Bahan ajar terintegrasi ayat-ayat kauniyah

syukronrizqi1 21 views 36 slides Jan 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

hasil karya skripsi bahan ajar terintegrasi ayat ayat kauniyah


Slide Content

BAHAN AJAR BIOLOGI OTAK Orientasi Tafakur Ayat Kauniyah Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah SESUAI KURIKULUM 2013 FITUR

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan semesta alam atas rahmat-Nya alhamdulillah penyusunan bahan ajar Biologi Orientasi Tafakur Ayat Kauniyah (OTAK) ini dapat terselesaikan. Atas izin-Nya semoga bahan ajar ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Bahan ajar Biologi Orientasi Tafakur Ayat Kauniyah (OTAK) ini merupakan bahan ajar yang dikembangkan sedemikian rupa sehinga sesuai dengan karakteristik Madrasah Aliyah. Lahirnya ide pengembangan bahan ajar ini karena minimnya bahan ajar bernuansa islami untuk siswa Madrasah Aliyah. Bahan ajar ini diperkaya dengan beberapa fitur yakni panghayatan ayat kauniyah yang merupakan integrasi nilai islami dalam Biologi, Tafakur dilengkapi aktivitas yang mengakomodasi pengembangan keterampilan proses sains,siswa, serta Potensi lokal yang mengulas industri batik Pekalongan sebagai muatan dalam pembelajaran. Melalui fitur-fitur tersebut diharapkan dapat membentuk siswa menjadi manusia kafah yang beriman, berilmu, terampil, bertanggungjawab, peduli lingkungan dan cinta tanah air Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung dan membantu tersusunnya dan terselesaikannya bahan ajar ini. Kritik dan saran yang membangun selalu dinantikan demi perbaikan bahan ajar ini. KATA PENGANTAR Pekalongan , Agustus 2014 Penyusun i

DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................................ i Daftar Isi ...................................................................................................................... . i i KI dan KD Kurikulum 2013 ..................................... ................................................ iii Peta Konsep ................................................................................................................ . i v A. Kerusakan Lingkungan dan upaya Mengatasinya ........................................... 1 1. Aktivitas Manusia dan Dampaknya........................................................................ 2 2. Kerusakan Lingkungan Karena Faktor Alami........................................................ 3 3. Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan................................................................ 4 B. Pencemaran Lingkungan ...................................................................................... 6 Jenis-Jenis Pencemaran.......................................................................................... 7 Parameter Pencemaran........................................................................................... 1 6 Limbah dan Pengelolaannya.................................................................................. 1 7 C. Upaya Pencegahan Pencemaran .......................................................................... 2 3 Rangkuman ................................................................................................................. 2 6 Evaluasi ....................................................................................................................... 2 8 Glosarium ................................................................................................................... 29 Daftar Pustaka ............................................................................................................ 3 ii

KOMPETENSI INTI ii i Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup , menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Berperilaku ilmiah : teliti , tekun , jujur sesuai data dan fakta , disiplin , tanggung jawab , dan peduli dalam observasi dan eksperimen , berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi , peduli lingkungan , gotong royong , bekerjasama , cinta damai,berpendapat secara ilmiah dan kritis , responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas / laboratorium maupun diluar kelas / laboratorium . 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar 3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan 4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan KOMPETENSI DASAR

P E N C E M A R A N L I N G K U N G A N Macam–macam Limbah : Biodegradable & Nonbiodegradable Menurut tempatnya : 1. Pencemaran Tanah 2. Pencemaran Air 3. Pencemaran Udara 4. Pencemaran Suara Penyebabnya : 1. Pencemaran Biologi 2. Pencemaran Kimiawi 3. Pencemaran Fisika Perubahan Lingkungan : 1. Faktor Alamiah 2. Faktor Manusia Parameter Pencemaran Lingkungan : 1. Kimiawi 2. Fisika 3. Biologi 4. Biokimia Pemanfaatan Limbah : 1. Melalui Daur Ulang ( Recycle ) 2. Tanpa Daur Ulang ( N on Recycle ) Pencegahan pencemaran lingkungan : 1. Secara administratif 2. Secara teknologis 3. Secara edukatif iv PETA KONSEP

A. KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA Manusia merupakan makhluk istimewa yang dianugerahi akal oleh Allah SWT dalam rangka memenuhi tugas sebagai khalifah di atas muka bumi . Dengan akal pula manusia memanfaatkan alam untuk kesejahteraan dan kepentingan hidupnya . Di samping akal manusia juga memiliki nafsu , nafsu yang tak terkendali sering kali membutakan akal dan membuat manusia bertindak melampaui batas dalam pemanfaatan sumber daya alam hingga mengakibatkan rusakannya keseimbangan alam . Dampak buruk akibat rusaknya keseimbangan alam tersebut pada akhirnya manusia juga yang harus menanggungnya . Manusia memang tempatnya khilaf dan lupa, terkadang kita tidak menyadari bahwa sekecil apapun sampah plastik yang kita buang sembarangan tidak akan terurai begitu saja secara alami. Akan tertimbun hingga puluhan bahkan ratusan tahun dan tanpa kita sadari selama waktu itu pula kita telah menyumbang kerusakan pada lingkungan. Melalui pembelajaran bagian pertama ini diharapkan siswa dapat menyadari bahwa setiap aktivitas manusia berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan lingkungan . Oleh sebab itu , dalam beraktivitas manusia perlu mempertimbangkan setiap dampaknya terhadap lingkungan. Kedasaran bahwa manusia perlu menjaga lingkungan merupakan wujud tanggungjawab sebagai khalifah di muka bumi yang mendapat amanah dari Allah untuk memakmurkan alam ini. Sumber news.detik.com Gambar 1 penebangan liar Gambar 1 menunjukkan aktivitas penebangan pohon yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem sebab , tanaman yang dalam ekositem berperan sebagai produsen melalui proses fotosintesis mengubah energi matahari menjadi energi kimiawi yang dapat dimanfaatkan organisme heterotrof , selain itu hasil samping dari fotosintes adalah oksigen . Di samping hal tersebut akar tanaman juga mampu menahan resapan air hujan . Tanpa adanya tindakan bijak dalam penebangan pohon akan berdampak banjir , longsor dan sebagainya . 1

Contoh Aktivitas Manusia yang Merusak Keseimbangan Alam 1. Aktivitas Manusia dan Dampaknya Bagi Keseimbangan Lingkungan Keseimbangan lingkungan merupakan kondisi dimana komponen-komponen yang menyusun ekosistem saling mendukung satu sama lain. Dalam kondisi normal, keseimbangan komponen-komponen ekosistem tidaklah statis melainkan dinamis artinya komponen penyusun ekosistem dapat mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam komposisi yang proporsional . Hal ini disebut juga dynamic equilibrium . Komponen ekosistem terdiri atas komponen biotik dan komponen abiotik . Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup , sedangkan komponen abiotik merupakan benda tak hidup yang mendukung lingkungan tempat hidup makhluk hidup . Manusia berperan sebagai konsumen tingkat akhir dalam rantai makanan , berdasarkan sifatnya manusia merupakan omnivora ( pemakan segala ) dan di samping memenuhi kebutuhan pangan manusia juga perlu memenuhi kebutuhan sosial seperti sandang dan papan . Hal inilah yang membuat manusia cenderung menjadi makhluk yang memiliki peranan paling besar terhadap kerusakan alam . Aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup tanpa disadari menyumbang kerusakan pada alam , mulai dari berkendaraan , mencuci pakaian , membuang sampah rumah tangga tidak pada tempatnya sampai aktivitas dalam skala yang lebih besar seperti industri yang menyumbang limbah pada lingkungan . . Gambar 2. Aktivitas pembilasan batik Sumber : dokumen pribadi Gambar 3. Polusi akibat kendaraan Sumber : Flexmedia.co.id 2

