Kelompok sosial merupakan materi sosiologi kelas 11 yang membahas berbagai kelompok yang ada di masyarakat.
Size: 5.76 MB
Language: none
Added: Sep 03, 2025
Slides: 44 pages
Slide Content
KELOMPOK SOSIAL Pipih Sopiah, S.Pd
Syarat Kelompok Sosial T erdiri dari 2 orang atau lebih Terjadinya interaksi Memiliki tujuan yang sama Individu merasa menjadi bagian dari kelompok Adanya interaksi sosial Adanya tujuan dan kepentingan bersama Memiliki norma Memiliki identitas kelompok Adanya struktur dan peran Bersifat lama Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Definisi Kelompok Sosial Paul B Horton Kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik Robert K Merton Sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang sudah mapan Mac Iver dan Charles H Cooley Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama Kesimpulan Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi
Proses Pembentukan Kelompok Sosial Manusia pada dasarnya membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka akan berkumpul dengan manusia lain sehingga akan membentuk kelompok Kelompok yang terdiri dari dua orang disebut Dyad Kelompok yang terdiri dari tiga orang disebut Triad Semakin besar jumlah kelompok maka keeratan dan keintiman antar anggota akan berkurang dan akan bersifat formal
Kesamaan Keturunan Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Kesamaan Kepentingan Orang biasanya membentuk kelompok atas dasar kepentingan yang sama. Contoh : organisasi Kesamaan Asal Daerah Seseorang yang tinggal disuatu tempat kemudian bertemu dengan orang yang berasal dari daerah kelahiran yang sama akan membentuk kelompok Orang pertama kali membentuk kelompok karena faktor keturunan yang sama. Contoh : keluarga Kesamaan Nasib Adanya persamaan nasib atau pekerjaan maka akan membentuk kelompok sosial Kesamaan Wilayah Orang yang tinggal di daerah yang sama akan memiliki kebudayaan sama sebagai identitasnya. Contoh : kelompok nelayan
Kelompok Tidak Teratur
Kerumunan merupakan kelompok sosial yang berifat temporer artinya akan selalu ada selama orang secara fisik hadir di tempat yang sama, apabila orang-orang tersebut bubar maka kerumunan tidak ada lagi Kerumunan
Bersifat spontan Tidak terorganisasi Tidak memiliki pemimpin Tidak ada pembagian kerja Ciri Kerumunan
Bentuk Kerumunan
Kerumunan Formal Kerumunan yang mempunyai tujuan dan pusat perhatian yang sama, tetapi sifatnya sangat pasif. Contoh : seminar, ceramah Kerumunan Ekspresif Kerumunan yang memiliki tujuan yang sama tetapi pusat perhatiannya bisa berbeda. Contoh : tamu undangan ada yg sedang makan, sedang berfoto
Kerumunan orang-orang yang secara bersama-sama dalam keadaan panik dan berusaha menyelamatkan diri dari bahaya. Contoh : menyelamatkan diri saat gempa Kerumunan Sementara Kerumunan yang terbentuk karena ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama. Contoh : antrean karcis bus Kerumunan Panik
Kerumunan Penonton Kumpulan orang yang terbentuk karena ingin melihat suatu kejadian secara langsung. Contoh : pertandingan olahraga, kecelakaan Kerumunan Yang Berlawanan Dengan Norma Tindakan yang berlawanan dengan norma yang berlaku Contoh : orang mabuk
Massa sebenarnya hampir sama dengan kerumunan, namun umumnya massa terbentuk dengan adanya perencanaan dan memiliki pemimpin yang menggerakkan. Contoh : demonstrasi Massa
Terencana Terorganisasi Memiliki pemimpin Jumlah orang banyak Sudah ada pembagian kerja Ciri Massa
Publik merupakan kelompok semu dan proses terjadinya hampir sama dengan massa. Interaksi yang terjadi dalam publik dinamakan khalayak umum atau khalayak ramai. Proses pembentukan publik melalui alat-alat komunikasi seperti surat kabar, radio, telepon, televisi dan film. Contoh : netizen Publik
Tidak selalu berkumpul secara fisik Memiliki perhatian terhadap suatu isu Berinteraksi melalui media Ciri Publik
Kelompok Teratur
Kelompok Teratur Paguyuban dan Patembayan Membership Group dan Reference Group In Group dan Out Group Kelompok Formal dan Informal Kelompok Primer dan Sekunder Kelompok Okupasional dan Volunter Solidaritas Mekanik dan Organik
