Pemahaman mengenai hakikat manusia telah menjadi topik perdebatan yang panjang dalam filsafat, psikologi, agama, dan ilmu sosial. Manusia tidak hanya dilihat sebagai makhluk biologis tetapi juga sebagai entitas yang memiliki kesadaran, nilai, dan kemampuan untuk berpikir serta merasakan. Pemahaman t...
Pemahaman mengenai hakikat manusia telah menjadi topik perdebatan yang panjang dalam filsafat, psikologi, agama, dan ilmu sosial. Manusia tidak hanya dilihat sebagai makhluk biologis tetapi juga sebagai entitas yang memiliki kesadaran, nilai, dan kemampuan untuk berpikir serta merasakan. Pemahaman tentang hakikat manusia menjadi penting karena menjadi dasar dalam menentukan perilaku, sistem nilai, serta tatanan sosial. Apalagi, dalam dunia modern yang penuh dengan perkembangan teknologi dan perubahan budaya, pemahaman tentang siapa manusia menjadi lebih relevan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek yang membentuk hakikat manusia?
2. Bagaimana pandangan dari perspektif filsafat, psikologi, dan agama mengenai hakikat manusia?
3. Mengapa pemahaman tentang hakikat manusia penting dalam konteks kehidupan modern?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan aspek-aspek yang menjadi dasar hakikat manusia.
2. Menganalisis pandangan berbagai disiplin ilmu terkait hakikat manusia.
3. Mengidentifikasi relevansi pemahaman hakikat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Size: 261.52 KB
Language: none
Added: Feb 17, 2025
Slides: 8 pages
Slide Content
MENGANALISIS HAKIKAT MANUSIA
Makalah ini disusun guna memenuhitugas mata kuliah Antropologi dan Sosiologi
Dosen Pengampu : Drs.H.Zaenal Arifin, M.Pd.I
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SHALAHUDDIN AL-AYYUBI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam yang
berjudul “MENGANALISIS HAKIKAT MANUSIA ”.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan keterbatasan dalam hal pengetahuan dan pemahaman kami. Untuk itu, kami berharap
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar kedepannya kami dapat menjadi
lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi
yang berguna bagi pembaca. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini.
Jakarta, 10 Oktober 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Aspek-Aspek Hakikat Manusia................................................................................................2
2.2 Pandangan Filsafat tentang Hakikat Manusia........................................................................2
2.3 Pandangan Psikologi tentang Hakikat Manusia.....................................................................2
2.4 Pandangan Agama tentang Hakikat Manusia.........................................................................2
2.5 Relevansi Pemahaman Hakikat Manusia di Era Modern......................................................3
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................4
3.2 Saran...........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................5
ii
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman mengenai hakikat manusia telah menjadi topik perdebatan yang panjang
dalam filsafat, psikologi, agama, dan ilmu sosial. Manusia tidak hanya dilihat sebagai
makhluk biologis tetapi juga sebagai entitas yang memiliki kesadaran, nilai, dan kemampuan
untuk berpikir serta merasakan. Pemahaman tentang hakikat manusia menjadi penting karena
menjadi dasar dalam menentukan perilaku, sistem nilai, serta tatanan sosial. Apalagi, dalam
dunia modern yang penuh dengan perkembangan teknologi dan perubahan budaya,
pemahaman tentang siapa manusia menjadi lebih relevan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek yang membentuk hakikat manusia?
2. Bagaimana pandangan dari perspektif filsafat, psikologi, dan agama mengenai
hakikat manusia?
3. Mengapa pemahaman tentang hakikat manusia penting dalam konteks kehidupan
modern?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan aspek-aspek yang menjadi dasar hakikat manusia.
2. Menganalisis pandangan berbagai disiplin ilmu terkait hakikat manusia.
3. Mengidentifikasi relevansi pemahaman hakikat manusia dalam kehidupan sehari-
hari.
1
BAB II :
PEMBAHASAN
2.1 Aspek-Aspek Hakikat Manusia
Hakikat manusia mencakup aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Aspek
biologis melihat manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki tubuh fisik. Aspek psikologis
menyoroti emosi, pikiran, dan perilaku manusia. Aspek sosial menunjukkan manusia sebagai
makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan orang lain, sementara aspek spiritual
menekankan manusia sebagai entitas yang memiliki hubungan dengan sesuatu yang lebih
besar dari dirinya.
2.2 Pandangan Filsafat tentang Hakikat Manusia
Filsafat sering membedah hakikat manusia dari sisi esensi dan eksistensi. Contoh
klasik adalah pemikiran dari Plato dan Aristoteles, yang melihat manusia sebagai makhluk
yang memiliki rasio atau akal. Dalam pemikiran modern, eksistensialisme, seperti yang
digagas oleh Jean-Paul Sartre, memandang manusia sebagai makhluk bebas yang
bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
2.3 Pandangan Psikologi tentang Hakikat Manusia
Psikologi memandang manusia dari aspek kognitif, perilaku, dan afektif. Dalam
pandangan psikologi humanistik yang dikembangkan oleh Carl Rogers dan Abraham
Maslow, manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berkembang menuju
aktualisasi diri. Selain itu, dalam psikologi perkembangan, setiap tahap kehidupan manusia
memberikan pengaruh terhadap pembentukan identitas dan kepribadian.
2.4 Pandangan Agama tentang Hakikat Manusia
Dalam agama, manusia sering dianggap sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki tugas
dan tanggung jawab. Dalam Islam, misalnya, manusia dianggap sebagai khalifah di muka
bumi, yang berarti ia memiliki amanah untuk menjaga dan mengelola alam semesta. Dalam
pandangan Kristen, manusia dianggap memiliki martabat karena diciptakan menurut gambar
Tuhan.
2
2.5 Relevansi Pemahaman Hakikat Manusia di Era Modern
Pemahaman tentang hakikat manusia menjadi sangat penting dalam menghadapi
tantangan modern seperti dehumanisasi, individualisme, dan perkembangan teknologi.
Pemahaman yang komprehensif tentang manusia dapat menjadi landasan bagi pengambilan
keputusan etis serta pengembangan kebijakan yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
3
BAB III :
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Hakikat manusia meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual, yang
semuanya saling terkait. Pandangan filsafat, psikologi, dan agama masing-masing
memberikan perspektif unik tentang manusia sebagai makhluk yang memiliki rasio, potensi
pengembangan diri, serta tanggung jawab moral. Pemahaman akan hakikat manusia sangat
penting untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan memandu perilaku manusia dalam
masyarakat modern.
3.2 Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut yang mengintegrasikan berbagai perspektif ini
untuk memahami hakikat manusia secara lebih komprehensif. Selain itu, pemahaman tentang
hakikat manusia perlu dijadikan landasan dalam sistem pendidikan, kebijakan, dan berbagai
bidang kehidupan untuk mengembangkan manusia yang beretika dan bertanggung jawab.
4
DAFTAR PUSTAKA
1. Hergenhahn, B. R., & Henley, T. B. (2013). An Introduction to the History of
Psychology. Cengage Learning.
2. Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review,
50(4), 370–396.
3. Pals, D. L. (2006). Eight Theories of Religion. Oxford University Press.
4. Sartre, J-P. (1946). Existentialism is a Humanism. Yale University Press.
5. Wulff, D. M. (1997). Psychology of Religion: Classic and Contemporary Views.
John Wiley & Sons
5