` LANSIA BERDAYA Pelatihan Teknis Pembangunan Keluarga Tahun 2025 PUSAT PENGEMBANGAN SDM KEPENDUDUKAN PEMBANGUNAN KELUARGA DAN KELUARGA BERENCANA SIDAYA
Jenis GAMES
Agenda Pembelajaran Indikator Hasil Belajar: Menjelaskan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Lansia Menjelaskan Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Lansia Menjelaskan Sekolah Lansia Menjelaskan konsep Aplikasi SIDAYA Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami dan menerapkan serta mengimplementasikan Program dan Kegiatan Lansia Berdaya (SIDAYA).
Materi Pokok 01 03 02 04 Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Lansia Sekolah Lansia Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Lansia Aplikasi SIDAYA
POPULASI lANSIA DI iNDONESIA Struktur Umur Pada tahun 1971, menunjukkan struktur umur penduduk Indonesia sebagai penduduk muda . Pada tahun 2020, menunjukkan struktur umur penduduk Indonesia di antara penduduk muda dan penduduk tua . Proyeksi Penduduk Pada tahun 2045 menunjukkan Indonesia berstruktur umur penduduk tua , ditandai dengan penduduk lansia yang besar . Sumber : Badan Pusat Statistik , Sensus Penduduk 1971, Sensus Penduduk 2020, dan Proyeksi Penduduk 2045
Ageing Population Tahun 2021, Indonesia telah memasuki Ageing Population Jumlah Lansia Tahun 2024, P enduduk L ansia di Indonesia sebesar 12% dari total penduduk Indonesia Sumber : Badan Pusat Statistik , Survei Sosial Ekonomi Nasional ( Susenas ) Maret 2020-2024 dan diolah dari Publikasi Proyeksi Penduduk 2020-2050
Persentase Lansia
Tantangan & Kondisi Lansia Sarpras bagi Lansia Masih minimnya akses pelayanan publik yang ramah lansia
Tantangan & Kondisi Lansia Perubahan Struktur Keluarga Perubahan struktur keluarga meningkatnya konflik kesepian penggunaan gadget post power syndrome
Lansia yang belum mempersiapkan finansial untuk kehidupan di hari tua , sehingga muncul sandwich generation Tantangan & Kondisi Lansia
Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Lansia 01
Lanjut Usia Berdaya (SIDAYA) Tujuan Terwujudnya lansia berdaya yang sehat , merasa aman dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai dengan minat dan potensinya ; Meningkatnya kualitas hidup lansia ; dan Meningkatnya kepedulian dan peran serta multisektor dalam pendampingan lansia . Definisi Lanjut Usia Berdaya (SIDAYA) adalah lansia tangguh yang sehat , merasa aman dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai dengan minat dan potensinya , yang diwujudkan melalui integrasi kebijakan layanan terhadap kelompok lansia Bentuk Kegiatan SIDAYA merupakan bentuk pendampingan bagi keluarga lansia dan lansia itu sendiri melalui kepedulian dan peran serta multi sektor .
