Asuhan Keperawatan pada pasien dengan masalah Katup Jantung

ssuser6dc76d2 17 views 39 slides Sep 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

FUNGSI ALAT BANTU SIRKULASI PACU JANTUNG (PACE MAKER)


Oleh :
AGUS IMAN SANTOSO. S Kep., Ners
























A. PENDAHULUAN
Aritmia atau disritmia merupakan gangguan irama jantung yang merujuk kepada setiap gangguan frekuensi, regularitas, lokasi asal atau konduksi impuls listrik jantung,...


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT KATUP JANTUNG

OLEH : FINA DEVY ARYANTI, S.KEP, NERS

KONSEP FISIOLOGIS KATUP JANT!

Katup jantung mengendalikan aliran darah masuk dan keluar
dari jantung. Jika berfungsi dengan baik, katup jantung bekerja
dalam urutan yang lancar untuk mengalirkan darah secara
efisien melalui jantung ke paru-paru dan seluruh tubuh.
Setiap katup memiliki satu set penutup yang membuka dan
menutup setiap kali jantung berdetak. Penutup tersebut
memastikan darah mengalir ke arah yang benar (National
Heart, Lung, & Blood Institute, 2022)

Katup atrioventrikular : memisahkan atrium dan ventrikel
yang terdiri atas katup trikuspidalis yang membagi atrium
kanan dan ventrikel kanan, serta katup mitral/
bikuspidalis yang membagi atrium kiri dan ventrikel kiri
(Nurachmach, 2014)

Katup semilunaris : terletak antara ventrikel dan arteri.
Katup pulmonal terletak diantara ventrikel kanan dan
arteri pulmonalis, sedang katup aorta terletak antara
ventrikel kiri dan aorta (Nurachmach, 20 14)

ml
‘artery

Pulsar
Veins
Bleuspid Valve

orte Valve

Chordae
Tendinese

apilar
Muscles
Trabeculae Carnese

Inferior Vena Cava: Inpec

— Heart valve 1

PENYAKIT KATUP JANTUNG

Disfungsi dari katup-katup jantung
= Terjadi karena ketidakmampuan membuka dan menutup secara penuh
= Stenosis : tidak dapat membuka secara sempurna (lubang katup mengalami penyempitan)

= Regusrgitasi / insufisiensi/ inkompetensi : tidak dapat menutup secara sempurna (kebocoran)

= Prolaps : katup bergeser dari tempatnya atau daun katup tidak menutup dengan benar (sumber : Heart and Stroke
Foundation of Canada, 2025)

= Jenis-jenis
I. Penyakit katup mitral : mitral stenosis, mitral regurgitasi, mitral valve prolapse
2. Penyakit katup aortik : aortik stenosis, aortik regurgitasi
3. Penyakit katup trikuspidalis : stenosis tricuspid (jarang terjadi), regurgitasi tricuspid
4. penyakit katup pulmonal : kelainan kongenitan (pulmonal stenosis)
(sumber : buku ajar pelatihan keperawatan kardiovaskular tingkat dasar RSJPDHK, tahun 2015)

ETIOLOGI PENYAKIT KATUP JANTUNG

|. Kelainan kongenital : Aorta Stenosis,
Ebstein’s anomaly, Pulmonal Stenosis, Bicuspid
Aortic Valve, Marfan syndrome a
2. Penyakit katup yang didapat
= Infeksi endokardoitis
= Rematik heart disease (RHD) .
= Radiotherapy

= usia degeneratif : proses kalsifikasi dan .
sklerosis jaringan katup

2 Penyebab lainnya :

coronary artery disease

damage to the heart muscle froma heart
attack

other diseases of the heart muscle
(cardiomyopathy)

metabolic disorders such as high blood
cholesterol

tumour in the heart : myxoma

certain medications : obat-obatan antibiotik
jangka panjang

Sumber : Heart and Stroke Foundation of Canada (2025) dan American Heart Association (2025)

ETIOLOGI (KELAINAN KONGENITA!

