ATRESIA ANI.............................

anugrahpratama41 0 views 17 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

atresia ani


Slide Content

ATRESIA ANI

Pendahuluan Atresia Ani merupakan satu dari berbagai kelainan kongenital yang terjadi pada anak . Atresia ani merupakan suatu keadaan dimana lubang anus tidak memiliki lubang . Atresia Ani dalam dunia kedokteran disebut juga sebagai anus imperforate, malformasi anorektal atau kelainan ektopik anal.

etiologi Faktor Genetik : Kelainan genetik atau bawaan (autosomal) anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan , fusi dan pembentukan anus dari tonjolan embriogenik . Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur , karena ada kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau 3 bulan , sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur . Berkaitan dengan sindrom down. Beberapa pasien atresia ani penyebabnya karena adanya hubungan antara atresia ani dengan trisomi 21 (Down's syndrome). Faktor lingkungan ( seperti peggunaan obat-obatan dan konsumsi alkohol selama masa kehamilan ).

klasifiaksi Anomali Letak Rendah Rektum menembus muskulus levator ani sehingga jarak antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm. Anomali ini dapat berupa stenosis anus yang hanya membutuhkan dilatasi membran atau merupakan membran anus tipis yang mudah dibuka segera setelah anak lahir . Anomali Letak Tinggi Pada anomali letak tinggi , ujung rektum tidak mencapai tingkat muskulus levator ani dengan jarak antara ujung buntu rektum sampai kulit perineum lebih dari 1 cm.

patofisiologi Kelainan malformasi anorectal terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan , fusi atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik , sehingga anus dan rectum berkembang dari embrionik bagian belakang.Ujung ekor dimulai dari bagian belakang berkembang menjadi kloaka yang merupakan bakal genitourinari dan struktur anorektal . Atresia anal timbul karena tidak ada kelengkapan dan perkembangan struktur kolon antara 7-10 minggu dalam perkembangan fetal .

Manifestasi klinik Setelah kelahiran sekitar 24 sampai 48 jam, bayi bayi mengalami muntahmuntah dan tidak ada defekasi meconium. Tidak ditemukan lubang anus dengan ada / tidak adanya fistula. Muntah setelah perut yang terasa kembung Tampak gambaran gerak usus dan bising usus meningkat ( hiperperistaltik ) pada akultasi . Jika terdapat fistula rektovestibular dan meconium keluar dari fistula tersebut, berarti terjadi atresia letak rendah. Distensi pada abomen yang bertahap dan adanya tanda obstruksi pada usus ( bila tidak terdapat fistula)

Pemeriksaan penunjang 1. INVERTOGRAM Pemeriksaan foto abdomen setelah 18-24 jam setelah bayi lahir. Berfungsi untuk menunjukkan jarak antara gelembung gas dalam usus terminal dengan perineum 2. CT Scan dan MRI Untuk mengetahui lokasi fistula dengan tepat serta hubungannya dengan otot panggul 3. Urinalisis Pemeriksaan urinalisis dilakukan pada anak laki-laki untuk mengetahui fistel urin ( mekoneum keluar melalui saluran kemih ). Pada anak perempuan untuk tipe kloaka ( saluran kemih , vagina dan rektum bermuara pada satu lubang di daerah kemaluan )

1. Kolostomi Tindakan kolostomi merupakan upaya dekompresi , diversi dan sebagai proteksi terhadap kemungkinan terjadinya obstruksi usus. 2. PSARP ( Postero sagittal anorectoplasty ) M erupakan operasi pembuatan anus yang memberikan beberapa keuntungan dalam operasi fistula rektourinaria maupun rektovaginal TATALAKSANA

TATALAKSANA

TATALAKSANA

LAPORAN KASUS

IDENTITAS NAMA : BY. Ny. F JENIS KELAMIN : Laki - Laki TANGGAL LAHIR : 23 - 09 – 2023 TANGGAL MASUK RS : 24 – 09 – 2023 UMUR : 1 Hari PERAWATAN : NICU Bed 2

Anamnesis Pasien merupakan rujukan dari RSUD Sinjai dengan keluhan tidak memiliki lubang anus sejak lahir . Demam tidak ada , muntah tidak ada . Sesak ada sejak lahir . Lahir persalinan normal dengan BBL : 2900 gram, A/S : 8/10 Riwayat kehamilan : Rutin Kontrol di dokter kandungan Riwayat Minum obat selama hamil tidak ada Riwayat Keluarga menderita keluhan yg sama ada ( Anak sepupu dari bapak )

Pemeriksaan fisik Status Generalisata Keadaan Umum : Sakit Sedang / Compos Mentis Nadi : 142x/ menit Pernapasan : 62x/ menit Suhu : 36.8 C Mata Konjungtiva : Anemis -/- Sklera : Ikterik -/- Thorax Takipneu RH(-) WH(-) Abdomen Datar ikut gerak napas Supel Peristaltik usus kesan normal Status Lokalis - Tidak ditemukan nya lubang anus - Tampak Benjolan di daerah punggung berisi cairan - Kedua Kaki Club Foot

assesment ATRESIA ANI RESPIRATORY DISTRESS OF THE NEWBORN (RDN) CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS SPINA BIFIDA MENINGOCELE DD/ MYELOMENINGOCELE

PLANNING PRO KOLOSTOMI

TERIMA KASIH
Tags