BALIKPAffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffsdsfsfsfsPAN 2024.pptx

modestusdismasromari 0 views 43 slides Sep 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 43
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43

About This Presentation

jjkff


Slide Content

POTENSI HILIRISASI HASIL HUTAN MELALUI PERHUTANAN SOSIAL Dr. Ir. Soni Trison S.Hut MSi.IPU Ketua Departemen Manajemen Hutan IPB Ketua Komunitas Ahli Manajemen Hutan Indonesia (KOMHINDO) FORUM BISNIS PEMANFAATAN HUTAN DAN SOSIALISASI KEMITRAAN KONSESI DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Balikpapan, 27-29 Agustus 2024

PERHUTANAN SOSIAL dalam PERSEPEKTIF MANAJEMEN HUTAN Hutan: manfaat majemuk  kelestarian Manusia: kebutuhan majemuk  kesejahteraan Pengurusan, P emanfaatan Pemikiran komprehensif dan utuh Pengelolaan berbasis Paradigma Social Forestry

Peran penting pengusahaan Tanpa pengusahaan tak akan ada kesejahteraan Tanpa pengusahaan yang efisien tak akan ada keberla n juta n pe m anf a a t a n / ke s e j ah t e r a a n Tanpa pengusahaan yang unggul tak akan kuat bersaing dan menguasai pasar Jadilah pengusaha  membangun kesejahteraan, kekuatan, dan kemandirian. Pengusahaan hutan memanfaatkan beragam produk dari sumberdaya hutan ( forest resource )  proses produksi ekosistem

Lingkup peluang usaha hutan: Semua usaha pemanfaatan unsur ekosistem hutan, baik secara partial maupun integral. Dari kawasan hutan menghasilkan bahan mentah. Dari bahan mentah (kayu dan non-kayu) dibuat bahan baku, kemudian dibuat produk akhir/ produk konsumsi. Istilahnya: dari hulu sampai hilir. Dari ekosistem hutan penghasil jasa/intangibles.  Masih terbuka luas untuk dikembangkan berbagai jenis usaha.

Peluang usaha pada beragam tahap kegiatan ekonomi KEHUTANAN: Ekosistem : B i o m at e r ials : wood, non- wood, Functional s e rvices : ai r , water, lanskap Pe m b u kaan wila- yah e k o sis t em Peneba ngan, peman enan  bahan mentah Pengo -lahan  mat e r i al Buil- ding, ma nu - factu- ring  p r o - duk C onsu m in g products (goods & services )

Ciri khusus proses produksi ekosistem: Ekosistem merupakan kesatuan/ integrasi dari unsur-unsur yang beragam  produksi setiap unsur rendah/kecil, tapi produksi total seluruh unsur tinggi/besar. Adanya ragam (perbedaan) jadwal & lokasi panen antara produk, serta penanganan setiap produk memerlukan keahlian dan pengusahaan yang berbeda-beda. Spesifik tempat ( local specific ), produk tidak seragam pada wilayah yang luas. Terutama karena Indonesia merupakan ekosistem pulau ( island ecosystem ).

Ciri..... (lanjutan) Sekala ekonomi lokal ( local economy ), cenderung lebih ekonomis pada cakupan wilayah yang terbatas. Kebersamaan/integrasi berbagai hasil/produk: Kayu-nonkayu; Tangibles-intangibles; dan Material-spiritual  mendukung keragaman pasar ( market diversification )  tantangan kompleksitas, tapi peluang untuk stabilitas usaha.

Ciri arsitektur pengusahaan yg sesuai: Besar peluang jenis dan jumlah unit pengusahaan, karena tidak mungkin efisien apabila suatu wilayah hutan diusahakan oleh SATU unit usaha yang menangani BANYAK MACAM PRODUK Bentuk konsesi PANEN, bukan konsesi AREAL Bentuk dan sekala usaha yang sesuai adalah “UMKM yang berjejaring”, dari hulu ke hilir. Ekosistem hutan perlu ditata dan dikelola oleh suatu otoritas tertentu, oleh KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), atau otoritas lain yang sama fungsi/perannya, seperti Hutan Desa dan Hutan Adat.

