Pengukuran polusi udara adalah proses pengumpulan dan pengukuran komponen terhadap polusi
udara, terutama komponen gas dan komponen partikulat.
Pengukuran polusi udara modern dilakukan secara otomatis dan dilakukan dengan menggunakan
berbagai perangkat dan teknik. Mulai dari tabung uji penyerap sederhana yang dikenal sebagai
tabung difusi hingga sensor kimia dan fisika yang canggih untuk pengukuran polusi yang digunakan
untuk menghasilkan indeks kualitas udara.
Perangkat paling awal yang digunakan untuk mengukur polusi dan termasuk pengukur hujan (hujan
asam), mengukur asap, dan pengumpul jelaga serta debu sederhana disebut sebagai pengukur
deposit
.
Polusi udara disebabkan oleh banyak hal. Di lingkungan perkotaan, polusi udara dapat mengandung
banyak komponen, terutama komponen partikulat padat dan cair, seperti dari jelaga dari mesin dan
abu terbang yang keluar dari insinerator, dan berbagai gas yang berbeda, biasanya sulfur dioksida,
nitrogen oksida, serta karbon monoksida, semuanya terkait dengan pembakaran bahan bakar.
Berbagai bentuk polusi udara tersebut memiliki dampak yang berbeda pada kesehatan manusia,
pada alam (air, tanah, tanaman, pepohonan, dan vegetasi lainnya), serta pada lingkungan binaan.
Mengukur polusi udara merupakan langkah pertama dalam mengidentifikasi penyebab serta dapat
mengurangi atau mengatur, serta menjaga kualitas udara tetap dalam batas hukum (seperti perintah
dari Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat) atau pedoman penasihat yang disarankan
oleh badan-badan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut WHO, lebih dari 6.000 kota di
117 negara secara rutin memantau kualitas udara mereka.
Sejarah pengukuran polusi udara
Polusi udara pertama kali diukur secara sistematis di Inggris pada abad ke-19. Pada tahun 1852, ahli
kimia Skotlandia Robert Angus Smith menemukan dan menamai hujan asam setelah mengumpulkan
sampel hujan yang ternyata mengandung sulfur dalam jumlah yang signifikan dari pembakaran batu
bara.
Pada awal abad ke-20, dokter dan insinyur lingkungan asal Irlandia, John Switzer Owens, dan Komite
Penyelidikan Polusi Atmosfer telah memajukan pengukuran dan pemantauan polusi udara dengan
menggunakan jaringan alat pengukur deposit. Owens mengembangkan sejumlah metode baru untuk
mengukur polusi tersebut.
Pada bulan Desember 1952, kabut asap besar di London menyebabkan kematian 12.000 orang.
Peristiwa tersebut serupa dengan tragedi kabut asap Donora tahun 1948 di Amerika Serikat.
Beberapa peristiwa kabut asap tersebut menjadi salah satu titik balik yang besar dalam sejarah
lingkungan khususnya pengendalian polusi. Kabut asap besar di London mengarah langsung pada
Undang-Undang Udara Bersih, yang memiliki konsekuensi lebih luas. Bencana tersebut menyebabkan
peristiwa-peristiwa polusi udara harus diukur dan dikontrol dengan lebih ketat.
Jenis pengukuran polusi udara
Pengukuran Pasif
Perangkat pengukuran pasif bekerja dengan cara menyerap atau secara pasif mengumpulkan sampel
udara sekitar, yang kemudian harus dianalisis di laboratorium. Salah satu bentuk pengukuran pasif
yang paling umum adalah tabung difusi. Tabung yang terlihat mirip dengan tabung reaksi
laboratorium serta diikatkan pada sesuatu seperti tiang lampu untuk menyerap satu atau lebih gas
polutan tertentu, setelah jangka waktu tertentu, tabung tersebut diturunkan dan dikirim ke