Berita [4] Pameran Seni Rupa Equal 7.7.docx

PutriNailatur 18 views 4 slides Dec 02, 2024
Slide 1
Slide 1 of 4
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4

About This Presentation

Merangkai Keseimbangan dan Kesetaraan dalam Seni Rupa melalui Pameran “EQUAL 7:7”
-putri nailatur rohma-

Malang, Jawa Timur — Kota Malang kembali memancarkan aura seni yang kental. Pameran "EQUAL 7:7" yang berlangsung dari tanggal 23 Agustus hingga 1 September 2024 di Bento Kopi Pl...


Slide Content

Merangkai Keseimbangan dan Kesetaraan dalam Seni Rupa melalui
Pameran “EQUAL 7:7”
-putri nailatur rohma-
Malang, Jawa Timur — Kota Malang kembali memancarkan aura seni yang kental. Pameran
"EQUAL 7:7" yang berlangsung dari tanggal 23 Agustus hingga 1 September 2024 di Bento
Kopi Plus, Jalan K.H Ahmad Dahlan 21 Kiduldalem, Sukoharjo, Klojen, Malang, telah berhasil
menyita perhatian para pencinta seni.
Inisiatif dari kolektif Gemah Ripah, pameran ini mengangkat tema "EQUAL 7:7" yang
menggarisbawahi pentingnya kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia
seni. Lebih dari sekadar memamerkan karya, "EQUAL 7:7" menjadi wadah bagi para seniman
untuk saling bertukar pikiran dan inspirasi.
"Pameran ini bukan hanya tentang memajang karya seni, tetapi juga tentang membangun dialog
dan kolaborasi," ucap Agni Tripratiwi, anggota kolektif Gemah Ripah.
Agni Tripratiwi, kurator pameran, bersama dengan timnya telah berhasil mengumpulkan karya-
karya dari 14 seniman, baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih pendatang baru.
Karya-karya yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari lukisan, hingga kriya logam. Masing-
masing karya memiliki cerita dan pesan yang unik, mencerminkan kepribadian dan perspektif
sang seniman. Salah satu daya tarik utama pameran ini adalah keberagaman tema dan gaya yang
ditampilkan. Semua tertuang dalam bentuk visual yang menarik. Selain itu, pameran ini juga
menjadi bukti bahwa seni rupa di Malang terus berkembang dan melahirkan karya-karya yang
relevan dengan zaman.
Semua karya yang ada didalam pameran "EQUAL 7:7" baik itu berupa lukisan maupun logam
kriya, mengusung tema “EQUAL” dengan maksud bahwa setiap karya yang diciptakan oleh
setiap seniman itu semuanya setara. Para seniman dalam pameran ini diberikan kebebasan dalam
menciptakan sebuah karya, dapat dilihat bahwa semua karya yang terpajang dalam pameran ini
memiliki gaya seni yang beragam. Tidak ada ketentuan khusus dalam menciptakan semua karya
yang ada dalam pameran ini. Tidak ada pembeda antara seniman laki-laki dan juga perempuan.
Bahkan perbedaan usia para seniman tidak menjadikan karya yang ada di dalam pameran ini
menjadi lebih istimewa, semuanya setara.
Karya yang dipajang dalam pameran tersebut menggambarkan segala ide dan juga inspirasi bagi
para senimannya untuk menciptakan sebuah karya, dari karya itu lah segala bentuk kesetaraan
terlukis indah dalam bingkainya. Semua karya tersebut setara dari segi penglihatan manusia,
yang dipandang dan dinikmati adalah keindahannya, ragam warna yang dituangkan, emosi
seniman yang tergambarkan, hal tersebut dipandang dari seninya bukan dari siapa penciptanya
atau senimannya, berapakah usia senimannya, apa gender dari penciptanya. Oleh karena itu,
pameran ini mengusung tema "EQUAL 7:7" dengan arti bahwa dalam menciptakan sebuah karya
seorang seniman diberikan kebebasan dalam menciptakan sebuah karya, tidak ada batasan

