berisi tentang informasi cara pembuatan tempe sebagai salah satu produk bioteknologi sederhana
Size: 39.98 MB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 9 pages
Slide Content
bioteknologi
konvensional
“tempe”
ayunda verliana
Anggota Kelompok
nafisa naurah a
bunga sandra k
arif setyawan
proses pembuatan tempe
1. Biji kedelai dicuci dengan air yang
mengalir. Jika sudah bersih kemudian
direbus selama 30 menit atau sampai
mendekati setengah matang.
2. Setelah itu, rendam semalam
hingga menghasilkan kondisi asam.
3. Keesokan harinya, kulit arinya
dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan
ke dalam air, kemudian remas-remas
sambil dikuliti hingga akhirnya
didapatkan keping-keping kedelai dan
cuci sekali lagi
4. Masukkan keping kedelai ke dandang lalu ditanak, mirip
seperti menanak nasi.
5. Setelah matang, angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas
tampah. Ditunggu sampai dingin, airnya menetes habis, dan
keping kedelai mengering.
6. Lalu tambahkan ragi hingga merata
7. Bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi
menggunakan daun pisang atau plastik. dengan lidi.
8. Peram lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat
telah jadi dan siap
dikonsumsi.
proses
fermentasi yang
terjadi
pertama yakni, proses perebusan kedelai, yang
bertujuan untuk mengelupas kulit kedelai kemudian
proses peredaman kedelai selama 24 jam
supayaasam bakteri dapat tumbuh secara alami
dan menciptakan suasana asam.
pada proses tersebut terjadi fermentasi asam yang
membentuk asam laktat dan asam asetat guna
mendukung pertumbuhan agn fermentasi tempe.
kedelai yang asam ditiriskan dan didinginkan dan
masuk dalam proses peragian dg jamur tempe
yakni dg bantuan rhizopus oryzae.
Biasanya kedelai dibungkus
daun pisang lalu dilubangi agar
jamur berkembang biak dengan
baik. Jamur akan membentuk
hifa atau miselia kapang yang
mengikat satu sama lain.
pertumbuhan miselia kapang
ini merekatkan biji-biji kedelai,
menjadikan tempe berwarna
putih, dan memiliki tekstur yang
lunak.
proses
fermentasi yang
terjadi
Menurut Brooks dalam buku berjudul Medical Microbiology
(2005) selama proses fermentasi karbohidrat dan protein
akan dipecah oleh kapang menjadi bagian yang lebih mudah
larut, mudah dicerna, dan ternyata bau langu dari kedelai
juga akan hilang.
Dalam proses fermantasi, asam amino (pembentuk protein),
nitrogen, dan kandungan vitamin serta mineral akan
mengalami peningkatan. Pada proses ini juga senyawa
antioksidanan dan antibakteri dibuat. Sehingga kedelai
yang difermentasi berubah menjadi tempe dengan nilai gizi
tinggi.
Mikroorganisme yang berperan
pada proses pembuatan tempe
adalah rhizopus oryzae.
mikroorganisme
yg terlibat dalam
pembuatan
manfaat tempe
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Mencegah osteoporosis.
Mengobati diare.
Menjaga kesehatan jantung.
Mencegah penyakit jantung coroner.
Mencegah berbagai penyakit saluran
pencernaan.
Mencegah kanker.
Mencegah anemia.