Bauran Komunikasi Retail || Retail || Brand || Brand Management || Marketing || Digital Marketing || Brand Marketing || Management.pdf

mabellaamanda 7 views 17 slides Jan 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

Bauran Komunikasi Retail || Retail || Brand || Brand Management || Marketing || Digital Marketing || Brand Marketing || Management


Slide Content

TUGAS MATA KULIAH
RETAILING
“BAURAN KOM UNIKASI RITEL”



NAMA KELOMPOK :

Andri Satria Wijaya (214014298) Muhammad Noval (214014411)
Chyntia Tiara Putri (214014383) Nur Amelia (214014364)
Irfan Saputra (214014309) Rahmawati (214014366)
Ikka Dwi Lestari (214014273)


Program Studi S1 Management
Universitas Balikpapan
Jl. Pupuk Raya, Gn. Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan,
Kalimantan Timur 7611

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3
1. LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 3
2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ................................................................................................. 5
1. PEMBAHASAN MASALAH ....................................................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 13
1. KESIMPULAN............................................................................................................................ 13
2. SARAN ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR REFRENSI ......................................................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat yang beragam dan meningkat membuat perilaku konsumtif
semakin berkembang, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Konsumen kini tidak hanya memperhatikan harga, tetapi juga aspek kebersihan,
kenyamanan, dan efisiensi. Hal ini memengaruhi pola belanja masyarakat, di mana pasar
modern lebih diminati dibandingkan warung kecil karena menawarkan kemudahan dan
kepraktisan.
Namun, perkembangan sektor ritel menghadapi tantangan besar dengan adanya
peralihan dari belanja langsung ke belanja digital melalui platform e-commerce.
Perubahan ini memicu penutupan sejumlah ritel besar seperti PT. Hero Supermarket dan
Ramayana, yang berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Untuk bertahan,
beberapa ritel mulai beradaptasi dengan mengembangkan platform digital mereka. Tren
ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain seperti Amerika
Serikat dan Tiongkok, menandakan adanya perubahan global dalam pola konsumsi
masyarakat (Halimurrosyid & Jumhur, 2021).
Bauran komunikasi ritel memainkan peran penting dalam membangun hubungan
antara ritel dan konsumen melalui berbagai saluran pemasaran, baik online maupun
offline. Di era digital, strategi ini semakin terfokus pada integrasi media digital, seperti
e-commerce, media sosial, dan teknologi berbasis AI. Penggunaan kecerdasan buatan
(AI) membantu dalam personalisasi konten pemasaran dan meningkatkan efisiensi
komunikasi. Namun, transisi digital juga membawa tantangan, seperti adaptasi teknologi
dan perubahan perilaku konsumen.

Penelitian menunjukkan bahwa omnichannel communication, yang
menggabungkan saluran online dan offline, mampu menciptakan pengalaman belanja
yang lebih baik dan meningkatkan loyalitas konsumen. Selain itu, penerapan AI dalam
komunikasi pemasaran dapat mengurangi biaya operasional sekaligus meningkatkan
interaksi yang relevan dengan audiens target. Di sisi lain, kesenjangan dalam
keterampilan digital di beberapa negara menjadi hambatan adopsi teknologi ini secara
luas.
2. RUMUSAN MASAL AH
2.1. Bagaimana efektivitas penerapan bauran komunikasi dalam strategi pemasaran
ritel di era digital?
2.2. Apa saja faktor yang memengaruhi keberhasilan bauran komunikasi ritel dalam
menciptakan loyalitas konsumen?
2.3. Bagaimana tantangan dan peluang yang dihadapi ritel dalam mengadopsi
pendekatan omnichannel dalam bauran komunikasi?
2.4. Apakah bauran komunikasi ritel dapat membantu mempertahankan keberlanjutan
bisnis di tengah persaingan pasar yang ketat?
2.5. Bagaimana pengaruh aspek budaya dan demografi terhadap keberhasilan bauran
komunikasi ritel di berbagai wilayah?

