Budidaya Ayam Kampung Nama Kelompok: Ainun Nadhifa A (02) Bawi Fathoni A. (08) Lutfiyah Manda (14) M. Haydar Ali Z. (20) Risma Faradillah (26) Kelas : 12 IPA 4
Latar Belakang Perawatan Ayam kampung atau ayam buras (bukan ras) tergolong mudah, daya tahan hidupnya cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan mudah serta banyak digemari masyarakat karena baik daging maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras. Secara umum, ayam kampung masih banyak dipelihara secara ekstensif-tradisional atau umbaran walaupun sudah ada beberapa peternak yang membudidayakannya secara intensif, namun jumlahnya masih sedikit Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif, pemberian pakan dan vaksin secara teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun lingkungan sekitarnya, pertumbuhan ayam kampung pedaging akan lebih cepat. Atas dasar itu, beternak ayam kampung pedaging merupakan suatu peluang usaha yang cukup menjanjikan
Tujuan Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan Untuk menambah pengetahuan tentang Budidaya Ayam Kampung Pedaging Untuk menmbah wawasan dalam bidang pemasaran atau pengolahan daging ayam kampung agar bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup banyak
Cara Budidaya Ayam Kampung
Tata Letak Dua Konten dengan SmartArt Bibit Pakan Kandang Manajemen + kesehatan Recording Panen + Pemasaran Manajemen + kesehatan Recording
Bibit Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara: a . Membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit b. Membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas Memilih DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : a . Dapat berdiri tegap b. Sehat dan tidak cacat c. Mata bersinar d. Bulu bersih dan mengkilap e. Tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
Pemberian Pakan Yang Harus Diperhatikan dalam pemberian pakan : P akan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif, terpenting dalam memberikan ransum adalah kita memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg . Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap awal pemeliharaan dan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika. Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut : a. 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu b. 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu c. 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu d. 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu e. 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu f. 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu g. 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu h. 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Kandang Syarat kandang yang baik adalah sebagai berikut: a . Jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m. b . Tidak lembab dan lokasi kandang harus rindang dan tertutup tembok, tetapi Sinar matahari pagi dapat masuk c. Sirkulasi udara cukup baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam perkandangan adalah sebagai berikut: Ukuran kandang Ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. D aya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang : Untuk bentuk kandang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes. Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu ) : Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler
Manajemen dan kesehatan A. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu : a. Ekstensif atau tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan b. Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat c. Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat. Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. B. Pencegahan terhadap penyakit ayam kampung dapat dilakukan dengan cara sanitasi, isolasi dan vaksinasi. a. Sanitasi Sanitasi merupakan kegiatan usaha penjagaan kesehatan melalui kebersihan bertujuan agar kandang dan peralatan tetap bersih, bebas hama .
Kegiatan sanitasi yang perlu dilakukan meliputi : Kegiatan sanitasi yang perlu dilakukan meliputi : Pembersihan terhadap kotoran ayam. Menjaga alas kandang (litter) tetap kering. Pencucian terhadap tempat pakan dan air minum Kebersihan terhadap pakan dan air minum agar tidak tercampur dan tercemar oleh penyakit. Mencucihamakan (mendesinfektant) kandang Membuang segera ayam yang telah mati b. Isolasi Isolasi yaitu pemisahan ayam yang sakit dari yang sehat. Tujuannya untuk menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat dan memudahkan pengobatan . Kegiatan isolasi antara lain : Tidak memelihara ayam yang berbeda umur dalam satu kandang ternak. Para pengunjung atau tamu tidak diperbolehkan masuk ke dalam kandang Gudang untuk litter dan peralatan lain ditempatkan sejauh mungkin dari kandang. Menjaga jangan sampai burung dari luar, lalat, tikus dan binatang lainnya dapat masuk dan mengganggu ayam ayam. Jika ternak yang diisolasi sudah sehat dapat dicampurkan lagi ke dalam kandang ternak yang sehat.
c. Vaksinasi Vaksinasi yaitu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam terhadap penyakit tertentu. Vaksin dapat berisii antara lain : Ø Virus hidup (Vaksin aktif) adalah vaksin yang berisi virus hidup yang telah dilemahkan, akan tumbuh dan berkembang biak didalam tubuh ternak. Ø Vaksin mati (Vaksin inaktif) adalah vaksin yang berisi virus atau bibit penyakit Program vaksinasi yang dilakukan untuk ayam kampung pedaging dengan menggunakan vaksin (aktif + inaktif) sebagai berikut : Umur 4 hari, vaksin ND IB melalui tetes dan 0.3 cc ND AI dengan injeksi dibawah kulit ( Sub Cutan ) Umur 12 hari, vaksin gumboro (IBD) melalui air minum. Beberapa hal yang harus diperhatikan apabila melakukan vaksinasi melalui air minum, antara lain : Kosongkan tempat minum 1 – 2 jam sebelum melakukan vaksinasi atau dipuasakan. Bersihkan tempat minum dari segala kotoran, tetapi jangan menggunakan bahan sanitasi atau desinfektan, karena kedua bahan tersebut dapat melemahkan bahkan mematikan efektivitas atau aktivitas vaksin. ØUntuk membuat larutan vaksin harus digunakan air bersih dan tempat mencampurnya dari plastik yang bersih . Penyimpanan dan penggunaan vaksin harus hati-hati. Jangan menggunakan vaksin yang sudah lewat batas penggunaan atau kadaluwarsa. Berikan dengan dosis yang sudah ditentukan Berikan tempat minum yang cukup, sehingga semua ayam mendapat minum. Bila air yang mengandung vaksin sudah habis, segera tambahkan air minum yang masih segar. Umur 36 hari, vaksin ND AI dengan injeksi intra muskular.
