Arwana Septic Tank Teruntuk yang terkutuk ARDHANA SEPTIKURNIAWAN (edisi revisi)

ZainulHasan13 35 views 1 slides Feb 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 1
Slide 1
1

About This Presentation

Arwana Septic Tank Teruntuk yang terkutuk ARDHANA SEPTIKURNIAWAN (edisi revisi)

Dahulu kala hiduplah seekor ikan arwana sebutlah saja namanya Ardhana. Sisiknya yang gelap dan mengkilap menjadi pesonanya. Namun, dibalik itu semua dia mulai menjadi jumawa. Dia lupa bahwa rupa bukan segalanya, ada ada...


Slide Content

Dongeng Sabdarimba
Arwana Septic Tank
Teruntuk
ARDHANA SEPTIKURNIAWAN





Dahulu kala hiduplah seekor ikan arwana sebutlah saja namanya Ardhana. Sisiknya yang gelap dan
mengkilap menjadi pesonanya. Namun, dibalik itu semua dia mulai menjadi jumawa. Dia lupa bahwa rupa bukan
segalanya, ada adab yang perlu dipelajari bukan sekedar untuk menjadi sempurna tetapi untuk mensyukuri
nikmat Sang Maha Pencipta. Asmara suatu ketika, ceritanya dia banyak di suka. Bahkan seekor ikan wanita berani melamarnya
dengan mahar apapun yang ingin dia pinta. Jiwa idealisnya masih meronta dan dia menolaknya karena dia
merasa bisa mendapat lebih bahkan semua isi dunia.
Sebenarnya orang tuanya sudah mengingatkannya, dengan wajah tirus ibunya pun berkata "jangan
jumawa nak, carilah yang sederhana karena itu kunci dunia, jangan tertipu sesuatu yang istimewa karena bisa
jadi berubah bencana dan berujung kecewa". Namun, keadaan keluarga memang membuatnya dilema. Bahagia
di benaknya adalah tahta, harta dan wanita. Sebelum kini dia menjadi gila, dia bertemu dengan putri cantik jelita. Sang putri terjebak oleh cocotnya
yang sedari lama sebenarnya dia merasa curiga. Dengan liciknya si Ardhana memohon agar dijadikan manusia
dia berjanji membahagiakan Sang putri dengan cinta. Akhirnya Sang putri mempercayainya dengan
menganggap bahwa taubatnya adalah taubat nasuha. Sang putri dengan berkahnya mulai berdoa dan Sang
Illahi pun mengabulkannya. Jadilah ardana yang mulanya seekor arwana menjadi seorang manusia.
Menjadi manusia ternyata tak mengubah sifatnya menjadi layaknya seorang manusia. Sifat binatang
masih melekat di hatinya. Dengan liciknya dia tipu dan rayu Sang putri dengan kata-kata gombalnya. Namun
dibalik itu semua ternyata dia bermain bara, dia mengkhianati janjinya. Bermain mata dengan iblis betina
bernama Lia, padahal dia tahu tabiat buruknya yang suka menggoda. Ardhana gelap mata dengan kepalsuan
iblis betina yang dibalut keanggunannya. Sang putri mengetahuinya dan menanyakannya. Ardhana tetap saja
mengelak dan mengatakan tidak akan tergoda dengan iblis betina yang penuh dusta.
Suatu ketika Sang putri memergoki Ardhana dan si iblis betina bercumbu mesra. Murkalah Sang putri,
mengusirnya, melupakan, dan tak lagi menganggapnya ada. Entah mengapa walaupun tahu itu salahnya, justru
Ardhana yang merasa marah dan dendam di dalam dadanya. Dengan iblis betina dia menghasut Sang putri
dengan fitnah keji yang tak terbukti. Sang putri tentu sakit hati tapi Sang bunda dan ayahanda mengingatkannya
bahwa kita berada di kelas yang berbeda. Sang putri mengerti dan tak lagi menanggapi padahal bisa saja dia
melenyapkannya dari muka bumi.
Dengan kesabaran walaupun telah disakiti, Sang putri tetap berlapang hati. Mungkin ini cara Tuhan
membimbing dan menjadikannya pribadi yang lebih baik lagi. Sang putri semakin mendekat pada Ilahi untuk
melenyapkan fitnah keji Ardhana yang dulu dia kasihani tetapi dengan teganya mengkhianati. Kabarnya kini
Sang putri telah bahagia dengan Sang pangeran pujaan hati. Bagaimana dengan Ardhana?. Berbagai cara menghancurkan Sang putri tak ada yang mempan lagi.
Itulah yang membuatnya frustasi ditambah Lia Si Iblis betina ternyata lebih hina daripada yang dia kira.
Bersekutu dengan iblis betina membuatnya makin tidak manusiawi. Sifatnya yang busuk hati, iri dan dengki
membuatnya kembali menjadi Arwana seperti kisah awal tadi. Sang iblis betina pun membuangnya begitu saja
karena Ardhana tak lagi menarik hati. Dilemparkannya dia ke septictank, kini dia menderita dilumuri dan
menelan tai. Menanti mati dengan hidupnya yang tidak lagi berarti.

Begitulah kisah Arwana septictank semoga bisa diambil arti dan menjadi pelajaran diri!.
Ubur-ubur ikan lele, hancur lebur le!!.


Ditulis Oleh : Rimbasadewo (220225)