Bahan Tayang OJT pembelajaran menddlam (1).pptx

Heru478149 320 views 14 slides Sep 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

Pembelajaran mendalam


Slide Content

BAHAN TAYANG PROGRAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENDALAM Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi, pendekatan dalam pembelajaran terus mengalami evolusi. Salah satu pendekatan yang relevan adalah Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa. Program Pengelolaan Pembelajaran Mendalam ini dirancang sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan seluruh warga sekolah di SDN 09 Panai Hilir. Laporan ini menyajikan gambaran menyeluruh mengenai implementasi program tersebut, yang dimulai dari penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan (VMT) satuan pendidikan hingga evaluasi praktik pembelajaran di kelas. Latar Belakang Masalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: Menyajikan dokumentasi dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan program Pengelolaan Pembelajaran Mendalam yang telah dilaksanakan di SDN 09 Panai Hilir. Menggambarkan tahapan-tahapan yang telah dilalui, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi (monev), hingga refleksi dan tindak lanjut dari setiap kegiatan. Menjadi bahan evaluasi dan referensi bagi pihak-pihak terkait dalam merumuskan kebijakan atau program pengembangan kompetensi di masa mendatang. Mengidentifikasi tantangan dan keberhasilan yang dihadapi selama pelaksanaan program untuk perbaikan berkelanjutan. Tujuan Penyusunan Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Laporan ini mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang tertuang dalam Program Pengelolaan Pembelajaran Mendalam, yaitu: Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan (VMT) Satuan Pendidikan. Pelatihan Growth Mindset bagi seluruh warga sekolah. Pelaksanaan Workshop tentang Konsep Pembelajaran Mendalam. Observasi dan Evaluasi Praktik Pembelajaran Mendalam di kelas. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rentang waktu Agustus hingga September 2025 di lingkungan SDN 15 Panai Hilir.

Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan (VMT) Satuan Pendidikan Hasil yang diharapkan dari program ini adalah semua warga sekolah memahami dan menghayati VMT satuan pendidikan. Pelatihan Growth Mindset Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah: Peserta menunjukkan pemahaman konseptual tentang growth mindset. Peserta mampu menerapkan strategi dan praktik growth mindset. Peserta menunjukkan perubahan internal dalam nilai, keyakinan, dan motivasi. Hasil Yang Diharapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Melaksanakan Workshop tentang Konsep Pembelajaran Mendalam Hasil yang diharapkan dari workshop ini adalah: Peserta mampu menjelaskan perbedaan antara pembelajaran dangkal (surface learning) dan pembelajaran mendalam (deep learning) dengan kata-kata sendiri. Peserta dapat mengidentifikasi kerangka kerja pembelajaran mendalam. Peserta mampu menyebutkan setidaknya tiga strategi pedagogis yang mendukung pembelajaran mendalam. Peserta dapat merancang kegiatan pembelajaran mendalam dan praktik (simulasi). Melaksanakan Observasi dan Evaluasi Praktik Pembelajaran Mendalam Hasil yang diharapkan dari kegiatan observasi dan evaluasi adalah: Kualitas dan kuantitas keterlibatan kognitif siswa meningkat. Penerapan strategi pedagogis pembelajaran mendalam oleh guru meningkat. Terciptanya lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan (growth mindset) dan eksplorasi.

Deskripsi Kondisi Satuan Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Kondisi Umum SDN 09 Panai Hilir adalah lembaga pendidikan yang berlokasi di Panai Hilir, yang dipimpin oleh Kharul Gustian, S.Pd.. Satuan pendidikan ini memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, ditunjukkan melalui partisipasinya dalam program Pengelolaan Pembelajaran Mendalam. Kekuatan (Strengths) Dukungan Pimpinan: Sekolah ini memiliki dukungan kuat dari kepala sekolah, Khairul Gustian, S.Pd., yang terlibat dalam program RTL. Sumber Daya Manusia: Seluruh warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, orang tua, dan peserta didik, dilibatkan sebagai sumber daya manusia utama dalam program ini. Sumber Daya Keuangan: Sekolah dapat memanfaatkan dana BOS Kinerja untuk mendukung kegiatan dan program yang dilaksanakan. Ketersediaan Infrastruktur: Sekolah memiliki infrastruktur dasar seperti ruangan dan TIK yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan pelatihan.

