Bukti audit dan Kertas Kerja Audit diskektor private

yudhiprasetiyo0009 9 views 14 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

ok


Slide Content

Bukti Audit dan Kertas Kerja Modul 6 Dr. Erika Amelia, SE., M. Si

KB. 1. Audit Pendahuluan A. AUDIT TOP-DOWN DAN AUDIT BOTTOM-UP Bukti audit merupakan informasi yang harus didapatkan auditor sebagai dasar untuk mendukung auditor dalam menyatakan pendapat . D Bukti audit dapat dipengaruhi oleh pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien , perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku dan catatan klien keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan keputusan tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian Bukti audit top-down memiliki fokus pada upaya auditor dalam memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri Bukti bottom-up lebih terfokus pada pengujian langsung transaksi , saldo akun , serta sistem yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi tersebut hingga akhirnya menghasilkan saldo akun

B. KEPUTUSAN PENTING TENTANG BUKTI AUDIT Keputusan- keputusan tersebut seperti dijelaskan dalam Boynton et al. (2001) meliputi : 1. sifat pengujian yang harus dilaksanakan ; 2. saat pengujian yang harus dilaksanakan; 3. luas pengujian yang harus dilaksanakan 4. penetapan staf untuk melaksanakan audit Arens et al. (2008) menyebutkan bahwa keputusan penting yang dihadapi auditor terkait bukti audit yaitu menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat , yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan telah disajikan secara wajar , dan bahwa klien menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan . Keputusan- keputusan tersebut yaitu sebagai berikut 1. Prosedur audit yang hendak digunakan 2. Berapa ukuran sampel yang dapat diperoleh untuk prosedur tersebut 3. Item-item mana yang dapat dipilih dari populasi 4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut

C. PERSUASIVITAS BUKTI 1. Kompetensi dan Kecukupan Bukti Audit Menurut Standar Auditing (SPAP) Keabsahan sangat tergantung atas keadaan yang berkaitan dengan pemerolehan bukti tersebut . Beberapa anggapan keabsahan bukti audit dapat bermanfaat : apabila bukti dapat diperoleh dari pihak independen di luar perusahaan , untuk tujuan audit auditor independen , bukti tersebut memberikan jaminan keandalan yang lebih daripada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendir semakin efektif pengendalian intern, semakin besar jaminan yang diberikan terhadap keandalan data akuntansi dan laporan keuangan pengetahuan auditor secara pribadi dan langsung yang diperoleh melalui inspeksi fisik , pengamatan , perhitungan , dan inspeksi lebih bersifat menyimpulkan dibandingkan dengan yang diperoleh secara tidak langsung 2. Ketepatan Bukti a. Relevansi bukti b. Reliabilitas bukti Efektivitas pengendalian internal klien Pengetahuan langsung auditor Kualifikasi individu yang menyediakan informasi Independensi penyedia bukti Tingkat objektivitas Ketepatan waktu

3. Kecukupan Bukti Kecukupan bukti diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor. Untuk prosedur audit tertentu , bukti yang diperoleh dari sampel sebanyak 100 umumnya lebih mencukupi daripada sampel sebanyak 50. Faktor-faktor yang menentukan ketepatan ukuran sampel audit yaitu ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifan pengendalian internal klien .

KB. 2. Audit Khusus A. TUJUAN AUDIT KHUSUS DAN BUKTI AUDIT 1. Asersi Manajemen Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan . Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit serta dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar sebagai berikut . Keberadaan atau keterjadian Kelengkapan Hak dan kewajiban Penilaian Penyajian dan pengungkapan 2. Tujuan Audit Khusus transaksi relevan yang mempengaruhi suatu akun aspek penting pada saldo suatu akun Tujuan audit untuk keberadaan dan keterjadian Tujuan audit untuk kelengkapan Tujuan audit untuk hak dan kewajiban Tujuan audit untuk penilaian atau alokasi Tujuan audit untuk penyajian dan pengungkapan

