JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF SINTANG TAHUN 2024/2025
UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
SIFAT-SIFAT ALLAH
TARBIYAH REGULER B (EKSTENSI) ANGGOTA KELOMPOK MUHAMMAD AL-FATIH
IKHSAN NURWAHID 2411011585
FACHRIAL MAULIDAN 2411011581
MURSIDIN HABIBULLAH 2411011591
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG Pemahaman tentang sifat-sifat Allah SWT merupakan salah satu aspek fundamental dalam akidah Islam yang harus dikuasai oleh setiap Muslim. Sifat- sifat Allah SWT sering kali dikelompokkan dalam dua kategori utama , yaitu sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil .
B. RUMUSAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah pembagian hukum ? Bagaimanakah cara beriman kepada Allah Swt ? Bagaimanakah cara memahami sifat Allah Swt? Bagaimanakah istilah dalam pembagian sifat Allah Swt ? Bagaimanakah sifat al- Wujud ? Bagaimanakah sifat al- Qida ? Bagaimanakah sifat al- Baqa ? Bagaimanakah sifat al- Mukhalafatu lil hawadis ? Bagaimanakah sifat al- Qiyam binafsi ?
C. TUJUAN
TUJUAN Mendeskripsikan pembagian hukum . Mendeskripsikancara beriman kepada Allah Swt. Mendeskripsikan cara memahami sifat Allah Swt . Mendeskripsikan istilah dalam pembagian sifat Allah Swt . Mendeskripsikan sifat al- Wujud . Mendeskripsikan sifat al- Qida . Mendeskripsikan sifat al- Baqa . Mendeskripsikan sifat al- Mukhalafatu lil hawadis . Mendeskripsikan sifat al- Qiyam binafsi .
D. KERANGKA TEORI
KERANGKA TEORI Sifat- sifat Allah SWT adalah karakteristik atau atribut yang dimiliki oleh Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Sifat- sifat ini menggambarkan kesempurnaan , kebesaran , dan keagungan -Nya serta menjadi landasan bagi umat Islam dalam mengenal dan memahami hakikat Allah.
BAB II PEMBAHASAN
A. PEMBAGIAN HUKUM
PEMBAGIAN HUKUM Berdasarkan Sumbernya Berdasarkan Kategori Perintah dan Larangan
PEMBAGIAN HUKUM Hukum Syara ' Merupakan hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT melalui Al-Qur'an dan Sunnah untuk mengatur kehidupan manusia . Hukum Fiqih Merupakan penjabaran atau interpretasi hukum syara ' yang dilakukan oleh para ulama berdasarkan metode ijtihad. Hukum Adat ( Urf ) Merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat dan tidak bertentangan dengan hukum syara '.
PEMBAGIAN HUKUM Wajib ( Fardhu ), Perbuatan yang harus dilakukan. Jika ditinggalkan, pelakunya berdosa, dan jika dilakukan, mendapatkan pahala. Sunnah (Mustahab), Perbuatan yang dianjurkan, tetapi tidak wajib. Jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak berdosa Mubah , Perbuatan yang diperbolehkan , tidak berpahala atau berdosa Makruh , Perbuatan yang sebaiknya dihindari . Jika ditinggalkan mendapat pahala , jika dilakukan tidak berdosa Haram, Perbuatan yang dilarang oleh syariat . Jika dilakukan , berdosa ; jika ditinggalkan , mendapat pahala
B. CARA BERIMA KEPADA ALLAH
CARA BERIMAN KEPADA ALLAH Meyakini Keberadaan dan Keesaan Allah SWT (Tauhid) Mempelajari dan Mengamalkan Ayat-Ayat Allah SWT Beribadah kepada Allah dengan Ikhlas Menjauhi Perbuatan Syirik Memperkuat Keimanan dengan Ilmu Menyelaraskan Iman dengan Akhlak Bersabar dan Bertawakal kepada Allah