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
1. PEMBAHASAN MASALAH
1. Bagaimana efektivitas penerapan bauran komunikasi dalam strategi pemasaran ritel di
era digital?
A. Efektivitas Penerapan Bauran Komunikasi dalam Strategi Pemasaran Ritel di Era
Digital :
Penerapan bauran komunikasi dalam strategi pemasaran ritel di era digital sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Bauran
komunikasi ritel, yang mencakup elemen-elemen seperti iklan, promosi penjualan,
komunikasi dari mulut ke mulut (WOM), dan suasana toko, berfungsi sebagai alat
untuk meningkatkan kesadaran merek dan mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen (Aulia & Kevin, 2023).
B. Elemen Bauran Komunikasi Ritel
1) Iklan: Iklan merupakan salah satu komponen utama dalam bauran komunikasi yang
membantu memperkenalkan produk kepada konsumen. Dalam konteks digital,
iklan dapat dilakukan melalui berbagai platform, termasuk media sosial dan situs
web (Dias et al., 2021).
2) Promosi Penjualan: Promosi penjualan adalah strategi yang sering digunakan untuk
menarik perhatian konsumen dengan menawarkan diskon, kupon, atau bonus.
Penelitian menunjukkan bahwa promosi penjualan sangat efektif dalam
meningkatkan interaksi langsung dengan konsumen dan mempercepat proses
pengambilan keputusan pembelian (Hamud & Mujahidin, 2021).
3) Word of Mouth (WOM): Komunikasi dari mulut ke mulut menjadi semakin relevan
di era digital, di mana rekomendasi dari teman atau keluarga dapat mempengaruhi

keputusan pembelian. WOM dapat diperkuat melalui media sosial dan komunitas
online, yang memungkinkan informasi menyebar dengan cepat (Siregar, 2015).
4) Atmosfer Toko: Suasana toko juga berperan penting dalam menciptakan
pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi konsumen. Desain interior dan
pengalaman pelanggan di toko fisik dapat memengaruhi persepsi merek dan
loyalitas pelanggan (Dias et al., 2021).
C. Strategi Pemasaran Digital
Di era digital, strategi pemasaran ritel harus mengintegrasikan teknologi untuk
mencapai konsumen secara lebih efektif. Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan
meliputi:
1) Pemasaran Melalui Media Sosial: Penggunaan platform media sosial untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan membangun komunitas di sekitar merek sangat
penting. Ini menciptakan hubungan yang lebih dekat antara retailer dan konsumen
(Aulia & Kevin, 2023).
2) E-commerce dan Website: Memiliki situs web yang informatif dan mudah
digunakan membantu retailer menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, e-
commerce memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan efisien (Hamud &
Mujahidin, 2021).
3) Pemasaran Langsung: Menggunakan email marketing dan pesan langsung untuk
menjangkau pelanggan secara personal dapat meningkatkan efektivitas komunikasi
pemasaran. Ini memungkinkan retailer untuk memberikan penawaran khusus atau
informasi produk terbaru secara langsung kepada konsumen (Dias et al., 2021).
2. Apa saja faktor yang memengaruhi keberhasilan bauran komunikasi ritel dalam
menciptakan loyalitas konsumen?

A. Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Bauran Komunikasi Ritel dalam
Menciptakan Loyalitas Konsumen
Keberhasilan bauran komunikasi ritel dalam menciptakan loyalitas konsumen
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat
memengaruhi loyalitas konsumen dalam konteks bauran komunikasi ritel:
1. Kualitas Layanan Pelanggan : Layanan pelanggan yang baik adalah salah satu
faktor terpenting dalam membangun loyalitas. Penelitian menunjukkan bahwa
kualitas layanan pelanggan memiliki pengaruh terbesar terhadap loyalitas
konsumen. Ketika pelanggan merasa mendapatkan pelayanan yang baik, seperti
responsif dan perhatian dari staf, mereka cenderung untuk kembali berbelanja
(Wijayanto et al., 2013).
2. Lokasi Toko : Lokasi yang strategis dan mudah diakses juga berkontribusi
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Konsumen lebih cenderung untuk
kembali ke toko yang terletak di tempat yang nyaman dan mudah dijangkau
(Wijayanto et al., 2013).
3. Harga dan Nilai Produk : Harga yang kompetitif dan nilai produk yang dirasakan
oleh konsumen sangat mempengaruhi keputusan pembelian dan loyalitas. Jika
konsumen merasa bahwa harga sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan,
mereka lebih mungkin untuk tetap setia pada merek atau toko tersebut (Erawati,
2020).
4. Promosi dan Penawaran Khusus : Promosi yang efektif dan penawaran khusus
juga berperan penting dalam menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka
untuk melakukan pembelian ulang. Strategi promosi yang tepat dapat
meningkatkan kesadaran merek dan mendorong loyalitas (Erawati, 2020).

5. Kualitas Produk : Kualitas produk yang baik adalah faktor kunci lainnya. Produk
berkualitas tinggi tidak hanya memenuhi harapan konsumen tetapi juga
menciptakan kepuasan yang mendalam, yang pada gilirannya mendorong loyalitas
(Erawati, 2020).
3. Bagaimana tantangan dan peluang yang dihadapi ritel dalam mengadopsi pendekatan
omnichannel dalam bauran komunikasi?
A. Tantangan dan Peluang dalam Mengadopsi Pendekatan Omnichannel dalam Bauran
Komunikasi Ritel :
Mengadopsi pendekatan omnichannel dalam bauran komunikasi ritel menawarkan
berbagai peluang dan tantangan yang perlu dihadapi oleh pelaku bisnis. Berikut adalah
analisis mendalam mengenai tantangan dan peluang tersebut berdasarkan sumber-
sumber terkini.
1. Peluang Omnichannel Ritel
a. Pengalaman Pelanggan yang Diutamakan
• Penyatuan Saluran: Omnichannel ritel bertujuan untuk menyajikan
pengalaman belanja yang mulus di berbagai platform, termasuk toko fisik,
online, aplikasi seluler, dan media sosial.
• Konsistensi: Dengan mengintegrasikan saluran-saluran, ritel omnichannel
memastikan bahwa pengalaman pelanggan tetap konsisten di semua titik
interaksi, baik di toko fisik, online, atau melalui aplikasi.
b. Penjualan dan Pendapatan Lebih Tinggi
• Jangkauan Luas: Omnichannel ritel memperluas jangkauan pasar dengan
memanfaatkan lebih banyak saluran penjualan, seperti e-commerce, media
sosial, atau aplikasi mobile.

• Frekuensi Pembelian Tinggi: Strategi ini meningkatkan frekuensi pembelian
karena pelanggan dapat memulai proses belanja di satu platform dan
menyelesaikan pembelian di toko fisik tanpa mengalami masalah.
c. Data Analitis yang Baik
• Gathering Data: Dengan pendekatan omnicanalnel, bisnis dapat
mengumpulkan data dari berbagai titik interaksi, memberikan wawasan
tambahan tentang preferensi dan perilaku pelanggan.
• Rekomendasi Produktif: Data ini digunakan untuk menyesuaikan strategi
pemasaran dan merekomendasikan produk yang relevan kepada pelanggan,
meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan.
d. Manajemen Inventaris yang Efisien
• Real-Time Inventory Management: Manajemen inventaris real-time
memecahkan tantangan inkonsistensi inventori di berbagai saluran. Ini
mengurangi risiko overstock dan stockout, memastikan ketersediaan produk
yang konsisten.
2. Tantangan Omnichannel Ritel
A. Biaya Teknologi Tinggi : Biaya implementasi teknologi omnichannel bisa
sangat tinggi, terutama bagi bisnis kecil atau menengah. Investasi dalam
perangkat lunak, pelatihan karyawan, dan infrastruktur teknologi menjadi
beban tambahan.
B. Integrasi Sistem yang Sulit : Integrasi sistem yang kompleks dapat menjadi
salah satu tantangan utama. Menghubungkan berbagai platform digital dan
fisik memerlukan investasi waktu dan sumber daya signifikan.
C. Adaptasi Terhadap Perubahan Konsumen : Perubahan cepat perilaku belanja
konsumen menuntut bisnis untuk terus beradaptasi. Kegagalan untuk