Emile Durkheim Tokoh yang mengemukakan Solidaritas Mekanik dan Organik
Bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja . B entuk solidaritas ini bersifat mengikat . Terdapat dalam masyakat yang bersifat heterogen Contoh : masyarakat perkotaan Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap kelompok dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bantuan kelompok lain. Biasanya terdapat dalam masyarakat yang homogen Contoh : masyarakat pedesaan Solidaritas Organik
Max Weber Tokoh yang mengemukakan Kelompok Formal dan Informal
Kelompok Formal Kelompok yang memiliki struktur dan aturan yang ditetapkan dengan jelas dan tegas. Peraturan ini dengan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka. Contoh : organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi bisnis Kelompok Informal Kelompok yang tidak memiliki struktur atau aturan yang jelas. Anggota kelompok ini lebih bebas dan santai untuk berinteraksi. Biasanya, kelompok sosial informal terbentuk berdasarkan minat, hobi, atau kesamaan tertentu. Contoh : komunitas atau geng remaja
Charles H. Cooley Tokoh yang mengemukakan Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok sosial yang bersifat lebih formal dan resmi, namun interaksi di dalamnya lebih terbatas. Anggota kelompok sekunder memiliki hubungan profesional yang kurang akrab. Terbentuk untuk mencapai tujuan tertentu, atau menjalankan aktivitas tertentu, tanpa melibatkan ikatan emosional yang kuat. Contoh : para pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan Kelompok Primer (Face to Face Group) Kelompok sosial yang berinteraksi secara langsung dan intim. Kelompok sosial ini cukup kecil dan biasanya sering melakukan pertemuan tatap muka secara emosional dalam jangka panjang. Anggota kelompok primer akan memiliki hubungan emosional yang erat dan saling mengenal baik satu sama lain. Contoh : keluarga inti, kelompok teman akrab, Kelompok Sekunder
Ferdinand Tonnies Tokoh yang mengemukakan Paguyuban dan Patembayan
Paguyuban (Gemeinschaft) kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang erat dan bersifat informal. Anggota dalam kelompok ini memiliki ikatan batin yang murni, alamiah, dan bisa bertahan lama. Meskipun hubungan antar anggota paguyuban bersifat informal, tapi mereka bisa menjalani kehidupan yang intim. Gemeinschaft menjadi 3 macam, yaitu: Gemeinschaft by blood, yaitu paguyuban yang terbentuk berdasarkan ikatan darah/kekerabatan; Gemeinschaft of place, yaitu paguyuban yang terbentuk berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal dan lokasi bekerja; Gemeinschaft of mind, yaitu paguyuban yang terbentuk karena kesamaan keahlian, pandangan, pemikiran, hingga ideologi.
Patembayan (Gesellschaft) Kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang singkat dan formal. Anggota kelompok ini tidak memiliki ikatan emosional yang kuat karena interaksi mereka terjalin dalam waktu singkat. Solidaritas dalam kelompok Gesellschaft didasarkan pada tujuan bersama, kepentingan individual, dan pertukaran sosial. Interaksi dalam Gesellschaft juga lebih fokus pada pencapaian tujuan dan kepentingan pribadi. Contoh : OSIS, kelompok kerja, atau kelompok partai
William G. Sumner Tokoh yang mengemukakan In Group dan Out Group
Out group atau kelompok luar, bisa juga disebut other group atau kelompok lain. Kelompok sosial ini memungkinkan antar anggotanya saling mengedepankan sikap antagonis dan antipati. Terdapat kebencian, perselisihan, dan permusuhan di dalamnya Kelompok Dalam (In Group) In group atau kelompok dalam, bisa juga disebut dengan we group atau kelompok kami. Kelompok sosial in-group akan memiliki hubungan antar anggota yang akrab dan adanya faktor simpati satu sama lain. Terdapat kerja sama, persahabatan, dan kedamaian di dalamnya Kelompok Luar (Out Group)
Robert K. Merton Tokoh yang mengemukakan Membership Group dan Reference Group
