Bmt-Baitul Maal Waa Tamwil Ekonomi Syariah

widiastutippdb 3 views 23 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

BMT


Slide Content

B aitul maal wa tamwil Keuangan IEKI 6D

Our members MUHAMMAD FARHAN QOLBA MAILA MUHAMMAD MIFTAHUL ALAM MAGHFIRAH SALSABILLAH MITA SITI SARIPAH MIRA NOVITA LULU KHARMELIA ZAHRA

TABLE OF CONTENTS DEFINISI BMT PROSEDUR PEMBIAYAAN PRODUK PEMBIAYAAN SYARAT PENGAJUAN PEMBIAYAAN 01 03 02 04

TABLE OF CONTENTS PENENTUAN NISBAH PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN 05 07 06

DEFINISI BMT Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pegumpulan dan penyaluran dana yang non profit. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial . 01.

Prinsip Jual Beli Prinsip Kerja Sama BMT akan menyertakan sejumlah modal baik uang tunai maupun barang untuk meningkatkan produktivitas usaha Dilihat dari pemanfaatannya , sistem jual beli ini dapat dibagi menjadi Al- Murabahah Salam Istisna ’ Ijaroh . Prinsip Jasa Dasar akadnya adalah ta’awwuni atau tabarru’i.yakni akad yang tujuannya tolong menolong dalam hal kebajikan 02. P roduk pembiayaan

03. Prosedur pembiayaan Mitra Usaha Account Officer Unit Support Komite Pembiayaan Account Officer Mitra Usaha Unit Support

SYARAT JAMINAN/AGUNAN Jaminan yang biasa digunakan dalam pengajuan pembiayaan di BMT yaitu jenis jaminan yang berwujud artinya jaminan tersebut dapat dilihat dan dirabah Fotokopi identitas diri (KTP, SIM, atau paspor ) Fotokopi Kartu Keluarga (KK) Fotokopi jaminan / agunan 04. S yarat pengajuan pembiayaan

FAKTOR LANGSUNG FAKTOR TIDAK LANGSUNG Faktor tidak langsung dapat merujuk pada penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah dan juga kebijakan akuntansi . 05. PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL Faktor langsung dapat merujuk pada investment rate, jumlah dana , dan nisbah .

06. Pengelolaan dan Pengawasan Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pengelolaan Pembiayaan BMT: Setiap BMT memiliki bentuk struktur organisasi yang berbeda-beda tergantung dari ruang lingkup atau wilayah operasi BMT. Berikut adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan pembiayaan di BMT Pradesa Finance Mandiri Kabupaten Langkat : Manager Teller Accounting Customer Service Account Officer (AO)

A nalisis kelayakan pembiayaan di bmt Sebelum membahas bagaimana proses analisis kelayakan pembiayaan , berikut adalah gambaran tentang hal-hal yang harus dimiliki seorang account officer antara lain: Kemampuan menggali informasi dari calon nasabah dan lingkungannya Mengetahui harga dan situasi pasar Kemampuan membaca karakter seseorang Memahami prosedur dan peraturan pembiayaan di BMT

Analisis Kelayakan Pembiayaan di BMT mengacu pada prinsip umum 5C: Character ( Karakter ) : Account officer melakukan penilaian terhadap karakter dari calon nasabah . Capacity ( Kemampuan ) : Penilaian dilakukan oleh account officer untuk mengetahui tingkat kemampuan calon nasabah dalam mengembalikan pinjaman . Capital (Modal) : Penilaian dilakukan terhadap modal usaha yang selama ini digunakan , asset yang dimiliki dan yang paling penting adalah komoditi usahanya harus halal dan legal. Collateral ( Jaminan ) : Dalam sebuah pengajuan pembiayaan di BMT, jaminan menjadi aspek komplementer yang turut disertakan . Condition of economic ( Kondisi usaha yang dijalankan ) : Account officer melihat kegiatan usaha calon mudharib dan keadaan lingkungannya