apapun untuk mengalangi seorang seniman menciptakan sebuah karya, baik itu dari segi gender,
usia, maupun pengalaman.
Pameran "EQUAL 7:7" berlangsung di Bento Kopi Plus, sebuah kafe yang juga menjadi ruang
bagi para seniman untuk berkumpul dan berkreasi. Lokasinya yang strategis di pusat kota
Malang membuat pameran ini mudah diakses oleh masyarakat luas. Pameran "EQUAL 7:7"
bukan hanya sekadar ajang pamer karya, tetapi juga menjadi momentum penting untuk
memperkuat ekosistem seni di Malang. Dengan memberikan ruang bagi para seniman muda
untuk berkarya dan berinteraksi dengan seniman senior, diharapkan akan muncul generasi baru
seniman yang lebih kreatif dan inovatif.
Agni Tripratiwi berharap pameran ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat
dalam dunia seni. "Kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak mengenal batasan, baik itu gender,
usia, maupun latar belakang."

PART 1
Pameran Seni Rupa bertema “ EQUAL 7:7” yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus hingga
1 September 2024, tepatnya di salah satu kafe di malang yaitu Bento Kopi Plus yang berlokasi di
Jalan K.H Ahmad Dahlan 21 Kiduldalem, Sukoharjo, Klojen, Malang, Jawa Timur. Pengelola
dari Pameran “ EQUAL 7:7” yaitu Agni Tripratiwi dan juga tim, salah satu kolektif Gemah
Ripah yang berfokus pada pameran seni rupa. Pameran ini mengambil tema “EQUAL 7:7”
dengan makna Kesetaraan, keseimbangan dalam berbagai hal yang tak lepas dari unsur alam,
kebutuhan, gaya hidup, dan lingkungan sekitar. Jika tema “EQUAL 7:7” dituangkan dalam suatu
karya seni memiliki arti keseimbangan dalam berkespresi, dan hal itu dapat dilihat dari sudut
pandang dunia seni rupa, yang awalnya para seniman di dominasi oleh kaum pria, kini telah
berubah dengan hadirnya seniman-seniman perempuan yang patut diperhitungkan dengan karya-
karya mereka yang luar biasa.
“ Pameran ‘EQUAL 7:7’ INI, mengetengahkan kesetraan dalam Sosio Budaya dimasa kini,
bukan saja masalah Gender, namun tentang kesadaran aktualitas profesi kesenian sebagai pilihan
jalan hidup yang terus berkembang. Begitu pula tentang kesetaraan antara perupa muda dan para
seniornya. Bahwa altar pameran bukan lagi monopoli para sesepuhnya” Ujar Muhammad Munir
Kahar selaku ketua kolektif Gemah Ripah.
Lebih dari 20 karya seni dari 14 seniman muda maupun seniman senior dipamerkan daalam
acara ini. Lukisan, bahkan kriya logam tersusun rapi ditembok-tembok galeri kafe tersebut.
Lukisan dan kriya logam yang penuh warna dan juga eksperimental menghiasi setiap sudut
galeri. Karya tersebut memiliki arti tersendiri bagi tiap seniman, tidak hanya menggambarkan ide
dan juga kreativitas sang seniman tetapi secara tidak langsung karya tersebut menjadi media
perantara bagi para seniman untuk meluangkan berbagai emosi yang mereka miliki dalam bentuk
karya seni terutama lukisan. Salah satu nama lukisan yangg telah di pajang dalam pameran
tersebut antara lain: Free Bird #2, Bisful Mind, Unisex, Senyum Semar, Rukun Agawe Sentosa,
Sekar Jagad awa Timur, Pink and Blue, Selaras, Wordlords, dan lain sebagainya.
Pameran ini dibuat bukan hannya untuk memamerkan karya seni yang telah mereka buat, akan
tetapi pameran ini memiliki tujuan khusus yaitu sebagai media untuk bertukar ilmu pengetahuan
dan juga pengalaman antara seniman senior maupun seniman junior. Agni Tripratiwi selaku
pengelolah dan juga kurator pameran ini memiliki harapan bahwa pameran ini nantinya akan
menginspirasi para generasi muda untuk lebih aktif dalam berkarya dan berkontribusi dalam
membangun dunia seni yang lebi baik.
“ Saya harap pameran ini dapat menjadi wadah bagi para seniman untuk berinteraksi antar satu
sama lain tanpa adanya diskriminasi antara seniman senior dan seniman junior, jadi kita disini
bisa saling bertukar ide dan juga gagasan terhadap suatu karya seni yang nantinya akan dibuat”
Ucap Agni Tripratiwi.

PART 2