Asuhan Keperawatan Perioperatif Power point

anggihanafias 0 views 13 slides Oct 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Keperawatan perioperatif adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. Istilah perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga tahap dalam suatu proses pembedahan yaitu tahap pra operasi, tah...


Slide Content

perspektif keperawatan perioperatif By Anggi Hanafiah Syanif

Pengertian keperawatan perioperatif Keperawatan perioperatif adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. Istilah perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga tahap dalam suatu proses pembedahan yaitu tahap pra operasi, tahap intra operasi dan pasca operasi. Masing-masing tahap mencakup aktivitas atau intervensi keperawatan dan dukungan dari tim kesehatan lain sebagai satu tim dalam pelayanan pembedahan Keperawatan Perioperatif adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan di kamar bedah yang langsung diberikan pasien, dengan menggunakan metodelogi proses keperawatan. Keperawatan periopertif berpedoman pada standar keperawatan dilandasi oleh etika keperawatan dalam lingkup tanggung jawab keperawatan. Perawat yang bekerja di kamar operasi harus memiliki kompentensi dalam memberikan asuhan keperawatan perioperatif 2

Sejarah perkembangan keperawatan perioperatif di dunia Zaman Purbakala hingga Abad Pertengahan Dasar Keperawatan:  Perawatan bersifat naluriah, spiritual, dan merupakan bagian dari ritual.  Perkembangan di India:  Ditemukannya sekolah keperawatan pertama yang tercatat di dunia, melatih "upasthata" (petugas/perawat) yang bertanggung jawab untuk persiapan formulasi dan perawatan pasien.  Peran Agama:  Munculnya rumah sakit yang didirikan oleh agama Kristen di Kekaisaran Romawi, yang menawarkan perawatan bagi orang sakit dan miskin.  Abad ke-19: Era Florence Nightingale dan Awal Keperawatan Bedah Florence Nightingale:  Pendiri keperawatan modern Inggris, yang mendirikan sekolah keperawatan dan menekankan prinsip sanitasi.  Kemajuan Bedah:  Adanya temuan ilmiah di bidang asepsis (pencegahan infeksi) dan penggunaan larutan antiseptik untuk mencegah bakteri masuk ke luka.  Peran Perawat Bedah:  Peran perawat bedah mulai dijelaskan secara terperinci, terutama dengan adanya bantuan dalam pembedahan dan penggunaan anestesi seperti ether.  3

4 Awal Abad ke-20: Peran yang Lebih Spesifik dan Terstruktur Perubahan Radikal : Terjadi perubahan besar dalam peran dan identitas perawat bedah , yang mulai ditempatkan di "surgical amphitheaters " ( ruang operasi ). Pendidikan Formal: Program-program gelar (associate dan sarjana ) mulai menggantikan program berbasis rumah sakit , menandakan profesionalisasi pendidikan keperawatan . Pertengahan hingga Akhir Abad ke-20 dan Sekarang Definisi Perioperatif:  Munculnya istilah "perioperatif" untuk mencakup tiga fase pengalaman pembedahan: praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif.  Peran Perawat Profesional:  Peran perawat perioperatif berkembang menjadi lebih luas dan fokus pada perawatan komprehensif sebelum, selama, dan setelah pembedahan.  Penelitian dan Profesionalisme:  Peningkatan pendidikan, praktik, dan penelitian menjadi komponen penting untuk profesionalisme perawat perioperatif.  Komunikasi metode SBAR

Undang-Undang Keperawatan Preoperatif 5 Untuk memahami undang-undang yang mengatur keperawatan perioperatif di Indonesia, kita perlu merujuk pada peraturan yang lebih luas yang mengatur praktik keperawatan secara umum. Keperawatan perioperatif, yang mencakup perawatan pasien sebelum, selama, dan sesudah operasi, merupakan bagian dari praktik keperawatan yang tunduk pada kerangka hukum yang sama Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan in i adalah landasan hukum utama yang mengatur profesi keperawatan di Indonesia. Poin-poin penting dari undang-undang ini yang relevan dengan keperawatan perioperatif mencakup Praktik Keperawatan:  Menetapkan batasan dan kewenangan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Hak dan Kewajiban Perawat:  Memberikan perlindungan hukum bagi perawat yang menjalankan tugas sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional (SPO). Hak Pasien:  Melindungi hak-hak pasien atas keamanan, keselamatan, dan kenyamanan selama menerima pelayanan kesehatan, termasuk selama menjalani prosedur bedah. Standar Profesi:  Mengatur tentang pentingnya perawat bekerja sesuai dengan standar profesi dan etik keperawatan. 