C. CARA MEMAHAMI SIFAT-SIFAT ALLAH
CARA MEMAHAMI SIFAT-SIFAT ALLAH Pelajari Nama- nama dan Sifat- sifat Allah ( Asmaul Husna) Pahami melalui Al-Qur’an dan Hadis Renungkan Kebesaran Ciptaan -Nya Tingkatkan Pemahaman melalui Ilmu Praktikkan dalam Kehidupan Sehari-hari Perbanyak Doa dan Dzikir Hindari Penyerupaan ( Tasybih )
D. ISTILAH DALAM PEMBAGIAN SIFAT ALLAH SWT
ISTILAH DALAM PEMBAGIAN SIFAT ALLAH SWT Sifat Wajib Sifat Mustahil Sifat Jaiz Sifat Af’al ( Perbuatan Allah) Sifat Asmaul Husna Sifat Nafsiyah , Salbiyah , Ma'ani , dan Ma’nawiyah ( Pendetailan Ilmu Kalam)
ISTILAH DALAM PEMBAGIAN SIFAT ALLAH SWT Sifat wajib adalah sifat-sifat yang pasti ada pada Allah SWT sesuai dengan keagungan -Nya. Sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT karena bertentangan dengan keagungan -Nya. Sifat jaiz adalah sifat yang mungkin terjadi pada Allah SWT, yaitu Allah berbuat atau tidak berbuat sesuatu sesuai kehendak -Nya.
ISTILAH DALAM PEMBAGIAN SIFAT ALLAH SWT Sifat Af’al ( Perbuatan Allah) ini mencakup perbuatan-perbuatan Allah SWT. Sifat Asmaul Husna adalah 99 nama Allah yang indah , yang menggambarkan sifat - sifat -Nya. Dalam ilmu kalam, sifat Allah sering dibagi lebih rinci . Nafsiyah , sifat yang melekat pada dzat allah . Salbiyah , menolak sifat-sifat yang tidak layak bagi allah . Ma’ani , sifat-sifat yang menunjukkan kesempurnaan allah . Ma’nawiya , penegasan dari sifat Ma’ani .
E. SIFAT AL-WUJUD
SIFAT AL-WUJUD Makna Al- Wujud Allah Ada Secara Hakiki Keberadaan Allah tidak diragukan , karena Dialah yang menciptakan alam semesta dan segala isinya .
SIFAT AL-WUJUD Dalil Aqli ( Logika ) Keberadaan alam semesta yang teratur dan penuh keajaiban menjadi bukti bahwa ada pencipta yang mengatur segalanya , yaitu Allah. Tidak mungkin alam semesta ada dengan sendirinya . Dalil Naqli (Wahyu) Allah berfirman dalam Al-Qur’an: " Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku" (QS. Thaha : 14).
SIFAT AL-WUJUD Ciri- ciri Sifat Al- Wujud Sifat ini melekat pada Dzat Allah dan tidak terpisah dari -Nya. Tanpa sifat Wujud , Allah tidak bisa disebut sebagai Tuhan .
SIFAT AL-WUJUD Aplikasi Sifat Al- Wujud dalam Kehidupan Dengan memahami bahwa Allah adalah pencipta segalanya , kita akan semakin yakin bahwa hidup ini berada dalam pengaturan -Nya. Keberadaan Allah sebagai Tuhan yang Maha Kuasa mendorong kita untuk menjalankan perintah -Nya dan menjauhi larangan -Nya.
F. SIFAT AL-QIDAM
SIFAT AL-QIDAM Makna Al- Qidam Allah SWT telah ada sejak sebelum segala sesuatu diciptakan , dan keberadaan -Nya tidak bergantung pada waktu , ruang , atau makhluk lain.
SIFAT AL-QIDAM Dalil Aqli (Logika) Tidak mungkin ada sesuatu yang baru muncul tanpa adanya yang menciptakan . Karena itu , harus ada zat yang keberadaannya tidak berawal dan menjadi asal mula segalanya , yaitu Allah. Dalil Naqli (Wahyu) " Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu " (QS. Al-Hadid: 3).
SIFAT AL-QIDAM Ciri- ciri Sifat Al- Qidam Sifat ini menafikan sifat Huduts ( baru ) dari Allah. Artinya , Allah bukan makhluk yang memiliki permulaan .
