Black Box Testing is a software testing method that focuses on the functionality of the system based on specifications, without paying attention to the internal structure of the program code.
JohniSPasaribu
8 views
18 slides
Oct 26, 2025
Slide 1 of 18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
About This Presentation
Black Box Testing
Size: 516.88 KB
Language: none
Added: Oct 26, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
đ Black Box Testing Johni S Pasaribu
1. Pengertian ⢠Black Box Testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada fungsionalitas sistem berdasarkan spesifikasi , tanpa memperhatikan struktur internal kode program. ⢠Disebut âBlack Boxâ karena penguji tidak melihat bagian dalam sistem , hanya input dan output.
2. Tujuan Black Box Testing ⢠Memastikan sistem berjalan sesuai spesifikasi kebutuhan . ⢠Memvalidasi fungsi eksternal sistem dengan berbagai input. ⢠Menemukan error pada: o Validasi input o Fungsi output o Antarmuka pengguna (UI) o Integrasi modul sistem
3. Karakteristik Black Box Testing ⢠Penguji tidak perlu mengetahui kode program. ⢠Fokus pada input, proses, dan output. ⢠Berdasarkan spesifikasi kebutuhan dan dokumen desain . ⢠Cocok dilakukan oleh tim QA atau tester independen .
4. Teknik Black Box Testing 1. Equivalence Partitioning (EP): Membagi input ke dalam kelas ekivalen (valid/invalid). 2. Boundary Value Analysis (BVA): Menguji nilai di sekitar batas input (min, max, nilai sekitar ). 3. Decision Table Testing: Menguji kombinasi kondisi kompleks . 4. State Transition Testing: Menguji perubahan status sistem berdasarkan input. 5. Use Case Testing: Menguji sistem berdasarkan skenario penggunaan nyata . 6. Random Testing: Memberikan input acak untuk melihat respon sistem .
4. 1 Equivalence Partitioning Merupakan test case yang ideal mengungkapkan kelas kesalahan, karena pada teknik ini berusaha mengungkapkan kelas-kelas kesalahan sehingga mengurangi jumlah total test case yang harus dikembangkan. Metode ini membagi domain input dari suatu program kedalam kelas - kelas data sehingga test case dapat diperoleh. Kelas data yang terbentuk disajikan sebagai kondisi input dalam kasus uji. Kelas merupakan himpunan nilai-nilai yang valid dan tidak valid . Desain test case partisi ekivalensi didasarkan pada evaluasi terhadap kelas ekivalensi untuk suatu kondisi input
4. 1 Equivalence Partitioning Kondisi input bisa merupakan suatu : Range harga Harga numerik (harga khusus/tertentu) Serangkaian harga (himpunan) Suatu kondisi boolean.
4. 1 Equivalence Partitioning Kelas ekivalensi dapat ditentukan sesuai pedoman sbb ; Bila kondisi input berupa suatu range , maka input kasus ujinya 1 valid dan 2 invalid. Bila kondisi input berupa harga khusus , maka input kasus ujinya 1 valid dan 2 invalid. Bila kondisi input berupa anggota himpunan , maka input kasus ujinya 1 valid dan 2 invalid. Bila kondisi input berupa anggota boolean , maka input kasus ujinya 1 valid dan 1 invalid
4. 1 Equivalence Partitioning Contoh ; Sebuah aplikasi perbankan otomatis, dimana aplikasi ini digunakan oleh nasabah untuk bertransaksi dengan Bank menggunakan ATM. Untuk aksesnya menggunakan password/PIN dengan 4 digit dan diikuti dengan serangkaian perintah kata kunci yang memicu berbagai fungsi perbankan. Sebagian input data dari aplikasi ini adalah : Password/PIN : 4 digit Pilihan menu : âpenarikanâ, âpembayaranâ âinformasiâ , âtransferâ, dll
4. 1 Equivalence Partitioning Pembahasan ; Kondisi input yang sesuai dengan masing2 elemen data untuk aplikasi perbankan tersebut adalah : Password/PIN : kondisi input range (4 digit numeric) Pilihan menu : kondisi input himpunan (berisi beberapa pilihan/perintah)
4. 1 Equivalence Partitioning Data test case yang didesain adalah : Password/PIN ( kondisi input : range ) Valid (0000, 1111, 1234, 9876, 999) Invalid (000, 789, 555, 999, 100) Invalid (00, 11, 99, 12, 89) Pilihan menu (kondisi input : himpunan ) Valid (âpenarikanâ, âpembayaranâ, âinformasiâ, âtransferâ) Invalid (1, 3, 5, 0) Invalid (cancel, stop, enter, clear)
4.2 Boundary Value Analysis Boundary Value fokus pada suatu batasan nilai dimana kemungkinan terdapat cacat yang tersembunyi . BV mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas . BV merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence class testing . Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output. Menguji untuk input di sekitar batas atas maupun bawah sebuah range nilai yang valid. Menguji nilai maksimal dan minimal. Menerapkan (1 & 2) untuk output. Menguji batas struktur data yang dipakai . Misal ukuran array.
4.2 Boundary Value Analysis Langkah-langkah testing : Identifikasi kelas-kelas yang ekuivalen ( equivalence class ). Identifikasi batasan untuk tiap equivalence class. Buat test case untuk tiap batasan suatu nilai dengan memilih titik pada batasan, satu titik pada nilai bawah batasan dan satu titik pada nilai atas batasan.
4.2 Boundary Value Analysis Contoh : nilai gaji Tes data input untuk batas bawah adalah {$999, $1,000, $1,001} dan untuk batas atas {$83,332, $83,333, $83,334}.
5. Kelebihan Black Box Testing ⢠Tidak memerlukan pengetahuan teknis kode program. ⢠Fokus pada kebutuhan pengguna . ⢠Dapat dilakukan sejak tahap awal pengembangan . ⢠Cocok untuk acceptance testing.
6. Kelemahan Black Box Testing ⢠Tidak dapat menemukan kesalahan pada logika internal kode . ⢠Cakupan pengujian terbatas pada skenario yang diuji . ⢠Sulit menemukan bug tersembunyi jika spesifikasi tidak lengkap .
7. Penerapan Black Box Testing ⢠Form login: uji input username dan password valid/invalid. ⢠Validasi data numerik : uji rentang nilai ( usia , nilai ujian ). ⢠Antarmuka pengguna : uji tombol , navigasi , form, pesan error. ⢠Skenario penggunaan : uji transaksi belanja online, pembayaran , registrasi .
8. Kesimpulan ⢠Black Box Testing adalah metode uji berbasis fungsionalitas . ⢠Teknik utama : EP, BVA, Decision Table, State Transition, Use Case Testing. ⢠Kelebihan : mudah dilakukan , fokus pada kebutuhan pengguna . ⢠Kelemahan : tidak mendeteksi bug pada kode internal. ⢠Penting dalam System Testing & Acceptance Testing untuk memastikan kualitas sistem .