Membership Group (Kelompok Anggota) Hubungan antar anggota membership group, tidak terlalu mengikat. Jadi, meskipun secara fisik, anggotanya masuk ke dalam kelompok, mereka bisa tidak selalu berkumpul dengan anggota yang lain. Contoh : kelompok siswa SMA, kelompok mahasiswa Sosiologi, kelompok pekerja buruh Reference Group (Kelompok Acuan) Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan atau tolak ukur bagi seseorang atau kelompok untuk membentuk kepribadian dan perilaku. Contoh : influencer fashion wanita Korea yang menjadi referensi bagi kelompok influencer di Indonesia
Soerjono Soekanto Tokoh yang mengemukakan Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok sosial yang mencakup orang-orang yang memiliki kepentingan sama, tetapi tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkauannya luas. Kelompok ini mencoba untuk memenuhi kebutuhan setiap anggotanya dengan kemampuan yang mereka miliki Contoh : Palang Merah Indonesia, yayasan panti asuhan Kelompok Okupasional Kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang dengan profesi sejenis. Umumnya, kelompok ini bisa muncul pada masyarakat yang heterogen. Hal ini terjadi karena adanya sistem pembagian kerja yang dibentuk berdasarkan spesialisasi antar individu Contoh : PGRI Kelompok Volunter
Hubungan Antar Kelompok
1 2 3 4 Kriteria Fisiologis (persamaan jenis kelamin, usia dan ras) Kriteria Perilaku (kekurangan fisik, mental, dan pelanggar aturan hukum) Kriteria Kebudayaan (persamaan agama dan etnik) Kriteria Ekonomi (perbedaan kekuasaan ekonomi) Kriteria Hubungan Antar Kelompok
Dimensi Sikap Sering memunculkan stereotip atau prasangka yang belum pasti Dimensi Sejarah Dimulai dari tumbuh dan diakhiri dengan berkembang (melalui proses) Dimensi Perilaku Berupa diskriminasi terhadap anggota kelompok lain Dimensi Hubungan Antar Kelompok
Dimensi Gerakan Sosisl Memunculkan gerakan sosial yang diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan atau mempertahankan keadaan Dimensi Perilaku Kolektif Berwujud perilaku yang dilakukan bersama-sama Dimensi Institusi Berkaitan dengan institusi politik atau ekonomi dan bersifat birokrasi Dimensi Hubungan Antar Kelompok
E kslusivisme adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat Orang yang memiliki sikap eksklusivisme umumnya akan mencari seseorang yang seprinsip dengannya Partikularisme P artikularisme adalah s istem yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan kelompok Sikap dan pandangan partikularisme cenderung memicu konflik apabila hidup di masyarakat majemuk dan heterogen Ekslusivisme
Pola Hubungan Antar Kelompok
Segregasi Asimilasi Interaksi dua kelompok yang berbeda kebudayaaan sehingga memunculkan kebudayaan campuran Integrasi Suatu pola hubungan tergabungnya suatu kelompok tertentu ke kelompok lain tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang ada. Terdapat hak dan kewajiban yang sama pada masing masing kelompok Pemisahan warga kulit putih dan kulit hitam Pluralisme Suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai macam kelompok membaur menjadi satu kesatuan Paternalisme Dominasi ras pendatang atas kelompok pribumi Akulturasi Dua kelompok atau lebih yang berinteraksi. Dalam hubungan tersebut terbentuklah suatu aktifitas dan perilaku sosial yang diakui bersama menjadi suatu kebudayaan
Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika Kelompok Dinamika kelompok sosial adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial tertentu. Dinamika bisa mempengaruhi kelompok tertentu dalam lingkungan masyarakat. Berikut ciri-ciri dinamika kelompok sosial. Adanya motif yang sama antara satu individu dengan individu lainnya Memunculkan akibat interaksi yang berlainan Memiliki struktur organisasi yang jelas di dalam kelompok dengan tugas dan peran masing-masing. Adanya peneguhan norma yang menjadi pedoman dalam berperilaku dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama
Faktor Pendorong Dinamika Kelompok 1. Faktor dari luar kelompok (ekstern) Perubahan situasi sosial Perubahan situasi ekonomi Perubahan situasi politik 2. Faktor dari dalam kelompok (intern) Adanya konflik antar anggota kelompok Adanya perbedaan kepentingan Adanya perbedaan paham Berubahya struktur kelompok sosial