Stenotic Pulmonary Valve

ETIOLOGI (PENYAKIT KATUP YANG DIDAPAT)

ENDOCARDITIS

se

&

Early stages:
regurgitation

Mitral
valve"

valve
Carats &
Late stages:

‘tenon

Fenomenn reaks sens =
Pembengkakan fibrosis, dan
perfora daun katup

Peningkatan pembentukan modu dan aringan parue.
penebalan progres dan pengerutan biah-blah katup

Kerusakan blah katıp

Regurpiaaiinafsens lam
Stenosis kaw

somber agi. 2010)

Normal Cholesterol
in blood

High Cholesterol
in blood

Cholesterol level in blood reach above normal
is called High blood cholesterol

Dilated Tekanan hemodinamik lebih tinggi

pada katup mitral dan aorta

Hypertrophic

Kemampuan otot papilaris untk I
mendekatkan daun katup (pada waktu | Ferubshan bentuklanı
katup menutup) berkurang P

Infark Miokard Akut > ruptur
otot papilaris

suber Hage. (2014

TANDA DAN GEJALA

Angina (nyeri dada)

Palpitasi (berdebar atau nadi irregular)
Sesak napas (dipsnea) saat beraktivitas
Mudah Lelah (Fatigue or weakness)
Pusing, pingsan, sinkop

Pembengkakan (asites, udema)

Sumber : Heart and Stroke Foundation of Canada (2025)

JENIS-JENIS PENYAKIT KATUP JANTUNG

|. Penyakit katup mitral : mitral stenosis, mitral regurgitasi, mitral valve prolapse

2. Penyakit katup aortik : aortik stenosis, aortik regurgitasi

3. Penyakit katup trikuspidalis : stenosis tricuspid (jarang terjadi), regurgitasi tricuspid
4

. Penyakit katup pulmonal : kelainan kongenitan (pulmonal stenosis)

(sumber : buku ajar pelatihan keperawatan kardiovaskular tingkat dasar RSJPDHK, tahun 201 5)

1. MITRAL STENOSIS

= Mitral stenosis adalah ketidakmampuan katup mitral
untuk membuka secara sempurna. Terjadi karena
penebalan progresif dan pengerutan katup mitral >
penyempitan lumen katup.

= Etiologi : RHD, endocarditis (penyebab tersering).
kalsifikasi (usia degeneratif), tumor, SLE dan
kongenital (namun lebih jarang ditemukan) (Shah &
Sharma, 2023).

= Manifestasi klinis : dipsnea, kongesti pulmonal,
hemoptisis, palpitasi/atrial fibrilasi, stroke (o/k
embolisasi thrombus), murmur diastolik kasar, ronki
paru, dan peningkatan vena jugularis. (Aaronson &
Ward, 2010)

Typical heart

>}

EA

Lett atrium

Kiva valve

Lett
wentricle

Miral valve stenosis

Ve

Typical
irl valve

Se

mitral valve

PATOFISIOLOGI MITRAL STENOSIS

Mitral stenosis

Penurunan aliran darah
dari LA ke LV

Takikardi Atrial fibrilasi | { Ditatasimipertropi atrium 1 tekanan atrium kiri
y J
Waktu diastolik À Hipertens! pulmonal T tekanan vena pulmonalis
$ al 1 dan kapiler
agal jantung kanan ñ
Stroke re + 1 resistensi ejeksi kongest paru
Peningkatan vena ventrikel kanan
Curah jantung 4 . 8 1
jugularis, hepatomegaly, sesak napas
T Gera person dan atea Beban tekanan ventrikel
kanan
Cepat lelah
Pola napas tidak efel
Gangguan aktivitas sehari-
hari

sumber Haag 019

PENATALAKSANAAN MITRAL STENOSIS

! Terapi medis dengan obat-
_ obatan

Percutaneous mitral balloon

- Terapi antibiotik profilaksis untuk endocarditis dan
rematik heart fever > untuk pencegahan perluasan
lesi

- Terapi antikoagulan (Warfarin) > pada kasus AF
pencegahan pembentukan trombus

valvuloplasty (PMBV)

(Shah & Sharma, 2023)

BMV

2. MITRAL REGURGITASI / INSUFISIENSI / INKOMPETENSI

Mitral regurgitasi adalah ketidakmampuan katup mitral
menutup secara sempurna. Sehingga darah dapat
mengalir balik ke atrium kiri.

