ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA KESEHARIAN.pptx

nurdiyanarif07 0 views 29 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

Kesalahan Berbahasa


Slide Content

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA Purwati Zisca Diana, M.Pd . Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 2012

Imbauan yang benar ? “ Pakailah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar ” “ Pakailah Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar ”

Apa yang dimaksud kesalahan berbahasa ? Dalam dengan faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi .  siapa yang berbahasa dengan siapa , untuk tujuan apa , dalam situasi apa ( tempat dan waktu ), dalam konteks apa ( suasana ), dengan jalur apa ( lisan / tulisan ), dengan media apa ( tatap muka , telepon , dsb ), dalam peristiwa apa ( bercakap-cakap , ceramah , pernyataan cinta , dsb ). Berkaitan dengan aturan atau kaidah kebahasaan yang dikenal dengan istilah tata bahasa .

Klasifikasi Kesalahan Berbahasa Berdasarkan tataran linguistik ( fonologi , morfologi , sintaksis , semantik , wacana ). Berdasarkan kegiatan berbahasa atau keterampilan berbahasa ( menyimak , berbicara , membaca , menulis ). Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan ( lisan , tulisan ). Berdasarkan penyebab kesalahan ( pengajaran , interferensi ). Berdasarkan frekuensi .

Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi No. Lafal Baku Lafal Tidak Baku 1. akta akte 2. sirene sirine 3. nasihat nasehat 4. pedas pedes 5. tolong tulung 6. guncang goncang 7. napas nafas 8. objek obyek 9. mubazir mubadir 10. miliar milyar

Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi Penghilangan afiks Bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan Peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh Penggantian morf Penyingkatan morf mem -, men-, meng -, meny , dan menge - Pemakaian afiksasi yang tidak tepat Penentuan bentuk dasar yang tidak tepat Penempatan afiksasi yang tidak tepat pada gabungan kata

1. Penghilangan Afiks Contoh : 1. Kau katakan juga hal ini kepada Siti ?  mengatakan 2. Bunga mawar pamerkan keelokan mahkotanya .  memamerkan 3. Pendapatku beda dengan Nina.  berbeda 4. Marilah kita ke Tirtabening , kita renang di sana !  berenang

2. Bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan Contoh : Beberapa mahasiswa diberi sanksi karena tidak mentaati peraturan kampus .  menaati Fotografer itu mempotret Bayu dengan serius .  memotret KPK berusaha mengkikis habis koruptor .  mengikis

3. Peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh Contoh : Jangan suka menyontek pekerjaan orang lain!  mencontek Rama dan Sinta saling menyintai .  mencintai Olimpic menyeponsori acara bedah rumah di RCTI.  mensponsori Para linguis menglasifikasikan bahasa di dunia ini menjadi beberapa rumpun .  mengklasifikasikan

4. Penggantian Morf Morf menge - tergantikan morf lain mencat  mengecat mensahkan  mengesahkan melap  mengelap Morf be- tergantikan morf ber - berkerlip  bekerlip berterbangan  beterbangan

5. Penyingkatan morf mem -, men-, meng -, meny -, dan menge - nari  menari nyuruh  menyuruh ngetik  mengetik ngelap  mengelap mbawa  membawa nyabut  mencabut

6. Penggunaan afiks yang tidak tepat keburu  terburu kebakar  terbakar memproklamirkan  memproklamasikan dilegalisir  dilegalisasi neonisasi  peneonan pompanisasi  pemompaan

7. Penentuan bentuk dasar yang tidak tepat diketemukan  ditemukan dikesayakan  diserahkan / diberikan kepada saya merubah  mengubah mentrapkan  menerapkan rohaniawan  rohaniwan ilmiawan  ilmuwan

8. Penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata pertanggungan jawab  pertanggungjawaban digarisi bawah  digarisbawahi dilipatkan ganda  dilipatgandakan

Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis

Adanya pengaruh bahasa daerah Contoh : Teman-teman pada tidur di ruang tengah .  Teman-teman sedang tidur di ruang tengah . Sayurnya belom mateng !  Sayurnya belum masak !