Terganggunya Keseimbangan Lingkungan Karena Faktor Alami Selain akibat ulah manusia , perubahan lingkungan juga terjadi karena faktor alami . Contoh peristiwa alam yang mengubah lingkungan tersebut adalah letusan gunung berapi , badai , gempa bumi , musim kemarau yang panjang , kebakaran hutan , banjir , dan tanah longsor . Di antara peristiwa tersebut juga ada yang dipengaruhi oleh campur tangan manusia, kebakaran hutan , banjir , dan tanah longsor yang dipicu oleh penebangan hutan . Perubahan akibat faktor alam bersifat mendadak dan sulit diatasi . Umumnya menimbulkan dampak yang serius bagi lingkungan. Letusan gunung berapi yang disertai muntahan lahar , awan panas , gas, partikel debu , dan hujan abu , menimbulkan kerusakan berupa rusaknya lingkungan dan matinya tumbuhan, hewan, serta manusia. Sebagai contoh aktivitas Gunung Merapi yang dimuat dalam http://news.liputan6.com/ 30 April 2014, Status Merapi kembali naik menjadi Waspada . Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan , pada 20-29 April 2014, ada gempa guguran sebanyak 37 kali, multifase 13 kali, hembusan 4 kali, tektonik 24 kali, dan gempa berfrekuensi rendah 29 kali.. Merapi memang aktif secara vulkanis . Bahkan , menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di dunia . Celakanya , gunung ini dikelilingi kawasan padat penduduk . Magelang dan Yogyakarta adalah 2 kota besar terdekat , berjarak 30 km dari puncaknya . Di lereng Merapi , masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter atau hanya berjarak 4 kilometer dari kawah . Letusan pada 2010 diyakini sebagai letusan yang paling dahsyat . Total jumlah korban meninggal dalam erupsi Merapi 2010 mencapai 277 orang - baik yang menjadi korban langsung atau pun tidak langsung . Sebenarnya bila manusia peka dalam membaca tanda-tanda alam , korban dari letusan gunung berapi dapat diminimalisir . Di antara tanda alam tersebut adalah banyaknya hewan yang turun gunung sebelum terjadinya letusan gunung berapi . Fenomena hewan yang turun gunung sebelum gunung meletus merupakan ayat kauniyah bagi kaum yang bertafakur . Gambar 4. aktivitas gunung Merapi Sumber : news.liputan6.com 3

2. UPAYA MANUSIA DALAM MENGATASI KERUSAKAN LINGKUNGAN Berbagai dampak perubahan lingkungan ada yang dapat diatasi , namun ada pula yang sulit diatasi . Kerusakan akibat aktivitas manusia dapat diatasi dengan mencegahnya , sedangkan yang terjadi karena faktor alam lebih sulit dihindari . Salah satu usaha manusia untuk mengatasi kerusakan lingkungan adalah dengan tidak melakukan penebangan hutan secara liar. Penebangan harus mengikuti aturan hukum yang telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah . Penebangan kayu di hutan harus dilakukan dengan sistem tebang pilih . Misalnya pohon jati boleh ditebang hanya jika telah berumur lebih dari 50 tahun . Reboisasi juga dapat menjadi upaya yang dapat ditempuh untuk pelestarian lingkungan . Konversi lahan pertanian untuk permukiman sebisa mungkin dihindari . Di dalam menerapkan intensifikasi pertanian , sebaiknya dibarengi dengan penerapan pertanian multikultur. Artinya, selain menanam tanaman utama ( padi , jagung , gandum ), juga diselingi tanaman sela dengan cara tumpang sari, seperti palawija atau kacang-kacangan . Pertanian multikultur juga menjaga keanekaragaman hayati , sehingga terciptalah keseimbangan ekosistem . Dengan kecerdasannya manusia dapat mengembangkan bioremediasi untuk mengurai dan mengurangi zat pencemar di lingkungan . Gambar 5 . ilustrasi manusia menjaga lingkungan Dalam Q.S Al- An’am 165 Allah berfirman : “ Dialah Allah yang menjadikanmu sebagai khalifah-khalifah di Bumi dan Dia mengangkat derajatmu di atas yang lain, untuk mengujimu atas ( karunia ) yang diberikan kepadamu . Sungguh Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh Dia Maha Pengampun , Maha Penyayang . Semoga melalui pembelajaran ini kita semua dapat menjadi lebih bijak dalam beraktivitas karena apa yang kita lakukan dapat berpengaruh terhadap lingkungan . Dan sebagai khalifah di Bumi marilah kita lakukan perbaikan dimulai dari hal yang kecil , dimulai dari diri sendiri dan dimulai sekarang juga . http://www.freeimages.com/ 4

Bentuk kelompok musyawaroh ( diskusi ) beranggotakan 4 ( empat ) orang siswa , kemudian musyawarohkan hal-hal berikut ini : 1. Amati kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekolah , kemudian catatlah pada tabel yang telah disediakan ! 2. Klasifikasikan / kelompokkan kerusakan yang terjadi berdasarkna faktor penyebabnya ( faktor alami atau faktor aktivitas manusia ) 3. Diskusikan alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kerusakan yang terjadi secara berkelompok 4. Dari hasil pengamatan dan informasi dari berbagai sumber . Tuliskan hasil musyawarah kalian dalam tabel berikut : LTS (LEMBAR TAFAKUR SISWA) : Mari Mengamalkan Ilmu Yang Telah Kita Pelajari No Jenis Kerusakan Faktor Penyebab Alternatif pemecahannya Alami Manusia 1 2 3 4 5 6 7 8 dst 5

B. PENCEMARAN LINGKUNGAN Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup , zat energi , dan atau komponen lain ke dalam lingkungan , atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat   tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya ( Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Peristiwa pencemaran lingkungan disebut   polusi , sedangkan zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut   polutan .  Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya melebihi jumlah norma l, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat . Pencemaran lingkungan telah menimbulkan permasalahan kesehatan dan kesejahteraan manusia . Permasalahan tersebut semakin bertambah seiring peningkatan populasi manusia . Kemajuan teknologi juga tidak selalu berdampak positif bagi kehidupan , meskipun teknologi mempermudah aktivitas manusia namun banyak dari kemajuan teknologi yang tidak ramah lingkungan . Manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal tentunya perlu berinovasi dalam menghasilkan teknologi yang ramah lingkungan . Teknologi bukan berfungsi untuk mempermudah dan memperingan aktivitas manusia semata , akan tetapi pengembangan dan penggunaan teknologi perlu kaji dampaknya terhadap kelestarian lingkungan . Gambar 6 Film Wall E Pernah nonton film animasi Wall E? pelajaran apa yang bisa diambil dari film animasi tersebut ? Film ini merupakan kisah dimana bumi sudah dianggap tidak layak untuk menjadi tempat tinggal manusia dan bumi berubah menjadi tumpukan sampah yang tidak dapat diaur ulang akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat . Manusia sudah berusaha untuk mencari planet lain untuk tempat tinggal mereka . Akan tetapi tidak ada palnet yang seperti bumi . Mereka akhirnya memutuskan untuk menciptakan pesawat luar angkasa untuk tempat tinggal mereka sementara karena manusia membuat robot yang ditinggal di bumi yang ditugaskan untuk membersihkan sampah tersebut dengan cara dipres dan diberi nama WALL-E. Semoga film Wall E ini menginspirasi kita untuk lebih menjaga lingkungan . Pada bagian ini kita akan mempelajari mengenai pencemaran dan jenis-jenis pencemaran serta parameter-parameter pencemaran . Sumber : http://jurnalfootage.net/ 6

