Bahan TERAS Semnas UNS, 7 Mei 2017 (PAK HASAN).pptx

iqtikaful 5 views 30 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

-


Slide Content

KEBIJAKAN STRATEGIS KETERSEDIAAN PANGAN DALAM UPAYA MENCAPAI KEMANDIRIAN PANGAN Seminar Nasional pada Temu Regional Administrasi (TERAS) Jateng Universitas Sebelas Maret (UNS), 7 Mei 2017

2

AGENDA 7 NAWACITA: “ Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik ” Dari enam poin dalam agenda 7 , yang terkait dengan pertanian , yaitu : 7. 1. Peningkatan Kedaulatan Pangan Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri , yang perlu didukung dengan : Ketahanan pangan , terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri ; Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri ; dan Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan , terutama petani dan nelayan . 3

UU No 18/2012 Tentang Pangan PP No 1 7 /201 5 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi (KSPG) 2015-2019 REGULASI KEBIJAKAN PANGAN 4

A dalah s egala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air , termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain baik yang diolah maupun tidak diolah , yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia , yang digunakan dalam proses penyiapan , pengolahan , dan/ atau pembuatan makanan dan minuman . SUMBER KALORI, PROTEIN, VITAMIN , ZAT GIZI MIKRO /MINERAL bagi seseorang untuk dapat hidup sehat , aktif dan produktif PANGAN ( UU No.18 Tahun 2012) 5

Kebutuhan dasar manusia , pemenuhannya adalah hak asasi . Pangan adalah budaya , hasil adaptasi antara manusia dan lingkungan . Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas . Pilar utama pembangunan nasional , berperan dalam stabilitas ekonomi, sosial dan politik . POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 6

Pengertian Berdasarkan (UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan ) Kedaulatan Pangan : Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan ; hak atas pangan bagi rakyatnya ; hak masyarakat menentukan sistem pangan yang sesuai potensi sumber daya lokal . Kemandirian Pangan: K emampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri ; menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan ; memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat . Ketahanan Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan ; tersedianya pangan yang cukup jumlah maupun mutunya, aman, beragam , bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat ; untuk hidup sehat, aktif, produktif, dan berkelanjutan.

Kerangka Pikir F ilosofis Penyelenggaraan Pangan (UU No. 18/2012 Tentang Pangan ) Ketahanan Pangan Kemandirian Pangan Kedaulatan Pangan Keamanan Pangan Masyarakat dan perseorangan yang sehat, aktif, dan produktif , secara berkelanjutan 8

SISTEM KETAHANAN PANGAN NASIONAL KETAHANAN PANGAN Kebijakan Ekonomi dan Pangan Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi Ketersediaan Keterjangkauan Pemanfaatan ( Konsumsi Pangan dan Gizi ) Sumberdaya Lahan Air SDM Teknologi Kelembagaan Budaya SDM yang tangguh (sehat, aktif, produktif) Pasar Pangan DN/LN Lingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim, Kinerja Ekonomi, Dinamika Pasar Pangan, Shock/Bencana 9

10 KSPG 2015-2019 10

11 PENGGUNAAN KSPG 2015-2019 1 2 11

TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 12

SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 13

PERMASALAHAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA PANGAN PENCAPAIAN SWASEMBADA PADI, JAGUNG, KEDELAI Koordinasi: egosektoral  Sinergi, Harmonisasi, dan Simplifikasi Pembiayaan: skim pembiayaan belum berpihak pada petani  Penugasan BRI untuk petani Kelembagaan: UPJA Penyuluhan Petani Revitalisasi Dampak perubahan iklim: kekeringan, banjir, dan jadwal tanam maju/mundur  KATAM terpadu & standing crop Kualitas panen: mutu rendah dan kehilangan hasil tinggi: 10,82% Alsintan SDM: rumah tangga petani 10 terakhir menurun dari 31 jt menjadi 26 jt Mekanisasi/alsintan Input: Pupuk  Desentralisasi subsidi pupuk Benih  6 tepat spesifik lokasi Konversi lahan: 100-110 ribu ha/th  Regulasi agraria Infrastruktur: 46,03% saluran irigasi rusak Perbaikan irigasi 14

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI DAN PASOKAN PANGAN STRATEGIS 15 15

