Analisis Tren Media Sosial dan Pola Visualisasi Isu Publik di X terkait Mudik Lebaran, #TolakRUUPolri, dan RUU TNI (21-27 Maret 2025)

IsmailFahmi3 103 views 8 slides Mar 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

Drone Emprit dan Grok
Abstrak
Media sosial, khususnya platform X, telah menjadi ruang penting untuk diskusi publik di Indonesia, terutama menjelang peristiwa budaya seperti Mudik Lebaran dan isu politik seperti RUU Polri dan RUU TNI. Penelitian ini menganalisis tren total mentions dan pola visualisa...


Slide Content

Analisis Tren Media Sosial dan Pola Visualisasi Isu
Publik di X terkait Mudik Lebaran, #TolakRUUPolri,
dan RUU TNI (21-27 Maret 2025)
Drone Emprit dan Grok
Abstrak
Media sosial, khususnya platform X, telah menjadi ruang penting untuk diskusi
publik di Indonesia, terutama menjelang peristiwa budaya seperti Mudik
Lebaran dan isu politik seperti RUU Polri dan RUU TNI. Penelitian ini
menganalisis tren total mentions dan pola visualisasi gambar yang paling
banyak dibagikan di X terkait tiga topik tersebut pada periode 21-27 Maret
2025. Data menunjukkan bahwa meskipun periode tersebut bertepatan dengan
musim mudik, topik Mudik Lebaran kalah populer dibandingkan
#TolakRUUPolri dan RUU TNI, dengan total mentions masing-masing pada 27
Maret adalah 3.764, 20.288, dan 10.347. Analisis gambar yang paling banyak
dibagikan mengungkapkan perbedaan pola visualisasi: Mudik Lebaran
didominasi oleh gambar personal dan promosi produk, sementara
#TolakRUUPolri dan RUU TNI menampilkan gambar politis yang berorientasi
pada aksi dan edukasi. Temuan ini menunjukkan bahwa isu politik dengan
muatan emosional tinggi cenderung mendominasi percakapan di X, bahkan
pada periode budaya yang seharusnya menjadi fokus utama masyarakat.
Kata Kunci: Media Sosial, X, Mudik Lebaran, #TolakRUUPolri, RUU TNI, Tren
Mentions, Pola Visualisasi
Pendahuluan
Media sosial telah menjadi alat penting dalam membentuk opini publik dan
memobilisasi masyarakat, terutama di Indonesia, di mana platform seperti X
sering digunakan untuk diskusi politik, budaya, dan sosial. Pada periode 21-27
Maret 2025, tiga topik utama mendominasi percakapan di X: Mudik Lebaran,
#TolakRUUPolri, dan RUU TNI. Mudik Lebaran adalah tradisi tahunan yang
melibatkan jutaan orang untuk kembali ke kampung halaman menjelang
Idulfitri, yang diperkirakan jatuh pada awal April 2025. Sementara itu,
1

#TolakRUUPolri dan RUU TNI mencerminkan isu politik yang kontroversial,
terkait revisi undang-undang yang memicu kekhawatiran tentang demokrasi
dan kebebasan sipil.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis tren total mentions ketiga topik
tersebut di X, (2) mengidentifikasi pola visualisasi gambar yang paling banyak
dibagikan, dan (3) mengeksplorasi mengapa isu politik mendominasi
percakapan di X meskipun bertepatan dengan musim mudik. Data diambil dari
laporan Drone Emprit, yang mencakup tren mentions dan gambar yang paling
banyak dibagikan pada periode 21-27 Maret 2025.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif berbasis
analisis data sekunder dari platform X. Data tren total mentions diambil dari
grafik yang menunjukkan jumlah mentions harian untuk tiga topik: Mudik
Lebaran, #TolakRUUPolri, dan RUU TNI, pada periode 21-27 Maret 2025. Data
visual diambil dari gambar-gambar yang paling banyak dibagikan (most shared
images) untuk masing-masing topik, yang mencakup 15-20 gambar per topik.
Analisis dilakukan dengan:
1.Analisis Kuantitatif: Menghitung tren mentions harian dan
membandingkan popularitas ketiga topik.
2.Analisis Kualitatif: Mengidentifikasi tema, gaya visual, dan pesan yang
disampaikan oleh gambar-gambar yang paling banyak dibagikan,
menggunakan pendekatan semiotika untuk memahami makna visual.
Hasil dan Pembahasan
1. Tren Total Mentions di X
Gambar pertama adalah grafik berjudul "Trends of Total Mentions in Twitter
(2025-3-21 to 2025-3-27)" yang menunjukkan tren jumlah mentions di X untuk
tiga topik: #TolakRUUPolri, Mudik Lebaran, dan RUU TNI selama periode
21-27 Maret 2025. Grafik ini menggunakan tiga garis dengan warna berbeda:
biru untuk #TolakRUUPolri, hijau untuk Mudik Lebaran, dan ungu untuk RUU
2