Deskripsi Kondisi Satuan Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Kelemahan dan Tantangan (Weaknesses and Challenges ) Persepsi Awal Visi dan Misi: Visi, misi, dan tujuan (VMT) satuan pendidikan mungkin belum sepenuhnya selaras dengan kerangka kerja pembelajaran mendalam, sehingga memerlukan penyelarasan. Pemahaman Konseptual Guru: Terdapat kemungkinan bahwa guru-guru belum sepenuhnya memahami perbedaan antara pembelajaran dangkal dan pembelajaran mendalam. Penerapan Strategi Pedagogis: Ada kebutuhan untuk meningkatkan penerapan strategi pedagogis pembelajaran mendalam oleh para guru. Keterlibatan Kognitif Siswa: Kualitas dan kuantitas keterlibatan kognitif siswa di kelas mungkin masih perlu ditingkatkan.

Deskripsi Kondisi Satuan Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Peluang (Opportunities) Program RTL: Program RTL Pembelajaran Mendalam ini memberikan peluang besar untuk mengembangkan kompetensi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Partisipasi Aktif: Keterlibatan seluruh warga sekolah, termasuk orang tua dan komite sekolah, menciptakan peluang untuk kolaborasi dan dukungan yang kuat dalam implementasi program. Fokus pada Growth Mindset: Pelatihan Growth Mindset yang direncanakan akan membantu mengubah pola pikir seluruh warga sekolah, yang merupakan fondasi penting untuk eksplorasi dan pembelajaran mendalam.

Tahapan Pelaksanaan Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Identifikasi Kebutuhan Kebutuhan Guru: Guru memerlukan pemahaman konseptual yang mendalam tentang perbedaan antara pembelajaran dangkal dan pembelajaran mendalam. Mereka juga membutuhkan pelatihan untuk menerapkan strategi pedagogis yang mendukung pembelajaran mendalam. Kebutuhan Siswa: Siswa membutuhkan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan kognitif mereka. Selain itu, mereka memerlukan dukungan untuk mengembangkan growth mindset agar lebih berani bereksplorasi dan berpikir kritis. Kebutuhan Institusional: Sekolah membutuhkan visi, misi, dan tujuan (VMT) yang selaras dengan kerangka kerja pembelajaran mendalam sebagai landasan program Asses 2. Identifikasi Tantangan Perubahan Pola Pikir: Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir warga sekolah dari pembelajaran konvensional menuju pendekatan pembelajaran mendalam dan growth mindset. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya, seperti sumber daya manusia, keuangan, dan infrastruktur (ruangan, TIK), dapat menjadi tantangan. Kurangnya Pemahaman Guru: Sebagian guru mungkin belum sepenuhnya memahami kerangka kerja pembelajaran mendalam dan strategi pedagogis yang efektif. Ketidaksesuaian VMT: Visi, misi, dan tujuan sekolah yang belum diselaraskan dengan konsep pembelajaran mendalam dapat menghambat implementasi. 3. Identifikasi Peluang Dukungan Sekolah: Keterlibatan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam program ini menjadi peluang besar untuk keberhasilan implementasi. Partisipasi Komite Sekolah dan Orang Tua: Keterlibatan komite sekolah dan orang tua siswa dapat menjadi peluang untuk menciptakan kemitraan pembelajaran yang kuat. Adanya Anggaran BOS Kinerja Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya keuangan untuk mendukung kegiatan pelatihan dan pengembangan. Ketersediaan Teknologi: Ketersediaan TIK dapat menjadi peluang untuk mendukung pembelajaran digital dan eksplorasi siswa.

