Aspek sosio-Kultural dan Aspek Ekonomi.pptx

AgnesToding3 7 views 16 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

silahkan di baca


Slide Content

Aspek sosio-Kultural dan Aspek Ekonomi Agnes Toding F231 21 028 Aspek sosio-Kultural dan Aspek Ekonomi Banten (suku Baduy)

Sosio -Kultur

Suku Baduy Di Hutan Banten terdapat desa Adat bernama Kenekes yang memiliki luas 5.101,85 Ha. Warga masyarakatnya di kenal dengan nama suku Baduy dengan jumlah 4.574 orang . Desa ini merupakan daerah yang hampir tidak memiliki dataran melainkan bukit-bukit dan lembah-lembah yang curam serta sungai-sungai , hal ini yang menyebabkan suku ini sulit untuk dicapai dalam waktu yang singkat . Suku ini merupakan suku yang diklasifikasikan sebagai masyarakata terasing khusus di Jawa Barat.

Suku Baduy memiliki tradisi khas yang membedakannya dengan suku lainnya di Jawa Barat, tradisi ini di beri nama Pikukuh Baduy . Tradisi Pikukuh Baduy ini ibarat kan organisasi yang di tentukan oleh tempat mereka berada dan bermukim , hal ini menjadikan ciri organisasi sosialnya dalam kesatuan kelompok kekerabatan . Cara menjaga dan mengendalikan agar Pikukuh tetap terpelihara yaitu engan melaksanakan aturan untuk mempertahankannya yang sering disebuet buyut ( pamali )

Dasar religi orang Baduy yaitu penghormatan ruh nenek moyang dan kepercayaan kepada satu kuasa kepercayaan mereka disebur Sunda Wiwitan Fungsi semen dan batu dsalam suku Baduy digantikan oleh kayu , bambu dan bahan bahan alami lainnyapotongan kayu digunakan untuk menopang rumah , sebagai lantai dan juga sebagai dinding ruma . Bilah-bilah bambu bahkan sanggup dirangkai membentuk jembatan besar yang melintangi sungai , untuk merekatkan bahan bahan tersebut merekan menggunakan serat rotan dan kayu yang di deroleh dari hutan

Pola permukiman orang Baduy dibangun dalam bentuk kampung atau lembur . Setiap kampung dibangun dilokasi yang ada sumber mata air, sungai atau selokan . Secara umum rumah adat Baduy memilki gaya bangunan seperti rumah panggung Didalam kampung terdapat sejumlah bangunan rumah panggung dalam tataran pengelompokkan dan diatur sedemikian rupa sehingga jumpulan tumah terletak di tengah

Rumah dibangun bersaf berhadap hadapan yang berjarak kira kira 2 – 3meter. Rumah suku Baduy tidak memiliki jendela namun sinar matari dan udara luar dapat masuk melalui celah-celah dinding Bagian pinggir rumah didirikan saung lisung ( tempat menumbuk padi ), tampian  ( tempat mandi), dan di bagian yang lebih ke luar lagi adalah bangunan   leuit  (lumbung padi ) milik keluarga-keluarga

Ditengah permukiman memiliki lahan kosong berupa lapangan atau halaman rumah Material untuk membangun rumah ini di antaranya kayu , bambu , ijuk , rotan dan daun rumbia . Rumah adat terdiri dari 3 bagian yaitu sosoran bagian depan yang berefungsi untuk teras, kedua yaitu tepas yang menjadi ruang tengah yang menjadi ruang inti keluarga yang terakhir yaitu ipah yang berfungsi sebagai dapur dan menyimpan hasil ladang

Pola penataan massa masyarakat baduy mengikuti axis jalan . Dengan rumah dan bangunan penduduk kampung letak dan orientasi nya menghadap ke arah barat yaitu tepat ke jalan desa . Baduy memiliki pola tatanan massa yang mengikuti bentuk kontur di daerah tersebut Pola tatanan massanya menghadap ke arah jalan utama , jalur sirkulasi atau jalur utama , dan memiliki bentuk linier

Filosofi Sunda yang dikenal dengan nama Lemah Cai, Luhur Handap , Kaca-Kaca , dan Wadah Eusi memang dianut dan diterapkan di dalam pola tatanan massa kampung adat Ciboleger , Baduy , baik dalam hal bangunannya maupun kawasannya . Hal ini merupakan ajaran turun - temurun yang berasal dari para leluhur mereka . Orientasi massa bangunan di Kampung Ciboleger , Baduy rata-rata menghadap ke arah barat, akan tetapi orientasi beberapa massa bangunan menghadap ke timur

Roda kehidupan orang Baduy diatur oleh dua system pemerintahan yaitu system pemerintahan formal dan system pemerintahan informal Sistem informal leebih mengacu pada system pemerintahan RI Sistem formal dipimpin oleh seorang kepala desa yang di sebut Jaro Pamerentah

Aspek Ekonomi

Sistem perekonomian Baduy tahun 1970 sepernuhnya telah mengenalperekonomian pasar dengan mengenakan system mata uang sebagai alat tukar T ahun 2013, terdapat sebanyak 12 orang membuka warung kecil dirumah mereka Barang yang dijual berupa beras , garam, ikan asin , makanan kecil dan bumbu masak

beberapa orang sudah menjadi tukang rumah yang dibayar , padahal dimasa lalu , mereka kerjakan secara gotong royong Sejak 10 tahun belakangan , Baduy menjadi pilihan turis sosial budaya , terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa . Dalam hal ini terjadi lapangan kerja baru yakni sejumlah orang Baduy di kampung Gazeboh ( batas antara Baduy Dalam dan Baduy Luar ) diversifikasi jenis tanaman pertanian , diperkenalkannya sistim sewa lahan dan lahirnya buruh tani , buruh panggul dan pengepul barang kerajinan dari kalangan masyarakat Baduy sendiri

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196801141992032-WILODATI/jurnal_SISTEM_SOSBUD_BADUY.pdf https://travel.kompas.com/read/2018/12/17/160500727/7-pola-budaya-yang-bisa-ditemukan-di-kehidupan-suku-baduy?page=all http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/kehidupan-masyarakat-baduy/#:~:text=Pola%20permukiman%20orang%20Baduy%20dibangun,kumpulan%20rumah%20terletak%20di%20tengah. https://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/download/93/65/346#:~:text=Masyarakat%20Baduy%2C%20pada%20dasarnya%20telah,hanya%20di%20areal%20hutan%20adat. Sumber

thankyou thankyou
Tags