Aspek lain yang diperhatikan dalam melakukan analisis kelayakan pembiayaan yaitu melihat variable internal usaha nasabah antara lain : Pola manajemen yang digunakan UKM/ Nasabah dalam menjalankan usahanya . Kemampuan pengorganisasian atau pembagian kerja dan tugas masing-masing pekerja . Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan untuk usaha tersebut . Sistem promosi yang digunakan untuk menarik minat masyarakat

Proses pengawasan sangat penting dilakukan oleh BMT terhadap nasabah pembiayaan , adapun tujuan dilakukannya proses pengawasan tersebut adalah : Mencegah terjadinya penyalahgunaan dana pinjaman (side streaming) Mengawasi keberhasilan usaha nasabah Mengetahui tingkat kolektibilitas nasabah dalam mengembalikan dana Mempererat hubungan silaturahmi dan kekeluargaan antara BMT dan nasabah Upaya pengawasan dan pembinaan pembiayaan bmt

Proses pengawasan pembiayaan yang dilakukan oleh BMT yaitu : Melihat kelancaran pembayaran angsuran nasabah pembiayaan Melihat mutasi rekening tabungan nasabah pembiayaan Mendatangi tempat usaha nasabah sewaktu-waktu tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu untuk mengetahui volume penjualan dan tingkat keramaian usaha tersebut .

Selain pengawasan , pihak BMT juga melakukan kegiatan pembinaan kepada nasabah pembiayaan untuk mencapai tujuan sebagai berikut ( Fani , 2008) : Memberikan wawasan dan pengetahuan baik dari sisi keagamaan , sistem ekonomi syariah dan kewirausahaan Melatih nasabah untuk melakukan tertib administrasi dan akuntansi Mengembangkan usaha nasabah ke tingkat kesuksesan yang lebih baik Adapun upaya pembinaan yang dilakukan seperti : Pengajian rutin setiap bulan yang diadakan di BMT. Pelatihan entrepreneurship dan training motivasi yang diselenggarakan atas kerjasama antara BMT dan pihak lain yang bersangkutan . Membuka jaringan usaha nasabah untuk pengembangan pemasaran .

07. P enanganan pembiayaan bermasalah

—Jenis pembiayaan bermasalah Menurut ketentuan pasal 12 ayat (3) peraturan Bank Indonesia N0. 7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank, kualitas pembiayaan dibagi menjadi 5 (lima) kolektibilitas , yaitu : Pembiayaan Lancar (Pass) Perhatian Khusus (Special Mention) Kurang Lancar (Substandard) Diragukan (Doubtful) Macet (Loss)

Identifikasi Permasalahan Penetapan Kondisi Memberi Surat Peringatan 1,2,3 Rescheduling Reconditioning Penjualan Jaminan Mekanisme penyelesaian pembiayaan murabahah bermasalah di BMT pada umumnya adalah :

AMAN LANCAR MENGUN TUNGKAN Tiga Aspek Penting yang Harus diperhatikan BMT

1 2 3 P enanganan pembiayaan bermasalah Penyusunan ulang terhadap kewajiban nasabah Penjadwalan kembali kewajiban nasabah Persyaratan ulang terhadap pembiayaan Restructuring Reconditioning Rescheduling Restrukturisasi merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir potensi kerugian yang disebabkan pembiayaan bermasalah . Dasar hukum restrukturisasi adalah Surat Direksi Bank Indonesia No. 31/150/KEP/DIR tanggal 12 November 1998.

T indakan kuratif pembiayaan bermasalah 01 03 COLLECTION AGENT EKSEKUSI 02 LIKUIDASI Tindakan kuratif adalah penyelamatan pembiayaan melalui penanganan yang menggunakan pendekatan aspek legal formal

THANKS Do you have any questions? [email protected] | ieki 18 Keuangan T erima kasih slides go