Penyebab mitral regurgitasi (Sumber: Douedi,., & Douedi,
H.2024)

Mitral Regurgitasi Primer : degeneratifforganic :
Akibat dari deformitas struktural atau kerusakan
pada daun katup, kordatendinae, atau otot papiler.
Misalnya karena RHD, sindrom marfan.

Mitral Regurgitasi Sekunder : functional/ ischemic :
kelainan gerakan dinding ventrikel kiri (misalnya,
kardiomiopati iskemik) atau remodeling ventrikel
kiri (misalnya, dilatasi kardiomiopati), Tidak ada
masalah struktural dengan katupnya.

= Manifestasi klinis :kelelahan (fatigue), dipsnea saat

aktivitas, ortopnea, edema pulmonal. (Sumber : Aaronson &
Ward, 2010)

‘Typical heart

Blood leaking back

into oft atrium

Mitral valve
prolapse
Mitral

1
é

Mitral valve prolapse
with regurgitation

PATOFISIOLOGI MITRAL REG

Volume darah ventrikel |
4
Beban volume tambahan
utk sirkulasi
y
Dilatasi dan kontraktilitas À

y

Hipertropi ventrikel kiri

Gagal jantung kiri
4

Penurunan cardiac output

Mitral Regurgitasi

Aliran darah retrograde

RGITASI

dari LV ke LA

Takiaritmia

Dilatasi atrium

Gagal jantung kanan

Cepat lelah

y

Kerusakan atrium

Hipertensi pulmonal

Î resistensi ejeksi
ventrikel kanan
y
Beban tekanan ventrikel
kanan

T beban volume atrium kiri
y
T tekanan vena pulmonalis
dan kapiler
y

kongesti paru

Acute Lung Oedema (ALO)

Pola napas tidak efel

somber ag 201)

PENATALAKSANAAN MITRAL REGURGITASI

Terapi medis dengan —| = Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACE) : menurunkan
obat-obatan afterload > ventrikel dpt memompa dengan baik.

| ” “| = Beta-blockers > untuk mengontrol takiaritmia

= Diuretic > menurunkan volume regurgitant

Mitral Valve Repair

(MVr) Mitral Valve Repair Surgery () Mestaniatvano

(Sumber: Douedi, S., £ Douedi, H. 2024)

PEMERIKSAAN DIAGNOS

PEMERIKSAAN MITRAL STENOSIS MITRAL REGURGITASI

AUSKULTASI Murmur diastolic, BJ | keras Murmur sistolik

RADIOLOGI Hipertropi atrium kiri dan ventrikel kanan Hipertropi atrium kiri dan ventrikel kiri
Kongesti vena pulmonalis Kongesti vaskular paru
Kalsifikasi katup mitral

EKG Hipertropi atrium kiri (P mitral) Hipertropi atrium kiri (P mitral)
Hipertropi ventrikel kanan Hipertropi ventrikel kiri
Fibrilasi atrium Fibrilasi atrium, takiaritmia lainnya

ECHOCARDIOGHRAM Pembesaran atrium kiri, tidak adanya Tampak gerakan dinding abnormal,
Gerakan daun katup posterior severitas tidak dapat ditentukan

(sumber : buku ajar pelatihan keperawatan kardiovaskular tingkat dasar RSJPDHK, tahun 2015)

3.AORTA STENOSIS

Aorta Stenosis adalah ketidakmampuan katup aorta
membuka secara sempurna. Gangguan pembukaan
katup aorta stenosis menghambat aliran darah dari
ventrikel kiri menuju aorta, dan meningkatkan beban
kerja pada LV. (Aaronson & Ward, 2010)

Etiologi : (Pujari & Agasthi, 2023)
|. Kongenital : kelainan kongenital
2. Kelainan yang didapat : penyakit jantung reumatik,
kalsifikasi & fibrosis (penuaan)

Manifestasi klinis : angina, sinkop, gagal jantung kiri.
(Muttagin, 2014)

Normal heart Aortic stenosis

/ /
Normal arte valve inthe anan notion Sranoe norte valve

PATOFISIOLOGI AORTA STENOSIS

Aortik stenosis

Menghalangi aliran darah
dari ventrikel kiri ke aorta

Curah jantung À

Vasodilatasi saat aktivitas
fisik. >}

ee

Hipotensi sistemik

y

nt

I

Sinkop

Perasaan lelah dan lemah

Gangguan aktivitas sehari-
hari

Gagal jantung kiri

1 tekanan ventrikel kiri
y
dilatasi dan kontraktilitas T
J

Hipertropi ventrikel kiri

Kebutuhan oksigen T

y

Hipoksia miokardium

sumber : Muttagin, (2014)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK AORTA STENOSIS