PEMERIKSAAN KESEHATAN SEKOLAH LANSIA DI BKL LANSIA ENTREPRENEUR KARTU SIDAYA PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PJP BERBASIS KELUARGA 5 Menu SIDAYA
Kegiatan yang dilakukan oleh pendamping ( keluarga ), untuk memastikan bahwa Lansia yang tidak sepenuhnya mampu merawat diri sendiri , dapat menjaga kualitas hidupnya sehingga bermartabat sampai akhir hayatnya . Definisi Meningkatkan kualitas hidup lansia dalam keluarga melalui perawatan jangka panjang dalam kelompok BKL Tujuan Keluarga yang tinggal bersama lansia dapat memberikan pelayanan perawatan jangka panjang bagi lansia secara optimal di rumah. Manfaat Ketergantungan sedang , berat , dan total diukur berdasarkan pengukuran Activity of Daily Living (ADL) Keterbatasan dalam melakukan aktifitas sehari-hari secara instrumental (Instrumental Activity of Daily Living/IADL) Penyakit berat termasuk stroke, demensia , depresi , penyakit jiwa , pasca jatuh , memiliki sakit dua atau lebih ( pasien geriatri ) Indikasi Perawatan Jangka Panjang LANSIA
Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Lansia 02
SINDROM GERIATRI Sindrom Geriatri merupakan berbagai gejala dari masalah kesehatan yang sering terjadi pada lanjut usia akibat proses penuaan . Jika tidak ditangani dengan baik , sindrom geriatri ini dapat menyebabkan kualitas hidup lanjut usia menurun . Sindrom geriatri ini dikenal dengan istilah “14i
Penyakit Degeneratif bagi Lansia
Penyakit Degeneratif pada Lansia
Diskusi Kelompok Tim Topik Instruksi 1 Diabetes Mellitus Petunjuk Pengerjaan : Setiap kelompok membuat peta konsep berupa definisi , ciri dan gejala , pencegahan , serta upaya pengobatan Buatlah peta konsep semenarik mungkin dengan menggunakan kartu informasi / infografis / mindmap Presentasikan selama 3-5 Menit untuk masing-masing kelompok 2 Hipertensi 3 Stroke 4 Jantung Koroner 5 Paru Obstruktif Kronis 6 Osteoporosis
Diskusi Kelompok Tim Topik Instruksi 7 Arthtritis Petunjuk Pengerjaan : Setiap kelompok membuat peta konsep berupa definisi , ciri dan gejala , pencegahan , serta upaya pengobatan Buatlah peta konsep semenarik mungkin dengan menggunakan kartu informasi / infografis / mindmap Presentasikan selama 3-5 menit untuk masing-masing kelompok 8 Depresi 9 Dementia /Alzheimer
Penerapan “7 Dimensi Lansia Tangguh” Lansia Tangguh adalah seseorang/kelompok lansia yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara aktif sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman melalui penerapan 7 (Tujuh) Dimensi Lansia Tangguh . SPIRITUAL 1 Mencari tokoh agama untuk anggota kelompok dalam memperdalam agama; Memberikan pemahaman tentang kebesaran Tuhan; Membimbing lansia dalam meningkatkan kepasrahan menghadapi gejolak kehidupan . 2 3 4 5 6 INTELEKTUAL untuk mengantisiapasi melambatnya kerja otak dan mengaktifkan kerja otak melalui aktifitas FISIK Memberikan motivasi kepada anggota BKL untuk selalu berolahraga; Memfasilitasi anggota yang memerlukan pemeriksaan kesehatan; Menghubungkan anggota BKL yang bermasalahan dalam komunikasi dengan tenaga ahli. EMOSIONAL Memberikan pemahaman bahwa kondisi fisik dan perubahan psikologis adalah wajar; Meminta dan mengajak lansia untuk melakukan kegiatan dan menjalankan hobi dan melakukan reakreasi secara berkala; Membuka forum curhat dan pertemuan. VOKASIONAL Mengidentifikai peran anggota BKL yang memiliki kemampuan dalam usaha ekonomi; Mengidentifikasi potensi lingkungan dari segi ekonomi; Membantu menghubungkan dengan sumber belajar dan sumber pendanaan. SOSIAL KEMASYARAKATAN Melibatkan lansia didalam kegiatan sosial kemasyarakatan 7 LINGKUNGAN Membantu anggota BKL dalam pengelolaan lingkungan menggunakan prinsip 3R (Reduce, Rause, recycle); Menghubungkan tenaga ahli dalam memberikan bimbingan terkait pemanfaatan barang bekas .
ADL (Activity Daily Living) ADL adalah aktifitas perawatan diri yang harus dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari .
IADL (Instrumental Activity Daily Living) IADL adalah instrument yang tepat untuk menilai kemampuan hidup mandiri seseorang pada saat ini , dimana kemampuan yang dinilai lebih kompleks dibanding kegiatan sehari-hari .