1. JENIS-JENIS PENCEMARAN Pencemaran berdasarkan lokasinya dibedakan menjadi : Pencemaran Suara   Pencemaran suara merupakan gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh   bunyi   atau   suara  yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya . Bunyi tersebut bisa berasal dari mesin pesawat terbang , P encemaran Tanah Keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami . Di dalam PP No. 150 th . 2000 di sebutkan bahwa “ Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah ”. Pencemaran Udara Suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat , baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia . Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran . Pencemaran Air Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup , zat , energi , dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia , sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya . ( Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 ) 7

Sumber-sumber pencemaran air dapat berasal dari aktivitas rumah tangga, industri, pertanian, kebocoran kapal tanker pengangkut minyak , atau sampah-sampah organik yang masuk ke lingkungan air dan mengganggu keseimbangan dinamisnya . Aktivitas harian manusia dapat menghasilkan polutan dalam bentuk senyawa organik , ataupun berupa senyawa-senyawa kimia misalnya sisa sabun mandi dan detergen bila dibuang langsung ke sungai dapat menyebabkan pencemaran . Kandungan fosfat pada deterjen dapat menyebabkan pertumbuhan yang tak terkendali dari tumbuhan air seperti alga dan eceng gondok . Pertumbuhan yang pesat dari tanaman air mengakibatkan berakibat turunnya kadar oksigen terlarut di air. Selain itu sampah plastik yang dibuang langsung ke sungai juga menyebabkan penyumbatan aliran sungai yang berimbas pada bancana banjir . Aktivitas industri menghasilkan polutan lebih banyak dari pada polutan yang dihasilkan pada skala rumah tangga . Sebagian besar industri batik membuang limbah cairnya langsung ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Contoh dari limbah indutri adalah yang terjadi di Pekalongan yaitu industri batik. Zat pewarna dalam batik mengandung senyawa-senyawa yang sulit teruraikan dan berdampak buruk bagi ekosistem perairan. Memang, batik merupakan kebanggaan warga Kota Pekalongan, namun pengelolaan limbahnya perlu juga diperhatikan. a. Pencemaran Air Gambar 7. Aktivitas mencuci pakaian Sumber : dokumen probadi Sumber : dokumen probadi Gambar 8. Sungai tercemar limbah rumah tangga Sumber : dokumen probadi Gambar 9. Pembilasan pewarna batik 8

Ikan kecil 0,5 ppm Burung pemakan ikan 25 ppm Ikan besar 2 ppm Zooplankton 0,04 ppm Konsentrasi DDT meningkat 10 juta kali tiap trofik Air 0,000003 ppm Pencemaran air juga dapat akibat oleh aktivitas pertanian yang bersumber dari sisa-sisa penggunaan pupuk buatan, pestisida dan herbisida yang berlebihan. Polutan tersebut mengalir ke luar daerah persawahan, terbawa sampai ke sungai dan menyebabkan terganggunya organisme air. Pupuk yang ikut masuk ke aliran sungai atau danau akan menyebabkan blooming tanaman air seperti enceng gondok ( Eichorrnia crassipes ), yaitu pertumbuhan yang sangat cepat akibat kandungan fosfat dalam pupuk yang terhanyut di perairan. Pestisida zat kimia pembunuh hama juga dapat mencemari perairan. Diclorodiphenil trichloroethane ( DDT) merupakan sejenis insektisida. Jika sisa penggunaan masuk ke sungai atau danau, DDT akan masuk ke rantai makanan. Konsentrasi DDT akan meningkat pada setiap tingkat trofik. Peningkatan konsentrasi DDT pada tubuh organisme disebut magnifikasi biologi . Pada burung DDT berdampak infertilitas dan cangkang telur rapuh. Pencemaran air juga dapat terjadi akibat aktivitas pertambangan . Tambang minyak lepas pantai dan tumpahan minyak mentah dari kapal tanker yang bocor menimbulkan pencemaran di laut . Tumpahan minyak tersebut dapat mengganggu organisme laut dan berbagai jenis burung laut . Tumpahan minyak tersebut juga bisa menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam laut , sehingga berbagai jenis tumbuhan laut tidak dapat melakukan proses fotosintesis . Sebagaimana terjadi di Laut Timor pada tahun 2009. ( gambar 11). a. Pencemaran Air Magnifikasi biologi : peningkatan konsentrasi DDT pada tubuh organisme yang bertambah pada setiap tropik Gambar 10. magnifikasi biologi Sumber : yudistira Gambar 11. Pencemaran lautan akibat tumpahan minyak di Laut Timor Sumber : http ://www.tempo.co 9

b.PENCEMARAN UDARA Gambar 12. asap dari cerobong Sumber:http :// www.balitbang.kemhan.go.id / Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen , merupakan komponen esensial bagi kehidupan , baik manusia maupun makhluk hidup lainnya . Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 %  Nitrogen , 20 %  Oksigen ; 0,93 %  Argon ; 0,03 % Karbon Dioksida (CO 2 ) dan sisanya terdiri dari   Neon  (Ne),  Helium  (He),  Metan   (CH 4 ) dan   Hidrogen   (H 2 ). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas . Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut , maka dikatakan udara sudah tercemar / terpolusi . http://www.balitbang.kemhan.go.id Pencemaran udara disebabkan adanya pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi , batubara , asap rokok , dan gas-gas lain yang mencemari udara , misalkan gas CO, CO 2 , NO, NO 2 , SO, SO 2 , CH 4 , CFC 3 . Kadar polutan di udara dinyatakan dengan ppm (part per million), yaitu jumlah c m 3 polutan per m 3 udara. Polutan yang dimaksud disini dapat berbentuk partikel, cairan, atau gas. a. CO ( Karbon Monoksida ) CO merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna . Gas ini mempunyai daya ikat terhadap haemoglobin yang jauh lebih tinggi daripada dengan O 2 , sehingga mengganggu pengikatan O 2 oleh darah . Bila dalam darah 70-80% Hb mengik a t CO dapat mengaki batkan ke matian . Contoh aktivitas penyebab terbentuknya gas CO, antara lain menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup dan menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dengan keadaan kaca yang tertutup . b. CO 2 ( Karbon Dioksida ) CO 2 bersama mikroorganisme , debu , dan titik-titik air akan berkondensasi membentuk awan . Awan mempunyai sifat dapat ditembus oleh energi panas , sehingga suhu udara yang berada di permukaan bumi akan meningkat . Kadar CO 2 0,033% yang ada di udara akan dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis , tetapi bila kadar tersebut berlebih maka akan merusak tumbuhan dan hewan . CO 2 berlebih juga menyebabkan efek rumah kaca . 10