SIFAT AL-QIDAM Kaitan Al- Qidam dengan Sifat Lain Sifat Al- Qidam berhubungan dengan sifat Al- Baqa (Maha Kekal ). Jika Al- Qidam menunjukkan bahwa Allah tidak memiliki permulaan , maka Al- Baqa menegaskan bahwa Allah tidak memiliki akhir .
SIFAT AL-QIDAM Aplikasi Sifat Al-Qidam dalam Kehidupan Menyadari bahwa Allah adalah Zat yang Maha Dahulu membuat kita lebih tunduk dan taat kepada -Nya. Dengan memahami Al- Qidam , kita tidak akan menyamakan Allah dengan makhluk yang memiliki awal dan diciptakan . Memahami bahwa Allah telah ada sebelum segala sesuatu mendorong keyakinan bahwa hanya Allah yang pantas disembah .
G. SIFAT AL-BAQA
SIFAT AL-BAQA Makna Al- Baqa Allah SWT tidak akan pernah lenyap , musnah , atau mati . Keberadaan -Nya abadi tanpa batas waktu .
SIFAT AL-BAQA Dalil Naqli (Wahyu) " Semua yang ada di bumi itu akan binasa . Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal " (QS. Ar -Rahman: 26-27). Dalil Aqli ( Logika ) Jika Allah memiliki sifat Al- Wujud (Ada) dan Al- Qidam (Maha Dahulu ), maka logis bahwa Allah juga memiliki sifat Al- Baqa (Maha Kekal ). Keberadaan -Nya tidak akan pernah berakhir karena Dia adalah Zat yang sempurna .
SIFAT AL-BAQA Ciri- ciri Sifat Al- Baqa Sifat ini menafikan sifat fana ( berakhir atau binasa ) dari Allah SWT. Kekekalan Allah tidak terikat oleh waktu atau ruang , melainkan merupakan sifat mutlak -Nya. Jika ada makhluk yang kekal , seperti surga dan neraka , kekekalan tersebut bergantung pada kehendak Allah. Kekekalan Allah tidak bergantung pada siapa pun atau apa pun.
SIFAT AL-BAQA Kaitan Al-Baqa dengan Sifat Lain Sifat Al- Baqa berkaitan erat dengan sifat Al- Qidam (Maha Dahulu ). Jika Al- Qidam menunjukkan bahwa Allah tidak memiliki permulaan , maka Al- Baqa menegaskan bahwa Allah tidak memiliki akhir .
SIFAT AL-BAQA Aplikasi Sifat Al-Baqa dalam Kehidupan Menyadari bahwa Allah kekal membuat kita semakin yakin akan kebesaran -Nya. Memahami bahwa hanya Allah yang kekal mendorong kita untuk mengutamakan -Nya dalam hidup ini , dibandingkan hal-hal duniawi yang sementara .
H. SIFAT AL-MUKHALAFATU LIL HAWADIS
SIFAT AL-MUKHALAFATU LIL HAWADIS Makna Al- Mukhalafatu lil Hawadits Allah tidak memiliki sifat , bentuk , atau keberadaan seperti makhluk . Dia unik dan tidak dapat dibandingkan dengan apa pun.
SIFAT AL-MUKHALAFATU LIL HAWADIS Dalil Naqli (Wahyu) "Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan -Nya" (QS. Al-Ikhlas: 4). Dalil Aqli ( Logika ) Jika Allah serupa dengan makhluk -Nya, maka Dia akan memiliki keterbatasan sebagaimana makhluk . Karena Allah Maha Sempurna , mustahil Dia serupa dengan makhluk atau apa pun yang diciptakan .
SIFAT AL-MUKHALAFATU LIL HAWADIS Ciri- ciri Sifat Al- Mukhalafatu lil Hawadits Allah tidak memiliki tubuh , organ, atau bentuk tertentu seperti makhluk.Allah tidak terikat oleh waktu , tempat , atau dimensi seperti makhluk .