memahami dan menanggapi perubahan ini dapat mengakibatkan kehilangan
pelanggan.
4. Apakah bauran komunikasi ritel dapat membantu mempertahankan keberlanjutan bisnis
di tengah persaingan pasar yang ketat?
A. Bauran komunikasi ritel, yang mencakup elemen-elemen seperti iklan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, dan pengalaman pelanggan, memainkan peran
penting dalam mempertahankan keberlanjutan bisnis, terutama di tengah persaingan
pasar yang ketat. Berikut adalah beberapa cara di mana bauran komunikasi ritel dapat
berkontribusi pada keberlanjutan bisnis:
1) Meningkatkan Kesadaran Merek
• Iklan yang Efektif: Melalui iklan yang tepat dan strategis, bisnis dapat
meningkatkan visibilitas merek mereka. Dengan menggunakan berbagai saluran
komunikasi, seperti media sosial dan pemasaran konten, retailer dapat
menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun kesadaran merek yang
kuat (Kembara et al., 2013).
2) Membangun Loyalitas Pelanggan : Loyalitas pelanggan sangat penting untuk
keberlanjutan bisnis. Dengan menciptakan pengalaman berbelanja yang konsisten
dan menyenangkan melalui bauran komunikasi yang terintegrasi, retailer dapat
mendorong pelanggan untuk kembali. Sebuah studi menunjukkan bahwa elemen-
elemen seperti suasana toko dan pelayanan pelanggan yang baik berkontribusi
signifikan terhadap loyalitas konsumen (Siregar, 2015).
3) Responsif terhadap Perubahan Pasar : Bauran komunikasi ritel memungkinkan
retailer untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam preferensi konsumen dan
tren pasar. Dengan menggunakan data dari interaksi pelanggan di berbagai saluran,

retailer dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang terus berubah (Siregar, 2015).
4) Efisiensi Biaya Pemasaran : Dengan menerapkan bauran komunikasi secara efektif,
retailer dapat mengurangi biaya pemasaran dan meningkatkan efisiensi. Promosi
yang tepat sasaran dan komunikasi yang jelas membantu dalam menarik perhatian
pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk kampanye pemasaran yang
tidak terarah (Wijayanto et al., 2013).
5) Diferensiasi dari Pesaing : Dalam pasar yang kompetitif, diferensiasi menjadi kunci
untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Bauran komunikasi ritel
memungkinkan retailer untuk menonjolkan keunggulan produk dan layanan
mereka melalui strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif, sehingga menciptakan
citra merek yang kuat di benak konsumen (Kembara et al., 2013).
5. Bagaimana pengaruh aspek budaya dan demografi terhadap keberhasilan bauran
komunikasi ritel di berbagai wilayah?
A. Pengaruh Aspek Budaya dan Demografi terhadap Keberhasilan Bauran Komunikasi
Ritel di Berbagai Wilayah :
a. Pengaruh Budaya
• Nilai dan Norma Budaya
1) Persepsi Konsumen: Budaya memengaruhi cara konsumen memandang
produk dan merek. Nilai-nilai budaya, seperti tradisi, kepercayaan, dan
norma sosial, dapat menentukan bagaimana pesan pemasaran diterima.
Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran yang sesuai dengan
nilai-nilai budaya lokal lebih efektif dalam menarik perhatian konsumen dan
membangun loyalitas (Aji et al., 2023).