Skala UMKM dalam kehutanan: Sebelum rejim pemerintah Orde Baru, UMKM di bidang kehutanan sangat berperan: adanya perusahaan penebangan (sistim grup/geng) dan penggergajian (sistim panglong), m a s yara k a t peramu : pengump u l r o t a n , pengunduh madu, pengunduh sarang burung, dsb. Prospek baik usaha hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan Jasa Lingkungan (air dan wisata alam) yang berkarakter lokal dan khas menjadi harapan besar karena lebih cocok utk UMKM.

Skala UMKM.... (lanjutan) UMKM hasil hutan mampu membangun struktur sosial-ekonomi yang luas dan kuat, serta banyak menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. UMKM hasil hutan sangat sesuai untuk membangun perekonomian lokal yang stabil dan berkelanjutan.  UMKM kehutanan harus sungguh-sungguh dibangun dan dikembangkan oleh generasi baru kehutanan.

“UMKM berjejaring” PETANI, P EN G E P U L TENGKULAK, P EN G UM P U L PEDAGANG MENEN G A H P E D A G AN G BESAR EKSPORTIR Hutan, Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Nasional

Fungsi dan peran jaringan: Dalam membangun kekuatan dan ketangguhan usaha dengan cara: Perbesaran SEKALA USAHA ( quantity- Q ): Kecil pada level lokal, namun semakin besar pada level wilayah dan nasional Peluang penerapan IPTEKS untuk peningkatan kualitas ( quality- Q ) Peningkatan efisiensi (MANAJEMEN) untuk persaingan harga ( price- P ) Peningkatan persediaan (INVENTORY) untuk ketepatan waktu dan tempat pelayanan ( delivery- D ).

Arsitektur jaringan usaha: LEVEL: LOKAL W IL AYA H / R EG I ONA L NASIONAL PELAKU JEJ AR IN G : Petani Tengkulak Pedagang m e n e ng a h Pe da g an g besar Eksportir SKALA USAHA: Mikro Kecil Kecil- menengah Menengah- besar Besar UNIT USAHA/ P E L A K U : B a ny a k sekali Banyak Sedang Sedikit S e d iki t sekali PERAN: Pr oduk si , p e ngu m - pul, peramu, ......... Pengepul, p e n a ng a n a n pasca panen, ......... Olah Bahan : sortasi, g r a d a s i , ......... Olah Produk : pengo- lahan, k em a s a n , ........ Sediaan/ pergudang- an, strategi p e m a s a r a n , .....

Dasar memilih jenis usaha: Kekuatan supply  Potensi sumberdaya : Kepemilikan (endowment) sumberdaya dan potensi produk. Keunggulan komparatif dan kompetitif Kesesuaian sosial budaya Kekuatan demand  Peluang pasar: Pangsa pasar : volume, stabilitas, .... Level produk: primer, sekunder, tertier Level konsumen: bawah, menengah, atas

Karakter dasar calon produk: KARAKTER: Pro d uk P r im e r Pro d uk S e k und e r Pro d uk T e r ti e r Contoh p r oduk : Pa n gan , p a p a n , ........... Obat-obatan herbal, makanan fungsional, .... Ekotourisme, k o s me tik , ........ POTENSI KEUN- TUNGAN : Rendah Sedang Tinggi PERAN IPTEKS: Kecil Sedang Tinggi PERAN DESIGN: Kecil Sedang Tinggi Level konsumen: Bawah Menengah Atas STABILITAS PASAR: Stabil Sedang Kurang PELUANG PENGEMBANGAN: Sempit Sedang Terbuka-luas

Persiapan mengelola perusahaan: Planning : kapasitas produksi, fasilitas keras & lunak, desain operasional (produksi dan pemasaran), penyediaan modal ( own & share) . Organizing : calon pimpinan, pegawai, pekerja, job description , SOP (prosedur kerja standar), … Actuating/executing : percaya diri ( dignity ), kepribadian utuh ( integrity ), teliti, disiplin, tekun, kerja keras & cerdas, ...... Controlling : feedback to work system , koreksi, …… mistake is normal , ……..