Penggunaan preposisi yang tidak tepat Contoh : Tolong ambilkan buku saya pada laci meja itu !  di ( menyatakan tempat ) Di hari bahagia ini aku persembahkan lagu untukmu .  pada ( menyatakan waktu ) Jika Pak Harun tidak berada di rumah , surat itu bisa dititipkan ke istrinya .  kepada ( menyatakan tujuan )

Susunan kata yang tidak tepat Contoh : Kamu sudah terima buku-buku itu ?  Sudah kamu terima buku-buku itu ? Lokakarya itu akan diselenggarakan di Anjani Kembar Hotel selama satu minggu .  Lokakarya itu akan diselenggarakan di Hotel Anjani Kembar selama satu minggu .

Penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir Contoh : Kita pun juga harus berbuat baik kepada mereka . Kita pun harus berbuat baik kepada mereka . Kita juga harus berbuat baik kepada mereka . Keakraban ini dimaksudkan agar supaya ada kontak antarmahasiswa . Keakraban ini dimaksudkan agar ada kontak antarmahasiswa . Keakraban ini dimaksudkan supaya ada kontak antarmahasiswa .

Penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan Contoh : Pengalaman itu sangat menyenangkan sekali . Pengalaman itu sangat menyenangkan . Pengalaman itu menyenangkan sekali . Penderitaan yang dia alami amat sangat memilukan . Penderitaan yang dia alami amat memilukan . Penderitaan yang dia alami sangat memilukan .

Penjamakan yang ganda Contoh : Para dosen-dosen sedang mengikuti seminar di ruang auditorium. Para dosen sedang mengikuti seminar di ruang auditorium. Dosen-dosen sedang mengikuti seminar di ruang auditorium. Menteri Luar Negeri akan mengunjungi berbagai negara-negara sahabat . Menteri Luar Negeri akan mengunjungi berbagai negara sahabat . Menteri Luar Negeri akan mengunjungi negara-negara sahabat .

Penggunaan bentuk resiprokal yang salah Contoh : Dalam pertemuan itu para mahasiswa dapat saling tukar-menukar informasi . Dalam pertemuan itu para mahasiswa dapat saling menukar informasi . Dalam pertemuan itu para mahasiswa dapat tukar-menukar informasi . Mereka saling tolong-menolong . Mereka saling menolong . Mereka tolong-menolong .

Kalimat tidak bersubjek Contoh : Untuk kegiatan itu memerlukan biaya yang cukup banyak . Untuk kegiatan itu diperlukan biaya yang cukup banyak . Kegiatan itu memerlukan biaya yang cukup banyak . Di Semarang minggu depan akan mengadakan pameran pembangunan . Di Semarang minggu depan akan diadakan pameran pembangunan . Semarang minggu depan akan mengadakan pameran pembangunan .

Kalimat yang tidak logis Contoh : Yang sudah selesai mengerjakan soal harap dikumpulkan . Yang sudah selesai mengerjakan soal harap mengumpulkan . Soal y ang sudah selesai dikerjakan , harap dikumpulkan . Untuk mempersingkat waktu , kita lanjutkan acara ini . Untuk menghemat waktu , kita lanjutkan acara ini .

Kalimat yang ambiguitas Contoh : Sopir Bus Santoso yang Masuk Jurang Melarikan Diri   Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian . Siapa / apa yang dimaksud Santoso ? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya atau sopirnya ?    Bus Santoso Masuk Jurang , Sopirnya Melarikan Diri

Penggunaan istilah asing Contoh : Kita segera menyusun project proposal dan sekaligus budgeting - nya . Kita segera menyusun rancangan kegiatan dan sekaligus rancangan biayanya . Task force perlu dibentuk dahulu untuk job ini . S atuan tugas perlu dibentuk dahulu untuk pekerjaan ini .

Penggunaan kata yang tidak perlu Contoh : Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik .  Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik . Manusia membutuhkan makanan yang mana makanan itu harus mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh .  Manusia membutuhkan makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh .

Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik ini penekanannya pada penyimpangan makna , baik yang berkaitan dengan fonologi , morfologi , maupun sintaksis . Jadi , jika ada sebuah bunyi , bentuk kata , ataupun kalimat yang maknanya menyimpang dari makna yang seharusnya , maka tergolong ke dalam kesalahan berbahasa ini

Contoh kurban dan korban lolos dan lulus penglepasan dan pelepasan mengkaji dan mengaji sah dan syah kapan dan kafan fakta dan pakta petinju dan peninju
Tags