2) Gaya Komunikasi : Gaya komunikasi yang digunakan dalam bauran
komunikasi ritel harus disesuaikan dengan budaya setempat. Misalnya,
pendekatan yang lebih langsung mungkin efektif di satu budaya, sementara
pendekatan yang lebih halus atau tidak langsung mungkin lebih diterima di
budaya lain. Penelitian menunjukkan bahwa strategi periklanan yang berhasil
dalam satu konteks budaya bisa gagal dalam konteks lainnya jika tidak
mempertimbangkan perbedaan budaya (Kembara et al., 2013).
b. Pengaruh Demografi
1) Karakteristik Demografis : Faktor demografis seperti usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan status ekonomi memengaruhi preferensi konsumen terhadap
produk dan cara mereka merespons komunikasi pemasaran. Misalnya,
generasi muda mungkin lebih responsif terhadap iklan di media sosial
dibandingkan generasi yang lebih tua (Wijayanto et al., 2013).
2) Segmentasi Pasar : Memahami demografi membantu retailer dalam
melakukan segmentasi pasar yang lebih baik. Dengan menyesuaikan bauran
komunikasi ritel berdasarkan karakteristik demografis, retailer dapat
menciptakan pesan yang lebih relevan dan menarik bagi segmen pasar
tertentu, meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka (Siregar,
2015).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Perubahan perilaku konsumsi masyarakat dan perkembangan teknologi mendorong
peralihan dari belanja langsung ke belanja digital melalui e-commerce. Hal ini
menantang sektor ritel tradisional, dengan banyak yang mulai mengadopsi strategi digital
seperti omnichannel communication dan penggunaan kecerdasan buatan (AI). Strategi
ini meningkatkan loyalitas konsumen dan efisiensi operasional, tetapi memerlukan
adaptasi teknologi yang kompleks. Secara global, tren ini menunjukkan transformasi pola
belanja, meskipun hambatan seperti kesenjangan keterampilan digital tetap menjadi
tantangan signifikan.
Efektivitas penerapan bauran komunikasi dalam strategi pemasaran ritel di era
digital bergantung pada kemampuan retailer untuk mengintegrasikan berbagai elemen
komunikasi secara harmonis. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan memahami
perilaku konsumen, retailer dapat meningkatkan kesadaran merek, memperkuat loyalitas
pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan. Penelitian menunjukkan bahwa
kombinasi dari elemen-elemen ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan pendekatan tradisional semata.
keberhasilan bauran komunikasi ritel dalam menciptakan loyalitas konsumen
sangat bergantung pada kombinasi dari berbagai faktor ini. Dengan memberikan layanan
pelanggan yang unggul, menjaga lokasi strategis, menawarkan harga yang kompetitif,
menciptakan atmosfer toko yang menarik, serta menyediakan produk berkualitas tinggi,
retailer dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan mereka.
Mengadopsi pendekatan omnichannel dalam bauran komunikasi ritel membawa
tantangan signifikan terkait integrasi sistem, manajemen inventaris, biaya implementasi,