Lansia mandiri *skor ADL 12-20 Lansia butuh PJP *skor ADL 0-11 Form ADL dan IADL Penapisan Lansia
Penanggulangan “ Kegawatdaruratan ” Sederhana Tujuannya adalah memberikan pertolongan cepat dan tepat dengan secara sederhana apabila lansia mengalami kondisi menanggulangi kegawatdaruratan/pertolongan pertama pada keadaan darurat. Hal penting yang perlu diperhatikan caregiver dalam memberikan pertolongan pertama Segera hubungi petugas kesehatan dan ambulan Meminta bantuan orang terdekat atau tetangga Amankan lingkungan sekitar lansia dan hindarkan jalur pemindahan lansia dari penghalang Selama menunggu bantuan datang, jangan lakukan tindakan tertentu apabila tidak yakin atau ragu Menanyakan apa saja yang bisa dilakukan kepada petugas kesehatan melalui alat bantu komunikasi
Penanggulangan “ Kegawatdaruratan ” Sederhana Pemberian pertolongan kegawatdaruratan segera kepada penderita atau lansia yang sakit/ cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar dilaksanakan dengan prinsip dasar pertolongan kegawatdaruratan Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau kejutan (syok). Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita. Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah. Beberapa kondisi gawat darurat dan penanganan yang bisa dilakukan caregiver: penurunan kesadaran, luka bakar, patah tulang, perdarahan, syok, tersedak.
PENGUATAN CAREGIVER Teknik berkomunikasi dengan lansia teknik asertif, sikap menerima, memahami, mendengarkan dan memperhatikan lawan bicara. responsif, bersikap aktif akan memberikan perasaan tenang bagi lansia. fokus, upaya untuk tetap konsisten suportif, lansia termotivasi untuk mandiri klarifikasi. pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan dan penjelasan ulang lebih dari satu kali dan dipersepsikan sama dengan lansia. sabar dan ikhlas, menyikapi perubahan sikap lansia dengan sabar dan ikhlas.
Manajemen Stress Caregiver menyediakan waktu caregiver untuk istirahat, olahraga, dan rekreasi melakukan curhat dan konsultasi dengan pihak medis atau dokter keluarga bersosialisasi dengan orang lain mengikuti perkumpulan atau komunitas memanfaatkan media sosial untuk berkonsultasi seputar masalah lansia berpikir positif bersikap ikhlas, bersyukur Peningkatan Kapasitas Caregiver Memahami karakter lansia yang ditangani Mencari informasi tentang pelayanan lansia dari berbagai sumber Sering melakukan konsultasi kepada petugas sosial, psikolog dan petugas kesehatan mengenai masalah khusus lansia yang ditangani Mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan penanganan lansia
PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA Pemeriksaan kesehatan adalah proses evaluasi kondisi tubuh dan fungsi organ secara menyeluruh atau spesifik yang dilakukan oleh tenaga medis. Untuk mendeteksi dini adanya penyakit, memantau kondisi kesehatan, dan mencegah gangguan kesehatan yang lebih serius. DEFINISI TUJUAN Pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara rutin meskipun seseorang tidak mengalami gejala sakit. WAKTU
PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA URGENSI PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA Deteksi dini penyakit 1 Pemantauan penyakit kronis 2 Penurunan fungsi organ 3 Pencegahan risiko jatuh dan cedera 4 Pemeriksaan status gizi 5 Penilaian kesehatan mental 6 Pemberian vaksinasi dan konseling kesehatan 7 Penghematan biaya jangka panjang 8
