disampaikan padadisampaikan pada
Pendidikan Khusus Profesi AdvokatPendidikan Khusus Profesi Advokat
Surabaya, 16 Oktober 2025Surabaya, 16 Oktober 2025
PENGERTIAN
Argumentasi = keahlian / keterampilan Argumentasi = keahlian / keterampilan
((arsars) untuk mempertahankan suatu ) untuk mempertahankan suatu
pendapat atau untuk melawan suatu pendapat atau untuk melawan suatu
pendapat.pendapat.
Argumentasi hukum = Argumentasi hukum = keahlian / keahlian /
keterampilan ilmiahketerampilan ilmiah ((arsars) untuk ) untuk
mempertahankanmempertahankan suatu suatu pendapat pendapat
hukumhukum atau untuk atau untuk melawanmelawan suatu suatu
pendapat hukumpendapat hukum..
PENALARAN ILMIAH
Deduksi dalam Ilmu Hukum
Induksi dalam Ilmu Hukum
Deduksi dalam Ilmu Empiris
Induksi dalam Ilmu Empiris
Deduksi dalam Ilmu Hukum
Premis MajorPremis Major= Norma hukum= Norma hukum
Premis MinorPremis Minor= Fakta hukum= Fakta hukum
KonklusiKonklusi= Pendapat Hukum (LO)= Pendapat Hukum (LO)
Induksi dalam Ilmu Hukum
Induksi hukum = penarikan kesimpulan
berdasarkan fakta-fakta menggunakan
konsep hukum.
Hasil induksi hukum = fakta hukum
MODEL ARGUMENTASI HUKUMMODEL ARGUMENTASI HUKUM
1. 1. Argumentation based on rules (Rule-Argumentation based on rules (Rule-
based Reasoning)based Reasoning)
2. 2. Argumentation based on precedents Argumentation based on precedents
(Principle based Reasoning)(Principle based Reasoning)
MACAM PENEMUAN HUKUMMACAM PENEMUAN HUKUM
1.1.PENAFSIRANPENAFSIRAN
2.2.KONSTRUKSI HUKUM KONSTRUKSI HUKUM
3.3.PENERAPAN ASAS PREFERENSIPENERAPAN ASAS PREFERENSI
LANGKAH PENEMUAN HUKUMLANGKAH PENEMUAN HUKUM
1.1.INVENTARISASI PERATURAN PER-UU-INVENTARISASI PERATURAN PER-UU-
AN DENGAN STATUTE APPROACHAN DENGAN STATUTE APPROACH
2.2.IDENTIFIKASI ATURAN HUKUMIDENTIFIKASI ATURAN HUKUM
3.3.ANALISIS HUBUNGAN ANTAR ATURAN ANALISIS HUBUNGAN ANTAR ATURAN
HUKUM (KOHEREN / ANTINOMI)HUKUM (KOHEREN / ANTINOMI)
4.4.MEMAHAMI NORMA HUKUM MEMAHAMI NORMA HUKUM
(CONCEPTUAL APPROACH)(CONCEPTUAL APPROACH)
KEMUNGKINAN HASIL DIPEROLEHKEMUNGKINAN HASIL DIPEROLEH
I.I.1 norma hukum yang 1 norma hukum yang exact meaning exact meaning (norma (norma
hukum langsung diterapkan)hukum langsung diterapkan)
II.II.1 norma hukum tidak 1 norma hukum tidak exact meaning exact meaning
(lakukan (lakukan rechtsvindingrechtsvinding))
III.III.> 1 norma hukum yang substansinya > 1 norma hukum yang substansinya
koheren (lakukan koheren (lakukan rechtsvindingrechtsvinding))
IV.IV.> 1 norma hukum yang substansinya konflik > 1 norma hukum yang substansinya konflik
(lakukan (lakukan rechtsvindingrechtsvinding))
V.V.Kekosongan hukum (lakukan konstruksi Kekosongan hukum (lakukan konstruksi
hukum)hukum)
Klasifikasi Hakikat Permasalahan Klasifikasi Hakikat Permasalahan
HukumHukum
Klasifikasi hakikat permasalahan hukum Klasifikasi hakikat permasalahan hukum
pertama-tama berkaitan dengan pertama-tama berkaitan dengan
pembagian hukum positif.pembagian hukum positif.
Hakikat permasalahan hukum dalam Hakikat permasalahan hukum dalam
sistem peradilan kita berkaitan dengan sistem peradilan kita berkaitan dengan
lingkungan peradilan yang dalam lingkungan peradilan yang dalam
penanganan perkara berkaitan dengan penanganan perkara berkaitan dengan
kompetensi absolut pengadilankompetensi absolut pengadilan
LEGAL ISSUESLEGAL ISSUES
1.QUESTIONS OF LAW
2.QUESTIONS OF FACT
QUESTIONS OF LAW
1.Hukum Materiil: menemukan norma hukum
konkrit untuk diterapkan pada fakta hukum
terkait (rechtsvinding, teori norma, teori
keberlakuan norma, pendekatan per-UU-an)
2.Hukum Formil: legal standing, yurisdiksi, alat
bukti, beban pembuktian
QUESTIONS OF FACT
Tujuan: menyimpulkankan fakta hukum yang
sebenarnya berdasarkan alat-alat bukti yang teruji
kebenarannya secara koherensi dengan
menggunakan pendekatan konseptual.
Dibatasi oleh ketentuan mengenai alat bukti
Unsur perbuatan hukum, unsur akibat hukum,
unsur hubungan kausalitas, unsur melawan
hukum/melanggar hukum,unsur kesalahan
(ajaran kesengajaan dan kealpaan)
Fakta hukum dirumuskan dalam bentuk proposisi
empiris
BEBERAPA ISTILAH PENTING
Konsep hukum
Norma hukum
Aturan hukum
Asas hukum
AZAS PEMIKIRANAZAS PEMIKIRAN
1.1.azas identitas (principium identitatis)azas identitas (principium identitatis)
2.2.azas kontradiksi (principium azas kontradiksi (principium
contradictionis)contradictionis)
3.3.azas penyisihan kemungkinan ketiga azas penyisihan kemungkinan ketiga
(principium tertii exclusi)(principium tertii exclusi)
4.4.azas alasan yang mencukupi azas alasan yang mencukupi
(principium rationis sufficientis)(principium rationis sufficientis)
KESESATAN (KESESATAN (FALLACYFALLACY))
1.1.Argumentum ad ignorantiamArgumentum ad ignorantiam
2.2.Argumentum ad verecundiamArgumentum ad verecundiam
3.3.Argumentum ad hominemArgumentum ad hominem
4.4.Argumentum ad misericordiamArgumentum ad misericordiam
5.5.Argumentum ad baculumArgumentum ad baculum
Tahapan Argumentasi Tahapan Argumentasi
DialektikDialektik
1.1.Confrontatie faseConfrontatie fase
2.2.OpeningsfaseOpeningsfase
3.3.Argumentatie faseArgumentatie fase
4.4.AfsluitingsfaseAfsluitingsfase
Tahapan Argumentasi Tahapan Argumentasi
RetorikaRetorika
1.1.ExordiumExordium
2.2.NarratioNarratio
3.3.DigressioDigressio
4.4.Argumentatio (confirmatio atau Argumentatio (confirmatio atau
refutatio)refutatio)
5.5.PeroratioPeroratio