PEMERIKSAAN AORTA STENOSIS

AUSKULTASI Murmur ejeksi sistolik, paling terdengar di area aortik

RADIOLOGI Gambaran jantung dapat terlihat normal, kecuali ada gagal jantung kiri, dilatasi
ventrikel kiri, bagian apical tampak menonjol, tampak kalsifikasi aorta.

EKG Hipertropi ventrikel kiri
Disritmia ventrikel

ECHOCARDIOGHRAM Gangguan Gerakan dan struktur katup

(sumber : buku ajar pelatihan keperawatan kardiovaskular tingkat dasar RSJPDHK, tahun 2015)

PENATALAKSANAAN AORTA STENOSIS

Terapi medis dengan obat-
obatan

Aortik Valve Replacement
(AVR)

= Fokus mempertahankan curah jantung yanga dekuat.
= Terapi antibiaotik untuk mencegah infeksi berulang

Mechanical vale Biological valve Balloon is inflated at aortic valve

Aortic valve
aller procedure

| (Sumber: Pujari & Agasthi, (2023)

4. AORTA REGURGITASI / INSUFISIENSI

Aortik regurgitasi adalah ketidakmampuan katup aorta
menutup secara sempurna. Gangguan penutupan katup
aorta mengakibatkan darah mengalir Kembali dari
aorta, dan menyebabkan beban volume pada LV.

(Aaronson & Ward, 2010) hora
Etiologi : penyakit reumatik, endocarditis infektif, ee
malformasi kongenital. ‘ae

Manifestasi klinis : sumber : (Muttagin, 2014)

Tahap awal : rasa lelah, dispnea saat beraktivitas, dan
palpitasi.Angina dengan hipertropi ventrikel kiri, dan
tekanan diastolic rendah

Tahap kronik : gagal jantung kiri (penurunan curah
jantung, peningkatan volume ventrikel, disertai aliran
darah retrograde atrium kiri dan kongesti paru.

Aortic valve fails
to close allowing
Hood to leak
backward

Aortic valve regurgitation

PATOFISIOLOGI AORTA REGURGITASI

Y

Aorta Regurgitasi

Refluks darah dari aorta
ke ventrikel kiri

1 Stroke volume I
y

Cardiac pa y

Vasodilatasi saat aktivitas
fisik

Persaan Lelah dan lemah

y

Gangguan aktivitas sehari-

Mekanisme kompensasi

Stroke volume
dinormalkan



Dekompensasi

1

Gagal jantung kiri

hari

sumber: Muttagin (2014)

Insufisiensi katup mitral
y

1 tekanan di atrium kiri

y

Hipertensi pulmonal

Edema paru

T LVEDP
J
T tekanan dinding ventrikel
kiri
4
Dilatasi ventrikel kiri
y

Hipertropi ventrikel kiri

Kebutuhan oksigen 1
J
Hipoksia miokard

Nyeri dada

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK AORTA REGURGITASI

PEMERIKSAAN AORTA STENOSIS

AUSKULTASI Murmur diastolik
RADIOLOGI Hipertropi ventrikel kiri
EKG Hipertropi ventrikel kiri

Disritmia ventrikel

ECHOCARDIOGHRAM Ukuran serambi jantung meningkat, Gerakan jantung abnormal

(sumber : buku ajar pelatihan keperawatan kardiovaskular tingkat dasar RSJPDHK, tahun 2015)

PENATALAKSANAAN AORTA REGURGITASI

= Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACE) : mengontrol
hipertensi
= Beta-blockers > untuk mengontrol takikardi akibat kompensasi,
Terapi medis dengan namun perlu dengan pengawasan penuh, karena akan
meningkatkan waktu pengisian ventrikel (diastolik) > akan
obat-obatan beresiko meningkatkan vokume regurgitan
= Terapi antibiotic : manajemen infeksi

Pembedahan : Aortic e ps
Valve Replacement (AVR)