TNI. Sumbu vertikal menunjukkan jumlah mentions (dalam ribuan), sedangkan
sumbu horizontal menunjukkan tanggal. Data menunjukkan bahwa
#TolakRUUPolri memiliki mentions tertinggi pada 22 Maret (41.688), RUU TNI
mencapai puncak pada 21 Maret (101.499), dan Mudik Lebaran tetap rendah
dengan puncak pada 27 Maret (3.764). Di bawah grafik, terdapat tabel yang
mencantumkan proyek dan kata kunci yang digunakan untuk masing-masing
topik, seperti "#TolakRUUPolri" untuk topik pertama, "Mudik, lebaran, idul
Fitri" untuk topik kedua, dan "RUU TNI, TNI aktif, Dwi Fungsi" untuk topik
ketiga.
Trends of Total Mentions in Twitter (2025-3-21 to 2025-3-27)
Grafik tren total mentions menunjukkan perbedaan signifikan dalam
popularitas ketiga topik selama periode 21-27 Maret 2025:
•#TolakRUUPolri: Memiliki mentions tertinggi, dengan puncak pada 22
Maret (41.688 mentions) dan turun menjadi 20.288 mentions pada 27
Maret. Tren ini menunjukkan lonjakan awal yang signifikan, kemungkinan
bertepatan dengan aksi demonstrasi besar-besaran.
•RUU TNI: Memiliki mentions tertinggi pada 21 Maret (101.499 mentions),
tetapi mengalami penurunan tajam menjadi 10.347 mentions pada 27
Maret. Penurunan ini mungkin mencerminkan berkurangnya intensitas
diskusi setelah puncak aksi.
3

•Mudik Lebaran: Memiliki mentions yang jauh lebih rendah, dengan
angka stabil di kisaran 1.341-1.781 mentions dari 21-24 Maret, dan
hanya meningkat sedikit menjadi 3.764 mentions pada 27 Maret.
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun 27 Maret seharusnya menjadi
puncak perhatian terhadap Mudik Lebaran (karena mendekati Idulfitri), topik ini
kalah populer dibandingkan isu politik. Hal ini dapat dijelaskan oleh beberapa
faktor:
•Fokus pada Logistik Mudik: Pada puncak musim mudik, masyarakat
lebih sibuk dengan aktivitas fisik seperti perjalanan atau persiapan,
sehingga diskusi di X tentang mudik menjadi terbatas.
•Isu Politik yang Memancing Emosi: #TolakRUUPolri dan RUU TNI
berkaitan dengan isu demokrasi dan kebebasan sipil, yang cenderung
memicu emosi kuat dan diskusi intens di X, terutama di kalangan aktivis
dan mahasiswa.
•Efek Viral Tagar: Tagar seperti #TolakRUUPolri memiliki sifat call to
action yang memudahkan penyebaran secara viral, dibandingkan topik
Mudik Lebaran yang lebih bersifat informatif atau personal.
2. Pola Visualisasi Gambar yang Paling Banyak Dibagikan
Gambar kedua berjudul "Most Shared Images" menampilkan koleksi gambar
yang paling banyak dibagikan di X untuk tiga topik: Mudik Lebaran,
#TolakRUUPolri, dan RUU TNI pada periode 21-27 Maret 2025, berdasarkan
laporan Drone Emprit. Gambar dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing
untuk satu topik.
Untuk Mudik Lebaran, gambar-gambar menunjukkan foto selfie, produk
kosmetik (seperti botol skincare), dan keramaian di stasiun, dengan gaya
visual cerah dan kasual. Untuk #TolakRUUPolri, gambar-gambar didominasi
oleh poster digital (misalnya, "TOLAK RUU POLRI"), foto demonstrasi, dan
infografis tentang pasal-pasal bermasalah, menggunakan warna kontras
seperti merah dan hitam. Untuk RUU TNI, gambar-gambar mencakup poster
penolakan (misalnya, "TOLAK RUU TNI"), simbol militer (seperti tank), dan
infografis historis, dengan warna merah, hitam, dan hijau tentara. Setiap
gambar disertai dengan nama pengguna, tanggal, dan jumlah retweet,
menunjukkan tingkat penyebarannya di X.
4

Most Shared Images dari ketiga isu
Analisis gambar yang paling banyak dibagikan mengungkapkan perbedaan
pola visualisasi yang mencerminkan sifat dan tujuan komunikasi masing-
masing topik.
a. Mudik Lebaran
•Tema Dominan: Gambar-gambar Mudik Lebaran bersifat personal dan
ringan, dengan fokus pada pengalaman individu dan promosi produk.
Contohnya termasuk foto selfie (misalnya, wajah perempuan dengan
caption "DELAY IN SENDING HAECCHA"), gambar produk kosmetik
(misalnya, botol skincare dengan caption "lovely"), dan gambar
keramaian di stasiun.
•Gaya Visual: Gambar menggunakan warna cerah (merah muda, kuning,
hijau muda) dan estetika media sosial yang populer, seperti filter
Instagram dengan pencahayaan lembut.
•Pesan: Gambar-gambar ini menyampaikan nostalgia, kebahagiaan, dan
pengalaman pribadi selama mudik, serta promosi produk yang relevan
dengan Lebaran.
5

