Aspek klinik dalam penggunaan ultrasonografi mencakup peranannya sebagai modalitas diagnostik non-invasif yang mampu memberikan informasi anatomi maupun fungsional dengan cepat, aman, dan relatif terjangkau. USG banyak digunakan di bidang klinis karena tidak menggunakan radiasi ionisasi, sehingga am...
Aspek klinik dalam penggunaan ultrasonografi mencakup peranannya sebagai modalitas diagnostik non-invasif yang mampu memberikan informasi anatomi maupun fungsional dengan cepat, aman, dan relatif terjangkau. USG banyak digunakan di bidang klinis karena tidak menggunakan radiasi ionisasi, sehingga aman untuk berbagai kelompok pasien termasuk anak-anak dan ibu hamil.
Size: 11.95 MB
Language: none
Added: Sep 11, 2025
Slides: 40 pages
Slide Content
SISTEM PEREDARAN DARAH DAN TRAKTUS URINARIUS
01 02 03 4 Cardiovascular System and Tractur urinarius Anatomi dan Fisiologi Anatomi Crossectional Patologi Pemeriksaan
Cardiovascular System
Anatomi dan Fisiologi 01
Sistem yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Dalam tubuh manusia terdapat sistem pembuluh darah yang berfungsi untuk mendistribusikan darah ke seluruh sel tubuh Sistem Peredarahan Darah
Fungsi Darah Transport Protection Regulation Fungsi dan Kompenen Darah Komponen Darah Plasma Darah Eritrosit Trombosit Leukosit (sel darah putih 1. Granulosit neutrofil, basofil, eusinofil, dan sel mast .) 2 . Agranulosit ( limfosit, monosit, makrofag, dan sel dentritik) Gambar 1 Elemen pada darah (Saladin & Mc Farland, 2018)
Arteri Vena Arteri merupakan bagian dari pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke kapiler, bagian yang lebih kecil dari arteri disebut sebagai arteriola . Vena berfungsi untuk membawa dara dari kapiler kembali ke jantung. Bagian vena yang lebih kecil disebut dengan venula Arteri dan Vena
Anatomi Arteri Pada Seluruh Tubuh
Anatomi Vena Pada Seluruh Tubuh
Arteri Pada Head and Neck Gambar 4 Arteries of the Head and Neck. (a) Superficial arteries. (b) Base of the brain showing the blood supply to the brainstem, cerebellum, and cerebral arterial circle. ( (Saladin & Mc Farland, 2018)
Vena Pada Head and Neck Gam bar 5 Veins of the Head and Neck. (a) Superficial veins. (b) Base of the brain showing some of the dural sinuses and other drainage from the cerebrum. (Not all of these veins and sinuses are discussed in the text.) (v. = vein) (Saladin & Mc Farland, 2018)
Aneurism Dinding arteri dapat menonjol keluar, membentuk kantung atau gelembung Penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lainnya pada dinding pembuluh arteri. Kegagalan pembuluh darah dalam mengalirkan darah dan oksigen ke organ tubuh Arteriosklerosis Aterosklerosis Patologi Arteri 1 2 3
Flebitis Radang pembuluh darah Pembuluh darah yang membengkak dan membengkak yang paling sering terjadi di vena superfisial kaki Varises Patologi Vena 1 2
Sonopatologi
Anatomi dan Fisiologi 4
Prosedur Pemeriksaan 3D TOF MRA CT Scan USG MRI
Dalam (Westbrook, 2014) menjelaskan mengenai prosedur pemeriksaan MRI khususnya untuk Vascular imaging adalah sebagai berikut: Prosedur MRI Indikasi pemeriksaan Evalusi arteri carotis terutama pada bifurcatio Aneurisma dan infark AVM (arteriovenous malformation) Intracranial vessel occlusion including sagittal sinus thrombosis Alat Head coil Anterior neck coil Straps and immobilization foam pads Headphones
Dalam (Westbrook, 2014) menjelaskan mengenai prosedur pemeriksaan MRI khususnya untuk Vascular imaging adalah sebagai berikut: Prosedur MRI Posisi pasien Brain Imaging : Pasien supine, IPL sejajar dengan meja pemeriksaan. Neck Imaging : Paseien supine, pasien diberi neck coil. Protokol Brain Imaging Localizer : Sagital SE T1 3D TOF or PC images (akuisisi 3D digunakan untuk meningkatkan SNR dan meningkatkan spatial resolusi) PC MRA 2. Neck Imaging Localizer : Coronal GRE 2D TOF MRA (thin slice) 3D TOF MRA (untuk meningkatkan resolusi pada bifurcation )
Hasil Citra MRI Gambar 7 Contrast-enhanced multiphase images of the brain. Gambar 8 Phase contrast venogram of the brain.
Hasil Citra MRI Gambar 9 Coronal contrast-enhanced MRA of the neck vessels
TRACTUS URINARIUS
Anatomi dan Fisiologi 01
Anatomi Crossectional 02
Ultrasonografi
Patologi 03
Sonopatologi
Prosedur Pemeriksaan 04
Prosedur Pemeriksaan CT Scan USG MRI
Prosedur Pemeriksaan MRI Kidney Indikasi Pemeriksaan Alat Massa adrenal dan perdarahan Obstruksi ureter Karsinoma sel ginjal RC bellows Penolakan transplantasi ginjal Headphones Obstruksi ureter Dalam (Westbrook, 2014) menjelaskan mengenai prosedur pemeriksaan MRI Kidneys and Adrenal Glands
Posisi Pasien Protokol Supine dengan Body Coil Coronal breath-hold fast incoherent (spoiled) GRE/SE/FSE T1 Coronal breath-hold SS-FSE T2 Axial breath-hold BGRE T2 Axial incoherent (spoiled) GRE T1 in and out of phase +/– contrast +/– tissue suppression Protokol Tambahan MR urography Diffusion imaging Prosedur Pemeriksaan MRI Kidney Dalam (Westbrook, 2014) menjelaskan mengenai prosedur pemeriksaan MRI Kidneys and Adrenal Glands
Hasil Citra MRI Gambar 10 Axial incoherent (spoiled) GRE T1-weighted image acquired with a TE when fat and water are in phase (above) and out of phase (below) Gambar 11 Axial aincoherent (spoiled) GRE T1 with tissue suppression
Hasil Citra MRI Gambar 12 Coronal incoherent (spoiled) GRE T1 weighted through the abdomen demonstrating slice prescription boundaries and orientation for axial imaging of the adrenals