Sumber: Patibandla, Heaton, £ Azzam (2023)

5. DISFUNGSI KATUP TRIKUSPIDALIS

TRIKUSPIDALIS STENOSIS TRIKUSPIDALIS REGURGITASI

= Trikuspidalis stenosis adalah ketidakmampuan katup = Trikuspidalis regurgitasi/ insufisiensi adalah
trikuspidalis untuk membuka secara sempurna.Akan ketidakmampuan katup trikuspidalis untuk menutup
menghambat aliran darah dari atrium kanan ke secara sempurna.

vente ara = Etiologi : murni disebabkan gagal jantung kiri yang sudah

= Penyebab : sebagai bentuk sekunder dari penyakit lanjut/hipertensi pulmonalis yang berat > kerusakan
rematik yang menyertai penyakit katup mitral dan ventrikel kanan > insufisiensi fungsional tricuspid
aorta.
pom ss Normal Heart Tricuspid Valve Insufficiency

ie

AN

PATOFISIOLOGI

STENOSIS REGURGITASI
Y aliran darah dari RA Aliran darah balik dari

>RV | RV> RA

Y peningkatan tekanan |__| T peningkatan tekanan dilatasi atrium kanan
Na ca di atrium kanan 1

Hipertropi atrium kanan

I 1 1 1

T vena jugularis pembesaran hati | [ asites Edema perifer

Naosea & anoreksia
(akibat bendungan

darah pada saluran
sumber Mutagen, 2014) pencernaan

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN TRIKUSPID STENOSIS TRIKUSPID REGURGITASI

AUSKULTASI Murmur diastolik Murmur pansistolik
RADIOLOGI Hipertropi atrium kanan Hipertropi ventrikel dan atrium kanan
EKG Hipertropi atrium kanan (P pulmonal) Hipertropi atrium kanan (P pulmonal) bila

irama sinus normal, fibrilasi atrium,
Hipertropi ventrikel kanan

PENATALAKSANAAN

Terapi medis = Pemberian diuretic : untuk mengurangi kongesti

hepatica dan sistemik

“dengan obat-obatan | |: antiaritmia

+ Trikuspid Stenosis :Valvotomy dan tricuspid valve

Pembedahan replacement or repair

* Trikuspid regurgitasi : tricuspid valve replacement or
repair

6. DISFUNGSI KATUP PULMONALIS

PULMONAL STENOSIS

= Stenosis pulmonalis biasanya kongenital dan bukan
merupakan akibat penyakit jantung reumatik jantung.

= Stenosis katup pulmonalis meningkatkan beban kerja
ventrikel kanan, yang menyebabkan hipertropi ventrikel
kanan

PULMONAL REGURGITASI

= Penyebab :akibat dari disfungsi katup sebelah kiri
dengan hipertensi pulmonalis kronis.

Stenotic Pulmonary Valve

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DISFUNGSI KATUP
= PENGKAJIAN KEPERAWATAN

AREA AUSKULTASI JANTUNG

area Aorta: sela iga 2
ane mer parasternal kanan (upper
ho lei right sternal border)
Pulmonal : sela iga 2

4 Pen parasternal kiri (upper left
— “ sternal border)
Trikuspid : sela iga 4-5
parasternal kiri (lower left
sternal border)
Mitral: apeks jantung - sela
\ iga 5 garis mid klavikula kiri

DIAGNOSA KEPERAWATAN

|. Pola napas tidak efektif b.d kongesti paru
2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti paru akibat dari perubahan membrane kapiler alveoli

Penurunan curah jantung b.d perubahan preload / perubahan afterload / perubahan
kontraktilitas

Intoleransi aktivitas b.d penurunan curah jantung

Kelebihan volume cairan b.d kelebihan cairan simetris, peningkatan cairan intersitial akibat
sekunder dari penurunan curah jantung, gagal jantung kanan

POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF

Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan perembesan cairan, kongesti paru.

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam pola napas Kemb
jen tidak sesak napas, frekuensi pernapasan dalam batas normal 16-20 x/menit, respons batuk

Kriteria evaluasi :

fektif.

berkurang, ouput urine 30 ml/jam.

