BUKU AJAR EKONOMI KELAS X: Dengan Pendekatan Konstruktivisme Berbasis Learning Cycle 7E"
Edysyahputra11
17 views
105 slides
Dec 19, 2024
Slide 1 of 105
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
About This Presentation
Penyusunan buku ini menggunakan pendekatan konstruktivisme yang memfokuskan pada
peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Pendekatan
ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran ekonomi yang bertujuan tidak hanya untuk
memahami teori, tetapi juga untuk dapat ...
Penyusunan buku ini menggunakan pendekatan konstruktivisme yang memfokuskan pada
peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Pendekatan
ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran ekonomi yang bertujuan tidak hanya untuk
memahami teori, tetapi juga untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai
konteks kehidupan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi siswa.
Dengan menggunakan model Learning Cycle 7E, diharapkan siswa dapat mengalami proses
pembelajaran yang lebih mendalam dan menyeluruh, mulai dari eksplorasi hingga evaluasi.
Buku ajar ini terdiri dari berbagai bab yang membahas topik-topik penting dalam ekonomi,
seperti teori produksi dan biaya, pasar faktor produksi, inflasi, pengangguran, hingga ekonomi
digital dan inovasi. Setiap bab dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan mengasah keterampilan berpikir kritis siswa.
Kami berharap buku ajar ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep ekonomi
dengan cara yang lebih interaktif dan aplikatif. Kami juga berharap dapat memberikan kontribusi
dalam meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi di Indonesia, serta mempersiapkan generasi
muda untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan buku ini di masa yang akan
datang. Semoga buku ini bermanfaat bagi para siswa, guru, dan semua pihak yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan.
Size: 632.76 KB
Language: none
Added: Dec 19, 2024
Slides: 105 pages
Slide Content
BUKU AJAR EKONOMI KELAS X
Dengan Pendekatan Konstruktivisme Berbasis Learning Cycle 7E
Hak Cipta@ Pada Penulis dan Dilindungi Undang-Undang
Hak Penerbitan pada Edupedia Publisher
Judul : BUKU AJAR EKONOMI KELAS X
Dengan Pendekatan Konstruktivisme Berbasis Learning Cycle 7E
Penulis : Dinda Vebrina, S.Pd., M.Pd.E.
Edysyah Putra, S.Pd., M.Pd.
Editor : Reka Monika Sales, S.Pd
Retno Suci Lestari, S.H
Cetakan I : Desember, 2024
Tebal Halaman : vii + 95 Halaman
Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm
ISBN :
i
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga buku ajar " BUKU AJAR EKONOMI KELAS X : Dengan Pendekatan Konstruktivisme
Berbasis Learning Cycle 7E" ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun dengan tujuan
untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada siswa tentang dasar-dasar ilmu
ekonomi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan perkembangan ekonomi global.
Penyusunan buku ini menggunakan pendekatan konstruktivisme yang memfokuskan pada
peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Pendekatan
ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran ekonomi yang bertujuan tidak hanya untuk
memahami teori, tetapi juga untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai
konteks kehidupan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi siswa.
Dengan menggunakan model Learning Cycle 7E, diharapkan siswa dapat mengalami proses
pembelajaran yang lebih mendalam dan menyeluruh, mulai dari eksplorasi hingga evaluasi.
Buku ajar ini terdiri dari berbagai bab yang membahas topik-topik penting dalam ekonomi,
seperti teori produksi dan biaya, pasar faktor produksi, inflasi, pengangguran, hingga ekonomi
digital dan inovasi. Setiap bab dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan mengasah keterampilan berpikir kritis siswa.
Kami berharap buku ajar ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep ekonomi
dengan cara yang lebih interaktif dan aplikatif. Kami juga berharap dapat memberikan kontribusi
dalam meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi di Indonesia, serta mempersiapkan generasi
muda untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan buku ini di masa yang akan
datang. Semoga buku ini bermanfaat bagi para siswa, guru, dan semua pihak yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan buku ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi
perkembangan ilmu ekonomi di Indonesia.
Padangsidimpuan, Desember 2024
Penulis
KATA PENGANTAR
ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB 1: PENGANTAR EKONOMI ....................................................................................... 1
Tujuan Bab ................................................................................................................... 1
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 1
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 1
Subbab dan Penjelasan............................................................................................................ 2
1.1 Pengertian Ekonomi ................................................................................................. 2
1.2 Kebutuhan dan Keinginan........................................................................................ 2
1.3 Faktor Produksi ........................................................................................................ 3
1.4 Peran Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari ......................................................... 3
1.5 Sistem Ekonomi ....................................................................................................... 4
Kesimpulan .................................................................................................................. 5
Soal Evaluasi ................................................................................................................. 5
BAB 2: MASALAH EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI ............................................. 6
Tujuan Bab ................................................................................................................... 6
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 6
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 6
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 7
2.1 Masalah Ekonomi Dasar .......................................................................................... 7
2.2 Sistem Ekonomi Tradisional .................................................................................... 8
2.3 Sistem Ekonomi Terpimpin ..................................................................................... 9
Kesimpulan ................................................................................................................... 11
Soal Evaluasi................................................................................................................. 11
BAB 3: PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN PASAR ................... 12
Tujuan Bab ................................................................................................................... 12
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 12
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 12
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 13
3.1 Pengertian Permintaan ............................................................................................. 13
3.2 Hukum Permintaan .................................................................................................. 14
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan ................................................................. 14
3.4 Pengertian Penawaran .............................................................................................. 15
3.5 Hukum Penawaran ................................................................................................... 15
3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran ...................................................... 15
DAFTAR ISI
iii
3.7 Keseimbangan Pasar ................................................................................................ 16
3.8 Pergeseran Permintaan dan Penawaran ................................................................... 16
Kesimpulan ................................................................................................................... 17
Soal Evaluasi................................................................................................................. 17
BAB 4: Elastisitas Permintaan dan Penawaran .................................................................... 18
Tujuan Bab ................................................................................................................... 18
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 18
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 18
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 19
4.1 Pengertian Elastisitas ............................................................................................... 19
4.2 Elastisitas Harga Permintaan ................................................................................... 20
4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan ..................................... 20
4.4 Elastisitas Harga Penawaran .................................................................................... 20
4.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran .................................... 21
4.6 Pendapatan Total (Revenue) dan Elastisitas ............................................................ 21
4.7 Jenis-Jenis Elastisitas ............................................................................................... 21
Kesimpulan ................................................................................................................... 22
Soal Evaluasi................................................................................................................. 22
BAB 5: TEORI PRODUKSI DAN BIAYA ........................................................................... 23
Tujuan Bab ................................................................................................................... 23
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 23
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 23
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 24
5.1 Pengertian Produksi ................................................................................................. 24
5.2 Fungsi Produksi ....................................................................................................... 25
5.3 Hukum Hasil Tambahan yang Menurun .................................................................. 25
5.4 Biaya Produksi ......................................................................................................... 25
5.5 Hubungan Antara Biaya dan Produksi ..................................................................... 27
Kesimpulan ................................................................................................................... 27
Soal Evaluasi................................................................................................................. 28
BAB 6: STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN ............................................................ 29
Tujuan Bab ................................................................................................................... 29
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 29
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 29
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 30
6.1 Pengertian Struktur Pasar ......................................................................................... 30
6.2 Pasar Persaingan Sempurna ..................................................................................... 31
6.3 Pasar Monopoli ........................................................................................................ 31
6.4 Pasar Monopolistik .................................................................................................. 31
6.5 Oligopoli .................................................................................................................. 32
iv
6.6 Peran Pemerintah dalam Mengatur Struktur Pasar .................................................. 32
Kesimpulan ................................................................................................................... 33
Soal Evaluasi................................................................................................................. 34
BAB 7: Pasar Faktor Produksi ............................................................................................... 35
Tujuan Bab ................................................................................................................... 35
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 35
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 35
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 36
7.1 Pengertian Pasar Faktor Produksi ............................................................................ 36
7.2 Pasar Tenaga Kerja .................................................................................................. 36
7.3 Pasar Sumber Modal ................................................................................................ 37
7.4 Pasar Sumber Daya Alam ....................................................................................... 37
