Budi Utomo.pptx organisasi@ pertama yang

Bagus

1. Budi Utomo 31 Oktober 2024

2. Budi Utomo

3. Budi Utomo adalah organisasi modern pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia. Organisasi ini didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh pelajar STOVIA di Jakarta. Adapun para pendirinya adalah Sutopo, Suraji, dan Gunawan Mangunkusumo. Kelahiran Budi Utomo tidak dapat dilepaskan dari gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo tentang perlunya memperluas dan meningkatkan Pendidikan bagi bangsa Indonesia melalui Studiefonds (dana pelajar) yang bertujuan membantu para pelajar yang cerdas, tetapi tidak mampu.

4. Gagasan ini diperluas para pelajar STOVIA yang ingin mengembangkan bidang-bidang lain, seperti kebudayaan, perekonomian, dan sosial. Melalui usaha-usaha tersebut, Budi Utomo bercita-cita mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa Indonesia. Tujuan itu hendak dicapai melalui usaha, antara lain : memajukan pengairan: memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan memajukan industri; serta menghidupkan kembali budaya bangsa.

5. Budi Utomo merupakan organisasi yang bersifat kedaerahan (Jawasentris) karena pada mulanya organisasi ini beranggotakan golongan kaum bangsawan, kaum terpelajar, dan pegawai-pegawai pemerintah di Jawa dan Madura. Dengan demikian, Budi Utomo merupakan organisasi yang belum bersifat kerakyatan. Meskipun demikian, dalam waktu singkat Budi Utomo telah mendapat sambutan dari masyarakat luas. Dalam jangka waktu enam bulan, Budi Utomo telah mempunyai cabang-cabang di Bogor, Bandung, Magelang, Surabaya, Probolinggo, dan Yogyakarta.

6. Untuk memperkuat organisasinya bulan Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan kongres pertama di Yogyakarta. Kongres mengambil beberapa keputusan, antara lain sebagai berikut. Budi Utomo tidak akan mengadakan kegiatan politik. Kegiatan Budi Utomo ditujukan untuk meningkatkan bidang pendidikan dan kebudayaan. Ruang geraknya hanya terbatas di daerah Jawa dan Madura. Menetapkan RT. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar sebagai ketua dan pusat organisasi di Yogyakarta.

7. Dalam perkembangannya terjadi perubahan orientasi politik Budi Uromo. Karena pemimpin dan anggotanya kebanyakan adalah pegawai negeri dan priyayi maka tujuan organisasi cenderung hanya memperhatikan kepentingan birokrat tersebut. Hal yang diperhatikan Budi Utom hanyalah reaksi pemerintah dan bukan lagi reaksi rakyat. Pendidikan yang diselenggarakan cenderun untuk kepentingan golongan priyayi. Pemakaian bahasa Belanda juga sangat diutamakan dalam organisasi Budi Utomo, sebab tanpa menguasai bahasa tersebut seseorang tidak mungkin diterima sebagai pegawal negeri pemerintah Belanda.

8. Melihat kenyataan itu, banyak pelajar STOVIA dauda yang berpikiran maju merasa kecewa serta mengundurkan diri dari Budi Utomaserapa tokoh radikal, seperti Cipto Mangunkusumo juga mengundurkan diri. Sebagai sebuah organisasi yang disahkan oleh pemerintah kolonial sebagai badan hukum dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik, pemerintah Hindia Belanda memandang bahwa Budi Utomo tidak berbahaya. Akan tetapi, karena tidak berpolitik maka Budi Utomo terdesak oleh organisasi pergerakan yang lebih radikal.

9. Budi Utomo bukan tidak mau bergerak dalam bidang politik, tetapi tidak boleh terlalu cepat. Sebab sejak awal tujuan Budi Utomo pada prinsipnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi masih banyak segala sesuatu yang diperlukan dan harus tetap bekerja sama dengan pihak pemerintah. Lebih baik "Biar lambar asal selamat daripada hidup sebentar mati tanpa bekas".Itulah semboyan Budi Utomo.

10. Hal tersebut di atas memang terbukti, bahwa Budi Utomo cukup lama bertahan, yaitu dari tahun 1908-1926 tetap masih bergerak dalam bidang sosial-budaya dan belum berubah ke bidang politik Setelah dr. Sutomo kembali dari negeri Belanda dan mendirikan organisasi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), yang bergerak dalam bidang politik maka Budi Utomo baru mulai mengubah langkah perjuangan ke dalam bidang politik.

11. Hal yang perlu dicatat dalam perjuangan Budi Utomo adalah suatu strategi Budi Utomo yang pandai membaca situasi sehingga mampu menjadi penggerak awal dan tercatat sebagai organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia dan selanjutnya mampu bertahan cukup lama. Akhirnya pada saat yang tepat berhasil mengubah langkah perjuangannya ke dalam perjuangan di bidang politik secara aktif sampai pada jatuhnya pemerintahan Hindia Belanda.