BAHAN BACA PAK KADIS PERSENTASE 2025.pptx

FanniZazuliLubisSKM 11 views 20 slides Sep 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

pengembangan wisata


Slide Content

PROGRAM KERJA NYATA MERATA 17 (KAMPOENG WISATA)   AGROWISATA-KAMPOENG KULINER-EDUWISATA-ECOWISATA-EKONOMI KREATIF DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Kebijakan pembangunan pariwisata pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 11 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2016-2026. Saat ini beberapa kawasan wisata yang sudah mulai dikembangkan oleh Pemerintah diantaranya KSPD ( Kawasan Strategis Pariwisata Daerah) Sungai Batanghari, Taman Nasional Berbak di Kecamatan Berbak , Kota Muara Sabak di Kecamatan Sabak Timur dan Sabak Barat, Nipah Panjang di Nipah Panjang , Air Panas Geragai dan Hutan Lindung Gambut di Kecamatan Geragai , dan DesaTeluk Majelis di Kecamatan Kuala Jambi. Dari beberapa KSPD tersebut terdapat kurang lebih 40 objek wisata yang terbagi atas objek wisata buatan , desa wisata , situs peninggalan , cagar budaya , serta festival budaya .

Dari kurang lebih 40 objek wisata menurut RIPPDA dan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga ( Parbudpora ) Kabupaten Tanjung Jabung Timur , 22 diantaranya sudah mulai dibangun namun belum dikelola secara maksimal . Sementara 18 lainnya masih berupa desa wisata , situs peninggalan dan cagar budaya tanpa pengelolaan dari pemerintah . Persentase objek wisata yang sudah dikelola secara maksimal oleh pemerintah adalah sebesar 10% dari jumlah objek wisata yang ada , alasannya adalah karena keterbatasan anggaran , aksesibilitaas , infrastruktur dan amnesti yang masih kurang sehingga mengurangi pergerakan wisatawan ,

KUNJUNGAN WISATAWAN SE-PROVINSI JAMBI

KUNJUNGAN WISATAWAN PADA 3 TAHUN TERAKHIR Terjadi Peningkatan Setelah Pasca Covid19 Pergerakkan Wisatawan Ke Tanjung Jabung Timur Setiap tahunnya 350-500 pergerakkan wisatawan Dengan beberapa event ; Event Balap Nasional Event Budaya Kampung Laut Event Mandi Syafar Kunjungan Wisatawan Asing melalui Paket-Paket Wisata dengan Subsidi Diasparbudpora Tanjab Timur Kunjungan massa liburan Tercatat pada tahun 2023 Kunjungan 47.850 dan pada tahun 2024 kunjungan 48.193

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN YANG TELAH ADA PERATURAN DERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARIWISATA DAERAH MASTERPLAN ORANG KAYO HITAM (2023) PERENCANAAN TRAVELL PATTERN (2023) MASTERPLAN HUTAN LINDUNG GAMBUT (2024) MASTERPLAN ODTW SUMUR AIR PANAS (2024) PERENCANAAN PERAHU WISATA (2019) MASTERPLAN MANGGROVE KUALA LAGAN (2018) MASTERPLAN/SITEPLAN KOMPREHENSIF TAMAN PERKANTORAN (2018) MASTERPLAN/SITE PLAN SELARAS PINANG MASAK (2017)

Dinas Parbupora pada Tahun 2023 Telah Menyusun Perencanaan Pola Perjalanan Wisata (TRAVEL PATTERN) Sejalan dengan Program MERATA menuju KAMPOENG WISATA Diantaranya Kawasan Wisata Kampung Laut . Kawasan Wisata Kampung Laut merupakan daya tarik utama yang menjadi “ puncak dari pola perjalanan ” dan merepresentasikan nilai penting dan tematik wisata Jalur Budaya Sabak Taman Selaras Pinang Masak . Taman Selaras Pinang Masak dalam konteks pola perjalanan wisata tematik Jalur Budaya Sabak diposisikan sebagai titik pemberhentian (pit-stop) awal , serta titik pergantian moda pergerakan ( dari moda transportasi darat ke moda transportasi sungai ).

Resort TNBS Seksi 1 Berbak . Simpul ini mempunyai peran dan fungsi sebagai hub pergerakan menuju ke destinasi yang terkait dengan Taman Nasional Berbak dan Sembilang . Agro Eduwisata KTM Geragai . Simpul ini dalam konteks pola perjalanan wisata tematik Jalur Budaya Sabak diposisikan sebagai titik pemberhentian (pit-stop) akhir .

Rekomendasi pengembangan aksesibilitas sebagai tindak lanjut dari pola perjalanan wisata tematik Jalur Budaya Sabak meliputi : Penyediaan atau peningkatan kualitas fasilitas aksesibilitas per destinasi ( gerbang , jalur masuk , pedestrian dan parkir ); Penyediaan atau peningkatan kualitas dermaga wisata ; Penyediaan atau peningkatan kualitas moda transportasi darat dan air; Penyediaan atau peningkatan jalur ekowisata pada kawasan lahan basah (wetlands).