KEBIJAKAN TEROBOSAN 2015-2017 Alat Mesin Pertanian Embung / long storage/ dam parit Asuransi Pertanian Lumbung Pangan Perbatasan 180 Ribu unit (2000 %) Rehabilitasi jaringan irigasi Integrasi Jagung Sawit 674.650 ha (100%) 3.771 Unit 3.05 Juta ha 233 ribu ha (100%) Peningkatan Indeks Pertanaman Pengembangan Lahan Rawa Lebak SIWAB ( Sapi Indukan W a jib Bunting) ……… … ..................................................................... ………………………… … ...... ……… ……… … ..................................................................... …… … ...................... ………………… … ...... ……… Pengendalian Impor Toko Tani Indonesia (TTI) 1. 320 ( 1 32 %) Benih Unggul Padi , Jagung , Kedelai , Cabai , Bawang dll 7 jt ha IP 1,73 (2,95%) 367 rb ha (100%) Lahir 1,5 jt ekor (5,4%) Padi , Jagung , Kedelai , Cabai , Bawang , Daging dll 5 provinsi 16

…………………..… … ........ … 2016 : 2,1 jt ton CAPAIAN PRODUKSI PANGAN STRATEGIS TAHUN 2016 2015 : 1,9 jt ton 18,10% 4,97 % 9,95% Padi Jagung 5,74% Bawang Cabai …………………..… … ............… 2016 : 79,1 jt ton …………… … ........ ……..…… 2016 : 1,3 jt ton …………………..…… … ..... 2016 : 23,2 jt ton -8,06% 2015 : 75,4 jt ton 2015 : 1,2 jt ton 2015 : 19,6 jt ton 3,92 % 3,7 % 3,93 % Daging Sapi/kerbau Telur Unggas Daging Unggas 5,02 % Daging Kambing/Domba 2016 : 1,91 jt ton … … ............... ………………..…… ………………………………… ………………………………… 2016 : 0,56 jt ton …………………..… … .............. … ………………………………… 2016 : 2,14 jt ton ………… … .............. ………..…… 2016 : 0,11 jt ton …………………..…… …........ 2015 : 0,54 jt ton 2015 : 1,84 jt ton 2015 : 2,06 jt ton 2015 : 0,10 jt ton 17

EKSPOR-IMPOR 2016 0,06 % 1,51 % 93,2 % 66,6 % 100 % (Tidak Impor) IMPOR JAGUNG IMPOR BAWANG MERAH IMPOR BERAS MEDIUM (BULOG) TOTAL EKSPOR BERAS ………………………………… ………………………………… 2016 : 1,07 Jt Ton …………………..… … ..............… 2016 : 0 Jt Ton 2016 : 2.506 Ton 2016 : 1.191 Ton … … .. ………………..…… ………… … ..... ………..…… …………………..…… … .. 2015 : 3,22 Jt Ton 2015 : 17.429 Ton 2015 : 1,15 Jt Ton 2015 : 1.744 Ton 43,7 % ………………………………… 18

TARGET PRODUKSI NASIONAL TAHUN 2017 Cabai 2,19 Juta Ton Bawang Merah 1,68 Juta Ton 1 2 3 4 5 6 7 8 Target PDB Pertanian Tumbuh 3,89 % ; Tenaga Kerja 34, 8 9 juta org; Target NTP 103,38 ; PPH 88 , 4 Padi 85,57 Juta Ton Jagung 30,54 Juta Ton Kedelai 1,20 Juta Ton Tebu 2,55 Juta Ton Daging sapi 0,47 Juta Ton Karkas Kelapa Sawit 25,87 Juta Ton CPO 19

TARGET K EGIATAN UTAMA 2017 NO URAIAN TARGET 2017 1 Pengembangan padi (Ha) 1.370.000 2 Pengembangan jagung (Ha) 2.000.000 3 Integrasi jagung - perkebunan (Ha) 1.000.000 4 Pengembangan kedelai (Ha) 210.000 5 Perluasan Sawah ( Ha ) 80 .000 6 Perluasan lahan kering ( Ha ) 2.243.840 7 Perbaikan irigasi ( Ha ) 100.000 8 Pemulihan kesuburan lahan /optimasi lahan (Ha) 5.000 9 Desa mandiri benih (Desa) 1.330 10 Peningkatan kemampuan Lembaga Tani (Unit) 21.220 11 Desa pertanian organik (Desa) 350 12 Kegiatan sapi indukan (sapi lokal) (Ekor) 1.750 20