7.5 Pasar Kewirausahaan ............................................................................................... 38
7.6 Peran Pasar Faktor Produksi dalam Perekonomian ................................................. 38
Kesimpulan ................................................................................................................... 38
Soal Evaluasi................................................................................................................. 39
BAB 8: Pendapatan Nasional dan Pengukurannya .............................................................. 40
Tujuan Bab ................................................................................................................... 41
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 41
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 41
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 42
8.1 Pengertian Pendapatan Nasional .............................................................................. 42
8.2 Pendapatan Nasional Bruto (GNP) dan Produk Domestik Bruto (GDP) ................ 43
8.3 Pendapatan Per Kapita ............................................................................................. 44
8.4 Metode Pengukuran Pendapatan Nasional............................................................... 44
8.5 Masalah dalam Pengukuran Pendapatan Nasional .................................................. 45
Kesimpulan ................................................................................................................... 45
Soal Evaluasi ................................................................................................................. 46
BAB 9: Inflasi dan Pengaruhnya ............................................................................................ 47
Tujuan Bab ................................................................................................................... 47
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 47
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 47
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 48
9.1 Pengertian Inflasi ..................................................................................................... 48
9.2 Jenis-jenis Inflasi ..................................................................................................... 48
9.3 Penyebab Inflasi ....................................................................................................... 49
9.4 Dampak Inflasi terhadap Ekonomi .......................................................................... 50
9.5 Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi .......................................................................... 51
Kesimpulan ................................................................................................................... 52
Soal Evaluasi................................................................................................................. 52
v
BAB 10: Pengangguran dan Dampaknya .............................................................................. 53
Tujuan Bab ................................................................................................................... 53
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 53
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 54
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 54
10.1Pengertian Pengangguran........................................................................................ 54
10.2Jenis-jenis Pengangguran ........................................................................................ 54
10.3Penyebab Pengangguran ......................................................................................... 55
10.4Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian .................................................... 56
10.5Kebijakan Pemerintah dalam Mengurangi Pengangguran ...................................... 57
Kesimpulan .................................................................................................................. 58
Soal Evaluasi ................................................................................................................. 58
BAB 11: Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan........................................................... 59
Tujuan Bab ................................................................................................................... 59
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 59
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 59
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 60
11.1Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ......................................................................... 60
11.2Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi .............................................. 60
11.3Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan ........................................... 61
11.4Indikator Pembangunan Ekonomi........................................................................... 62
11.5Tantangan dalam Pembangunan Ekonomi.............................................................. 63
Kesimpulan ................................................................................................................... 63
Soal Evaluasi ................................................................................................................. 64
BAB 12: Ekonomi Internasional............................................................................................. 65
Tujuan Bab ................................................................................................................... 65
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 65
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 65
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 65
12.1Pengertian Ekonomi Internasional .......................................................................... 66
12.2Perdagangan Internasional ...................................................................................... 66
12.3Teori Keunggulan Komparatif ................................................................................ 67
12.4Neraca Pembayaran ................................................................................................ 67
12.5Globalisasi dan Dampaknya pada Ekonomi Dunia ................................................ 68
Kesimpulan ................................................................................................................... 69
Soal Evaluasi................................................................................................................. 70
BAB 13: Sistem Keuangan dan Perbankan ........................................................................... 70
Tujuan Bab ................................................................................................................... 70
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 70
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 70
vi
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 70
13.1Pengertian Sistem Keuangan .................................................................................. 70
13.2Peran Bank dalam Ekonomi.................................................................................... 70
13.3Jenis-jenis Bank ...................................................................................................... 71
13.4Fungsi Bank Sentral ................................................................................................ 73
13.5Lembaga Keuangan Non-Bank ............................................................................... 74
Kesimpulan ................................................................................................................... 74
Soal Evaluasi................................................................................................................. 75
BAB 14: Kebijakan Fiskal dan Moneter ............................................................................... 76
Tujuan Bab ................................................................................................................... 76
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 76
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 76
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 77
14.1Pengertian Kebijakan Fiskal ................................................................................... 77
14.2 Alat Kebijakan Fiskal.............................................................................................. 77
14.3 Pengertian Kebijakan Moneter ................................................................................ 78
14.4Alat Kebijakan Moneter .......................................................................................... 78
14.5Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter terhadap Perekonomian........................... 79
Kesimpulan ................................................................................................................... 80
Soal Evaluasi................................................................................................................. 80
BAB 15: Ekonomi Mikro dan Makro .................................................................................... 81
Tujuan Bab ................................................................................................................... 81
Peta Konsep Bab ...................................................................................................................... 81
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 81
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 82
15.1Pengertian Ekonomi Mikro ..................................................................................... 82
15.2Pengertian Ekonomi Makro .................................................................................... 82
15.3Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro ................................................... 83
15.4Hubungan antara Ekonomi Mikro dan Makro ........................................................ 83
Kesimpulan ................................................................................................................... 83
Soal Evaluasi................................................................................................................. 84
BAB 16: Ekonomi Kreatif dan Inovasi .................................................................................. 85
Tujuan Bab ................................................................................................................... 85
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 85
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 85
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 86
16.1Pengertian Ekonomi Kreatif ................................................................................... 86
16.2Sektor-sektor Ekonomi Kreatif ............................................................................... 86
16.3Peran Inovasi dalam Ekonomi Kreatif .................................................................... 86
16.4Dampak Ekonomi Kreatif terhadap Perekonomian ................................................ 87
vii
16.5Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif ............................................................... 87
Kesimpulan ................................................................................................................... 87
Soal Evaluasi................................................................................................................. 88
BAB 17: Ekonomi Digital dan E-Commerce ......................................................................... 89
Tujuan Bab ................................................................................................................... 89
Peta Konsep Bab .......................................................................................................... 89
Aktivitas Learning Cycle 7E ....................................................................................... 89
Subbab dan Penjelasan................................................................................................ 90
17.1Pengertian Ekonomi Digital .................................................................................... 90
17.2Ciri-ciri Ekonomi Digital ........................................................................................ 90
17.3Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi ............................................................. 90
17.4E-Commerce: Pengertian dan Jenis-jenisnya.......................................................... 91
17.5Dampak Ekonomi Digital terhadap Perekonomian ................................................ 91
17.6Keuntungan dan Tantangan dalam E-Commerce ................................................... 91
17.7Peran Pemerintah dalam Mendorong Ekonomi Digital .......................................... 92
17.8Contoh Sukses Ekonomi Digital dan E-Commerce di Indonesia dan Dunia .......... 92
Kesimpulan ................................................................................................................... 92
Soal Evaluasi................................................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................................