SIFAT AL-MUKHALAFATU LIL HAWADIS Aplikasi Sifat Al- Mukhalafatu lil Hawadits dalam Kehidupan Memahami bahwa Allah berbeda dari makhluk membuat kita semakin yakin bahwa hanya Allah yang pantas disembah . Dengan memahami sifat ini , kita akan terhindar dari kesyirikan atau menyamakan Allah dengan makhluk -Nya.
SIFAT AL-MUKHALAFATU LIL HAWADIS Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Memahami Sifat Ini Tasybih ( Menyerupakan Allah dengan Makhluk ), misalnya , membayangkan Allah memiliki bentuk fisik seperti manusia atau makhluk lain. Tajsim ( Menganggap Allah Memiliki Jasad ), menganggap Allah memiliki tubuh atau bagian-bagian seperti makhluk adalah kesalahan besar dalam akidah .
I. AL-QIYAM BINAFSI
AL-QIYAM BINAFSI Makna Al- Qiyam Binafsihi Allah SWT tidak membutuhkan tempat , waktu , makhluk , atau apa pun untuk eksis atau bertindak .
AL-QIYAM BINAFSI Dalil Naqli (Wahyu) " Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya ( tidak memerlukan sesuatu ) dari semesta alam ." (QS. Ali Imran: 97) Dalil Aqli ( Logika ) Jika Allah membutuhkan sesuatu untuk eksis , maka Dia tidak bisa disebut Tuhan yang Maha Sempurna . Sifat kebergantungan hanya dimiliki oleh makhluk , sementara Allah adalah Zat yang menciptakan segala sesuatu dan tidak membutuhkan apa pun.
AL-QIYAM BINAFSI Ciri- ciri Sifat Al- Qiyam Binafsihi Allah tidak memerlukan ruang atau waktu untuk berada . Dia melampaui semua itu . Allah dapat melakukan apa pun yang Dia kehendaki tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun atau apa pun.
AL-QIYAM BINAFSI Aplikasi Sifat Al- Qiyam Binafsihi dalam Kehidupan Dengan memahami bahwa Allah mandiri dan tidak memerlukan apa pun, kita semakin yakin akan kebesaran dan kesempurnaan -Nya.
AL-QIYAM BINAFSI Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Memahami Sifat Ini Beranggapan bahwa Allah membutuhkan doa atau amal kita untuk keberadaan -Nya. Padahal , amal kita adalah untuk kebaikan diri kita sendiri , bukan karena Allah membutuhkan kita . Menganggap Allah membutuhkan tempat untuk tinggal atau waktu untuk bertindak .
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
KESIMPULAN Sifat- sifat Allah SWT adalah inti dari akidah Islam yang harus dipahami oleh setiap Muslim. Sifat- sifat ini terbagi menjadi sifat wajib , sifat mustahil , dan sifat jaiz yang menjelaskan kesempurnaan Allah dan membedakan -Nya dari makhluk . Di antara sifat-sifat wajib bagi Allah adalah . Al- Wujud (Ada) Allah adalah Zat yang keberadaan -Nya mutlak . A l- Qidam (Maha Dahulu ) Allah tidak berawal . A l- Baqa (Maha Kekal ) Allah tidak berakhir . A l- Mukhalafatu lil Hawadits ( Berbeda dengan Makhluk ) Allah tidak serupa dengan apa pun. A l- Qiyam Binafsihi ( Berdiri Sendiri ) Allah tidak bergantung pada siapa atau apa pun.
B. SARAN
SARAN Disarankan kepada umat Islam untuk terus mempelajari dan mengkaji sifat-sifat Allah melalui Al-Qur'an, hadis , dan kitab-kitab akidah yang terpercaya . Disarankan kepada komunitas Muslim untuk mengadakan diskusi atau kajian rutin yang membahas sifat-sifat Allah guna memperkuat iman dan memperluas wawasan . Dengan memahami sifat-sifat Allah SWT, diharapkan umat Islam dapat hidup dengan keyakinan yang kokoh , akhlak yang mulia , dan pengabdian yang tulus kepada Sang Pencipta .