c. Gas NO dan SO 2 Gas-gas tersebut dapat menimbulkan gangguan pada sistem saluran pernapasan , sedangkan NO 3 apabila masuk ke ekosistem tanah dan air akan menyebabkan eutrofikasi . Gas-gas tersebut juga dapat berkondensasi dengan partikel-partikel lain beserta titik-titik a ir sehingga terbentuklah zat asam , dan bila turun bersama air hujan terjadilah Hujan Asam . d. CFC ( Chloro Fluoro Carbon) CFC terdapat pada gas pendingin AC, kulkas, dispenser, dan parfum semprot . Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai , dan bila masuk ke dalam atmosfer akan mampu meng ubah ozon (O 3 ) yang tidak stabil menjadi O 2 yang lebih stabil . L apisan ozon merupakan selimut bumi yang berfungsi mencegah radiasi sinar ultraviolet ke bumi. Bila kadar CFC terlalu tinggi, lapisan ozon dapat semakin tipis bahkan berlubang , hal seperti ini yang akan membahayakan organisme bumi, karena paparan sinar UV dapat menyebabkan kanker kulit, katarak pada manusia dan punahnya organisme. INFO BIOLOGI Gas CFC ( Cloro Fluoro Carbon) di atmosfer mengikat O radikal (Ox) sehingga hanya bentuk O 2 , hal ini menyebabkan jumlah O 2 ( ozon ) menurun .’ Reaksinya : O 3 O 2 + Ox ( setimbang ) CFC mengikat Ox, maka tidak terbentuk O 3 . EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca terjadi akibat akumulasi karbondioksida ( sisa pembakaran hutan , asap pabrik , kendaraan dll ) yang pekat di atmosfer menyebabkan panas matahari terjebak dan dipantulkan kembali ke bumi sehingga suhu di bumi semakin panas Dampak Efek Rumah Kaca Suhu bumi semakin panas Mencairnya es di kutub Naiknya permukaan air laut sehingga menyebabkan banjir dan tenggelamnya pulau ( daratan ) Kekeringan lahan sehingga terjadi kelaparan Perubahan iklim global Gambar 13. Efek rumah kaca Sumber : blogmilikneles.blogspot.com 11

Pernahkah kalian menemukan “ harta karun ” berupa sampah plastik yang terkubur dalam tanah ? Disebut “ harta karun ” karena bisa jadi sampah plastik yang kalian temukan merupakan “ peninggalan nenek moyang ” yang telah tertimbun puluhan tahun dan tidak terurai secara alami di tanah . Demikianlah gambaran betapa sulitnya sampah plastik terurai , oleh karena itu kita jangan anggap bahwa dengan membuang sampah atau polutan lainnya ke tanah tidak akan berdampak pada lingkungan . KOMPONEN-KOMPONEN PENCEMARAN TANAH 1. Limbah Domestik Limbah domestik dapat berasal dari daerah : pemukiman penduduk ; perdagang -an/ pasar / tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta ; dan wisata , dapat berupa limbah padat dan cair . A. Limbah Padat Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik , kaca , keramik , kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan , menyebabkan tanah menjadi kurang subur . Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang . Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian .       Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi , yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang . B. Limbah cair Limbah cair berupa ; deterjen , oli , cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah . c. PENCEMARAN TANAH Gambar 14. Lahan yang tercemar sampah Sumber : dokumen pribadi 12

KOMPONEN-KOMPONEN PENCEMARAN TANAH 2 . Limbah industri Limbah i ndustri berasal dari sisa-sisa produksi industri , dapat berwujud padat maupun cair . Limbah industri berbentuk padat biasanya berupa lumpur yang berasal dari proses pengolahan . Misalnya sisa pengolahan pabrik gula , ampas dari pabrik tahu , sisa pengolahan kertas dan rayon. Selain itu limbah industri berwujud cair yang dapat mencemari tanah apabila dibuang langsung ke tanah dapat berasal dari sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya . Tembaga , timbal , perak , khrom , arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb , Cd dapat mencemari tanah . Zat-zat tersebut meru pakan polutan yang sangat beracun dan membunuh mikroorganisme tanah . Jika zata-zat tersebut meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah . 3.Limbah pertanian Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman , misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman . Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah , yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang . Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorganisme yang berguna di dalam tanah . Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya . Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut Gambar . 15. Penyemprotan pestisida Sumber : www.tempo.co Gambar . 16, Pemupukan Sumber : http://pusri.wordpress.com 13

d. PENCEMARAN SUARA Dampak dari pencemaran suara 1 .   Gangguan Fisiologis Bising bernada tinggi sangat mengganggu , apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba . Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi , konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris . Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing / sakit kepala . 2. Gangguan Psikologis Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman , kurang konsentrasi , susah tidur , dan cepat marah . Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung , stres , kelelahan dan lain-lain. 3. Efek pada pendengaran Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran , yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu . Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemulihan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan . Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali , biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan . Sumber:pollutiononmyearth.weebly.com Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising yang berlangsung secara terus - menerus . Satuan kekuatan suara dikenal dengan satuan desibel (dB). Dibawah ini dijelaskan gambaran mengenai polusi suara, antara lain. a. Percakapan normal : 40 dB b. Keributan : 80 dB c. Suara kereta api : 95 dB d. Petir : 120 dB e. Pesawat jet lepas landas : 150 dB Sumber:pollutiononmyearth.weebly.com Gambar 17. Pencemaran Suara 14

1. JENIS-JENIS PENCEMARAN Menurut jenisnya bahan pencemar dibedakan menjadi : a. Pencemaran biologi Pencemar biologi meliputi virus, bakteri dan gulma contohnya antara lain: 1) Escherichia coli 2) Entamoeba coli 3) Salmonella typhi 4) Tumbuhan Pengganggu ( Gulma ) b. Pencemaran kimia Pencemar kimia antara lain sebagai berikut : 1) Zat-zat kimia Misalnya pestisida , limbah industri , pewarna buatan , dan deterjen 2) Limbah industri Yang berupa zat-zat radioaktif dan logam-logam berat , seperti Cu, Hg (air raksa / merkuri ), Pb ( timah hitam ), seng (Zn), Arsen (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). c. Pencemaran Fisik Pencemaran Fisik antara lain disebabakan oleh bahan yang berupa kaleng-kaleng , botol , plastik , dan karet yang sulit terurai . Macam-macam Polusi berdasarkan Polutannya Gambar 18. Salmonella typhi http://www.sci-news.com Gambar 19. Pestisida http://dessirahma.wordpress.com Gambar 20 . Botol plastik Dokumen pribadi 1 5

