Asuhan Keperawatan Sebelum Tindakan Pembedahan.pdf

filchanovirman1 4 views 18 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

Askep (Pre Bedah)


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATAN
PRA OPERASI
SITI NURKHASANAH,SKEP,NERS

CABG merupakan prosedur revaskularisasi untuk memperbaiki dan meningkatkan aliran darah ke
jantung yang dilakukan untuk mengurangi angina pada pasien yang telah gagal terapi medis dengan
obat atau angioplasty (PTCI) (ArifMuttaqin,2015).
CABG adalah jenis tindakan operasi dengan membuat
saluran baru yang melewati bagian arteri koronaria yang
mengalami penyempitan. CABG pertama kali dilakukan di
Amerika tahun 1960 sedangkan mesin jantung paru sudah
dilakukan pada tahun 1954 (Brunner & Suddarth, 2013)

A.Indikasi
Menurut Arif Muttaqin (2009) Pasien penyakit jantung koroner (PJK) yang dianjurkan operasi CABG
adalah pasien yang hasil kateterisasi jantung ditemukan adanya:
1.Penyempitan >50 % dari left main disease atau left main equivelant yaitu penyempitan menyerupai left
main arteri misalnya ada penyempitan bagian proximal dari arteri anterior desenden dan arteri circumflex.
2.Penderita dengan 3 vessel disease yaitu 3 arteri koroner semuanya mengalami penyempitan bermakna
yang fungsi jantung mulai menurun (EF:<50%).
3.Penderita yang gagal dilakukan balonisasi dan stent.
4.Penyempitan 1 atau 2 pembuluh namun pernah mengalami gagal jantung.
5.Anatomi pembuluh darah suitable (sesuai) untuk CABG.

A.Kontraindikasi
Menurut Arif Muttaqin (2009) Adapun kontraindukasi CABG
secara mutlak tidak ada,tetapi secara relatif CABG
dikontraindikasikan bila terdapat berbagai faktor yang akan
memperberat atau meningkatkan resiko selama dan sesudah operasi,
seperti:
1.Faktor usia yang sudah sangat tua.
2.Pasien dengan penyakit pembuluh darah koroner kronik akibat
diabetes mellitus dan EF yang sangat rendah <15%.
3.Sklerosis aorta yang berat
4.Struktur arteri koroner yang tidak mungkin untuk disambung.

Faktor resiko terhadap pembedahan antara lain :

❑Usia
❑Nutrisi
❑Penyakit kronis
❑Merokok
❑Alkohol dan obat-obatan

Konsep Dasar keperawatan Peri Operatif

❖Keperawatan pre operatif merupakan
tahapan awal dari keperawatan perioperatif.

❖Tujuan pra operasi ialah agar pasien
kooperatif, tidak terjadi penyulit atau
komplikasi, hasil yang didapat merupakan
bahan perbandingan pra dan pasca bedah,
persiapan mental dan fisik untuk mnghadapi
tindakan pembedahan.

❖Keperawatan pre operatif dilakukan sejak
pasien memberikan keputusan untuk
dilakukan tindakan operasi sampai pasien
masuk ruangan operasi .

Persiapan fisik
Persiapan fisik meliputi persiapan jangka panjang dan jangka pendek.
Berbagai persiapan jangka panjang yang dilakukan pasien sebelum operasi antara lain:
❑ Status kesehatan fisik secara umum.
❑ Status nutrisi , sebelum operasi diit DJ III 25-30cal/kgbb/24jam.
❑ Keseimbangan cairan dan elektrolit
❑ Darah PMI : permintaan darah PMI ada 3 komponen yaitu:
PackedCell : 500 cc (15-20 cc/kg BB)
FFP : 500 cc (15-20 cc/kgBB)
Trombosit : 5 unit Hasil – hasil pemeriksaan

Berbagai persiapan jangka pendek yang dilakukan antara lain :
❖Pencukuran daerah operasi
Pencukuran dilakukan 1-2 jam sebelum operasi.
❖Personal Hygine
oPersonal hygiene ( mandi ) dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada sore hari sebelum operasi
dan setelah pencukuran, menggunakan klorhexidine 4 %
okumur antiseptic
oPengosongan lambung dan kolon
oPengosongan kandung kemih
Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter urine. Selain
untuk pengosongan isi bladder tindakan kateterisasi juga diperlukan untuk mengobservasi
balance cairan. Pemasangan kateter urine dilakukan di ruang operasi dengan menggunakan
teknik aseptik.
❖Lepaskan perhiasan, lensa kontak, mata palsu, gigi palsu. Berikan kepada keluarga untuk
menyimpanya (kecuali ada instruksi untuk dipakai).
❖Bersihkan cat kuku, lepaskan jepitan rambut atau kepang rambut, bersihkan make up.