Rekomendasi pengembangan amenitas sebagai tindak lanjut dari pola perjalanan wisata tematik Jalur Budaya Sabak meliputi : Penyediaan atau peningkatan kualitas toilet berstandar pariwisata ; Penyediaan atau peningkatan kualitas fasilitas persampahan ; Penyediaan atau peningkatan kualitas fasilitas informasi danbpergerakan ;

Penyediaan atau peningkatan kualitas taman ; Penyediaan atau peningkatan kualitas pusat informasi pariwisata (Tourism Information Center); Penyediaan atau peningkatan kualitas papan informasi dan interpretasi ; Penyiapan fasilitas akomodasi berbasis masyarakat (homestay).

PELAKSANAAN TAHUN 2024 Mendukung Program KAMPOENG WISATA Kegiatan Program INKUBASI Peningkatan pembinaan dan pengembangan Kapasitas pembangunan sumber daya manusia pariwisata optimalisasi dan akselerasi kompetensi sumber daya manusia pelaku pariwisata , serta sertifikasi sumber daya manusia di bidang pariwisata ( Sasaran yang terdiri dari atau kelompok sadar wisata / komunitas / melenial kreatif / penggiat wisata / masyarakat ) Kegiatan Pelaksanaan Selama 3-5 Bulan dengan anggaran Rp.192.000.000,-

Pengembangan organisasi pariwisata melalui optimalisasi organisasi pariwisata , optimalisasi kemitraan usaha pariwisata antara Pemerintah , swasta dan masyarakat ; dan peningkatan koordinasi dan kemitraan antar pelaku di bidang pariwisata . Kegiatan Pelaksanaan Selama 1-2 Bulan dengan anggaran Rp.35.000.000 ,- Pengembangan kemitraan pariwisata berupa penguatan promosi bermitra dengan pelaku dan usaha pariwisata Kegiatan Pelaksanaan Selama 3-5 hari dengan anggaran Rp.45.000.000 ,-

Pengembangan produk dan paket wisata gastronomi ( termasuk wisata kuliner dan penguatan produk ekonomi kreatif ; Pengembangan produk dan paket ekowisata ( termasuk wisata petualangan dan volunteer tourism ); Kegiatan Pelaksanaan Selama 3-4 Bulan dengan anggaran Rp.45.000.000 ,-

RENCANA PEMBANGUNAN ECOWISATA DAN EDUWISATA Pembangunan Sarana (Jogging Track dan Gapura ) Hutan Lindung Gambut Desa Pematang Rahim Kegiatan Pelaksanaan Selama 3-6 Bulan dengan anggaran Rp.445.000.000 ,- FESTIVAL BUDAYA WISATA DAN 17 SUB SEKTOR EKONOMI KREATIF TANJAB TIMUR Sasaran UMKM Melenial Peningkatan 17 Sub Sektor Ekonomi Kreatif Kepariwisataan Melenial Kreatif Komunitas / Pokdarwis Kegiatan Pelaksanaan anggaran Rp.190.000.000 ,-

TUJUAN DAN MASALAH YANG BELUM TERSELESAIKAN Meningkatkan infrastruktur seperti dermaga pelabuhan , jalan raya , dan transportasi umum yang dapat mengakomodasi wisatawan dengan lebih baik . Ini akan memudahkan wisatawan mengakses destinasi pariwisata yang diinginkan dan meningkatkan pengalaman wisatawanmelalui jalan darat dan laut Mengidentifikasi pengembangan dan mengembangkan destinasi pariwisata potensial di seluruh kawasan travell pattern, termasuk area alam , budaya , sejarah yang ada , dan petualangan dan sarana seperti saung , tempat istriahat , Hall dan Lapangan

Penguatan Investasi dalam pengembangan destinasi ini akan meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia secara keseluruhan D engan terbentuknya kelompok sadar wisata dan komunitas dapat membantu Melakukan kampanye promosi yang kuat untuk menarik minat wisatawan . Penggunaan media sosial , pameran pariwisata , dan kerja sama dengan agen perjalanan dapat membantu meningkatkan visibilitas destinasi pariwisata .

Dengan keterlibatan Kecamatan Kelurahan dan masyarakat dapat Mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan , yang menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati , budaya , dan lingkungan . Ekowisata dapat menjadi model yang berkelanjutan untuk pembangunan pariwisata di masa depan . Masalah yang ada saat ini adalah ketersediaan anggaran yang sangat-sangat terbatas di Bidang Pariwisata Dinas Parbudpora Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak memungkinan Dinas Parbudpora membangun saran dan prasarana .