T a nt a ng a n tahap awal be r us a ha: Persepsi/sikap: “Sulit tetapi perlu”  tekun dikerjakan, bukan “perlu tetapi sulit”  enggan dikerjakan, karena sesuatu yang baru ( less known ) kemungkinan sulit itu normal. Persepsi/sikap: “Gagal” itu padanan atau jawabannya bukan “mundur”, tapi “perbaiki diri” dan “inovasi”. “Gagal” sesudah dilaksanakan adalah feedback untuk melanjutkan pengelolaan usaha (termasuk: koreksi thd perencanaan)

Motiva s i u s a h a: Motivasi usaha/bisnis, umumnya kombinasi dari: Mendapat keuntungan finansial. Membangun kemanfaatan sosial-ekonomi: Menggerakkan potensi sumberdaya lokal. Memberi lapangan kerja dan penghasilan. Memberi manfaat lingkungan hidup. Dan sebagainya.

Motivasi dan ketahanan usaha dalam Pengelolaan Hutan : Motif keuntungan finansial : Tinggi: Sedang: Rendah: Motif k e m an fa - atan sosial: Tinggi: AgakTahan Tahan S a n ga t Tahan Sedang: Agak rapuh Agak Tahan Tahan Rendah: Rapuh Agak Rapuh Agak tahan

Perlunya ketahanan usaha: Ketahanan usaha akan terus membuka peluang menangkap peluang dan kondisi usaha yang lebih baik di masa yad, sehingga menjadi perusahaan yang kuat dan besar. Contoh pengalaman: suatu UKM pengolahan kayu: Tahu n 1 - 2: banya k masalah sediaa n bahan , s i s ti m produksi dan pemasaran, dan mengalami rugi. Tahun 3-4: masalah tsb. dapat diatasi, mulai impas. Tahun 5-6: mulai untung dan pengelolaan stabil, ketika munculnya segmen pasar yang besar. Tahun 7-8: memperbesar kapasitas.

PERHUTANAN SOSIAL : Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Lapangan Kerja KEBIJAKAN AFIRMATIF NEGARA : PEMERATAAN EKONOMI AKSES LAHAN Ketimpangan penguasaan lahan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan dan mendorong potensi besar untuk konflik sosial yang akan menggangu stabilitas negara . KESEMPATAN BERUSAHA : AKSES MODAL & AKSES PASAR Kurangnya pembiayaan dalam mengembangkan usaha dan belum adanya pasar yang menjamin produk yang dihasilkan ( perluasan pangsa pasar). PENINGKATAN KAPASITAS PETANI HUTAN Rendahnya tingkat Pendidikan, masih menjual produk berupa bahan mentah atau setengah jadi , belum adanya pendampingan dan pelatihan dalam peningkatan nilai produk / inovasi sehingga harga jual rendah . DASAR HUKUM UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja ( Pasal 29A & 29B ); PP No. 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan ( Bab IV ) Permen LHK No 9/2021 tentang Pengelolaan PS; Instruksi Presiden No. 4/2022 tentang Pecepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem; Permen LHK No. 4/2023 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial pada KHDPK; Peraturan Presiden No. 28/2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial. Masyarakat Sejahtera Hutan Lestari Lingkungan Terjaga Pengelolaan Perhutanan Sosial ( Permen -LHK No. 9 Tahun 2021) Sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak / hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya. Target Pemberian Akses Perhutanan Sosial seluas 12,7 Juta Ha CAPAIAN PERHUTANAN SOSIAL S.D AGUSTUS 2024 Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial diberikan untuk jangka waktu 35 tahun dan dapat diberikan perpanjangan untuk jangka waktu 35 tahun sesuai hasil evaluasi kepatuhan pemegang Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial ( Pasal 99 Permen LHK No. 9/2021) KELOMPOK USAHA PERHUTANAN SOSIAL KUPS adalah Startup Perhutanan Sosial yang merupakan kelompok usaha yang dibentuk oleh Kelompok Perhutanan Sosial yang akan dan/ atau telah melakukan usaha ( sesuai dengan RKPS yang disusun ). Unit SK Kepala Keluarga Hektar 10.952 1.385.998 8.018.575,04 KUPS MANDIRI (59 KUPS) Platinum (1.136 KUPS) Gold 8,24% 34,23% 57,10% 0,43% Silver (4.718 KUPS) Blue (7.871 KUPS) 13.784 KUPS KUPS MANDIRI (1 KUPS) Platinum (25 KUPS) Gold 14,79% 21,89% 62,72% 0,6% Silver (37 KUPS) Blue (106 KUPS) 169 KUPS Capaian KUPS Adat Unit SK Kepala Keluarga Hektar 138 79.235 265.250 Capaian Hutan Adat

PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL PEMANFAATAN HUTAN PADA AREAL KERJA pERSETUJUAN Pola Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung dan Produksi Agroforestry Silvopastura Silvofishery Agrosilvopastura Agroforestri adalah penggunaan atau pemanfaatan lahan secara terpadu dengan memadukan tanaman kehutanan bersama tanaman pertanian . Dengan pemilihan kombinasi tanaman memperhatikan : Produktivitas , Sustainabilitas dan Adoptabilitas . Keanekaragaman dalam sistem agroforestry akan mengurangi resiko kegagalan pengelolaan lahan dan bisa melindungi tanah dari erosi serta mengurangi kebutuhan pupuk atau zat hara dari luar karena adanya daur ulang sisa tanaman . Ada hasil panen Jangka Pendek , Jangka Menengah dan Jangka Panjang KLUSTER KOMODITAS UNGGULAN PERHUTANAN SOSIAL Berdasarkan data goKUPS , sebaran komoditas usaha kelompok perhutanan sosial meliputi : HHBK (82,47%) Jasa Lingkungan (13,98%) HHK (3,55%) KOPI 10 KOMODITAS UNGGULAN MADU AREN KAYU PUTIH TANAMAN PANGAN BUAH-BUAHAN EKOWISATA ROTAN & BAMBU KAYU GAHARU

IAD KEBIJAKAN PENGEMBANGAN USAHA PERHUTANAN SOSIAL PEMANFAATAN KAWASAN PETANI OFFTAKER – INOVASI PS KOMODITI Produksi Kebun Panen Sortasi Hasil Hutan Kayu Hasil Hutan Bukan Kayu Jasa Lingkungan Pengolahan Lanjutan ( sangrai , dll) Pengemasan Pemasaran Lokal Pengolahan lanjutan Mengembangkan pasar AKTIVITAS PRODUK BARANG MENTAH KAWASAN HUTAN BARANG JADI/ SETENGAH JADI BARANG JADI Biji kopi, durian, Nangka, jagung Hutan Produksi , Hutan Lindung , dan Hutan Konservasi Biji Sangrai & Kopi Bubuk/Specialty (Pasar Lokal) Kopi Bubuk/Specialty Kopi Mix (2 in 1, 3 in 1) Penguatan Kelola Kawasan dan K e l e m b a g aan KUPS menjadi Kelompok Usaha Mandiri melalui penataan areal, penyusunan RKPS, pembentukan KUPS, pelatihan / sekolah lapang , peningkatan badan usaha , administrasi kelompok . Optimalisasi Pemanfaatan Hutan Melalui penerapan pola Agroforestry, silvofishery , sivopastura , Agrosilvopastura Pengembangan Kewirausahaan Berupa peningkatan kapasitas kewirausahan KUPS, produk development, Peningkatan nilai tambah produk ( Industri berbasis masyarakat ), penyediaan sarana prasarana , pembiayaan , akses pasar, temu usaha , sertifikasi produk , dll dalam rangka peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kerjasama Usaha Perhutanan Sosial Mendorong Kerjasama usaha KUPS dengan Mitra Usaha dan Kerjasama Para Pihak peningkatan produktivitas areal melalui stimulan bantuan alat ekonomi produktif , bang pesona , CSR, K/L terkait ) Integrated Area Development (IAD) Berbasis Perhutanan Sosial untuk Peningkatan Ekonomi Regional BUMDes/KOPERASI ( pengolahan ) Inovasi sosial adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat menyelesaikan permasalahan / kebutuhan sosial ( lebih efektif dibandingkan solusi saat ini ) dan mendorong perbaikan kapabilitas dan hubungan sosial , serta pemanfaatan asset dan sumberdaya yang lebih baik ( Permen KLHK No1/2021) Penyusunan Rencana Bisnis Pengelolaan Komoditas Perhutanan Sosial On-farm hingga Off-farm