Persiapan Obat-obatan
-Obat – obatan antikoagulan dihentikan 1 minggu sebelum operasi
-Obat – obatan diuretik dihentikan 3 hari sebelum operasi
-Obat digitalis dihentikan 12 jam sebelum operasi
-Obat-obatan calcium bloker atau beta bloker diberikan sampai hari operasi

Persiapan Penunjang

❑Laboratorium lengkap (HB, HT, leukosit, trombosit, PT/APTT, Na, K, Ca, Mg, Cl, AGD, SGOT/SGPT, Ur, Cr, BUN,
Albumin, Billirubin Total, HbsAg, GDS).

❑Hasil pemeriksaan antara lain :
-Kateterisasi
-Foto thorax
-Treadmill
-Echokardiografi

Persiapan Medik :

❑Konsul gigi untuk melihat focal infeksi
❑Konsul paru untuk melihat kapasitas vital
(anastesi)‏
❑Konsul THT
❑Konsul Neurologi
❑Konsul rehab

❑Sediakan baju khusus, segera bawa ke ruang operasi setelah ada panggilan dan catat waktu.
❑Operasi tanda – tanda vital (tekanan darah, Nadi, suhu, laju pernafasan)
❑Cek pengosongan gastrointestinal
❑Cek obat-obatan yang dihentikan dan yang masih diminum sampai hari pembedahan.
❑Cek obat-obatan yang disertakan antara lain antibiotik
❑Cek kelengkapan pengisian sistem dokumentasi ( termaasuk : cek list pre op)
❑Menyiapkan waktu berdoa bersama keluarga.
❑Siap ke kamar operasi diantar ners.
❑Dokumentasi waktu pasien di bawa keruang operasi.

Persiapan Psikis/Mental
1.Perkenalkan diri
⮚Orientasi ruangan / kegiatan rutin/petugas lain mis: dokter
bedah/anestesi, perawat, fisiotherapi, dietisen, rohaniawan. Dll.
⮚Memberi penjelasan mengenai prosedur pra bedah,Clinical Pathway
⮚Pengkajian data dasar untuk perbandingan status pasca bedah
⮚Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pre medikasi.
⮚Libatkan keluarga

Persiapan administrasi, ( jaminan, pribadi )
Informed consent
⮚setiap pasien yang akan menjalani tindakan medis, wajib menuliskan surat
pernyataan persetujuan dilakukan tindakan medis (pembedahan dan anastesi).

Latihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain :
a.Latihan nafas dalam
bermanfaat bagi pasien untuk mengurangi nyeri setelah operasi dan dapat membantu
pasien relaksasi sehingga pasien lebih mampu beradaptasi dengan nyeri dan dapat
meningkatkan kualitas tidur. selain itu, teknik ini juga dapat meningkatkan ventilasi
paru dan oksigenasi darah setelah anastesi umum

b. Latihan Batuk Efektif, diperlukan untuk mengeluarkan secret atau lendir.
c. Latihan gerak sendi, merupakan hal yang sangat penting karena pasien dapat
segera melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan untuk mempercepat proses
penyembuhan. Pandangan yang salah keluarga pasien karena takut jahitan operasi
robek.

Persiapan gastrointestinal

❑Bertujuan untuk mengosongkan gastrointestinal
agar:
❑Mengurangi kemungkinan muntah dan aspirasi
❑Mengurangi rasa mual, muntah, distensi lambung
dan obstruksi usus
❑Mencegah kontaminasi dari fecal material
❑Caranya:
❑Puasa 8 – 10 jam menjelang operasi
❑Digunakan pencahar, seperti dulcolax
tablet/suppositoria
❑Klisma jika diperlukan.

A.Diagnosa Keperawatan dan Rencana Keperawatan Pre Operatif
❖Cemas berhubungan dengan prosedur operasi yang
akan dilakukan



Intervensi :
a.Bina hubungan saling percaya
b.Kaji tingkat cemas pasien dan biarkan mengekspresikan kecemasannya
c.Berikan support pada pasien dengan mengenalkan pasien yang telah sukses menjalankan operasi
d.Libatkan keluarga untuk memberikan support mental dan mendampingi pasien sebelum dan
sesudah operasi
e.Kolaborasi untuk melakukan kunjungan dokter bedah dan anastesi
f.Kolaborasi untuk pemberian obat penenang : transquilizer
g.Kolaborasi untuk kunjungan rohaniawan sesuai agama pasien sebelum operasi

❖Resiko perdarahan berhubungan dengan konsumsi obat anti koagulan
a.Kaji obat-obatan yang dikonsumsi pasien sebelumnya
b.Jelaskan kemungkinan efek dari obat yang distop dan manfaatnya
c.Pantau hasil laboratorium koagulasi
d.Laporkan hasil laboratorium dalam batas abnormal
Intervensi :

❖Resiko infeksi berhubungan dengan adanya kontaminan pra operasi

Intervensi :
a.Lakukan pengosongon lambung ( puasa 6-8 jam sebelum operasi )
b.Yakinkan apakah pencukuran sudah dilakukan sesuai prosedur
c.Lakukan personal hygiene sesuai dengan prosedur Lakukan pengosongan rektum
dengan terapi laksan atau dengan klismah jika belum maksimal
d.Siapkan lokasi operasi menurut prosedur khusus