1
TUJUAN BAB:
Siswa dapat memahami konsep dasar ekonomi, perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, serta
faktor-faktor produksi yang berperan dalam perekonomian. Siswa juga akan mempelajari sistem
ekonomi yang ada di dunia dan peran penting ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
PETA KONSEP BAB 1:
1.1 Pengertian Ekonomi
1.2 Kebutuhan dan Keinginan
1.3 Faktor Produksi
1.4 Jenis-jenis Sistem Ekonomi
1.5 Peran Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E:
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang kamu ketahui tentang ekonomi? Apa saja kegiatan ekonomi yang sering kamu
lakukan sehari-hari?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menunjukkan video tentang bagaimana ekonomi berperan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti contoh transaksi jual beli, produksi, dan distribusi barang.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Diskusi kelompok:
"Apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan? Berikan contoh-contoh dari kehidupan
kalian
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan dengan rinci mengenai ekonomi, kebutuhan dan keinginan, faktor
produksi, dan jenis-jenis sistem ekonomi yang ada.
BAB 1:
PENGANTAR EKONOMI
2
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk membuat diagram yang menggambarkan hubungan antara faktor
produksi, sistem ekonomi, dan peran ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan!
2. Sebutkan dan jelaskan empat faktor produksi!
3. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi pasar?
4. Bagaimana ekonomi berperan dalam kehidupan sehari-hari?
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Siswa merancang sebuah model sederhana tentang sistem ekonomi yang
ada di desa atau kota mereka, termasuk bagaimana sistem tersebut mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.
SUBBAB & PENJELASAN :
1.1 Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, atau negara dalam
memilih dan mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka yang tidak terbatas. Secara sederhana, ekonomi adalah cara manusia mengatur
dan memanfaatkan sumber daya yang ada agar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
• Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli:
o Adam Smith: Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kekayaan negara, yang
tercipta melalui kerja keras dan penggunaan sumber daya alam.
o Paul A. Samuelson: Ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat memilih
dan menggunakan sumber daya yang langka untuk menghasilkan barang dan jasa
serta mendistribusikannya kepada orang-orang yang ada di masyarakat.
o Mankiw: Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat
mengelola sumber daya yang terbatas.
1.2 Kebutuhan dan Keinginan
Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Kebutuhan adalah segala sesuatu
yang harus dipenuhi agar seseorang bisa hidup dan berkembang, sementara keinginan adalah hal-
hal yang diinginkan tetapi tidak harus dipenuhi untuk bertahan hidup.
3
• Kebutuhan:
Kebutuhan terbagi menjadi beberapa kategori, seperti:
1. Kebutuhan Primer: Kebutuhan yang paling mendasar untuk kelangsungan hidup
manusia, seperti sandang, pangan, dan papan.
2. Kebutuhan Sekunder: Kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer
terpenuhi, seperti pendidikan dan kesehatan.
3. Kebutuhan Tersier: Kebutuhan yang sifatnya mewah dan tidak mendesak, seperti
liburan, barang elektronik canggih, dan sebagainya.
• Keinginan:
Keinginan adalah segala sesuatu yang diinginkan manusia untuk meningkatkan kualitas
hidup atau memberikan kepuasan tambahan. Keinginan dapat berubah sesuai dengan
perkembangan zaman dan kemampuan seseorang.
1.3 Faktor Produksi
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Ada
empat faktor produksi utama yang berperan dalam proses produksi, yaitu:
1. Tanah:
Sumber daya alam yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti lahan
untuk pertanian, tambang, atau hutan.
2. Tenaga Kerja:
Semua bentuk usaha manusia, baik fisik maupun mental, yang digunakan dalam proses
produksi barang dan jasa.
3. Modal:
Semua alat dan bangunan yang digunakan dalam produksi, seperti mesin, pabrik, dan
infrastruktur lainnya.
4. Kewirausahaan (Entrepreneurship):
Kemampuan seseorang untuk mengorganisasi dan mengelola faktor-faktor produksi
lainnya untuk menciptakan produk atau layanan baru.
1.4 Jenis-jenis Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara suatu negara atau masyarakat mengatur perekonomiannya, bagaimana
barang dan jasa diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Ada beberapa jenis sistem ekonomi
yang berkembang di dunia:
1. Sistem Ekonomi Tradisional:
Sistem ekonomi yang berbasis pada adat istiadat dan kebiasaan yang telah dilakukan secara
turun temurun. Dalam sistem ini, kegiatan ekonomi seperti produksi dan distribusi
dilakukan secara terbatas, biasanya untuk memenuhi kebutuhan lokal.
4
2. Sistem Ekonomi Terpimpin (Komando):
Dalam sistem ini, pemerintah memiliki kontrol penuh terhadap produksi, distribusi, dan
konsumsi barang serta jasa. Pemerintah yang menentukan harga, upah, dan jumlah barang
yang diproduksi. Contoh: Korea Utara.
3. Sistem Ekonomi Pasar:
Sistem yang didasarkan pada prinsip pasar bebas, di mana keputusan produksi dan
konsumsi ditentukan oleh mekanisme pasar melalui interaksi antara pembeli dan penjual.
Dalam sistem ekonomi pasar, harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh:
Amerika Serikat.
4. Sistem Ekonomi Campuran:
Merupakan kombinasi dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat, di mana
sektor swasta dan pemerintah bersama-sama berperan dalam kegiatan ekonomi. Dalam
sistem ini, pemerintah mengatur beberapa sektor penting, tetapi sebagian besar kegiatan
ekonomi dijalankan oleh sektor swasta. Contoh: Indonesia, Inggris.
