Basic Requirements of an Assessment Center

assessment center

1. Assessment Center – Persyaratan Dasar dan Aplikasinya Berdasarkan Bab 3 – AC_cp 3 (Versi Bahasa & Inggris)

2. Stabilitas & Variasi dalam Assessment Center Assessment center tetap konsisten dalam fitur intinya. Namun, ada variasi besar tergantung: - Tujuan penggunaan (promosi, diagnosis, pengembangan) - Struktur organisasi & teknologi - Demografi tenaga kerja

3. Fitur Inti Assessment Center Analisis pekerjaan Teknik penilaian beragam Latihan simulasi Respons perilaku nyata Beberapa penilai Penilai yang terlatih Integrasi hasil (klinis/statistik)

4. Analisis Pekerjaan Langkah awal penting. Tentukan: tugas, kompetensi, konteks organisasi. Jadi dasar untuk membangun latihan dan alat penilaian.

5. Teknik & Latihan Penilaian Gunakan wawancara, tes, kuesioner, simulasi. Latihan simulasi = situasi kerja nyata. Peserta harus bertindak sesuai kondisi kompleks.

6. Pengamatan & Penilaian Penilai mengamati perilaku terbuka, bukan asumsi. Harus dicatat detail: apa yang dilakukan/dikatakan peserta. Harus ada lebih dari 1 penilai agar lebih objektif.

7. Integrasi Penilaian Gabungkan data dari semua penilai dan latihan. Bisa secara: - Klinis: diskusi penilai (lebih umum) - Statistik: skor + rumus (lebih netral)

8. Dasar Teori: Prinsip Prediksi Fokus pada standarisasi, reliabilitas, dan validitas. Cocok untuk seleksi dan promosi. Ukur kemampuan untuk sukses jangka panjang.

9. Dasar Teori: Prinsip Diagnosis Fokus pada mengukur kekuatan & kelemahan individu. Tiap kompetensi harus terukur & terpisah. Cocok untuk menyusun program pengembangan.

10. Dasar Teori: Prinsip Pelatihan Fokus pada perubahan perilaku. Didasarkan pada teori pembelajaran orang dewasa & sosial. Beri umpan balik langsung dan latihan nyata.

11. Perbandingan 3 Jenis Assessment Center Promosi/Seleksi: Potensi jangka panjang, 0,5 – 1 hari Diagnosis: Kekuatan & kelemahan, 1,5 – 2 hari Pengembangan: Perubahan perilaku & latihan, 1,5 – 2 hari

12. Kesimpulan Assessment center harus disesuaikan dengan tujuan organisasi. Jangan sekadar meniru, tapi sesuaikan desain dengan konteks. Teori yang baik = praktik yang kuat.