INTERVENSI

RASIONAL

Auskultasi bunyi napas (krakles)

Indikasi edema paru, akibat sekunder dekompensasi jantung

Kaji adanya edema

Waspadai gagal kongestil/kelebihan volume cairan

Ukur intake dan output cairan

Penurunan curah jantung, mengakibatkan gangguan perfusi ginjal, retensi natrium/air, dan
penurunan output urine

Timbang berat badan

Perubahan berat badan tiba-tiba menunjukan gangguan keseimbangan cairan

Kolaborasi :
+ pemberian diet tanpa garam

Natrium meningkatkan retensi cairan dan meningkatkan volume plasma yang berdampak
terhadap peningkatan beban kerja jantung

+ Berikan terapi diuretic

Menurunkan volume plasma dan menurunkan retensi cairan di jaringan, menurunkan resiko
terjadi edema paru

Berikan posisi yang nyaman
(semifowler)

Meningkatkan ekspansi paru

GANGGUAN PERTUKARAN GAS

Gangguan pertukaran gas b.d kongesti paru akibat dari perubahan membrane kapiler alveoli

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak ada keluhan sesak atau terdapat penurunan respons sesak napas
Kriteria evaluasi : sesaca subjektif klien mengatakan penurunan sesak napas, secara objektif didapatkan tanda vital dalam batas
normal, tidak ada penggunaan otot bantu napas, Analisa gas darah dalam batas normal.

INTERVENSI

RASIONAL

Berikan tambahan oksigen 6 It/menit

Untuk menignkatkan konsentrasi oksigen pada proses pertukaran gas

Pantau saturasi (oksimetri), hasil Analisa
gas darah

Untuk mengetahui Tingkat oksigenasi pada jaringan sebagai dampak adekuat proses
pertukaran gas.

Koreksi keseimbangan asam-basa

Mencegah asidosis yang dapat memperberat fungsi pernapasan dan kardiovaskuler

Cegah atelektasis dengan melatih napas
dalam batuk efektif

Kongesti yang berat akan memperburuk proses pertukaran gas sehingga berdampak pada
timbulnya hipoksia

Kolaborasi :
+ Pemberian obat-obatan diuretik

Membantu mencegah terjadinya retensi cairan dengan menghambat ADH

PENURUNAN CURAH JANTUNG

Penurunan curah jantung b.d perubahan preload / perubahan afterload / perubahan kontraktilitas

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam penurunan curah jantung dapat teratasi dan menunjukan tanda vital dalam batas yang diterima.
Kriteria evaluasi : klien melaporkan penurunan episode dopsnea, berperan dalam aktivitas mengurangi beban kerja jantung, tekanan
darah dalam batas normal, tidak terjadi aritmia, denyut jantung dan irama jantung teratur, CRT < 2detik

INTERVENSI

RASIONAL

Kaji dan lapor tanda penurunan curah jantung

Kejadian mortalitas dan morbiditas sehubungan dengan penurunan curah
jantung

Catat bunyi jantung

Murmur jantung menunjukan stenosis/regurgitasi katup

Palpasi nadi perifer

Tanda penurunan curah jantung dapat diperlihatkan dengan ciri menurunnya
nadi, radial, popliteal, dorsalis pedis dan post-tibial. Nadi mungkin cepat hilang
atau tidak teratur untuk dipalpasi.

Pantau adanya urin output, catat output dan
kepekatan/konsentrasi urin.

Ginjal berespon terhadap penurunan curah jantung dengan mereabsorbsi
cairan dan natrium.

Istirahatkan Klien dengan tirah baring optimal

Istirahat akan mengurangi kerja jantung, kerja otot pernapasan dan
penggunaan oksigen

Atur posisi tirah baring yang ideal. Kepala tempat tidur
harus ditinggikan.

Untuk mengurangi kesulitan bernapas dan mengurangi jumlah darah yang
kembali ke jantung, dan mengurangi kongesti paru.

Berikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi

Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard

INTOLERANSI AKTIVITAS

Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan curah jantung ke jaringan.

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam aktivitas sehari-hari klien terpenuhi dan meingkatkan kemampuan aktivitas.

Klien menunjukan kemampuan beraktivitas/mobilisasi di tempat tidur, frekuensi pernapasan dalam batas normal

INTERVENSI

RASIONAL

Catat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD selama dan
sesudah aktivitas.