Pemeriksaan Kesehatan Sasaran : Lansia Hasil diharapkan : Mendeteksi dini penyakit yang tidak menunjukkan gejala, mengindentifikasi lansia aktif dan lansia yang membutuhkan PJP Mekanisme dan Alur Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Melalui pemeriksaan : 1) tekanan darah; 2) asam urat; 3) gula darah; dan 4) kolesterol Lansia ikut Poktan BKL dan/atau Sekolah Lansia Lansia mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan di Poktan BKL dan/atau Sekolah Lansia atau pada kegiatan hari momentum Kader BKL melakukan pengukuran kemandirian lansia dengan menggunakan instrumen ADL dan IADL Lansia dengan ketergantungan ringan atau mandiri diarahkan untuk mengikuti sekolah lansia , sedangkan lansia dengan tingkat kemandirian sedang, berat dan total dapat dilakukan rujukan dan keluarga akan mendapatkan pelatihan pendampingan PJP
Sekolah Lansia 03
SEKOLAH LANSIA Pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat ( long life education ) bagi lanjut usia sebagai upaya pemberian informasi , pelatihan tentang kesehatan , keagamaan , sosial budaya sehingga lansia dapat hidup bahagia sejahtera . 1.412 SL Sumber : Dithanlan 2025 TUJUAN SASARAN Meningkatkan kualitas BKL dalam mewujudkan lansia tangguh Meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep SMART dalam lingkup lansia tangguh 7 dimensi Meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit Meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik dan mental Meningkatkan pengetahuan dan perlaku lansia tentang kehidupan sosial dan ekonomi LANSIA Seseorang yang telah mencapai 60 Tahun keatas Sasaran SL Lansia mandiri dan ketergantungan ringan ( skor ADL 12-20) Bukan sasaran SL Lansia butuh PJP ( skor ADL 0-11) HASIL YANG DIHARAPKAN Meningkatkan pengetahuan lansia untuk mengembangkan pribadi yang lebih baik yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara. INDIKATOR KEBERHASILAN Capaian Lansia aktif sebagai Siswa Sekolah Lansia. Capaian Sekolah Lansia yang melaksanakan Standar 1,2,3
SEKOLAH LANSIA
Pendekatan Pembelajaran Sekolah Lansia Berdoa , presensi , pengucapan yel - yel , pembelajaran inti, dan evaluasi Konteks 7 Dimensi Lansia Tangguh Bentuk Pembelajaran Langkah Pembelajaran Tatap Muka/Luring Metode Pengurus : 1 or Kepala sekolah 1 or Walikelas Staf Pengajar multidisiplin Teknis Pelaksanaan Catatan : Kegiatan Pembelajaran dilakukan minimal 6 ( enam ) bulan , maksimal 12 (dua belas ) bulan di setiap standar Sekolah Lansia dengan 12 kali pertemuan . Dalam satu bulan dilaksanakan minimal 1 kali dan maksimal 2 kali pertemuan .
PEMBENTUKAN 1. Proses persiapan : koordinasi dg pemangku kepentingan , mitra kerja , toma /toga 2. Penggalangan kesepakatan : penguatan komitmen dg pemda setempat , mitra kerja , organisasi kelajutusiaan 3. Proses pembentukan SL: Penyuluh KB/ Petugas Lapangan KB bersama mitra kerja terkait menetapkan kader sukarelawan , menyiapkan kurikulum , tenaga pengajar , adanya SK SL oleh kades / lurah atau camat , menyediakan anggaran PERSIAPAN 1. Identifikasi lansia & Riwayat kesehatan lansia 2. Pre-test (ADL, IADL, pemeriksaan risiko jatuh , happiness index,dsb ) 3. Mengukur tekanan darah , BB, asam urat , gula, kolesterol pada lansia PELAKSANAAN 1. Stadium general disertai dengan pelaksanaan dimulainya kegiatan SL 2. Kegiatan pembelajaran : tatap muka & virtual/ jarak jauh 3. Evaluasi : kehadiran , pemahaman materi , keaktifan di kelas 4. Pembimbingan & Fasilitasi : min 1x/ bln 5. Kelulusan POKOK-POKOK KEGIATAN SL di KELOMPOK BKL 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : min 1x/ bulan . Jika 1x/ bulan maka setelah 12 bulan peserta bisa lulus dan jika dilaksanakan 2x/ bulan maka setelah 6 bulan peserta bisa lulus 2. Bentuk Kegiatan : Penyuluhan , pelatihan , keterampilan , pemeriksaan kesehatan , berbagi pengalaman , Kunjungan rumah ( bagi siswa SL yg tdk hadir pertemuan selama 2x berturut-turut ) 3. Rujukan : kader mendampingi siswa SL kpd tenaga ahli / profesional 2 1 3 4 Mekanisme Pelaksanaan Sekolah Lansia di BKL
