BAB II berhaji bagi yang mampu pendidikan agama islam

BAB II berhaji bagi yang mampu pendidikan agama islam

1. BAB II HAJI SMAN 4 TARAKAN OLEH NELLI ARYANI HARAHAP, S.Pd.I

2. Haji dan Umrah Pengertian Haji Secara bahasa Secara istilah Menyengaja atau menuju dan mengunjungi Menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan berbagai rangkaian amalan ibadah yang telah ditentukan oleh syarat dan waktu tertentu pula dengan niat ikhlas untuk menggapai rida Allah dan memenuhi panggilan-Nya.

3. Hukum ibadah haji Wajib Bagi yang mampu Sehat Jasmani, memilki kesiapan mental, tersedia kendaraan yang dapat membawanya ke tempat tujuan dan kembali lagi ke tanah air dengan aman, memiliki pengetahuan tentang haji, memiliki bekal yang cukup untuknya dan yang ditinggalkan, bagi wanita disertai mahram

4. Macam-Macam Pelaksanaan Haji Haji ifrad Haji tamattu’ Haji Qiran Seseorang menyendirikan haji ataupun menyendirikan umrah. Mendahulukan umrah kemudian memakai pakaian ihram lagi untuk haji di tahun yang sama. Menggabungkan pelaksanaan haji dan umrah dalam satu ihram.

5. Beragama Islam Balig (sudah dewasa) Berakal sehat Syarat-Syarat Haji dan Umrah Merdeka Mampu Jasmani ani Rohani ani ekonomi Keamanan

6. Ihram Rukun Haji dan Umrah Melaksanakan ibadah haji dengan mengenakan pakaian ihram Pakaian ihram adalah pakaian dari kain putih yang tak berjahit. Kain itu bagi laki-laki diselendangkan dan disarungkan. Adapun bagi wanita, kain berjahit yang menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.

7. Wukuf di Arafah Tinggal di Padang Arafah mulai tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. Tawaf Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran yang dimulai dari hajar aswad (batu hitam) dan diakhiri pada tempat yang sama pula.

8. Berbagai pelaksanaan Tawaf Tawaf qudum Tawaf ifadah Tawaf yang dilaksanakan oleh orang-orang yang baru sampai di Masjidil haram sebagai tanda penghormatan terhadap Baitullah , termasuk sunah haji. Tawaf yang termasuk di dalam rukun haji.

9. Tawaf sunah Tawaf wada Tawaf yang dilakukan pada setiap kesempatan. T awaf yang dilaksanakan pada saat jama’ah haji akan meninggalkan Kota Makkah. Tawaf ini termasuk dalam wajib haji.

10. Sa’i Berlari-lari kecil dari Bukit Safa sampai ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali. Lari-lari kecil antara dua pilar. Di luar batas tersebut cukup berjalan biasa.

11. Tahallul Mencukur atau menggunting rambut sekurang-kurangnya tiga helai. Seseorang yang telah melakukan tahallul berarti ia telah lepas dari hal-hal yang diharamkan dalam haji. Setelah melakukan tahallul diperbolehkan mengganti pakaian ihram dengan pakaian biasa.

12. Tertib M elaksanakan semua amalan haji secara berurutan. Perbedaan antara rukun haji dan umrah adalah pada umrah tidak ada wukuf di Arafah

13. Berihram dari miqat Wajib Haji dan Umrah Berniat haji dari batas waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk dimulainya ibadah haji. R angkaian amalan haji yang wajib dikerjakan. Apabila salah satu amalan di dalam wajib hajinya tidak dikerjakan, maka tidak membatalkan ibadah haji, namun harus diganti dengan membayar dam atau denda. Wajib Haji

14. Macam-Macam Miqat Zamani (waktu) Makani (tempat) Ketentuan batas waktu mulai ihram, yaitu dari awal bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. Tempat dimulainya ihram bagi yang akan mengerjakan haji atau umrah.