Parameter Pencemaran Paramater pencemaran digunakan sebagai tolok ukur tingkat pencemaran disuatu wilayah . parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut : a) Parameter kimia Parameter kimia meliputi CO 2 , pH, alkalinitas , fosfor , dan logam-logam berat . b) Parameter biokimia BOD: jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikrorganisme dalam lingkungan air untuk memecah ( mendegredasi ) bahan buangan organik yang ada dalam air menjadi karbondioksida dan air COD: jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat tero k sidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi DO : Oksigen terlalut dalam air . c) Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur , warna , rasa, bau dan kekeruhan . d) Parameter biologi Terdapat organisme di alam yang sensitif dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu sehingga organisme tersebut dapat digunakan sebagai indikator ada tidaknya pencemaran . Sebagai contoh siput dan Planaria sp adalah hewan yang sensitif terhadap pencemaran , keberadaan siput dan Planaria sp mengindikasikan belum tercemarnya suatu perairan sedangkan absennya organisme tersebut dapat mengindikasikan bahwa perairan telah tercemar . Sebaliknya Tubifek adalah cacing yang tahan bahkan berkembang baik dalam lingkungan yang tercemar bahan organik meskipun spesies hewan lain telah mati . Dengan demikian keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan sebagai indikator adanya pencemaran zat organik . 2. PARAMETER PENCEMARAN 1 6

A. Limbah Aktivitas manusia banyak menghasilkan limbah yang dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan . Contohnya limbah dari kegiatan industri , pertanian , pertambangan , transportasi dan kegiatan rumah tangga . Pada bagian ini akan dibahas mengenai jenis-jenis limbah dan pengelolaan limbah . Menurut Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), definisi limbah adalah sisa suatu usaha dan / atau kegiatan . Definisi secara umum , limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi , baik pada skala rumahtangga , industri , pertambangan , dan sebagainya . Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu , cair atau padat . Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ( Limbah B3). Pengelolaan limbah tergantung dari jenis limbah tersebut . Menurut jenisnya , limbah dikelompokkan menjadi limbah organik dan limbah anorganik . Limbah organik merupakan limbah yang dapat mengalami proses penguraian secara alamiah ( biodegradable) contohnya sisa hewan dan tumbuhan . Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui dan sulit diuraikan secara alamiah ( nonbiodegradable) oleh mikroorganisme , seperti minyak bumi , plastik , kaleng , dan botol . 3. LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA Muhasabah: Sadarkah kita, kalo banyak limbah yang kita hasilkan dari setiap aktivitas kita? Mulai dari plastik pembungkus makanan, botol plastik bekas minuman, sampai limbah yang berasal dari alat tulis seperti pulpen yang telah habis tintanya, tipe-x yang telah habis isinya yang terkadang kita buang begitu saja. Kira-kira bagaimanakah nasib dari limbah tersebut selanjutnya? Pernahkah terbayang kalau kelak bumi kita akan penuh dengan tumpukan limbah yang sulit terurai?, lalu apa yang bisa kita lakukan untuk bumi kita ini? 1 7

3. LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA B. Pengelolaan Limbah Limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung karena perlu pemrosesan terlebih dahulu . Berikut ini disajikan cara pengelolaan limbah organik . Pemanfaatan langsung , sebagai pakan ternak seperti sisa tumbuh-tumbuhan, sayuran, dan makanan. Pengomposan (Composting), adalah pengolahan limbah organik dengan bantuan mikroorganisme yang menghasilkan kompos. Kompos merupakan pupuk yang mempunyai nilai komersil karena dapat dipasarkan . Menjadi bentuk lain yang bermanfaat , misalnya limbah tempurung kelapa dijadikan briket .. Pembuatan biogas dari kotoran hewan dan sebagai bahan bakar rumah tangga . Limbah anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang . Limbah anorganik yang masih dapat didaur ulang , misalnya plastik , logam , dan kaca . Limbah anorganik dapat di daur ulang dengan cara sebagai berikut . Menjadi bentuk lain yang bermanfaat , misalnya limbah kaleng untuk kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni , misalnya mobil-mobilan dan lampu hias . Menjadi bentuk asal yang bermanfaat , misalnya limbah plastik diproses kembali menjadi alat-alat rumah tangga, seperti ember, piring, gelas dan cangkir. http://masyarakatmengajar.wordpress.com/ Gambar. 23 Pemanfaatan limbah plastik Gambar . 22. Briket tempurung kelapa Sumber: http://desakuhijau.org/ Gambar 21. Pupuk kompos http://inkubatoragribisnis.blogspot.com/ 1 8

Batik yang menjadi ikon Kota Pekalongan kini telah mendunia dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Bertepatan dengan peresmian batik sebagai budaya tak benda, UNESCO juga memberi penganugerahan Best Practise Internasional kepada museum batik pekalongan ( www.pekalongankota.go.id ). Di balik kebanggaan tersebut, industri batik yang juga menjadi roda penggerak perekonomian sebagian warga Pekalongan, ternyata membawa dampak negatif pada lingkungan. Ironisnya pencemaran akibat pewarna batik di sungai dijadikan indikator perputaran roda perekonomian masyarakat, “bila air sungai di Kota Pekalongan jernih maka roda perekonomian sedang tidak berjalan”. Berdasarkan penelitian kondisi air Sungai Pekalongan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekalongan , kondisi air sungai per 9 april 2012 di Sungai Pekalongan kadar BOD yang standarnya adalah 2 Mg/l tetapi di lapangan mencapai 5 Mg/l dan COD yang standarnya adalah 10 Mg/l tetapi di lapangan mencapai 58,43 Mg/l. Ini sudah melewati ambang batas yang seharusnya sehingga dapat digolongkan pencemaran yang terjadi di Sungai Pekalongan tergolong cukup tinggi . Walaupun sudah dibuat IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) ternyata belum mampu mengatasi tingkat pencemaran pada Sungai Pekalongan . Terbukti bahwa BOD, COD, DO yang terkandung di Sungai Pekalongan berada di atas ambang mutu batas baku yang telah ditentukan oleh KLH Kota Pekalongan . ( Mratihatani , 2013). Pengamatan di lapangan dapat dilihat bahwa secara fisik air telah terjadi perubahan warna dan berbau . Hal ini mengindikasikan terjadinya pencemaran Sungai Pekalongan akibat limbah cair dari kegiatan industri yang larut dalam air. Timbulnya bau pada air lingkungan dapat pula dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran air. Bau yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari buangan air limbah produksi batik dan dapat pula berasal dari buangan aktivitas masyarakat di sekitar sungai . POTENSI LOKAL: PENCEMARAN AKIBAT INDUSTRI BATIK PEKALONGAN Gambar 2 4 . aktivitas masyarakat yang mencemari sungai Sumber : dokumen pribadi 19

