Bahan pangan hewani

NurrachmanBudiMulya 5,389 views 11 slides Nov 09, 2017
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Bahan pangan hewani mempunyai sifat – sifat yang khas, baik sifat fisik, kimiawi, maupun sifat biologisnya, sehingga tidak dapat digeneralisasi. Bahan pangan hewani merupakan...


Slide Content

Bahan Pangan Hewani Anggota : Haris Alfirdausi F (18) Moh. Syarif (25) Nurrachman Budi M (26) Nurus Samsiati (28)

Pengertian Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Bahan pangan hewani mempunyai sifat – sifat yang khas, baik sifat fisik, kimiawi, maupun sifat biologisnya, sehingga tidak dapat digeneralisasi. Bahan pangan hewani merupakan sumber bahan pangan yang kaya akan protein dan lemak

Jenis – jenis bahan pangan hewani Susu Susu merupakan produk berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan. Susu bila dilihat sekilas memang semuanya sama-sama berwarna putih tapi ada banyak perbedaan dalam pembagian jenis susu. Ada susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk), kaya kalsium, dan juga non laktosa( tidak memiliki kandungan gula ).

Telur Telur merupakan produk utama dari pemeliharaan ayam petelur, atau produk sampingan pemeliharaan unggas pedaging . Telur merupakan sumber protein hewani, sumber asam lemak tidak jenuh, sumber vitamin dan mineral . Banyak variasi hidangan telur, dari yang sederhana sampai yang ‘bergengsi’. Yang sederhana dan mudah misalnya telur rebus matang dan setengah matang, telur dadar, telur mata sapi (ceplok) atau telur orak-arik (scramble). Yang ‘bergengsi’ bisa berupa souffle, custard atau quiche.

Daging Daging merupakan produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak. Sebagai komoditas dagang, daging biasanya disematkan untuk yang berasal dari hewan besar (mamalia dan reptil) saja. Daging semacam ini disebut pula "daging merah", dan diperdagangkan dalam bentuk potongan-potongan, Sementara itu ikan, amfibi, hewan laut dan unggas tidak termasuk komoditas daging, karena dapat diperdagangkan secara utuh.

Ikan Ikan dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan danau, ikan rawa – rawa, ikan yang dipelihara di empang – empang, dilaut dan sebagainya.  Ikan menyediakan protein berkualitas tinggi, 14-16 persen protein hewani yang dikonsumsi dunia berasal dari ikan. Lebih dari satu miliar penduduk dunia mengandalkan ikan sebagai sumber protein utama . Hasil – hasil perikanan lainnya juga termasuk dalam kategori ini, contohnya kerang, teripang, telur ikan dan lain – lain.

Dalam penyimpanan bahan makanan, hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat yang khusus dan bersih juga memenuhi syarat; Barang – barang harus diatur dan disusun dengan baik sehingga mudah untuk mengambilnya dan tidak menjadi tempat bersarang serangga atau tikus, juga tidak mudah membusuk dan rusak, untuk bahan – bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin. Penyimpanan bahan pangan hewani

Penyimpanan sejuk (cooling), yaitu suhu penyimpan 10°C - 15°C untuk jenis minuman buah, es krim, dan sayur; Penyimpanan dingin (chilling), yaitu suhu penyimpanan 4°C - 10°C untuk bahan makanan yang berprotein yang akan segera diolah kembali seperti daging; Penyimpanan dingin sekali (freezing), yaitu suhu penyimpanan 0°C - 4°C untuk bahan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam; Penyimpanan beku (frozen), yaitu suhu penyimpan <0°C untuk bahan makanan protein yang mudah rusak untuk jangka waktu > 24 jam. Penyimpanan makanan sesuai dengan suhunya

Keadaan udara dalam penyimpanan; Kelembapan; Kebersihan; Kadar gula garam; Unsur logam; Campuran bahan kimia. Faktor yang mempengaruhi mutu

Tujuannya adalah agar tersedia bahan makanan hewani siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan sesuai dengan perencanaan yang ada dan agar bahan makanan tidak mudah rusak dan kehilangan nilai gizinya. Semua bahan makanan dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan agar terbebas dari bakteri. Tujuan penyimpanan bahan pangan hewani

Perubahan fisik Perubahan fisik yang terjadi bisa dilihat dari bentuk luarnya, yang dipengaruhi oleh udara dll, dan juga dapat disebabkan karena salah dalam proses penyimpanannya; Perubahan kimia Perubahan yang dapat dilihat dari baunya makanan tersebut; Perubahan mikrobiologis Perubahan yang terjadi karena disebabkan oleh bakteri yang telah terkandung didalamnya. Perubahan yang terjadi akibat penyimpanan bahan pangan hewani