15. Bermalam di Muzdalifah Bermalam setelah melakukan wukuf di Arafah. Waktunya setelah terbenam matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai lewat tengah malam pada tanggal 10 Zulhijjah. Bermalam di M i na Bermalam pada hari-hari tasyrik, yaitu pada malam tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.

16. Melempar jumrah Melempar jumrah ula, wusta, dan jumrah aqabah pada hari-hari tasyrik dan hari afdal tanggal 10 Zulhijjah di Mina dengan menggunakan batu kerikil dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Tawaf wada Tawaf dengan berjalan biasa. Tawaf ini merupakan kewajiban terakhir yang dilakukan jamaah haji dari luar kota Makkah ketika hendak meninggalkan Makkah.

17. Berihram dari miqat Miqat zamani umrah adalah sepanjang tahun. Artinya tidak ada waktu tertentu untuk melaksanakan umrah. Dengan kata lain, umrah dapat dilaksanakan kapan saja selama telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun miqat makani umrah sama dengan miqat makani haji. Menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan pada waktu tertentu untuk melaksanakan umrah. Wajib Umrah

18. Sunah Haji dan Umrah R angkaian amalan yang dianjurkan selama melaksanakan ibadah haji dan umrah. Mandi untuk berihram Membaca talbiyah Membaca tawaf qudum Membaca salawat dan doa Memasuki Ka’bah dan Hijr Ismail Tawaf sebagai penghormatan kepada baitullah yang dilakukan ketika tiba di Makkah .

19. Bacaan Talbiyah Artinya : Aku datang untuk memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya pujian, karunia, dan kerajaan itu adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. (HR. Bukhari dan Muslim).

20. Mengenakan pakaian yang dijahit dan memakai tutup kepala bagi jama’ah laki-laki. Mengenakan tutup wajah dan sarung tangan bagi jama’ah wanita. Mengenakan wangi-wangian, mencukur rambut atau bulu badan, memotong kuku, menikah atau menjadi wali nikah, melakukan hubungan suami istri, membunuh atau memburu binatang, berkata tidak senonoh, dan berbuat maksiat. Larangan dalam haji dan Umrah

21. Jenis-Jenis Denda atau Dam Melaksanakan haji dan umrah dengan tamattu’ dan qiran Melakukan hubungan suami istri dalam keadaan ihram sebelum tahallul pertama. Menyembelih seekor kambing yang sah untuk kurban. Jika tidak sanggup, diwajibkan berpuasa selama 10 hari (3 hari dilakukan selama menunaikan ibadah haji, 7 hari dilakukan di negeri asal ) Menyembelih seekor unta/ sapi / tujuh ekor kambing. Jika tidak, memberikan sedekah berupa makanan seharga jenis binatang tersebut, atau puasa 60 hari sekaligus.

22. Melanggar larangan seperti mencukur rambut atau bulu badan, dsb. Membunuh atau memburu binatang Menyembelih seekor kambing, puasa tiga hari, bersedekah sebanyak 3 gantang (9,5 liter) makanan kepada 6 orang fakir miskin Menyembelih binatang yang sebanding dengan yang dibunuh, bersedekah seharga binatang tersebut Terhambat meneruskan pelaksanaan haji dan umrah Menyembelih seekor kambing

23. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt . Setiap amalan dalam ibadah haji dan umrah mengandung nilai tertentu . Mendorong seseorang untuk senantiasa menjaga kesehatan fisik dan mental . Hikmah haji dan Umrah Melatih kesabaran. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah ini membutuhkan pengorbanan, baik harta, jiwa, tenaga maupun waktu.

24. Dapat mengenal berbagai tempat bersejarah secara langsung.

25. Hikmah haji bagi Umat Islam secara keseluruhan Sarana mempererat ukhuwah islamiyah serta untuk saling mengenal antara sesama muslim dari berbagai penjuru dunia. S arana untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam. Sebagai parameter kemajuan umat Islam dan dakwah Islam.

26. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 1999 Penyelenggaraan Haji di Indonesia TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia) TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia) TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia) PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Pusat)