Sebagai khalifah di muka bumi yang dianugerahi akal pikiran dan daya cipta manusia harusnya mampu menghasilkan suatu produk, maupun teknologi yang dapat diaplikasikan dalam mencegah, meminimalisir maupun menanggulangi pencemaran akibat industri batik. Beberapa penelitian telah berhasil menemukan produk, teknologi, serta mendayaguna alam untuk mengatasi pencemaran akibat industri batik. Hal ini dilakukan untuk mensiasati biaya pembuatan instalasi pengolah limbah (Ipal) yang mahal. Penanggulangan limbah batik dapat ditempuh melalui bioremidiasi, menurut Sullia (2000) sebagaimana dikutip Dewi dan Lestari (2010), bioremidiasi adalah teknologi kontrol polusi yang menggunakan sistem biologi untuk mengkatalisis degradasi atau transformasi dari banyak jenis bahan kimia toksik untuk dihilangkan bentuk kerugiannya. Bioremidiasi sama artinya dengan menggunakan sistem biologi untuk degradasi komponen toksik di dalam lingkungan. Bioremediasi terbagi menjadi dua yakni bioremediasi menggunakan mikroorganisme pendegradasi polutan dan biomediasi yang mengunakan tumbuhan (fitoremidiasi). Selaln hal tersebut untuk mengurangi limbah akibat pewarna batik kimiawi dapat pula dilakukan pengembangan pewarna yang berbahan alami seperti pewarna dari kulit manggis, getah pisang , biji kesumba ( Bixa orelana ) dan lain-lain. POTENSI LOKAL: PENCEMARAN AKIBAT INDUSTRI BATIK PEKALONGAN Pewarna alami dapat dihasilkan dari ekstrak tanaman dan buah yang mengandung Pigmen  (zat warna). Indonesia dengan diversity (keragaman) hayati yang tinggi, sangat potensial untuk menghasilkan pewarna alami yang limbahnya lebih ramah lingkungan. World Batik Summit 2011 di Jakarta menghasilkan sebuah deklarasi bersama, pada  point  No. 5 yang menyatakan industri Batik Indonesia harus didasarkan atas perlindungan alam dan lingkungan, serta riset mengenai penyediaan bahan pewarna tradisional yang alami dalam jumlah besar penting untuk digalakkan. (http://www.mongabay.co.id/) Gambar 2 5 . Pewarna alami http://www.mongabay.co.id/ 2

LTS (LEMBAR TAFAKUR SISWA ) PENGARUH PENCEMARAN AIR OLEH DETERJEN TERHADAP DAYA TAHAN ORGANISME Air merupakan kebutuhan utama bagi makhluk hidup . Disadari atau tanpa disadari aktivitas manusia kerap menimbulkan pencemaran air. Bagaimanakah pengaruh pencemaran air terhadap kehidupan organisme yang hidup di air? Melalui kegiatan praktikum ini akan kita ketahui bagaimana pengaruh pencemaran air oleh deterjer terhadap daya tahan organisme . Keselamatan Kerja A. Tujuan Mengetahui pengaruh konsentrasi deterjen dalam air terhadap aktivitas daya tahan makhluk hidup B. Identifikasi Variabel Variabel Terikat :…………………………………………………………………… Variabel Bebas :…………………………………………………………………… C. Hipotesis ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… D. Alat dan Bahan 1. Beker gelas atau gelas plastik ukuran 200 ml 4 buah 2. Stopwatch 3. Alat pengaduk 3. Deterjer cair 1 sachet 4. Air kran 5. Pipet 6. Gelas ukur 100 ml 7. Kertas label 8. Ikan berukuran sesuai dengan wadah gelas plastik 4 ekor   2 1

LTS (LEMBAR TAFAKUR SISWA) PENGARUH PENCEMARAN AIR OLEH DETERJEN TERHADAP DAYA TAHAN ORGANISME   E. Langkah Kerja Siapkan empat buah gelas plastik dan masing-masing tandai dengan label A, B, C dan D. Isikan air kran ke dalam gelas dengan volume masing-masing 150 ml Tambahkan deterjen cair pada masing-masing gelas dengan konsentrasi berbeda Gelas A: konsentasi 0 ml Gelas B: konsentrasi 1 ml Gelas C: konsentrasi 2 ml Gelas D: konsentasi 3 ml Aduk gelas B, C dan D hingga deterjen larut dan berbusa Masukkan ikan ke dalam masing-masing gelas Amatilah perilaku ikan pada masing-masing gelas selama 30 menit . Hitunglah kecepatan pernapasan ikan dengan cara menghitung gerak membuka dan menutup mulut ikan selama satu menit . Bandingkan keadaan ikan pada masing-masing gelas , kemudian catat hasilnya dalam bentuk tabel pengamatan   F. Pertanyaan Bagaimanakah kecepatan pernapasan ikan pada masing-masing gelas ? Bagaimanakah keadaan akhir ikan pada masing-masing gelas setelah pengamatan selama 30 menit ? Bagaimanakah solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi permasalahan pencemaran tersebut ?   G. Kesimpulan Berikanlah kesimpulan terhadap percobaan ini ! 2 2

C. UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN 1.  Upaya Secara Administratif Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah , dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang . Antara lain UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan pengelolaan lingkungan hidup kini disempurnakan dan diganti dengan UU No. 23 Th. 1997. Berdasarkan UU No. 23 Th. 1997 lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan kesemua benda , daya , keadaan , dan makhluk hidup , termasuk manusia dan perilakunya , yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya . Pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan , pengembangan , pemeliharaan , pemulihan , pengawasan , dan pengendalian lingkungan hidup . Pada Bab II pasal 4 UU No. 23 Th. 1997 dikemukakan bahwa sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut . Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup . Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang mempunyai sikap dan tindak untuk melindungi serta membina lingkungan hidup . Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa mendatang . Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup . Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana . Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari dampak usaha dan / atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. 2. Upaya Secara Teknologi Penanggulangan secara teknologis , adalah dengan cara membangun unit pengolahanlimbah . Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan . Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah . 2 3

C. UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN Upaya Melalui Edukatif / Pendidikan Penanggulangan secara edukatif adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian alam . Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup besar dalam pencemaran lingkungan , khususnya air akibat sampah rumah tangga . Karena itu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan kepada masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara swadaya . Sampah rumah tangga secara umum dapat dibagi dua ada sampah anorganik seperti plastik , gelas dan kaca serta botol kaleng dan sampah organik , seperti sisa makanan , sisa sayuran dan lain-lain. Salah satu teknik pengolahan sampah organik rumah tangga adalah menggunakan “KERANJANG TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr. Takakura adalah Profesor di Jepang yang sukses melakukan praktek pengolahan limbah organic rumah tangga di Jepang ) adalah media pengolahan sampah secara biologi , karena menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah . Koji Takakura , ahli kimia terapan dari Himeji Institute of Technology Japan, berhasil menemukan metode pengurangan timbunan sampah dengan menciptakan Keranjang Takakura untuk proses pengomposan sampah organik skala rumah tangga . Keranjang ciptaan pria kelahiran 27 April 1959 ini dirancang untuk mengolah sampah organik buangan rumah tangga semacam sisa makanan , sayur , atau daun kering . Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana , antara lain keranjang yang dapat dibeli di supermarket atau tempat penjualan umum , dua bantalan sekam , kardus , kain , dan kompos yang berasal dari sampah organik warga . Hasil temuan ini kemudian dikenal dengan sebutan Metode Takakura atau Takakura Home Method. (http://klipingut.wordpress.com) B iografi Gambar 26 . Koji Takakura http://www.eco-csrjapan.go.jp/en/jpec.html 2 4

