sbb : - bahan baku : bhn aktif , penolong , kemasan - alat produksi - tenaga kerja - jasa pihak ketiga - tanah dan bangunan - pajak
Dalam kalkulasi harga pokok : - biaya produksi langsung - biaya produksi tidak langsung - biaya administrasi umum - biaya penjualan
Faktor-faktor biaya produksi Yang biasanya diperhitungkan adalah 5M: 1. Material 2. Machine 3. Money 4. Man 5. Management Faktor2 biaya produksi meliputi semua biaya yg dikeluarkan selama produksi berlangsung dgn menggunakan kombinasi faktor produksi yg terkait dgn produk yg dihasilkan.
Pembentukan harga produk Perhitungan harga pokok (H.P) Yang lazim diperhitungkan : - biaya material langsung - biaya tenaga kerja langsung - biaya manufacturing overhead
b . Perhitungan harga jual (H.J) Urutan perhitungan harga jual sbb : Harga Pokok Pabrik = H.P.P Keuntungan Pabrik = K.U.P Harga Jual Pabrik = H.J.P Potongan Harga = P.H.P ( Keuntungan ) Penyalur = H.E/H.J.A Harga Eceran ( Harga Jual Apotek )
Harga jual pabrik dan harga netto apotek tergantung - kekuatan produk (besarnya permintaan - kekuatan pabrik bersangkutan Obat laku keras biaya penuh = biaya tetap + biaya variabel, keuntungan diharapkan memadai 2. Obat laku sedang biaya penuh, keuntungan yg diharapkan lbh kecil Obat kurang laku biaya variabel sj, biaya tetap dibebankan pd perhitungan laba rugi akhir tahun
Bagi pabrik farmasi: a. Obat yg laku keras menjamin pengembangan usaha (R.O.I yg tinggi) b. Obat yg laku sedang menjamin kontuinitas usaha (mencapai BEP) c. Obat yg kurang laku mengancam kontuinitas usaha Setiap pabrik farmasi bertujuan mempertahankan kontuinitas usaha dan pengembangan usaha ada 3 unsur yg menentukan yi: 1. hasil penjualan 2. promosi penjualan 3. kebijaksanaan memberi harga
Analisa sistem pembentukan dan tingkat harga scr umum sistem total tdr dr sub sistem yg saling berhubungan scr kompleks dan saling mempengaruhi antara satu dgn lainnya. Secara skematis digambarkan sbb: Harga Obat
Untuk menjamin kontuinitas dan pengembangan usaha perlu manajemen utk memupuk laba menjamin pengembalian modal investasi Dlm menghadapi kompetisi di pasar obat umumnya kebijaksanaan pabrik dilakukan sbb : 1. Pengembangan produksi dilakukan penelitian pasar terlebih dahulu menciptakan spesialite meningkatkan performance pembungkus
2. Promosi penjualan perlu biaya besar sangat penting a. Publisitas detailer sasaran dokter b. Armada juru jual menciptakan pembeli c. Iklan
Contoh perhitungan harga obat jadi di pabrik farmasi Bahan aktif Rp . a Bahan pembantu Rp . b Bahan pengemas Rp . c Jumlah harga Rp . a + b + c Kemudian : Susut pd pembuatan / pengemasan 5 % Exploitasi 20 % Bunga 10 % Promosi 10 % Keuntungan 15 % 60 % Harga jual pabrik : 160/100 x ( a+b+c ) H.J.P ini dpt dibuat perbutir dlm kemasan