Respons klien terhadap aktivitas dapat mengindikasikan penurunan oksigen
miokard

Tingkatkan istirahat, Batasi aktivitas, dan berikan aktivitas
senggang yang tidak berat.

Menurunkan kerja miokard/konsumsi oksigen

Anjurkan menghindari peningkatan tekanan abdomen seperti
mengejan saat defekasi.

Mengejan mengakibatkan konstriksi otot dan vasokonstriksi yang dapat
meningkatkan preload, tahanan vaskuler sistemis, sehingga meningkatkan beban
kerja jantung

Pertahankan klien tirah baring sementara sakit akut

Untuk mengurangi beban kerja jantung

Pertahankan rentang gerak pasif selama sakit kritis

Meningkatkan kontraksi otot sehinmgga membantu aliran balik vena.

Evaluasi tanda vital saat melakukan aktivitas

Untuk mengetahui fungsi jantung, bila dikaitkan dengan aktivitas

Memberikan waktu istirahat diantara waktu aktivitas

Untuk mendapatkan cukup waktu untuk resolusi bagi tubuh dan tidak terlalu
memaksa kerja jantung

Pertahankan penambahan oksigen sesuai instruksi

Untuk meningkatkan oksigenasi jaringan

Selama aktivitas : kaji EKG, dipsnea, sianosis, frekuensi napas, dan
keluhan

Melihat dampak dari aktivitas terhadap fungsi jantung

KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

Kelebihan volume cairan b.d kelebihan cairan simetris, peningkatan cairan intersitial akibat sekunder dari penurunan curah jantung, gagal jantung

kanan

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi kelebihan volume cairan sistemis
Kriteria evaluasi : Klien tidak sesak napas, edema ekstremitas berkurang, pitting edema (-), produksi urin >600 mLhari

INTERVENSI

RASIONAL

Kaji adanya edema ekstremitas

Dugaan adanya gagal jantung kongesti/kelebihan volume cairan

Kaji tekanan darah

Sebagai salah satu cara untuk mengetahui peningkatan jumlah cairan yang dapat meningkatkan beban kerja
jantung dan dapat diketahui dari meningkatnya tekanan darah.

Kaji distensi vena jugularis

Peningkatan cairan dapat membebani fungsi ventrikel kanan yang dapat dipantau melalui pemeriksaan
tekanan vena jugularis

Ukur intake dan output utin

Penurunan curah jantung mengakibatkan gangguan perfusi ginjal, retensi natrium/air, dan penurunan output
urin.

Timbang berat badan

Perubahan berat badan yang tiba-tiba menunjukan gangguan keseimbangan cairan

Beri posisi yang membantu drainase
ekstremitas, latihan gerak pasif

Mengingkatkan aliran balik vena dan mendorong berkurangnta edema perifer

Kolaborasi :
+ Berikan diet tanpa garam

Natrium meningkatkan resistensi cairan dan meningkatkan volume plasma, berdampak pada meningkatkan
beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen miokard

+ Berikan diuretik

Diuretik bertujuan untuk menurunkan volume plasma dan menurunkan retensi cairan di jaringan sehingga
menurunkan risiko terjadinya edema paru

+ Pantau data laboraturium

Hipokalemia dapat membatasi efektivitas terapi

DAFTAR ISI

= hetps:/www.nhibi.nih.gov/health/heart-valve-diseases/types tahun 2022
= Muttagin. (2014). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

= Heart and Stroke Foundation of Canada, 2025 > https://www.heartandstroke.ca/heart-disease/conditions/valvular-heart-disease

= American Heart Association, 2025 > https://www.heart.org/en/health-topics/heart-valve-problems-and-disease/heart-valve-
problems-and-causes

= heeps://www.ncbi.nlm.nih. gov/books/NBK430742/#:~:text=Mitral%20stenosis %20(MS)%20is%20a,relevant%20until%20several%20decades
%20later. > Shah & Sharma, 2023.. mitral stenosis

= Journal : Valvular Heart Disease Epidemiology > Aluru, JS, Barsouk,A., Saginala, K., Rawla, P, Barsouk,A. (2022). MDPI Journal.
= hetps://www.nebi.nlm.nih.gov/books/NBK553135/ > mitral regurgitasi. Douedi, S., 8 Douedi, H. (2024)

= Pujari, S.H., & Agasthi, P. (2023). nih.go
= Patibandla, S., Heaton, J., 8 Azzam, J. (2023). _https://www.ncbi.nim.nih.gow/books/NBK557428/ > aorta regurgitasi
= Buku Ajar Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Tingkat Dasar RSJPDHK, tahun 2015

icbi > aortic stenosis

= Aoronson,P.I., & Ward, J.P. (2010). The Cardiovascular System at a Glance. United Kingdom : Blackwell Publishing.