HIKMAH PENCIPTAAN ECENG GONDOK Sungguh tak ada yang sia-sia dari ciptaan Allah, eceng gondok yang dianggap sebagai gulma ternyata dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Sebagai contoh penelitian Sittadewi (2007) meneliti dan mengolah eceng gondok menjadi media tumbuh untuk mendukung tanaman organik. Lain lagi dengan Hardyanti dan Hartati (2007) menggunakan eceng gondok dalam fitoremediasi phospat pada limbah detergen industri laundry. Selain itu Ratnani, dkk (2011) memanfaatkan eceng gondok untuk mengurangi kadar COD, pH dan bau pada limbah tahu. Eceng gondok yang dikenal sebagai tumbuhan akumulator (menyerap dan menimbun kandungan lingkungan) dimanfaatkan dalam fitoremediasi ditunjang morfologi akar yang bercabang-cabang memungkinkan perluasan area penyerapan. Daun yang lebar membantu pula dalam proses evaporasi sehingga air (yang membawa kandungan limbah) dapat terangkat dengan cepat ke dalam jaringan eceng gondok. Batang eceng gondok juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan. Perkembangbiakan yang cepat membuat bahan baku eceng gondok mudah didapatkan. Gambar 27 Tumbuhan .Eceng gondok 2 5 Eceng gondok ( Eichornia crassipes ) merupakan tumbuhan air yang hidup mengapung bebas. Ditemukan pertama kali pada air tergenang di Daerah Aliran Sungai Amazon di Brasil pada tahun 1824 oleh Karl von Martius. Eceng Gondok dianggap sebagai gulma perairan karena memiliki kecepatan berkembang biak vegetatif yang sangat tinggi, terutama di daerah tropis dan subtropis. Selain itu, eceng gondok juga mempunyai kemampuan yang optimal dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan tumbuhan ini mampu bertahan meskipun berada di lingkungan yang tercemar logam berat. Eceng gondok dianggap mengganggu karena kecepatan tumbuh membuat tumbuhan ini dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan banjir, banyaknya eceng gondok di perairan turut menyumbang CO2 sehingga mengurangi oksigen yang terlarut, daunnya yang lebar mempercepat evaporasi (proses pengupan air) sehingga mempercepat pendangkalan, batang tanaman yang mati akan menambah sedimentasi sehingga juga mempercepat pendangkalan dasar perairan selain itu bangkai dari tumbuhan ini akan membusuk menjadi limbah organik yang mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam perairan sehingga mengganggu kehidupan organisme lain. Sumber: dokumen pribadi Motivasi: jadilah generasi penerus yang kreatif dan bijaksana dalam mengelola alam Gambar 28 .Eceng gondok bahan baku kerajinan Sumber: antarafoto.com Sumber: antarafoto.com Gambar 29 .aneka kerajinan eceng gondok

RANGKUMAN 2 6 Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaaan, dan makhluk hidup. Dalam keadaan normal, lingkungan membentuk suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan dinamis (equilibrium dynamic). Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan disebabkan oleh faktor alam. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia, atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Polutan adalah zat atau bahan yang dapat menyebabkan atau mengakibatkan pencemaran. Suatu zat dapat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah normal, serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Polutan biologi adalah polutan berupa makhluk hidup, terutama kelompok mikroorganisme. Polutan fisika atau polutan energi adalah polutan yang disebabkan oleh faktor-faktor fisik. Sedangkan polutan kimia adalah polutan yang banyak mengandung zat atau senyawa kimia. Berdasarkan tempat terjadinya atau lingkungan yang dicemarinya, pencemaran dapat kita kelompokkan menjadi beberapa macam. Ragam atau macam pencemaran tersebut adalah pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Pencemaran di sungai daerah Pekalongan terjadi akibat aktivitas industri batik, terutama karena pewarna kimiawi. Upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi pencemaran akibat pewarna batik dapat ditempuh melalui fitoremidiasi dan penggunaan pewarna alami untuk batik. Upaya pengelolaan lingkungan dapat ditempuh melalui upaya administratif, upaya edukatif dan teknologis. Salah satu upaya menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan sedapat mungkin mengurangi limbah atau sampah yang kita hasilkan dalam aktivitas kehidupan. Salah satu cara mengurangi limbah tersebut adalah melalui daur ulang.

SOAL EVALUASI 2 7 Pada musim panen populasi tikus di daerah Pekalongan mengalami peningkatan, hal ini ternyata diikuti pula kenaikan populasi ular, sedangkan pada pasca musim panen populasi tikus menurun demikian pula dengan populasi ular. Hal tersebut menunjukkan bahwa keseimbangan lingkungan bersifat …. s tatic equilibrium e nvironmenal equilibrium d ynamic equilibrium e cosystem equilibrium e cologycal equilibrium 2. Perubahan lingkungan yang murni disebabkan faktor alam adalah …. b anjir t anah longsor k ebakaran hutan h ujan asam l etusan gunung berapi 3. Manfaat dari penerapan sistem pertanian multikultur terhadap kondisi tanah adalah? m enjaga kesuburan tanah karena tiap jenis tanaman membutuhkan jenis nutrien berbeda m enjaga kesuburan tanah karena tiap jenis tanaman memiliki tingkat kesuburan yang berbeda m enjaga kesuburan tanah karena beberapa jenis tumbuhan mampu menyerap nitrogen dari udara untuk masuk ke dalam tanah m enjaga kesuburan tanah karena tiap jenis tanaman memiliki daya serap terhadap air yang berbeda-beda m enjaga kesuburan tanah karena tiap jenis tanaman memiliki waktu tanam yang berbeda   4. Suatu bahan disebut polutan apabila memiliki ciri ciri .... j umlahnya melebihi jumlah normal jumlahnya di bawah nilai ambang batas berada pada waktu dan tempat yang seharusnya keberadaannya tidak merugikan mengandung senyawa kimia 5 . Limbah dari aktivitas membatik di Pekalongan terutama disebabkan oleh... p enggunaan pewarna organik yang mudah terurai p engunaan pewarna kimiawi sulit terurai p engunaan pewarna kimiawi mudah terurai p enggunaan lilin malam dari bahan kimiawi p enggunaan pewarna yang larut air 6 . Tumpahan minyak di laut lepas dapat menyebabkan terganggunya ekosistem bawah laut hal ini karena? m inyak menghalangi masuknya oksigen ke dalam laut sehingga tumbuhan laut tak dapat melakukan fotosintesis m inyak mengikat oksigen sehingga oksigen tidak dapat terlarut dan tumbuhan laut tidak bisa melakukan fotosintesis t umpahan minyak meracuni tanaman bawah laut sehingga tumbuhan tak bisa berfotosintesis t umpahan minyak menghalangi cahaya matahari menembus masuk sampai ke dasar lautan sehingga tumbuhan laut tak dapat berfotosintesis t umpahan minyak menghambat penyerapan nutrien yang diperlukan tumbuhan laut dalam berfotosintesis 7 . Meningkatnya penderita penyakit kanker kulit berhubungan erat dengan penggunaan CFCs. Hipotesis yang menunjang pernyataan tersebut adalah .... reaksi antara CFCs dengan lapisan ozon dapat menghasilkan senyawa perangsang terbentuknya kanker kulit CFCs merupakan bahan kimia yang mendorong kanker kulit CFCs bila mengenai kulit akan merusak sistem pertahanan tubuh dan merangsang munculnya kanker CFCs menyebabkan sel kulit mudah membelah sehingga timbul kanker CFCs yang mengikat ozon menyebabkan intensitas sinar ultraviolet meningkat dan merangsang kanker kulit Pilih satu jawaban yang palinga tepat dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan yang tersedia