1.5 Peran Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Ekonomi berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar
hingga perkembangan teknologi dan industri. Beberapa peran penting ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
1. Pemenuhan Kebutuhan dan Keinginan:
Ekonomi membantu individu dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka melalui kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa.
2. Distribusi Pendapatan:
Ekonomi berperan dalam menentukan bagaimana pendapatan dan kekayaan dibagikan di
antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
3. Penciptaan Lapangan Kerja:
Ekonomi juga menciptakan kesempatan kerja bagi banyak orang, yang pada gilirannya
akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
4. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi:
Ekonomi yang berkembang dengan baik akan mendukung pertumbuhan dan pembangunan
yang berkelanjutan, termasuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
5
KESIMPULAN
Ekonomi adalah ilmu yang membahas bagaimana manusia mengelola sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas. Kebutuhan dibagi menjadi
primer, sekunder, dan tersier, yang masing-masing memiliki tingkat kepentingan berbeda. Selain
itu, faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan menjadi komponen
utama dalam proses menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sistem
ekonomi yang digunakan oleh suatu negara, baik tradisional, komando, pasar, maupun campuran,
mencerminkan cara masyarakat mengatur kegiatan ekonominya. Ekonomi memiliki peran penting
dalam kehidupan sehari-hari, seperti memenuhi kebutuhan dasar, mendistribusikan pendapatan,
menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan memahami konsep
dasar ekonomi, manusia dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam mengelola sumber
daya, beradaptasi dengan sistem ekonomi yang ada, dan berkontribusi dalam pembangunan
masyarakat secara berkelanjutan.
SOAL EVALUASI BAB 1
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi?
2. Jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan!
3. Sebutkan dan jelaskan empat faktor produksi yang ada dalam ekonomi!
4. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi pasar?
5. Bagaimana ekonomi berperan dalam kehidupan sehari-hari?
6
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi oleh individu, masyarakat, dan negara. Siswa juga diharapkan dapat membedakan
berbagai jenis sistem ekonomi yang ada, serta mengetahui cara setiap sistem ekonomi
menyelesaikan masalah ekonomi yang ada.
PETA KONSEP BAB 2
2.1 Masalah Ekonomi
2.2 Jenis-jenis Sistem Ekonomi
2.3 Sistem Ekonomi Tradisional
2.4 Sistem Ekonomi Terpimpin (Komando)
2.5 Sistem Ekonomi Pasar
2.6 Sistem Ekonomi Campuran
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang kalian ketahui tentang masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara kita?
Bagaimana cara kalian melihat peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah ekonomi
tersebut?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menunjukkan video mengenai contoh masalah ekonomi yang dihadapi negara-negara
dengan sistem ekonomi yang berbeda (misalnya, sistem ekonomi pasar vs sistem ekonomi
terpusat).
BAB 2:
MASALAH EKONOMI DAN SISTEM
EKONOMI
7
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Diskusi kelompok:
"Apa perbedaan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando? Bagaimana
sistem ini mempengaruhi kehidupan masyarakat?"
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan dengan rinci mengenai berbagai jenis sistem ekonomi dan bagaimana
setiap sistem tersebut mencoba menyelesaikan masalah ekonomi.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk membandingkan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara dengan
sistem ekonomi pasar dan negara dengan sistem ekonomi terpimpin.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Sebutkan dan jelaskan tiga masalah utama dalam ekonomi!
2. Apa perbedaan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran?
3. Bagaimana sistem ekonomi campuran berusaha menyelesaikan masalah ekonomi?
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Siswa merancang model sistem ekonomi untuk sebuah negara kecil
yang menghadapi masalah ketidakmerataan pendapatan dan pengangguran.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
2.1 Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi adalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat atau negara dalam mengelola
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas. Masalah
ini timbul karena adanya keterbatasan dalam jumlah sumber daya yang tersedia di dunia.
• Tiga Masalah Ekonomi Utama:
1. Apa yang harus diproduksi?
Menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi oleh masyarakat atau
negara.
2. Bagaimana cara memproduksi?
Menentukan cara atau metode produksi yang paling efisien untuk menghasilkan
barang dan jasa.
8
3. Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?
Menentukan siapa yang akan mendapatkan hasil produksi tersebut, yaitu
bagaimana barang dan jasa tersebut didistribusikan kepada individu atau kelompok
dalam masyarakat.
• Keterbatasan Sumber Daya:
Karena sumber daya yang terbatas, setiap keputusan ekonomi harus mempertimbangkan
penggunaan sumber daya secara optimal. Oleh karena itu, setiap negara atau masyarakat
harus membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya secara efisien untuk
memenuhi kebutuhan.
2.2 Jenis-jenis Sistem Ekonomi
Setiap negara atau masyarakat memiliki sistem ekonomi yang berbeda untuk mengatasi masalah
ekonomi. Berikut adalah beberapa jenis sistem ekonomi yang dikenal:
1. Sistem Ekonomi Tradisional:
Sistem ekonomi yang berdasarkan pada kebiasaan dan adat istiadat. Biasanya, sistem ini
terdapat di masyarakat yang masih sederhana dan mengandalkan sumber daya alam untuk
memenuhi kebutuhan.
o Karakteristik:
▪ Produksi barang dan jasa dilakukan untuk kebutuhan sendiri (subsisten).
▪ Pembagian pekerjaan dilakukan berdasarkan tradisi atau warisan.
▪ Proses produksi sederhana dan terbatas.
o Contoh:
Beberapa suku atau masyarakat pedesaan yang masih bergantung pada pertanian
subsisten.
2. Sistem Ekonomi Terpimpin (Komando):
Dalam sistem ini, pemerintah memiliki kontrol penuh terhadap seluruh aspek ekonomi,
termasuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Pemerintah yang menentukan
jenis barang yang akan diproduksi, harga barang, dan upah pekerja.
o Karakteristik:
▪ Semua keputusan ekonomi dibuat oleh pemerintah.
▪ Sumber daya dimiliki oleh negara.
▪ Tidak ada kebebasan bagi individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
o Contoh:
Negara-negara dengan sistem ekonomi komando, seperti Korea Utara atau mantan
negara-negara Blok Timur.
9
3. Sistem Ekonomi Pasar:
Sistem ekonomi yang didasarkan pada mekanisme pasar bebas, di mana harga barang dan
jasa ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran. Dalam sistem ini, individu dan
perusahaan swasta bebas menentukan kegiatan ekonomi mereka, tanpa intervensi
pemerintah yang signifikan.
o Karakteristik:
▪ Pemerintah hanya berperan kecil dalam pengaturan ekonomi.