Kluster Komoditas KUPS Dari 9.297 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang terbentuk komoditas terbanyak : - Agroforestry (33%), - Ekowisata (10%), - HHBK Lainnya (14%), - Kopi (10%), - Madu (7%), - Buah-Buahan (5%), - Aren (4%), Rotan (2%), -Bambu (2%), Kayu(3%), - Silvopastura (5%), - Sylvofishery (2%),

T R E Y research PETA SEBARAN PERHUTANAN SOSIAL 25

KONDISI AKTUAL USAHA KUPS

ARAH PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KELOMPOK USAHA KUPS KORPORASI PETANI Percepatan Adopsi Modernisasi agroforestry oleh Petani Bisnis Ber skala Ekonomi Berorientasi Pasar dan Kawasan Fasilitasi Pengembangan Agroforestry- industri dalam rangka peningkatan nilai tambah dan daya saing

PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KUPS DAN KELEMBAGAAN CLUSTER KUPS Pendampingan yang Efektif dan Berorientasi Pasar PENGEMBANGAN AGROFORESTRY BISNIS BERKELOMPOK BERBASIS KEUNGGULAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN BERBASIS CLUSTER KUPS Materi yang Kekinian dan digitalisasi Metode yang Tepat Ber nilai Ekonomi PASAR PENUMBUHAN, PENGEMBANGAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN KUPS PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN CLUSTER KUPS SASARAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PRIORITAS KUPS

DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN PERHUTANAN BERBASIS CLUSTER KUPS F o k u s L o k asi (s esu ai a r ah pen gem b a n g an w il a y ah dan m e mp e rh a t i k an a g r o-e c o l ogi c al z on e ) F o k us K omo d i t as ( m e n c a k u p k omod i t as pr i or i t as n a s i on al d an k omod i t as a nd alan d ae r a h ) Prinsip P e n g emba n g an Usaha KUPS Integrasi Si s t e m Agr forestry bisnis (men c a k up s eluruh s u b si s t em hu l u, on- f arm , dan hi l i r ) K or p o r asi P e t ani KUPS ( pem b e r d a y aan kups dalam p r oses bisn i s)

LIMA ELEMEN UTAMA KORPORASI CLUSTER KUPS Aksesibilitas Aksesibilitas terhadap Pe rmodalan usaha Terintegrasi Terintegrasi dengan fasilitas dan infrastruktur publik Konektivitas Kemitraan Konektivitas dengan mitra industri pengolahan dan perdagangan modern Modernisasi Agroforestry Penerapan dan pemanfaatan sarana pertanian modern Konsolidasi petani KTH Konsolidasi petani dalam suatu kelembagaan usaha ekonomi modern

PENGEMBANGAN KAWASAN PERHUTANAN SOSIAL BERBASIS CLUSTER KUPS Perubahan Paradigma Agroforestry bisnis Konsolidasi Kelembagaan Adopsi Inovasi Teknologi Kemudahan Akses Pembiayaan Pelibatan Off taker Penerapan IT Dari lahan kecil menjadi konsolidasi lahan ( skala ekonomi yang efisien ) yang dikelola dengan corporate farming Dari bisnis budidaya menjadi bisnis integrasi hulu – hilir (value chain) Dari tanaman padi menjadi mixed farming Pengelola kelompok sebagai organisasi bisnis Penguatan / kohesi kelembagaan petani kups Edukasi petan kupsi menjadi entrepreneur Pendampingan dan kemitraan Kebaruan input produksi Kebaruan praktik budidaya Kebaruan teknologi pasca panen Kebaruan packaging ( kemasan ) Pemetaan lahan dan pelaku usaha Sistem informasi pertanian terintegrasi pada petani kups Penjamin hasil produksi sekaligus sebagai avalis Mendukung melalui pendampingan Usahatani ( input produksi , alsintan ) Pasca panen Pengolahan produk turunan Asuransi Sinergi Visi bersama Implementasi kegiatan secara terpadu diantara pelaku dan pendukung Tidak hanya berbicara pertanian saja tetapi ini adalah transformasi pertanian yang melibatkan pengembangan industri dan jasa ( pembiayaan , logistik , pemasaran , dll )→ Agroforestry secara utuh Tujuan :  Produktivitas  Skala ekonomi  Pendapatan Petani Sistem logistik yang efisien Pemasaran online Dukungan Logistik

PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KUPS PENUMBUHAN KUPS : Identifikasi petani potensial calon anggota KUPS Revitalisasi Pembinaan organisasi dan manajemen KUPS PENGEMBANGAN KUPS : Peningkatan kelas KUPS Penumbuhan CLUSTER KUPS Pengembangan unit-unit kegiatan bersama KUPS/CLUSTER KUPS Pengembangan jejaring dan kemitraan usaha CLUSTER KUPS RUMAH TANGGA PETANI HUTAN PETANI PETANI petani PETANI PETANI PETANI PETANI PETANI KUPS PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN CLUSTER KUPS Pengembangan kemitraan usaha Fasilitasi pengembangan kawasan sentra Fasilitasi perencanaan dan pengelolaan agroforestry bisnis Fasilitasi pembentukan cluster kups PENDAMPINGAN PERHUTANAN SOSIAL (PENYULUH KLHK, K/L, PT, NGO, SWASTA)

Pengembangan Peran KUPS LEVEL: LOKAL → WILAYAH → NASIONAL PELAKU JEJARING: Petani Tengkulak Pedagang menengah Pedagang besar Eksportir SKALA: Mikro Kecil Kecil - Menengah Menengah - Besar Besar POPULASI: Banyak sekali Banyak Sedang Sedikit Sedikit sekali PERAN: Produksi, pengumpul, peramu, dsb. Pengepul, pasca panen, dsb. Upgrade bahan: sortasi, gradasi, dsb. Upgrade bahan atau produk: pengolahan, kemasan, dsb. Persediaan/ pergudangan, strategi pasar, dsb.

Kategori / kriteria Penguasaaan lahan Pengambilan Keputusan Pelaksana Teknis Manajerial Menanggung Resiko Hasil yang diperoleh Pemilik ( bukan penggarap ) Pemilik Tetap 1 Produk / uang Pemilik Penggarap Pemilik Tetap 1 1 1 1 Produk Penggarap ( penyakap / bagi hasil : bagi 2 atau bagi 3) Pemilik Sementara 1 1 1 1 Produk Penyewa ( tergantung kesuburan / produktivitas ) Pemilik Sementara 1 1 1 1 Produk Penggadai (lama tergantung nilai gadai ) Pemilik Sementara 1 1 1 1 Produk Buruh Tani Bukan Pemilik 1 Upah ( produk / uang ) KATEGORI PETANI & KETERLIBATANNYA DALAM USAHA TANI 1 = terlibat, 0 = tidak terlibat

Usaha KUPS Hasil Hutan Non kayu Hasil Hutan Kayu Jasa Lingkungan BUMDES APBD/ APBN /APDes PKBL BUMN/CSR Bantuan Sarana Prasarana PT/NGO / Filantropi Pengembangan Masyarakat PENGEMBANGAN USAHA KUPS Lembaga Keuangan Mikro B A N K Agroforesty Industri / Pasar Produk/Jasa Korporasi CLUSTER KUPS Kumpulan Dana Amanah Dana Internasional / Filantropi

Keuntungan Pendampingan KUPS HARUS TUMBUH AGAR MEMILIKI MANFAAT SIGNIFIKAN

Kebersamaan dan Kerjasama Seluruh profesi pertanian dalam arti luas kerjasama memanfaatkan dan mengelola hutan : Bentang alam, flora fauna, mikroba, keindahan, cuaca/iklim mikro, hidrologi, dan masih banyak lainnya lagi Tidak akan terkejar jika dilakukan hanya oleh profesi kehutanan sendiri .

Kebersamaan dan Kerjasama Perlu kolaborasi kementerian Lembaga lainnya yang menangani : Agronomi : padi gogo tahan naungan Kedokteran hewan dan peternakan : penangkaran dan domestikasi Teknologi pertanian : teknik panen dan pasca panen Teknologi informasi : jaringan pemasaran Kimia dan farmasi menangani eksplorasi dan pembuatan obat herbal. Banyak-banyak lagi contoh lainnya .

V I SI ON AC TI ON PASS I ON COLLABORATI ON

Pembelajar yang sukses adalah orang yang tidak jemu-jemu untuk mempelajari sesuatu yang belum dikuasainya

JADILAH RIMBAWAN YANG TAMPAK BERBEDA!

Email : [email protected] HP : 081310320395