Lanjutan..... NO URAIAN TARGET 13 Techno Park dan Science Park 26 Techno Park dan 10 Science Park (Lanjutan) 14 Pengembangan tanaman kopi (Ha) 8.850 15 Pengembangan tanaman karet (Ha) 5.100 16 Pengembangan tanaman kelapa (Ha) 11.725 17 Pengembangan tanaman kelapa sawit (Ha) 500 18 Alat dan mesin pertanian (Unit) 85.418 19 UPPO (Unit) 1.500 20 Asuransi usaha tani padi (Ha) 1.000.000 21 Asuransi ternak sapi (Ekor) 120.000 22 Pengembangan embung, long storage, dam parit (Unit) 500 23 SIWAB (Akseptor) 4.000.000 24 T oko Tani Indonesia (Unit) 2.000 21

PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI MEKANISASI PERTANIAN PRODUKTIVITAS TATA NIAGA PANGAN HARGA YANG TERJANGKAU 22

MENUJU PERTANIAN MODERN NOM O R PATEN: S-00201500614 Potensi Pendapatan : Meningkat Rp 292 T / th Hemat Rp 24 T / th Rice Processing Complex P roduksi beras naik 26 jt ton Pendapatan naik Rp 191 T / th Benih Unggul Padi Produksi naik 10,6 jt ton GKG (Rp 48 T / th) Hemat biaya tanam 30% (Rp 8,6 T / th) Rendemen naik 9% (Rp 28 T / th) Susut panen 6,7 jt ton GKG (Rp 25 T / th) Hemat biaya panen 30 % (Rp 8,8 T / th) Kecepatan menyiang 3 kali manual Hemat biaya penyiang Rp 7 T / th 23 23

URAIAN HASIL Irigasi tersier 3,1 jt ha Cetak sawah 1 jt ha (2019 ) Peningkatan IP 1,73 (2,95%) Peningkatan produksi (2014-2016: 11,7%) Alsintan 180 ribu unit Hemat tenaga 70% Biaya input 30-40% Losses turun 10  2% PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI 24

GKP : Rp 3. 7 00/kg (konversi ke beras 62,74%) GKG : Rp 4.600/kg setara Beras Rp 6.348/kg Profit : 10-20% (Rp.40T untuk 56,6 juta petani) Beras premium : Rp 12.598/kg Beras medium : Rp 10.264/kg Beras murah : Rp 9.269/kg Profit Pedagang : 100% Total profit : Rp 200 tr i liun Pelaku : 200 ribu org Konsumen menanggung harga mahal ?? RANTAI PASOK GABAH/BERAS GKP di petani : Rp 3.700/kg GKG di petani : Rp 3.750/kg GKG di penggilingan : Rp 4.600/kg GKG di Bulog : Rp 4.650/kg Beras di Bulog : Rp 7.300 PETANI Penggilingan Kecil, Menengah, Besar Pedagang Besar Toko, Kios, Warung, Pengecer Penyewa Ijon Pengumpul Pedagang Menengah Grosir KONSUMEN 25

26 Volatilitas harga pangan OP bersifat temporer Rantai pasok pangan tidak efisien Terminal hilirisasi (pasar produk pertanian) Perlindungan pada produsen dan konsumen (harga stabil) Toko Tani Indonesia (TTI) STABILISASI HARGA DAN PASOKAN PANGAN STRATEGIS MELALUI PUPM-TTI 26

MODEL PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Petani Petani Petani LUPM TTIC TTI TTI TTI MASYARAKAT 27

Daerah konsumen utamanya yang menjadi barometer fluktuasi harga dan pasokan komoditas pangan pokok strategis 493 Gapoktan /LUPM ( 1.320 unit TTI) di 32 Provinsi . Konsentrasi di Prov : Sumut , Sumsel , Lampung, Banten , DKI Jakarta, Jabar , Jateng , Jatim , dan Sulsel 2019 49 3 Gapoktan 2016 (1.320 TTI) & 406 Gapoktan 2017 (1. 000 TTI di Jabodetabek ) di 7 Provins i ( Jabar , Jateng , Jatim , Banten , Lampung, Sumsel , NTB) 500 Gapoktan & 1000 TTI di 34 Provins i 500 Gapoktan & 1000 TTI di 34 Provins i LOKASI PUPM-TTI 28

PENUTUP Tujuan utama Pembangunan Berkelanjutan adalah Ketahanan Pangan yang berkelanjutan . Ketahanan pangan yang memanfaatkan keanekaragaman sumberdaya lokal akan membentuk ketahanan pangan nasional yang mantap dan berjangka panjang . Perhatian dan dukungan seluruh pemangku kepentingan terhadap pemberdayaan petani serta pengelolaan sumberdaya lokal sangat diperlukan agar pembangunan pertanian dapat bermanfaat bagi generasi sekarang dan selanjutnya . 29

Terima Kasih 30
Tags