▪ Keputusan ekonomi diambil oleh individu dan perusahaan swasta.
▪ Proses produksi dan distribusi didasarkan pada pasar dan keuntungan.
o Contoh:
Negara-negara dengan ekonomi pasar bebas seperti Amerika Serikat dan negara-
negara Uni Eropa.
4. Sistem Ekonomi Campuran:
Sistem ekonomi campuran menggabungkan elemen dari sistem ekonomi pasar dan sistem
ekonomi terpusat. Dalam sistem ini, sebagian besar kegiatan ekonomi dijalankan oleh
sektor swasta, tetapi pemerintah tetap mengatur beberapa sektor tertentu, seperti
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
o Karakteristik:
▪ Ada peran pemerintah dalam mengatur sektor-sektor tertentu, namun
sebagian besar sektor dikelola oleh pihak swasta.
▪ Negara dapat mengambil kebijakan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi.
o Contoh:
Negara-negara seperti Indonesia, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa.
2.3 Cara Sistem Ekonomi Menyelesaikan Masalah Ekonomi
Setiap sistem ekonomi mencoba menjawab tiga masalah dasar ekonomi yang telah dibahas di atas
dengan cara yang berbeda:
1. Sistem Ekonomi Tradisional:
➢ Apa yang diproduksi?
Barang-barang yang diproduksi adalah barang yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup masyarakat, terutama barang-barang yang dihasilkan secara
langsung dari alam.
10
➢ Bagaimana cara memproduksi?
Produksi dilakukan dengan cara yang sederhana dan menggunakan alat-alat
tradisional.
➢ Untuk siapa barang diproduksi?
Barang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan dibagikan
sesuai dengan kebiasaan atau tradisi.
2. Sistem Ekonomi Terpimpin (Komando):
➢ Apa yang diproduksi?
Pemerintah memutuskan jenis barang dan jasa yang akan diproduksi berdasarkan
kebutuhan negara.
➢ Bagaimana cara memproduksi?
Pemerintah mengontrol cara produksi dan menentukan sumber daya yang
digunakan.
➢ Untuk siapa barang diproduksi?
Pemerintah mendistribusikan hasil produksi berdasarkan kebutuhan rakyat dan
kepentingan negara.
3. Sistem Ekonomi Pasar:
➢ Apa yang diproduksi?
Barang yang diproduksi adalah barang yang diminta oleh konsumen di pasar.
➢ Bagaimana cara memproduksi?
Produksi dilakukan oleh perusahaan swasta dengan cara yang efisien,
mengutamakan keuntungan.
➢ Untuk siapa barang diproduksi?
Barang diproduksi untuk konsumen yang mampu membayar harga pasar.
4. Sistem Ekonomi Campuran:
➢ Apa yang diproduksi?
Barang yang diproduksi sesuai dengan mekanisme pasar, tetapi pemerintah juga
mengatur produksi barang-barang tertentu untuk kepentingan masyarakat, seperti
kesehatan dan pendidikan.
➢ Bagaimana cara memproduksi?
Sebagian besar produksi dilakukan oleh sektor swasta, tetapi pemerintah berperan
dalam mengatur dan mengontrol beberapa sektor ekonomi penting.
11
➢ Untuk siapa barang diproduksi?
Barang diproduksi untuk konsumen yang dapat membeli, namun pemerintah
berusaha memastikan distribusi yang adil dan merata.
KESIMPULAN
Masalah ekonomi muncul karena keterbatasan sumber daya yang tersedia, sementara
kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas. Masalah ini dirangkum dalam tiga pertanyaan
utama: apa yang harus diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi. Setiap keputusan ekonomi harus dibuat secara efisien agar sumber daya yang terbatas
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berbagai jenis sistem
ekonomi—tradisional, terpimpin, pasar, dan campuran—menawarkan pendekatan berbeda dalam
menjawab masalah ekonomi tersebut. Sistem tradisional berfokus pada adat istiadat, sistem
terpimpin mengutamakan kontrol pemerintah, sistem pasar bergantung pada mekanisme pasar
bebas, sementara sistem campuran menggabungkan peran pemerintah dan sektor swasta. Setiap
sistem memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mengatur produksi, distribusi, dan konsumsi,
tergantung pada kondisi dan tujuan negara yang menerapkannya.
SOAL EVALUASI BAB 2
1. Apa yang dimaksud dengan masalah ekonomi? Jelaskan tiga masalah utama dalam
ekonomi!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sistem ekonomi yang ada di dunia!
3. Bagaimana sistem ekonomi tradisional menyelesaikan masalah ekonomi?
4. Apa yang membedakan sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi terpusat?
5. Jelaskan sistem ekonomi campuran dan contoh negara yang menerapkannya!
12
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep permintaan dan
penawaran dalam ekonomi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana hukum
permintaan dan penawaran bekerja di pasar. Selain itu, siswa juga akan mempelajari keseimbangan
pasar dan bagaimana pergeseran permintaan dan penawaran mempengaruhi harga dan jumlah
barang yang diperdagangkan.
Peta Konsep Bab 3:
3.1 Pengertian Permintaan
3.2 Hukum Permintaan
3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
3.4 Pengertian Penawaran
3.5 Hukum Penawaran
3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
3.7 Keseimbangan Pasar
3.8 Pergeseran Permintaan dan Penawaran
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
• "Apa yang terjadi pada jumlah barang yang diminta jika harga barang naik? Dan
sebaliknya, apa yang terjadi pada jumlah barang yang ditawarkan jika harga barang
turun?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menunjukkan video tentang pergerakan harga barang di pasar dan bagaimana harga
tersebut mempengaruhi keputusan konsumen dan produsen.
BAB 3:
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
13
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Diskusi kelompok:
"Bagaimana cara permintaan dan penawaran berinteraksi untuk menentukan harga barang
di pasar? Apa yang terjadi jika ada lebih banyak permintaan daripada penawaran?"
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan tentang hukum permintaan dan penawaran, faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran, serta konsep keseimbangan pasar.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk menggambar grafik permintaan dan penawaran, serta menentukan
titik keseimbangan pasar berdasarkan data harga dan jumlah yang diberikan.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Jelaskan hukum permintaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap jumlah barang
yang diminta!
2. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar? Bagaimana harga keseimbangan
tercapai?
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran!
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
Proyek kelompok: Siswa diminta untuk mengamati pasar lokal dan menggambarkan bagaimana
faktor-faktor seperti harga, permintaan, dan penawaran berinteraksi untuk menentukan harga
barang di pasar tersebut.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
3.1 Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga
dalam suatu periode waktu tertentu. Permintaan berhubungan langsung dengan harga barang,
karena semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang diminta oleh
konsumen.