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Undang-undang ini merupakan pembaruan dari undang-undang kesehatan sebelumnya dan menjadi acuan baru bagi perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan. UU ini juga memuat ketentuan yang memengaruhi praktik keperawatan secara keseluruhan.  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 Peraturan ini merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014. Di dalamnya diatur secara lebih rinci mengenai:  Izin dan Praktik Perawat:  Ketentuan mengenai perizinan bagi perawat untuk dapat berpraktik di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, tempat keperawatan perioperatif dilaksanakan. Praktik Keperawatan:  Aturan mengenai penyelenggaraan praktik keperawatan, termasuk di dalamnya prosedur dan standar yang harus dipatuhi.  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2017 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit Peraturan ini relevan karena di dalamnya mengatur komite keperawatan yang bertugas menegakkan disiplin dan etika profesi di rumah sakit. Hal ini sangat penting untuk memastikan perawat perioperatif menjalankan tugasnya secara profesional dan etis, terutama dalam menghadapi dilema moral yang mungkin muncul.  6 Next

Selain undang-undang, praktik keperawatan perioperatif juga harus mematuhi prinsip-prinsip etika sebagai berikut:  Otonomi:  Menghormati hak pasien untuk membuat keputusan terkait perawatannya. Beneficence:  Melakukan tindakan yang terbaik untuk pasien. Non-maleficence:  Tidak merugikan pasien. Keadilan ( Justice ):  Memberikan pelayanan yang adil kepada semua pasien. Kerahasiaan ( Confidentiality ):  Menjaga kerahasiaan informasi pasien. Kejujuran ( Veracity ):  Bersikap jujur kepada pasien dan keluarganya. Menepati Janji ( Fidelity ):  Selalu menepati janji yang dibuat kepada pasien . 7 Etika dalam praktik perioperatif

8 Kesimpulan Undang-undang dalam keperawatan perioperatif tidak berdiri sendiri, melainkan terikat pada kerangka hukum yang lebih luas yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Peraturan-peraturan pelaksana, seperti Permenkes Nomor 26 Tahun 2019 , juga menjadi panduan penting, di samping kode etik profesi yang harus dijunjung tinggi. Semua regulasi ini bertujuan untuk memastikan perawat perioperatif memberikan pelayanan yang aman, bermutu, dan profesional kepada pasien. BACKGROUND

9 Prinsip-prinsip umum dari perawatan perioeratif meliputi beberapa aspek diantaranya adalah Prinsip Asepsis Ruangan Prinsip Asepsis Personil Prinsip Asepsis Pasien Prinsip Asepsis Instrumen PRINSIP-PRINSIP UMUM PERAWATAN PERIOPERATIF

10 Menurut urgensi maka tindakan operasi dapat diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan, yaitu Kedaruratan / Emergency : pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin mengancam jiwa Urgen , pasien membutuhkan perhatian segera Operasi dapat dilakukan dalam 24-30 jam . Diperlukan , pasien harus menjalani operasi . Operasi dapat direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan Elektif , Pasien harus dioperasi ketika diperlukan . Indikasi operasi , bila tidak dilakukan operasi maka tidak terlalu membahayakan Pilihan , Keputusan tentang dilakukan operasi diserahkan sepenuhnya pada pasien . Indikasi operasi merupakan p ilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika . F aktor resikonya, tindakan operasi di bagi menjadi 2 : Minor , menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minim . Mayor , menimbulkan trauma fisik yang luas , resiko kematian sangat serius KLASIFIKASI PERAWATAN PERIOPERATIF

11 Perawat Administratif Perawat Instrumen Perawat Sirkuler Perawat Ruang Pemulihan Perawat Anestesi PERAN PERAWAT PERIOPERATIF

12 TAHAP PRA OPERASI Tahap awal dari keperawatan periopertif. Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada tahap ini, kesalahan yyang dilakukan pada tahap ini akan berakibat fatal pada tahap berikutnya. Bagi perawat perioperatif tahap ini di mulai pada saat pasien diserah-terimakan dikamar operasi dan berakhir pada saat pasien dipindahkan ke meja operasi Tahap – Tahap Keperawatan Perioperatif TAHAP INTRA OPERASI Tahap ini dimulai setelah pasien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir ketika pasien dipindahkanke ruang pemulihan. Aktivitas di ruang operasi difokuskan untuk perbaikan , koreksi atau menghilangkan masalah-masalah fisik yang mengganggu pasien tanpa mengenyampingkan psikologis pasien. Diperlukan kerjasama yang sinergis antar anggota tim operasi yang disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing TAHAP PASCA OPERASI Keperawatan pasca operasi adalah tahap akhir dari keperawatan perioperatif. Selama tahap ini proses keperawatan diarahkan pada upaya untuk menstabilkan kondisi pasien. Bagi perawat perioperatif perawatan pasca operasi di mulai sejak pasien dipindahkan ke ruang pemulihan sampai diserahterimakan kembali kepada perawat ruang rawat inap atau ruang intensif.

Terima Kasih!
Tags