Tahapan Pelaksanaan Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Strategi Peningkatan Penerapan Strategi Pedagogis Pembelajaran Mendalam oleh Guru Program: "Workshop dan Pendampingan Berkelanjutan". Deskripsi: Mengadakan workshop yang berfokus pada strategi pedagogis spesifik, seperti pembelajaran berbasis proyek, penggunaan teknologi, dan penilaian autentik. Setelah workshop, akan ada sesi pendampingan (coaching) individu atau kelompok kecil di kelas. Strategi: Modul Pelatihan Berbasis Kasus: Menggunakan studi kasus nyata dari praktik pembelajaran di sekolah untuk mempermudah guru memahami dan menerapkan strategi. Observasi dan Umpan Balik: Melakukan observasi kelas dan memberikan umpan balik yang konstruktif dan terarah kepada guru. Strategi Penciptaan Lingkungan Belajar yang Mendukung Pertumbuhan (Growth Mindset) dan Eksplorasi Program: "Membangun Budaya Positif". Deskripsi: Menciptakan lingkungan sekolah yang menghargai usaha, proses, dan pembelajaran dari kesalahan, bukan hanya hasil akhir. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang mendorong siswa dan guru untuk memiliki growth mindset. Strategi: Pemberian Apresiasi Non-Akademik: Memberikan apresiasi atas keberanian siswa dalam mencoba hal baru, berkolaborasi, dan mengatasi tantangan. Pojok Eksplorasi dan Kreativitas: Menyediakan area khusus di sekolah yang dilengkapi dengan berbagai sumber belajar, alat, dan bahan untuk mendorong siswa melakukan eksplorasi mandiri. B. Design Strategi Peningkatan Penerapan Strategi Pedagogis Pembelajaran Mendalam oleh Guru Program: "Workshop dan Pendampingan Berkelanjutan". Deskripsi: Mengadakan workshop yang berfokus pada strategi pedagogis spesifik, seperti pembelajaran berbasis proyek, penggunaan teknologi, dan penilaian autentik. Setelah workshop, akan ada sesi pendampingan (coaching) individu atau kelompok kecil di kelas. Strategi: Modul Pelatihan Berbasis Kasus: Menggunakan studi kasus nyata dari praktik pembelajaran di sekolah untuk mempermudah guru memahami dan menerapkan strategi. Observasi dan Umpan Balik: Melakukan observasi kelas dan memberikan umpan balik yang konstruktif dan terarah kepada guru.

Tahapan Pelaksanaan Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Strategi/Metode Pengelolaan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning - PBL): Memfasilitasi siswa untuk mengerjakan proyek kolaboratif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, mendorong mereka untuk berpikir kritis, kreatif, dan berkomunikasi. Setiap proyek akan dirancang untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran, sehingga siswa dapat melihat keterkaitan antar-disiplin ilmu. Metode Pembelajaran Inkuiri (Inquiry-Based Learning): Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari jawaban melalui penelitian dan observasi, serta menyimpulkan temuan mereka sendiri. Fasilitator (guru) akan berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan proses pembelajaran, bukan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Metode Observasi dan Umpan Balik Berkelanjutan: Menggunakan observasi sebagai alat untuk memantau penerapan strategi pembelajaran mendalam oleh guru dan keterlibatan kognitif siswa. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan terarah kepada guru setelah observasi untuk membantu mereka mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. Implement 2. Langkah-Langkah Pengelolaan Tahap I: Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan (VMT) Satuan Pendidikan (Minggu pertama Agustus 2025) Perencanaan: Menganalisis rapor pendidikan satuan pendidikan dan menentukan aspek-aspek yang akan dimasukkan ke dalam VMT. Pelaksanaan: Mengadakan diskusi dengan seluruh warga sekolah untuk menyamakan persepsi VMT dengan konsep pembelajaran mendalam. Hasil Akhir: Terumuskannya VMT baru yang selaras dengan kerangka kerja pembelajaran mendalam. Tahap II: Pelatihan Growth Mindset (Minggu kedua Agustus 2025) Perencanaan: Menyusun modul dan materi pelatihan yang interaktif, mencakup pemahaman konseptual dan praktik growth mindset. Pelaksanaan: Melaksanakan pelatihan dengan metode studi kasus dan simulasi untuk menumbuhkan keyakinan, nilai, dan motivasi dalam diri peserta. Hasil Akhir: Peserta (guru, staf, siswa) memiliki pemahaman konseptual dan mampu menerapkan growth mindset.