• Definisi Permintaan:
Permintaan mengacu pada keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli barang
atau jasa pada harga yang berbeda dalam jangka waktu tertentu.
14
• Contoh:
Jika harga sebuah buku adalah Rp50.000, maka permintaan akan buku tersebut adalah
jumlah buku yang siap dibeli konsumen dengan harga Rp50.000.
3.2 Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa, dengan asumsi faktor lain tetap konstan (ceteris paribus),
semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang diminta oleh konsumen,
dan sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak barang yang diminta.
• Pernyataan Hukum Permintaan:
"Jika harga barang naik, jumlah barang yang diminta akan menurun, dan jika harga barang
turun, jumlah barang yang diminta akan meningkat."
• Ilustrasi Grafik Permintaan:
Grafik permintaan biasanya memiliki kemiringan negatif, yang menunjukkan hubungan
terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta.
3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
1. Harga Barang:
Faktor utama yang mempengaruhi permintaan. Semakin tinggi harga barang, semakin
sedikit barang yang diminta, dan sebaliknya.
2. Pendapatan Konsumen:
Jika pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang dan jasa
cenderung meningkat, terutama untuk barang normal.
3. Harga Barang Substitusi:
Jika harga barang substitusi (barang pengganti) turun, maka permintaan barang yang asli
akan berkurang.
4. Harga Barang Komplementer:
Jika harga barang komplementer (barang pelengkap) naik, permintaan barang utama akan
berkurang. Misalnya, jika harga mobil naik, permintaan terhadap bensin juga bisa turun.
5. Selera dan Preferensi Konsumen:
Selera konsumen yang berubah dapat mempengaruhi permintaan barang. Misalnya, tren
fashion atau kemajuan teknologi.
15
6. Perkiraan Harga di Masa Depan:
Jika konsumen memperkirakan harga barang akan naik di masa depan, mereka akan
cenderung membeli lebih banyak barang sekarang, meningkatkan permintaan.
3.4 Pengertian Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang produsen bersedia jual pada berbagai tingkat harga
dalam suatu periode waktu tertentu. Penawaran berhubungan langsung dengan harga barang,
karena semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen.
• Definisi Penawaran:
Penawaran mengacu pada jumlah barang atau jasa yang produsen siap jual pada tingkat
harga yang berbeda selama periode waktu tertentu.
• Contoh:
Jika harga sebuah smartphone naik, produsen cenderung meningkatkan jumlah smartphone
yang diproduksi dan ditawarkan ke pasar.
3.5 Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa, dengan asumsi faktor lain tetap konstan (ceteris paribus),
semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen,
dan sebaliknya, semakin rendah harga barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
• Pernyataan Hukum Penawaran:
"Jika harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat, dan jika harga
barang turun, jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang."
• Ilustrasi Grafik Penawaran:
Grafik penawaran biasanya memiliki kemiringan positif, yang menunjukkan hubungan
searah antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan.
3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran adalah:
1. Harga Barang:
Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak barang yang akan ditawarkan oleh
produsen, dan sebaliknya.
16
2. Biaya Produksi:
Jika biaya produksi barang naik, produsen akan mengurangi jumlah barang yang
ditawarkan pada harga yang sama, karena keuntungan menjadi lebih kecil.
3. Teknologi Produksi:
Kemajuan teknologi dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan.
4. Peraturan Pemerintah:
Kebijakan pemerintah, seperti pajak dan subsidi, dapat mempengaruhi jumlah barang yang
ditawarkan. Pajak yang lebih tinggi dapat mengurangi penawaran, sementara subsidi dapat
meningkatkan penawaran.
5. Ekspektasi Harga di Masa Depan:
Jika produsen memperkirakan harga barang akan naik di masa depan, mereka mungkin
akan menahan barang sekarang untuk dijual lebih mahal di masa depan, mengurangi
penawaran saat ini.
6. Jumlah Produsen:
Semakin banyak produsen yang masuk ke pasar, semakin banyak barang yang ditawarkan,
dan sebaliknya.
3.7 Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah barang yang diminta oleh konsumen sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada harga tertentu. Pada titik ini, pasar tidak
kekurangan atau kelebihan barang.
• Harga Keseimbangan:
Harga yang tercapai saat jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Pada harga ini, pasar berada dalam keadaan stabil.
• Jumlah Keseimbangan:
Jumlah barang yang diminta dan ditawarkan pada harga keseimbangan.
3.8 Pergeseran Permintaan dan Penawaran
Pergeseran pada kurva permintaan atau penawaran terjadi ketika ada perubahan pada faktor yang
mempengaruhi permintaan atau penawaran selain harga.
1. Pergeseran Kurva Permintaan:
o Pergeseran ke kanan (peningkatan permintaan) terjadi jika ada peningkatan
pendapatan, perubahan selera, atau penurunan harga barang pengganti.
17
o Pergeseran ke kiri (penurunan permintaan) terjadi jika ada penurunan pendapatan,
perubahan selera, atau peningkatan harga barang pengganti.
2. Pergeseran Kurva Penawaran:
o Pergeseran ke kanan (peningkatan penawaran) terjadi jika biaya produksi turun,
teknologi meningkat, atau jumlah produsen bertambah.
o Pergeseran ke kiri (penurunan penawaran) terjadi jika biaya produksi meningkat,
pajak naik, atau jumlah produsen berkurang.
KESIMPULAN
Permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar dalam ekonomi yang mencerminkan
interaksi antara konsumen dan produsen di pasar. Permintaan berkaitan dengan jumlah barang atau
jasa yang ingin dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga, sementara penawaran mengacu pada
jumlah barang atau jasa yang siap dijual oleh produsen pada harga tertentu. Hukum permintaan
menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta, sedangkan hukum
penawaran menggambarkan hubungan searah antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan.
Faktor-faktor seperti harga, pendapatan, selera, biaya produksi, dan kebijakan pemerintah sangat
memengaruhi permintaan dan penawaran. Keseimbangan pasar tercapai ketika jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan, menciptakan harga dan jumlah
keseimbangan. Pergeseran dalam kurva permintaan atau penawaran terjadi akibat perubahan faktor
eksternal selain harga, yang dapat memengaruhi keseimbangan pasar. Pemahaman tentang
permintaan, penawaran, dan keseimbangan sangat penting dalam menganalisis dinamika pasar dan
pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk konsumen maupun produsen.
Soal Evaluasi Bab 3
1. Apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran dalam konteks ekonomi?
2. Jelaskan hukum permintaan dan berikan contoh penerapannya!
3. Apa yang dimaksud dengan harga keseimbangan?
4. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran!
