BILANGAN OKSIDASI KELAS XII Rini ANggreinipptx

RiniAnggrieni 0 views 16 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Materi Pelajaran Kimia


Slide Content

GOOD MORNING ALL By: RINI ANGGREINI, S.Pd , Gr

MENETUKAN BILANGAN OKSIDASI DAN MENENTUKAN OKIDATOR DAN REDUKTOR

CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi (bilok) adalah jumlah muatan yangdimiliki atom suatu unsur jika bergabung dengan atom unsur lain. Dalam menentukan bilangan oksidasi,ada beberapa aturan yaitu: a. Unsur bebas mempunyai bilok 0 (nol) . Yang termasuk unsur bebas: unsur diatomik (H 2 , N 2 , O 2 , F 2 , Cl 2 , Br 2 , I 2 ), unsur poliatomik (O 3 , P 4 , S 8 ). Selain unsur tersebut adalah unsur monoatomik (Na, K, Mg, C, dan lain-lain). Contoh: H dalam H 2 F dalam F 2

b.Unsur H umumnya mempumyai bilok(+1),kecuali pada senyawa hidrida mempunyai bilo k (-1). Senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk jaika logam bergabung dengan atom H,contoh:NaH,KH,CaH 2

c. Unsur O umumnya mempunyai bilok (–2), kecuali: 1) Pada senyawa peroksida contohnya : Na 2 O 2 , H 2 O 2 ,BaO 2 mempunyai bilok (–1). 2) Senyawa F 2 O mempunyai bilok (+2), dan 3) Senyawa superoksida (contoh KO 2 )mempunyai bilok(- ½ ) Contoh: O dalam H 2 O, Na 2 O, Fe 2 O 3 , MgO.  

d. Unsur logam dalam senyawa umumnya mempunyai bilok positif. Contoh: 1) Golongan IA (Li, Na, K, Rb, dan Cs) mempunyai bilok (+1). 2) Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) mempunyai bilok (+2). 3) Al 3+ , Ag + , Zn 2+ , Pb 2+ , Pb 3+ , Fe 2+ , dan Fe 3+ .

e. Unsur nonlogam umumnya mempunyai bilok negatif. Contoh: 1) Golongan VIIA (F, Cl, Br, I) mempunyai bilok (–1). 2) Golongan VIA (O, S, Se, Te) mempunyai bilok (–2). f. Jumlah bilok unsur-unsur dalam ion sama dengan jumlah muatannya. Contoh:Bilok S dalam Bilok O = –2 Jumlah bilok = (1 xbilok S + 4 xbilok O) –2 = (1 xbilok S + 4 x(–2)) –2 = bilok S + (–8) Bilok S = +6 

g. Jumlah bilok unsur-unsur dalam senyawa sama dengan 0 (nol). Contoh: H 2 S Jumlah bilok = ((2xbilok H) + (1xbilok S)) 0 = ((2x(+1)) + (1xbilok S)) 0 = (+2) + bilok S Bilok S = (–2)

CONTOH SOAL: a . Fe 2 O 3 bilangan oksidasi O = –2 (aturan c) 2 biloks Fe + 3 biloks O = 0 2 biloks Fe + 3(–2) = 0 2 biloks Fe – 6 = 0 2 biloks Fe = +6 biloks Fe = +3  

c. biloks O = –2 (aturan c) biloks Mn + 4 biloks O = –1 (aturan h) biloks Mn + 4(–2) = –1 biloks Mn – 8 = –1 biloks Mn = –1 + 8 biloks Mn = +7

CARA MENETUKAN OKSIDATOR DAN REDUKTOR Melalui dari bilangan oksidasi,maka dari situlah kita dapat menetukan yang mana oksidator,dan yang mana reduktor. Oksidator adalah suatu unsur yang mengalami reduksi,Reduksi adalah senyawa atau unsur yang mengalami penurunan bilok. Reduktor adalah suatu unsur yang mengalami oksidasi,Oksidasi adalah senyawa atau unsur yang mengalami penaikan bilok

CONTOH SOAL: 1. Zn (s) + 2 HCl (aq)  ZnCl 2 (aq) + H 2 (g) Bilok Zn (unsur bebas) = 0 Bilok Zn dalam ZnCl2 = +2 Berarti Zn mengalami kenaikkan bilok, maka Zn mengalami reaksi oksidasi.Berarti Zn adalah REDUKTOR. Bilok H dalam HCl = +1 Bilok H dalam H2 (unsur bebas) = 0

Jadi, H mengalami penurunan bilok, maka H mengalami reaksi reduksi.Berarti H adalah OKSIDATOR. 2. Reaksi pemakaian baterai: Zn + 2 NH4Cl  ZnCl2 + 2 NH3 + H2 Bilok Zn (unsur bebas) = 0 Bilok Zn pada ZnCl2 = +2 Berarti Zn mengalami kenaikkan bilok, maka Zn mengalami reaksi oksidasi.Dan berarti ZN adalah REDUKTOR. Bilok H pada NH4Cl = +1 Bilok H pada H2 (unsur bebas = 0). Berarti H mengalami penurunan bilok, maka H mengalami reaksi reduksi.Berarti H adalah OKSIDATOR.

3. Reaksi pengolahan bijih besi Fe 2 O 3 + 3 CO  2 Fe + 3 CO 2 Bilok Fe pada Fe2O3 = +3 Bilok Fe (unsur bebas) = 0 Berarti Fe mengalami penurunan bilok, maka Fe mengalami reaksi reduksi.Dan Fe adalah OKSIDATOR. Bilok C pada CO = +2 Bilok C pada CO2 = +4 Berarti C mengalami kenaikkan bilok, maka C mengalami reaksi oksidasi.Dan C adalah REDUKTOR.  

4. Reaksi penyepuhan/pelapisan logam. Cu + 2 AgNO3  Cu(NO3)2 + 2 Ag Bilok Cu (unsur bebas) = 0 Bilok Cu pada Cu(NO3)2 = +2 Berarti Cu mengalami kenaikkan bilok, maka Cu mengalami reaksi oksidasi.DAN Cu adalah REDUKTOR. Bilok Ag pada AgNO3 = +1 Bilok Ag (unsur bebas) = 0 Berarti Ag mengalami penurunan bilok, maka Ag mengalami reaksi reduksi.Dan Ag adalah OKSIDATOR

TERIMA KASIH
Tags