Tahapan Pelaksanaan Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Metode: Observasi Kelas Berkelanjutan: Melakukan observasi kelas secara berkala untuk memantau penerapan strategi pedagogis pembelajaran mendalam oleh guru dan kualitas serta kuantitas keterlibatan kognitif siswa. Analisis Data Kuantitatif: Menganalisis data dari hasil kuesioner dan survei untuk mengukur perubahan internal peserta dalam hal nilai, keyakinan, dan motivasi terkait growth mindset. Analisis Data Kualitatif: Mengevaluasi rancangan kegiatan pembelajaran mendalam yang dibuat oleh guru, serta menganalisis hasil diskusi dan feedback dari peserta. Indikator Keberhasilan: Peningkatan kualitas dan kuantitas keterlibatan kognitif siswa. Peningkatan penerapan strategi pedagogis pembelajaran mendalam oleh guru. Terciptanya lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan dan eksplorasi. 2. Reflect (Refleksi Pelaksanaan Program) Tahap refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program, serta tantangan yang dihadapi. Metode: Sesi Refleksi dengan Guru: Mengadakan sesi diskusi terfokus dengan guru untuk membahas hasil observasi, tantangan, dan keberhasilan yang mereka alami dalam menerapkan strategi pembelajaran mendalam. Analisis Data Monev: Menganalisis data dari hasil observasi, survei, dan penilaian produk untuk mengevaluasi efektivitas program secara keseluruhan. Diskusi Umpan Balik: Mengadakan sesi umpan balik dan tanya jawab setelah setiap kegiatan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan. 3. Change (Upaya Perbaikan Berkelanjutan) Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi, disusunlah upaya perbaikan untuk program di masa mendatang. Tindak Lanjut Jangka Pendek: Pengembangan Materi Tambahan: Menyusun materi lanjutan atau tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta yang masih kurang. Pendampingan Individual: Menyediakan pendampingan atau coaching individual bagi guru yang membutuhkan dukungan lebih lanjut, baik dalam menerapkan growth mindset maupun merancang kegiatan pembelajaran mendalam. Tindak Lanjut Jangka Panjang: Membangun Komunitas Praktik: Membentuk komunitas guru untuk saling berbagi pengalaman, praktik terbaik, dan berkolaborasi dalam mengembangkan materi dan strategi pembelajaran mendalam. Integrasi VMT Berkelanjutan: Memastikan VMT yang baru terus diinternalisasikan ke dalam setiap aspek kegiatan sekolah. Pengembangan Program Berkelanjutan: Mengembangkan program-program baru berdasarkan kebutuhan yang teridentifikasi dari hasil evaluasi dan refleksi. Measure, Reflect and Change

Penutup Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Pelaksanaan Program Terstruktur: Program RTL telah dilaksanakan secara terstruktur, mencakup empat kegiatan utama: Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan (VMT), Pelatihan Growth Mindset, Workshop Konsep Pembelajaran Mendalam, serta Observasi dan Evaluasi Praktik Pembelajaran Mendalam. Setiap kegiatan memiliki tujuan, indikator keberhasilan, dan langkah-langkah yang jelas, mulai dari tahap perencanaan hingga tindak lanjut. Pencapaian Tujuan Awal: Program ini berhasil mencapai tujuan awal untuk menyelaraskan VMT sekolah dengan kerangka kerja pembelajaran mendalam, meningkatkan pemahaman dan penerapan growth mindset, serta melatih guru dalam merancang kegiatan pembelajaran mendalam. Pengembangan Kompetensi Guru: Melalui pelatihan dan workshop, guru telah dibekali dengan pemahaman konseptual dan keterampilan praktis terkait pembelajaran mendalam. Hal ini menjadi modal penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan relevan. Fondasi untuk Peningkatan Berkelanjutan: Laporan ini tidak hanya mendokumentasikan hasil, tetapi juga menjadi dasar untuk evaluasi dan refleksi. Dengan mengidentifikasi tantangan dan keberhasilan, sekolah dapat merumuskan upaya perbaikan berkelanjutan, seperti pendampingan individual dan pembentukan komunitas praktik, untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Simpulan

Penutup Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Pengembangan Berkelanjutan (Sustainabilitas Program): Membentuk tim internal yang bertanggung jawab secara penuh untuk mengelola dan mengembangkan program Pembelajaran Mendalam di sekolah. Mengintegrasikan program ini ke dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) tahunan agar menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah. Pemberdayaan Guru dan Siswa: Mendorong guru untuk menjadi mentor atau pelatih (coach) bagi rekan sejawatnya dalam menerapkan strategi pedagogis pembelajaran mendalam. Melibatkan siswa secara lebih aktif dalam evaluasi dan perbaikan program pembelajaran melalui forum diskusi atau wadah umpan balik yang terstruktur. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan lain atau universitas untuk bertukar praktik baik (best practice) dan mendapatkan dukungan ahli. Mengundang narasumber eksternal yang memiliki keahlian khusus di bidang Pembelajaran Mendalam untuk memberikan materi dan motivasi tambahan. Evaluasi dan Monitoring Sistematis: Mengembangkan instrumen evaluasi yang lebih spesifik dan terukur untuk memantau perkembangan kompetensi guru dan keterlibatan siswa. Melakukan evaluasi dampak jangka panjang program terhadap hasil belajar siswa, tidak hanya dari aspek kognitif, tetapi juga dari aspek karakter dan keterampilan. Rekomendasi

TERIMA KASIH Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Tags