5. Bagaimana pergeseran kurva permintaan dan penawaran mempengaruhi harga pasar?
18
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep elastisitas permintaan dan
penawaran, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta cara menghitung dan menginterpretasikan
elastisitas harga permintaan (ED) dan elastisitas harga penawaran (ES). Siswa juga akan dapat
menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan konsumen dan produsen.
Peta Konsep Bab 4
4.1 Pengertian Elastisitas
4.2 Elastisitas Harga Permintaan (ED)
4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
4.4 Elastisitas Harga Penawaran (ES)
4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
4.6 Pendapatan Total (Revenue) dan Elastisitas
4.7 Jenis-jenis Elastisitas
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang terjadi pada jumlah barang yang diminta jika harga barang naik? Bagaimana
konsumen merespon perubahan harga?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menunjukkan video yang menggambarkan bagaimana perubahan harga suatu barang
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
BAB 4:
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN
PENAWARAN
19
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Diskusi kelompok:
"Bagaimana elastisitas harga permintaan mempengaruhi keputusan produsen dalam
menetapkan harga? Apakah konsumen akan membeli lebih banyak atau lebih sedikit jika
harga barang berubah?"
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan tentang elastisitas permintaan dan penawaran, cara menghitungnya,
serta pengaruh elastisitas terhadap pendapatan total.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk menghitung elastisitas permintaan dan penawaran berdasarkan data
harga dan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga permintaan? Jelaskan cara
menghitungnya!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan
penawaran!
3. Bagaimana elastisitas harga permintaan mempengaruhi pendapatan total?
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Siswa diminta untuk menganalisis elastisitas suatu barang di pasar
tertentu dan memprediksi dampaknya terhadap pendapatan total jika harga barang tersebut
berubah.
Subbab dan Penjelasan:
4.1 Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran sejauh mana respons (reaksi) perubahan dalam satu variabel terhadap
perubahan variabel lain. Dalam ekonomi, elastisitas digunakan untuk mengukur seberapa besar
perubahan dalam jumlah barang yang diminta atau ditawarkan terhadap perubahan harga barang.
• Definisi Elastisitas:
Elastisitas mengukur kepekaan atau respons perubahan jumlah barang yang diminta atau
ditawarkan terhadap perubahan harga barang tersebut.
• Elastisitas Permintaan dan Penawaran:
o Elastisitas Harga Permintaan (ED): Mengukur perubahan jumlah barang yang
diminta akibat perubahan harga barang.
20
o Elastisitas Harga Penawaran (ES): Mengukur perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat perubahan harga barang.
4.2 Elastisitas Harga Permintaan (ED)
Elastisitas harga permintaan (ED) mengukur sejauh mana jumlah barang yang diminta berubah
sebagai respons terhadap perubahan harga barang tersebut. Jika ED > 1: Permintaan dikatakan
elastis, artinya permintaan sangat responsif terhadap perubahan harga.
• Jika ED = 1: Permintaan dikatakan unitary elastis, artinya perubahan harga berbanding
lurus dengan perubahan jumlah permintaan.
• Jika ED < 1: Permintaan dikatakan inelastis, artinya permintaan tidak terlalu responsif
terhadap perubahan harga.
• Contoh:
Jika harga barang naik 10% dan jumlah permintaan turun 20%, maka elastisitas permintaan
adalah 2 (ED = 20% / 10%).
4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
Beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan antara lain:
1. Ketersediaan Barang Substitusi:
Semakin banyak barang pengganti yang tersedia, semakin elastis permintaan terhadap
barang tersebut. Konsumen cenderung beralih ke barang pengganti jika harga barang naik.
2. Kebutuhan atau Keinginan:
Barang yang dianggap kebutuhan pokok (seperti pangan, obat-obatan) memiliki elastisitas
permintaan yang lebih rendah (inelastis), sedangkan barang yang dianggap sebagai
keinginan atau barang mewah (seperti barang elektronik) lebih elastis.
3. Proporsi Pendapatan yang Dikeluarkan:
Barang yang memerlukan pengeluaran besar (seperti mobil) cenderung memiliki elastisitas
permintaan yang lebih tinggi, karena konsumen lebih sensitif terhadap perubahan harga.
4. Waktu:
Dalam jangka panjang, permintaan biasanya lebih elastis karena konsumen memiliki waktu
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan harga.
4.4 Elastisitas Harga Penawaran (ES)
Elastisitas harga penawaran (ES) mengukur sejauh mana jumlah barang yang ditawarkan berubah
sebagai respons terhadap perubahan harga barang tersebut. Jika ES > 1: Penawaran dikatakan
elastis, artinya penawaran sangat responsif terhadap perubahan harga.
• Jika ES = 1: Penawaran dikatakan unitary elastis, artinya perubahan harga berbanding
lurus dengan perubahan jumlah penawaran.
• Jika ES < 1: Penawaran dikatakan inelastis, artinya penawaran tidak terlalu responsif
terhadap perubahan harga.
21
4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas harga penawaran antara lain:
1. Waktu:
Dalam jangka panjang, penawaran biasanya lebih elastis karena produsen memiliki waktu
untuk menambah kapasitas produksi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan harga.
2. Kapasitas Produksi:
Jika kapasitas produksi masih ada, produsen dapat meningkatkan penawaran lebih mudah,
sehingga penawarannya menjadi lebih elastis.
3. Sumber Daya yang Tersedia:
Jika sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang mudah diperoleh,
penawaran akan lebih elastis karena produsen dapat dengan mudah meningkatkan
produksinya.
4. Kemudahan Produksi:
Jika barang dapat diproduksi dengan mudah dan murah, penawaran akan lebih elastis,
karena produsen dapat meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan dengan cepat.
4.6 Pendapatan Total (Revenue) dan Elastisitas
Pendapatan total (revenue) adalah jumlah uang yang diterima produsen dari penjualan barang,
yang dihitung sebagai harga barang dikalikan dengan jumlah barang yang dijual.
• Elastisitas dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan:
o Jika permintaan elastis (ED > 1), penurunan harga akan meningkatkan pendapatan
total.
o Jika permintaan inelastis (ED < 1), penurunan harga akan mengurangi pendapatan
total.
o Jika permintaan unitary elastis (ED = 1), perubahan harga tidak mempengaruhi
pendapatan total.
4.7 Jenis-jenis Elastisitas
Elastisitas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Elastisitas Harga Permintaan (ED): Mengukur respons permintaan terhadap perubahan
harga.
2. Elastisitas Harga Penawaran (ES): Mengukur respons penawaran terhadap perubahan
harga.
3. Elastisitas Pendapatan (EY): Mengukur respons permintaan terhadap perubahan
pendapatan konsumen.
4. Elastisitas Silang (Ex): Mengukur respons permintaan terhadap perubahan harga barang
lain (misalnya barang substitusi atau komplementer).