b. #TolakRUUPolri
•Tema Dominan: Gambar-gambar bersifat politis dan berorientasi pada
aksi, dengan fokus pada penolakan terhadap RUU Polri. Contohnya
termasuk poster digital (misalnya, "TOLAK RUU POLRI"), foto
demonstrasi (kerumunan dengan spanduk), dan infografis yang
menjelaskan pasal-pasal bermasalah.
•Gaya Visual: Gambar menggunakan warna kontras (merah, hitam, putih)
untuk menonjolkan urgensi, dengan desain terstruktur dan elemen grafis
seperti teks tebal.
•Pesan: Gambar-gambar ini menyampaikan penolakan, call to action, dan
edukasi publik tentang ancaman RUU Polri terhadap demokrasi.
c. RUU TNI
•Tema Dominan: Gambar-gambar juga bersifat politis, tetapi dengan
nuansa historis. Contohnya termasuk poster penolakan (misalnya,
"TOLAK RUU TNI"), gambar simbol militer (seperti tank), dan infografis
tentang dampak RUU TNI.
•Gaya Visual: Gambar menggunakan warna kontras (merah, hitam, putih)
dengan tambahan warna hijau tentara, serta desain yang lebih formal dan
serius.
•Pesan: Gambar-gambar ini menyampaikan penolakan dengan referensi
historis (misalnya, dwifungsi ABRI), mengingatkan publik tentang risiko
kembalinya peran TNI dalam kehidupan sipil.
3. Perbandingan Pola Visualisasi
•Mudik Lebaran menonjolkan gambar personal dan promosi, dengan
gaya visual yang cerah dan kasual, mencerminkan sifat topik yang lebih
individual dan emosional.
•#TolakRUUPolri dan RUU TNI menonjolkan gambar politis yang
berorientasi pada aksi dan edukasi, dengan gaya visual yang kontras dan
terstruktur, mencerminkan sifat topik yang kolektif dan kritis.
6

•Perbedaan ini menunjukkan bahwa isu politik cenderung menggunakan
visualisasi yang dirancang untuk mobilisasi massa, sementara topik
budaya seperti Mudik Lebaran lebih bersifat spontan dan personal.
4. Mengapa Isu Politik Mendominasi?
Dominasi #TolakRUUPolri dan RUU TNI di X dapat dijelaskan melalui teori
agenda-setting dan framing:
•Agenda-Setting: Isu politik dengan muatan emosional tinggi (seperti
ancaman terhadap demokrasi) lebih mudah menarik perhatian publik dan
media sosial, terutama di kalangan pengguna X yang didominasi oleh
kelompok usia muda (18-34 tahun) yang peduli pada isu sosial-politik.
•Framing: Gambar-gambar #TolakRUUPolri dan RUU TNI menggunakan
framing yang kuat, seperti simbol perlawanan dan referensi historis,
untuk membangun narasi yang memicu emosi dan aksi kolektif.
Sebaliknya, Mudik Lebaran tidak memiliki framing yang kuat untuk
memicu diskusi intens, karena lebih bersifat rutin dan personal.
Selain itu, konteks politik pada Maret 2025—di bawah pemerintahan Presiden
Prabowo Subianto yang baru dilantik pada Oktober 2024—mungkin
memperkuat perhatian publik terhadap isu RUU Polri dan RUU TNI, terutama
karena kekhawatiran tentang potensi otoritarianisme.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada periode 21-27 Maret 2025, isu politik
(#TolakRUUPolri dan RUU TNI) mendominasi percakapan di X dibandingkan
topik budaya seperti Mudik Lebaran, meskipun periode tersebut bertepatan
dengan musim mudik. Tren total mentions mengindikasikan bahwa isu politik
memiliki daya tarik yang lebih besar karena muatan emosionalnya, sementara
analisis gambar yang paling banyak dibagikan mengungkapkan perbedaan
pola visualisasi: Mudik Lebaran bersifat personal dan promosional, sedangkan
#TolakRUUPolri dan RUU TNI bersifat politis dan berorientasi pada aksi.
Temuan ini menegaskan bahwa media sosial seperti X cenderung menjadi
ruang untuk diskusi isu-isu yang memicu emosi kuat, terutama di kalangan
pengguna muda, bahkan pada periode budaya yang seharusnya menjadi fokus
utama.
7

Saran
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menganalisis demografi pengguna
X yang terlibat dalam ketiga topik ini, serta mengeksplorasi peran influencer
dalam membentuk narasi publik. Selain itu, studi komparatif dengan platform
lain (seperti Instagram atau TikTok) dapat memberikan gambaran yang lebih
komprehensif tentang dinamika diskusi publik di media sosial.
Daftar Pustaka
•McCombs, M. E., & Shaw, D. L. (1972). The Agenda-Setting Function of
Mass Media. Public Opinion Quarterly, 36(2), 176-187.
•Entman, R. M. (1993). Framing: Toward Clarification of a Fractured
Paradigm. Journal of Communication, 43(4), 51-58.
•Drone Emprit. (2025). Laporan Tren Media Sosial: Mudik Lebaran,
#TolakRUUPolri, dan RUU TNI (21-27 Maret 2025). Diakses dari data
visual yang disediakan.
8