Melakukan Pencatatan Atau Recording Pengertian : Pencatatan merupakan kegiatan pengadminis-trasian dalam usaha peternakan ayam kampung yang sangat diperlukan dalam usaha peternakan tersebut. Manfaat dari pencatatan adalah dapat memantau semua kegiatan teknis usaha, dapat mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan usaha dan dapat untuk melakukan evaluasi serta tindak lanjut pengembangan usaha tersebut Format Recording dapat diperoleh dari suatu industri atau perusahaan peternakan dan dapat dibuat sendiri. Isi dari Recording : Nama farm Penanggung jawab farm Identitas kandang, dapat berupa nama kandang atau nomor kandang Tanggal penerimaan DOC Tanggal menetas DOC Strain/jenis/galur Jumlah DOC
Isi Recording : Jumlah DOC Rata-rata Berat Badan (BB) DOC Waktu (minggu dan hari) Jumlah populasi ayam (ayam mati, ayam hidup) Jenis dan jumlah pakan yang diberikan Jenis dan dosis vitamin, obat-obatan dan vaksin yang diberikan Rata-rata BB mingguan (g/ekor) Jumlah ayam yang dipanen Rata-rata BB akhir. Ayam Kampung
Melakukan Pemanenan Ada 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu pemanenan ayam pedaging, yaitu : a. Bobot badan akhir b. Lama pemeliharaan c. Harga jual, dan d. Kesehatan ayam. Apabila ayam yang dipelihara di dalam pakannya dengan campuran atau tambahan antibiotik, maka 1 – 2 minggu sebelum dipanen hendaknya pemberian antibiotik ini dihentikan. Hal ini dikhawatirkan penggunaan antibiotik yang berlebihan akan berpengaruh terhadap daging ayam. Bila daging ayam ini dikonsumsi manusia dikhawatirkan akan terjadi penimbunan sedikit demi sedikit yang akhirnya dapat mengganggu kesehatan manusia Untuk mendapatkan hasil yang baik ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu Peralatan kandang dikeluarkan terlebih dahulu, sehingga memudahkan dalam penangkapn ayam, kemudian kawat sekat. Hindarkan perlakuan kasar Sebagai tempat menarik ayam sebaiknya digunakan tempat (krat) yang tidak melukai ayam Dalam setiap pengangkutan hendaklah secukupnya saja tidak terlalu padat .
Pemasaran Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, namun produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas ). Biasanya peternak tersebut memasarkan hasil ternak nya kepada Ibu-ibu Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung. Ia tak hanya menjual hasil daging tapi terkadang ia juga menjual belikan telur
Bahan Resep Ayam Bakar Madu 1 ekor ayam ukuran sedang, potong jadi 4 bagian 2 cm lengkuas, memarkan 1 cm jahe, memarkan 1 1/2 sdt asam jawa 1 1/2 sdm gula jawa 4 sdm makan madu 1 sdt penyedap rasa 1 sdm garam 1 liter air Bumbu yang dihaluskan 6 butir bawang merah 4 siung bawang putih 2 cm kunyit (opsional) 1/2 sdt ketumbar 1/2 sdt lada Bumbu Olesan 1 sdm air jeruk nipis 1 sdm margarin yang dicairkan 1 sdm kecap manis 3 sdm madu
Cara Membuat Ayam Bakar Madu Yang pertama kita lakukan adalah memasak ayam terlebih dahulu agar matang merata dan bumbu meresap sepenuhnya. Untuk memulainya, tumis bumbu halus, masukkan lengkuas dan jahe, tumis hingga matang dan mengeluarkan aroma harum. Masukkan ayam, tumis sebentar hingga setengah matang dan tambahkan air hingga ayam terendam. Masukkan asam jawa, gula jawa, madu, garam dan penyedap rasa. Tutup rapat dan biarkan ayam matang dan bumbu meresap kedalam daging. Angkat daging ayam dan tiriskan. Saatnya membuat ayam bakar madu spesial Campur semua bumbu untuk olesan, siapkan ayam dan olesi dengan bumbu olesan hingga merata menggunakan kuas. Bakar ayam diatas bara api sampai bumbu olesan mengering, olesi lagi dengan bumbu olesan. Lakukan berulang sampai ayam matang merata dengan warna yang berubah menjadi kecoklatan. Ayam bakar madu spesial siap untuk dihidangkan .
Video Budidaya Ayam Kampung https:// youtu.be/9rOcU-SYl5g http:// indrajoniilmupeternakanuinsuskariau.blogspot.co.id/2013/04/budidaya-ayam-kampung-pedaging_4835.html http://peternakan.umm.ac.id/en/umm-news-2455-cara-beternak-ayam-kampung-pedaging.html