Ps Tn.A usia 42 tahun, datang ke IGD RSSA dengan keluhan badan lemas dan mudah lelah sejak | bulan terakhir, dan mengalami
demam sejak 3 bulan yang lalu, suhu sekitar 38-39, turun dengan paracetamol tablet. Pasien mengatakan sesak napas saat
melakukan aktivitas sedang, lebih nyaman posisi tidur nyaman 30 derajat. Tidak ada pembengkakan kaki, tidak ada nyeri dada,
namun kadang dada tersa berdebar (palpitasi) dan berkeringat dingin.

Pasien mengatakan riwayat merokok (+) sejak usia muda | pack per hari, baru berhenti 3 bulan terakhir, riwayat minum alkohol
(+) sejak usia 15 - 38 tahun, riwayat tato (+) 4 lokasi, riwayat transfusi (-), riwayat penggunaan jarum suntik (-), gigi berlubang (+).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit berat, compos mentis GCS 15 (E4M6VS), saat dilakukan
pengukuran tanda-tanda vital didapatkan, TD 93/55 mmHg, HR 82 x/menit, pernapasan menggunakan oksigen NRBM 10 lpm
SaO2 99%, RR 26 x/menit. Saat di auskultasi terdengar suara murmur holosistolik di ICS VI, dan murmur sistolik di ICS IV, suara
napas tidak terdengar ronchi, wheezing. Hasil pemeriksaan EKG didapatkan adanya P mitral. Hasil CXR didapatkan pembesaran
jantung CTR > 50%.

Penugasan :
1. Apakah kemungkinan diagnosa medis berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan?

2. Jelaskann mekanisme patofisiologi yang mendasari pasien ini, hingga timbul gejala-gejala diatas?
3. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan kasus tersebut?

4. Tulis asuhan keperawatan pada pasien di atas.

KASUS 2

Ps Ny.M usia 79 tahundatang ke IGD RSSA yang dibawa oleh anaknya. Dengan keluhan sesak sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sesak awalnya dirasakan perlahan lahan kemudian makin memberat jika pasien melakukan aktivitas.
Keluhan sesak berkurang jika pasien berbaring dengan disanggah 2 bantal. Pasien juga mengatakan terdapat batuk sejak

1 minggu sebelum masuk rumah sakit, batuk berdahak berwarna kuning dirasakan memberat jika pasien sedang
beraktivitas. Pasien juga mengatakan kadang mengalami nyeri dada saat melakukan aktivitas diserati sesak napas (dipsnea),
namun keluhan berkurang saat istirahat. Keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri ulu hati disangkal. Pasien tidak
mengonsumsi alkohol dan merokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit berat,
compos mentis GCS 15 (E4M6V5). Tanda-tanda vital : tekanan darah 90/55 mmHg, nadi 1 12 x/menit, suhu 36,60C,
pernapasan 24x/menit, SpO2 92%. Didapati konjungtiva anemis, murmur sistolik pada sela iga ke-2 dekstra, ronkhi pada
basal paru, pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Hasil pemeriksaan EKG didapatkan irama sinus, ireguler, denyut
jantung 1 12 x/menit, axis normal, P mitral, interval PR normal, tinggi R di V6 + tinggi $ diV2 = 47mm. Hasil CXR
didapatkan Gambaran CTR > 55% dan tampak kalsifikasi di aorta.

Penugasan :
1. Apakah kemungkinan diagnosa medis berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan?

2. Jelaskann mekanisme patofisiologi yang mendasari pasien ini, hingga timbul gejala-gejala diatas?
3. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan kasus tersebut?

4... Tulis asuhan keperawatan pada pasien di atas.
Tags