28 8 . Menumpuknya gas CO 2 dapat menyebabkan terhalangnya bumi melepas kembali panas ke atmosfer akibatnya suhu panas terperangkap di permukaan bumi hal ini mengakibatkan... m encairnya es di daerah kutub t urunnya permukaan air laut h ujan di daerah gurun t urunnya hujan salju m anusia terkena kanker kulit 9 . Gas berikut yang memiliki daya afinitas yang tinggi terhadap Hb sehingga dapat menyebabkan keracunan ialah .... karbondioksida karbonmonoksida nitrogen oksigen Halogen 1 . Sampah plastik anorganik yang terkubur di tanah akan mengganggu pertumbuhan tanaman hal ini karena... m engganggu pertumbuhan akar tanaman m engurangi bakteri pengurai di tanah m engurangi peresapan air tanah oleh akar tanaman m erusak struktur tanah m enambah jumlah mokroorganisme tanah 1 1 .   1) Gulma 2) Virus 3) Herbisida 4) Pestisida 5) Bakteri Dari daftar polutan di atas, yang termasuk polutan biologi adalah... 1, 2 dan 3 1, 2 dan 4 1, 2 dan 5 1, 3 dan 4 1, 3 dan 5   1 2 . Jenis pencemar biologi yang berupa bakteri dan virus terutama bersumber dari... l imbah rumah sakit l imbah rumah tangga l imbah industri batik l imbah bengkel l imbah pertanian 1 3 . Oli bekas yang dapat mencemari tanah dan perairan termasuk jenis limbah.... f isik b iologi k imia m ekanik t eknik 1 4 . Alasan mengapa suara dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius adalah karena…. s uara dapat mencapai intensitas kekuatan desibel minimal Suara yang dikeluarkan secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat mengganggu manusia p encemaran suara berdampak pada pencemaran lainnya s uara keras atau bising dapat memutus sinyal gelombang suara p encemaran suara sulit untuk dilakukan pengelolaan. 1 5 . Di suatu perairan yang ditemukan banyak cacing Tubifex sp berkembang baik dan tidak ditemukan Planaria sp mengindikasikan bahwa kondisi perairan tersebut... b elum terjadi pencemaran, karena Planaria absen dari perairan b elum terjadi pencemaran, karena Tubifex sp berkembang baik t erjadi pencemaran, karena Tubifex sp absen dari perairan t erjadi pencemaran, karena Planaria berkembang baik t erjadi pencemaran, karena , karena Tubifex sp berkembang baik 1 6 . Upaya pemerintah menanggulangi pencemaran dengan jalan mengeluarkan peraturan merupakan upaya pengelolaan lingkungan secara f ormatif a dministratif y udikatif e dukatif t eknologis 1 7 . Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengolahan sampah menggunakan teknologi sederhana keranjang takakura merupakan upaya pengelolaan lingkungan secara formatif Administratif Yudikatif Edukatif Teknologis

Glosarium Ambang batas: Batas terendah sesuatu dianggap masih baik atau normal Afinitas: kemampuan suatu unsur atau senyawa untuk berikatan dengan unsur atau senyawa lain Bioremediasi: Upaya pemulihan kondisi lingkungan dengan pemanfaatan agen biologi Daya tampung lingkungan: Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya Eksploitasi: Usaha manusia memanfaatkan sumber daya alam dengan semaksimal mungkin Evaporasi: Proses penguapan air melalui jaringan tumbuhan Fermentasi: Proses penguraian atau perombakan bahan organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif Fitoakumulator: Tumbuhan yang memiliki kemampuan menyerap pencemaran dari lingkungan Fitoremediasi: Upaya pemulihan kondisi lingkungan dengan memanfaatkan tumbuhan Fitoremidiator: Tanaman yang memiliki potensi untuk digunakan dalam bioremediasi Hemoglobin : Keping darah di dalam eritrosit (sel darah merah) Herbisida: Zat yang digunakan untuk memberantas tumbuhan pengganggu (gulma) Kanker: Penyakit mematikan yang disebabkan oleh proliferasi sel (pembelahan sel-sel yang begitu cepat dan tidak terkendali) Konversi: Pengubahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain Panca Usaha Tani: 5 usaha di dalam intensifikasi pertanian, meliputi pemilihan bibit unggul, pemupukan, penanggulangan hama, panen, dan penanganan paska panen Pestisida : Zat kimia pemberantas hama Pigmen: Zat warna yang terkandung di dalam makhluk hidup Populasi Kumpulan organisme sejenis (satu spesies) dalam waktu dan tempat tertentu Reboisasi Penanaman kembali pohon untuk menghijaukan lingkungan Tumpang sari: Sistem bertanam satu tanaman pokok yang diselingi dengan berbagai jenis palawija di sekitarnya. Misalnya menanam jagung, diselingi lombok, terong, dan tomat 29

Daftar Pustaka Bahan Ajar ini dikembangkan dari BSE Biologi SMA kelas X Sri Widayati, dkk. 2009.pdf. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sumber lain: Departemen Agama Republik Indonesia.2004. Al-Quran dan Terjemahannya . Jakarta: Karya Insan Indonesia. Dewi . R.S dan Lestari. S. 2010. Dekolorisasi Limbah Batik Tulis Menggunakan Jamur Indigenous Hasil Isolasi Pada Konsentrasi Limbah Yang Berbeda . J Molekul 5 (2) hal : 75 – 82 Harahap, A.S dkk. 2003. Kerajinan Tangan Eceng Gondok . Ungaran: Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP) Jawa Tengah Hardyanti, N & Rahayu, S.S. 2007. Fitoremediasi Phospat Dengan Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) (Studi Kasus Pada Limbah Cair Industri Kecil Laundry). J PRESIPITASI 2 (1) Mratihatani A. S. 2013. Menuju Pengelolaan Sungai Bersih di Kawasan Industri Batik y ang Padat Limbah Cair ( Studi Empiris : Watershed Sungai Pekalongan di Kota Pekalongan ) [ skripsi ] Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Ratnani, R.D & Hartati, I. 2011. Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Untuk Menurunkan Kandungan COD. J Momentum , 7 ( 1 ) 41 – 47 Sittadewi, E.H. 2007. Pengolahan Bahan Organik Eceng Gondok Menjadi Media Tumbuh Untuk Mendukung Pertanian Organik. J.Tek.Ling. 8 (3) 229-234 Soenarno , M urni. 2011. Pengelolaan Limbah [ Makalah ] disajikan dalam Pelatihan “ Pendidikan Konservasi Alam ”, Angkatan 26. Diselenggarakan oleh The Indonesian Wildlife Conservation Foundation (IWF) dan Balai Taman Nasional Alas Purwo . Banyuwangi , Jawa Timur , 18-19 Juli 2011. Sumber Internet: http://duniaparapelajar.wordpress.com/ h ttp://www.iwf.or.id/assets/document/44128.pdf http://news.liputan6.com/ 30April2014 http://klipingut.wordpress.com h http://www.pekalongankota.go.id http://www. pollutiononmyearthweebly.com 3