Budidaya ikan kerapu dan beronang dengan sistem polikultur.pptx

ASICICILIA 0 views 17 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

Sistem Polikultur pada budidaya ikan kerapu dan ikan beronang.


Slide Content

Budidaya Kerapu ( Epinephelus spp ) dan Baronang ( Siganus canaliculatus ) dalam KJA dengan sistem polikultur Asi Pebrina Cicilia, S.Pi., M .Si

Pendahuluan Marikultur : Salah satu usaha memanfaatkan semaksimal mungkin perairan pantai melalui usaha budidaya ikan, rumput laut, kerang-kerangan ataupun biota laut lainnya yang mempunyai nilai ekonomis penting. Ikan kerapu dan baronang : ikan laut yang banyak ditemukan di perairan pantai Indonesia yang telah berhasil dibudidayakan, memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan banyak disukai (permintaan konsumen tinggi)

Contain : Kerapu ( Epinephelus spp) Baronang ( Siganus canaliculatus ) Keramba Jaring Apung (KJA) Sistem Polikultur

Kerapu ( Epinephelus spp) Klasifikasi: ● Kingdom : Animalia • Phylum : Chordata • Subphylum : Vertebrata • Classis : Osteichtyes • Ordo : Percomorphi • Familia : Serranidae • Genus : Epinephelus • Spesies : Epinephelus spp.

Morfologi : Biasa dikenal dengan istilah groupers Hidupnya soliter Di alam memangsa ikan kecil dan crustasea Memiliki nilai jual yang tinggi baik dalam pangsa pasar dosmetik maupun internasional (komoditas favorit) Wilayah penyebarannya meliputi : daerah tropik dan sub tropik Pertumbuhan cepat dan dapat diproduksi secara massal (skala besar)

Jenis-jenis kerapu

Baronang ( Siganus canaliculatus) Klasifikasi : KINGDOM : ANIMALIA Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei Ordo : Perciformes Famili : Siganidae Genus : Siganus Spesies : Siganus canaliculatus

Morfologi : Dikenal dengan istilah “rabbit fish” Pemakan plankton nabati tumbuhan ( primary herbivor )dan juga pemakan makanan buatan. Ikan baronang dapat dipelihara di tempat-tempat terbatas dengan padat penebaran tinggi, karena memiliki sifat yang bergerombol Memiliki nilai ekonomis tinggi Mempunyai toleransi besar terhadap salinitas dan suhu perairan Mempunyai daya adaptasi yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat

Keramba Jaring Apung : Salah satu wadah budidaya perairan yang cukup ideal, yang ditempatkan di badan air dalam, seperti waduk, danau, dan laut. Keramba jaring apung merupakan salah satu wadah untuk penerapan budidaya perairan sistem intensif. Lokasi yang dipilih bagi usaha pemeliharaan ikan dalam KJA relatif tenang, terhindar dari badai dan mudah dijangkau. KJA juga merupakan proses yang luwes untuk mengubah nelayan kecil tradisional menjadi pengusaha agribisnis perikanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan budidaya di KJA Faktor Teknis : Arus Kedalaman Keramba Jaring Apung Faktor Fisika Air (Suhu, Salinitas, Intensitas Cahaya dan Kekeruhan) Faktor Kimia Air (DO, pH) Faktor Nonteknis : Faktor pencemaran Faktor Keamanan Dasar Perairan Produktifitas Perairan Penyakit

Keramba Jaring Apung di Bandar Lampung

POLIKULTUR : Budidaya lebih dari satu jenis organisme akuakultur di prasarana budidaya yang sama dengan harapan produksi ikan bisa dimaksimalkan dengan meningkatkan kombinasi spesies yang memiliki kebiasaan makan yang berbeda. Prinsipnya masing-masing spesies tidak boleh saling berkompetisi dalam mendapatkan makanan dan ruang hidup, sehingga masing-masing spesies dapat saling berinteraksi satu sama lain agar tumbuh dengan optimal. Polikultur ini akan meningkatkan produksi per satuan luas bila ada kesesuaian dan presisi dalam mengatur kepadatan penyebaran masing-masing spesies.

Lanjutan : Salah satu masalah yang dihadapi sistem polikultur adalah penentuan kombinasi paling efektif dari spesies ikan dalam memanfaatkan makanan alami yang ada di wadah budidaya. Selain memanfaatkan makanan berbentuk alami di wadah budidaya secara efektif, tentu saja kombinasi dari jenis ikan ini harus bisa hidup bersama tanpa menimbulkan persaingan untuk mendapatkan makanan atau ruang.

Keuntungan Budidaya Polikultur : Makanan alami seperti fitoplankton dan zooplankton yang tersedia di wadah budidaya dapat dimanfaatkan oleh ikan secara efektif sehingga tidak ada lagi makanan yang terbuang. Penggunaan lahan menjadi efisien karena dengan luas lahan yang sama dapat dipertahankan lebih banyak jenis ikan. Keseluruhan produksi dari wadah budidaya akan meningkat seiring jumlah ikan yang dipelihara/ditebar pada wadah budidaya. Produksi ikan lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil pemeliharaan dengan sistem monokultur Mengurangi serangan hama dan penyakit pada ikan Waktu perawatannya relatif singkat