3. Mengembangkan Tujuan Audit Khusus dari Asersi Manajemen

B. BUKTI AUDIT, INFORMASI PENGUAT, DAN PROSEDUR AUDIT 1. Data Akuntansi yang Mendasari Jurnal , buku besar dan buku pembantu , dan buku pedoman akuntansi yang berkaitan , serta catatan seperti lembaran kerja (work sheet) dan spread sheet yang mendukung alokasi biaya , perhitungan , dan rekonsiliasi keseluruhannya merupakan bukti yang mendukung laporan keuangan 2. Informasi Penguat : Berbagai Jenis Bukti Penguat Data akuntansi saja yang mendasari dianggap tidak cukup mendukung laporan keuangan . Auditor harus merancang suatu prosedur audit untuk memperoleh bukti penguat guna mendukung data akuntansi yang mendasari tersebut . Bukti audit penguat meliputi baik informasi tertulis maupun elektronik , seperti cek ; catatan electonic fund transfers, surat kontrak , notulen rapat , konfirmasi dan representasi tertulis dari pihak yang mengetahui , informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan keterangan , pengamatan , inspeksi dan pemeriksaan fisik ; serta informasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang kuat . 3. Berbagai Jenis Bukti Penguat Bukti analitis Bukti Elektronik Bukti Matematis Representasi Tertulis Bukti dokumenter Konfirmasi Bukti Fisik Bukti Lisan

KB. 3. Langkah Kerja Audit A. PROSEDUR AUDIT Prosedur Analitis Inspeksi Konfirmasi Permintaan Penghitungan Penelusuran Pemeriksaan bukti pendukung Pengamatan Pelaksanaan Ulang Teknik Audit Berbantuan Komputer Dokumentasi

B. KERTAS KERJA Kertas kerja (working papers) merupakan catatan yang disimpan auditor tentang prosedur audit yang diterapkan , pengujian yang dilaksanakan , informasi yang diperoleh , dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit Fungsi menyediakan penunjang utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan , yang tersirat ditunjukkan dalam laporan auditor dengan disebutkannya frasa “ berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia”; membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit. Jenis current file permanent file correspondence file Program Audit Informasi Umum Neraca Saldo tahun Berjalan Ayat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikas Skedul Pendukung Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang berkelanjutan penting Analisis atas akun tahun-tahun sebelumnya yang berkelanjutan penting Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya

4. Menyusun Kertas Kerja Judul Nomor indeks Referensi silang Tanda koreksi Tanda tangan dan tanggal

Hal yang perlu diperhatikan dalam membedakan top schedule dan supporting schedule yaitu angka-angka pada top schedule berasal dari supporting schedule. Seperti pada Gambar 6.7 di atas , indeks kkp ( kertas kerja pemeriksaan ), yaitu C-3 menjadi acuan auditor dalam menyusun top schedule kas dan bank BCA ( lihat Gambar 6.6 bagian WP REF) dan saldo per audit 31-12-2002 supporting schedule muncul pada Adjusted Balance di top schedule Dalam menyusun kertas kerja terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor terhadap kuantitas , bentuk , dan isi kertas kerja untuk perikatan tertentu ( berdasarkan PSA No. 15 SA Seksi 339) mencakup : 1) sifat perikatan auditor; 2) sifat laporan auditor; 3) sifat laporan keuangan , daftar, dan keterangan yang perlu bagi auditor dalam pembuatan laporan ; 4) sifat dan kondisi catatan klien ; 5) tingkat risiko pengendalian taksiran ; 6) kebutuhan dalam keadaan tertentu untuk mengadakan supervisi dan review atas pekerjaan yang dilakukan para asisten .

Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan: 1. pekerjaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik , yang menujukan diamatinya standar pekerjaan lapangan yang pertama 2. pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat , saat , dan lingkup pengujian yang telah dilakukan 3. bukti audit yang telah diperoleh , prosedur audit yang telah diterapkan , dan pengujian yang telah dilaksanakan , memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan , yang menujukan diamatinya standar pekerjaan lapangan ketiga

Terima Kasih 
Tags