EVALUASI PEMBELAJARAN PEMANTAUAN & EVALUASI Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh pengurus sekolah lansia yang dipantau oleh Penyuluh KB/ Petugas Lapangan KB. Pemantauan dapat dilakukan setiap bulan atau berkala selama pelaksanaan sekolah lansia . Kegiatan SL BKL dipantau oleh guru atau pengurus sekolah lansia pada buku monitoring siswa . Evaluasi yang digunakan adalah tertulis , lisan , dan observasi . Kriteria minimal evaluasi sebagai berikut : Partisipasi kehadiran , dengan syarat kelulusan yaitu kehadiran minimal 80% Penyerapan pelajaran atau materi sesuai tingkatan ; dan Keaktifan siswa di kelas Setiap pengurus Sekolah Lansia wajib melakukan pencatatan dengan pengawasan Penyuluh KB/ Petugas Lapangan KB yang terdiri dari : Kartu pendaftaran Poktan BKL (K/0/BKL) melalui SIGA dengan mencentang kolom lainnya pada bagian keterpaduan kelompok ; Kartu pendaftaran Sekolah Lansia (K/0/SL); daN Register Sekolah Lansia (R/1/SL). PENCATATAN DAN PELAPORAN Pengurus SL BKL dapat melakukan wisuda terhadap siswa disesuaikan dengan kesiapan sumber daya dan harus memastikan calon wisudawan telah menyelesaikan program standar sesuai kurikulum . Siswa SL BKL yang telah menyelesaikan setiap standar berhak mendapatkan sertifikat kelulusan . WISUDA
Aplikasi SIDAYA 04
Aplikasi SIDAYA Sebuah aplikasi yang mengubungkan Lansia dengan layanan perawatan kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia APLIKASI SIDAYA
Jenis Formulir SIDAYA F ormulir pendaftaran awal kelompok BKL. Formulir ini mencatat data dasar tentang kelompok BKL K/0/BKL Formulir K/0/SL adalah alat pencatatan pendaftaran awal atau inventarisasi Sekolah Lansia yang dibentuk di suatu wilayah. K/0/SL Formulir R/1/SL digunakan untuk mencatat data personal dan partisipasi setiap lansia yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan di Sekolah Lansia . Formulir ini bersifat register individu , berbeda dengan formulir K/0/SL yang bersifat kelompok . R/I/SL
Belum terdaftar Mulai Login SIDAYA (admin SL) Pilih menu Sekolah Lansia (SL) Isi Data Potensi SL Pengurus Pengejar Materi dan Sarana Buat Kategori Kelas : S1 S2 S3 Pilih Pengurus , Pengajar , dan Peserta setiap Standar Pilih Peserta / Siswa SL Register Lansia Isi Register R/1 tiap bulan Selesai Sudah terdaftar https://sidaya. kemendukbangga .go.id Mekanisme Catpor Pemberdayaan Lansia Fasilitasi Keikutsertaan Lansia dan SL BKL
MULAI LOGIN SIDAYA MODUL PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA ISI IDENTITAS DIRI LANSIA INPUT HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN SELESAI TEKANAN DARAH GULA DARAH KOLESTEROL ASAM URAT NAMA NIK TEMPAT & TGL LAHIR JENIS KELAMIN https://sidaya.kemendukbangga.go.id MEKANISME PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA
MEKANISME PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELATIHAN PENDAMPINGAN PJP TERSTANDAR BAGI KADER Penyuluh KB Akses Siga Pilih Menu SIGA Statistik Rutin Login Pilih Dallap -Kartu Pendaftaran Sudah Buat K/0 Kelompok BKL Buat K/O BKL Baru Belum Isi Data Potensi K/0 BKL Kolom A dan N Sudah Cari Blok C Pengurus Kelompok Pilih Pelatihan Pendampingan PJP di Kolom Pelatihan BKL Simpan Selesai /https://siga.bkkbn.go.id
MEKANISME PENCATATAN DAN PELAPORAN Hasil Pendampingan Jangka Panjang oleh Kader
KEMENTERIAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA/ BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TERIMA KASIH Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kependudukan , Pembangunan Keluarga dan Keluarga dan Keluarga Berencana Do you have any questions?