dan perubahan kebiasaan konsumen. Namun, peluang untuk meningkatkan pengalaman
pelanggan, memperluas jangkauan pasar, mempersonalisasi interaksi melalui data, serta
beradaptasi dengan perubahan pasar memberikan insentif kuat bagi retailer untuk
menerapkan strategi ini secara efektif. Keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini akan
menentukan posisi kompetitif retailer di era digital yang terus berkembang.
Bauran komunikasi ritel dapat membantu mempertahankan keberlanjutan bisnis di
tengah persaingan pasar yang ketat dengan meningkatkan kesadaran merek, membangun
loyalitas pelanggan, responsif terhadap perubahan pasar, efisiensi biaya dalam promosi,
dan diferensiasi dari pesaing. Dengan strategi komunikasi yang terintegrasi dan efektif,
retailer dapat menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan memastikan kelangsungan
usaha mereka dalam jangka panjang.
Pengaruh aspek budaya dan demografi terhadap keberhasilan bauran komunikasi
ritel sangat signifikan. Retailer perlu memahami nilai-nilai budaya serta karakteristik
demografis dari konsumen mereka untuk merancang strategi komunikasi yang efektif.
Dengan demikian, penyesuaian dalam bauran komunikasi ritel tidak hanya meningkatkan
efektivitas pemasaran tetapi juga membantu membangun hubungan jangka panjang
dengan pelanggan.
2. SARAN
Berdasarkan dari pernyataan diatas, saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada
pembaca terutama yang ingin fokus di bidang retailing adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Investasi Teknologi: Retailer disarankan untuk terus berinvestasi
dalam teknologi digital seperti AI dan omnichannel systems untuk memperkuat
integrasi sistem dan memberikan pengalaman belanja yang lebih personal bagi
konsumen.

2. Meningkatkan Pemahaman Pasar Lokal: Penyesuaian strategi komunikasi
berdasarkan nilai budaya dan demografi lokal dapat memperkuat hubungan dengan
konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
3. Optimalisasi Bauran Komunikasi: Kombinasi elemen komunikasi seperti promosi,
lokasi strategis, dan pelayanan pelanggan harus dioptimalkan agar dapat
menghadirkan nilai tambah bagi konsumen.
4. Adaptasi dengan Perubahan Perilaku Konsumen: Retailer perlu secara proaktif
memahami perubahan kebiasaan belanja konsumen di era digital untuk
mempertahankan posisi kompetitif di pasar.
5. Efisiensi Biaya dan Responsivitas: Disarankan untuk memprioritaskan efisiensi biaya
dalam promosi dan tetap responsif terhadap dinamika pasar untuk memastikan
keberlanjutan bisnis.

DAFTAR REFRENSI
Aji, G., Casha, N., Fatimah, S., & Munawaroh, A. Q. (2023). Pengaruh Budaya Terhadap
Penerapan Strategi Pemasaran Internasional. Jurnal Ekonomi, Manajemen Periwisata
Dan Perhotelan , 2(2), 2809 –6037.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.55606/Jempper.V2i2.1427
Aulia, S., & Kevin. (2023). Analisis Strategi Komunikasi Bauran Pemasaran Shopee
Peachcosmetics. Journal Prologia , 7(1), 229 –236.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24912/Pr.V7i1.21297
Dias, P., Hati, P., & Cindoswari, A. R. (2021). Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Indomaret Di Kota Batam. Scienta Journal, 5(5).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.33884/Scientiajournal.V5i5.7784
Erawati, S. H. (2020). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Pada Bisnis
E-Commerce. Jurnal Ilmu -Ilmu Sosial , 17(2).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.29100/Insp.V17i2.1581
Halimurrosyid, M., & Jumhur, H. M. (2021). Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Cv Arli Singkawang The Influence Of Retail
Marketing Mix On Purchasing Decisions On Cv . Arli Singkawang. 8(5), 4415–4427.
Hamud, J., & Mujahidin. (2021). Analisis Strategi Bauran Komunikasi Pemasaran Pada
Beberapa Perusahaan Di Kota Palopo. Journal Of Islamic Economic And Business,
03(02), 31–43. Https://Doi.Org/10.24256
Kembara, S., Suharyono, & Wilopo. (2013). Pengaruh Retail Communication Mix Terhadap
Brand Awarenes. 1(1), 151–160.
Siregar, R. K. (2015). Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Membangun Kesadaran Merek
(Studi Kasus. 6(1), 47–69.
Wijayanto, B., P Endang, A., & Listyorini, S. (2013). Pengaruh Bauran Ritel Terhadap

Loyalitas Konsumen Di Supermaket Sri Ratu Peterongan. Diponegoro Journal Of Social
And Politic, 02(02), 1–10. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.14710/Jiab.2013.2492