22
KESIMPULAN
Elastisitas merupakan konsep penting dalam ekonomi yang mengukur respons perubahan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan terhadap perubahan variabel lain, seperti harga,
pendapatan, atau harga barang terkait. Elastisitas harga permintaan (ED) mencerminkan sejauh
mana jumlah barang yang diminta berubah akibat perubahan harga, sedangkan elastisitas harga
penawaran (ES) mengukur respons perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan
harga. Faktor seperti ketersediaan barang substitusi, proporsi pendapatan, waktu, dan kapasitas
produksi sangat memengaruhi tingkat elastisitas. Pemahaman elastisitas juga berguna untuk
menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan total produsen. Jika permintaan
elastis, penurunan harga dapat meningkatkan pendapatan total, sedangkan pada permintaan
inelastis, hal ini dapat menurunkan pendapatan. Selain elastisitas harga, terdapat jenis elastisitas
lain, seperti elastisitas pendapatan dan elastisitas silang, yang memberikan gambaran lebih luas
tentang hubungan ekonomi antar variabel. Pengetahuan tentang elastisitas membantu produsen
dan konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih efisien di pasar.
Soal Evaluasi Bab 4
1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas dalam ekonomi?
2. Jelaskan cara menghitung elastisitas harga permintaan dan elastisitas harga penawaran!
3. Apa perbedaan antara elastisitas permintaan yang elastis, inelastis, dan unitary elastis?
4. Bagaimana elastisitas mempengaruhi pendapatan total?
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan penawaran!
23
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar teori produksi dan
biaya, serta bagaimana produksi dan biaya terkait satu sama lain dalam proses ekonomi. Siswa
juga diharapkan dapat menganalisis hubungan antara faktor-faktor produksi, output, serta
menghitung biaya produksi untuk berbagai skala produksi.
Peta Konsep Bab 5
5.1 Pengertian Produksi
5.2 Fungsi Produksi
5.3 Hukum Hasil Tambahan yang Menurun
5.4 Biaya Produksi
5.5 Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel
5.6 Hubungan Antara Biaya dan Produksi
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang terjadi pada biaya produksi jika sebuah perusahaan menambah jumlah pekerja
atau mesin dalam produksi? Bagaimana hubungan antara jumlah pekerja dan biaya yang
dikeluarkan?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menonton video tentang bagaimana perusahaan mengelola faktor-faktor produksi untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Diskusi kelompok:
"Bagaimana hukum hasil tambahan yang menurun mempengaruhi keputusan perusahaan
dalam menambah tenaga kerja atau modal?"
BAB 5:
TEORI PRODUKSI DAN BIAYA
24
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan berbagai jenis biaya produksi dan hubungan antara produksi dan biaya,
termasuk konsep biaya marjinal, biaya rata-rata, dan biaya total.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk menghitung biaya produksi dalam suatu contoh perusahaan dengan
menggunakan rumus biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marjinal.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel!
2. Bagaimana hukum hasil tambahan yang menurun mempengaruhi keputusan
perusahaan dalam menambah jumlah pekerja?
3. Hitunglah biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marjinal jika diketahui biaya tetap
= Rp 10.000.000, biaya variabel untuk 100 unit = Rp 50.000.000, dan biaya variabel
untuk 101 unit = Rp 50.500.000.
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Menganalisis biaya produksi dalam berbagai jenis perusahaan dan
menyarankan cara untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Subbab dan Penjelasan:
5.1 Pengertian Produksi
Produksi adalah proses mengubah faktor-faktor produksi (seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan) menjadi barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Dalam ekonomi, produksi berkaitan dengan efisiensi dalam menggunakan sumber daya untuk
menghasilkan output yang maksimal.
• Definisi Produksi:
Produksi adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan faktor-faktor produksi untuk
menciptakan barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen.
• Contoh Produksi:
Sebuah perusahaan mobil menggunakan bahan baku baja (tanah), pekerja (tenaga kerja),
mesin (modal), dan pengelola (kewirausahaan) untuk memproduksi mobil.
25
5.2 Fungsi Produksi
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara faktor-faktor produksi yang digunakan dan
output yang dihasilkan. Fungsi ini dapat digambarkan dengan rumus umum berikut:
Q=f(L,K)Q = f(L, K)Q=f(L,K)
Dimana:
• QQQ adalah output yang dihasilkan,
• LLL adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan,
• KKK adalah jumlah modal yang digunakan,
• fff menunjukkan hubungan antara input dan output.
• Penjelasan Fungsi Produksi:
Fungsi produksi menunjukkan bagaimana perubahan dalam jumlah faktor produksi (seperti
tenaga kerja dan modal) akan mempengaruhi tingkat output yang dihasilkan. Fungsi ini
digunakan untuk menghitung efisiensi produksi.
5.3 Hukum Hasil Tambahan yang Menurun (Law of Diminishing Returns)
Hukum hasil tambahan yang menurun menyatakan bahwa jika salah satu faktor produksi (misalnya
tenaga kerja) ditambah, sementara faktor produksi lainnya tetap (misalnya jumlah mesin atau
pabrik), maka setelah titik tertentu, penambahan faktor produksi tersebut akan menghasilkan
tambahan output yang semakin kecil.
• Contoh:
Jika sebuah pabrik memiliki mesin yang tetap jumlahnya, menambah jumlah pekerja akan
meningkatkan produksi hingga titik tertentu. Namun, setelah jumlah pekerja terlalu
banyak, pekerja tambahan akan mengurangi efisiensi karena terlalu banyak pekerja yang
harus berbagi mesin dan fasilitas yang terbatas.
• Penjelasan:
Hukum ini berlaku pada jangka pendek ketika beberapa faktor produksi tidak dapat diubah.
Peningkatan tenaga kerja dapat meningkatkan output hingga suatu titik, setelah itu
produktivitas marginal mulai berkurang.
5.4 Biaya Produksi
Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses menghasilkan
barang atau jasa. Biaya ini mencakup biaya tetap dan biaya variabel.
26
1. Biaya Tetap (Fixed Costs - FC):
Biaya yang tidak berubah meskipun tingkat produksi berubah, seperti sewa gedung, biaya
administrasi, dan penyusutan peralatan. Biaya tetap harus dibayar terlepas dari apakah
perusahaan memproduksi barang atau tidak.
o Contoh:
Biaya sewa pabrik yang harus dibayar meskipun pabrik tidak menghasilkan barang
2. Biaya Variabel (Variable Costs - VC):
Biaya yang berubah seiring dengan perubahan tingkat produksi, seperti biaya bahan baku,
upah tenaga kerja langsung, dan biaya listrik yang digunakan dalam produksi.Contoh:
Biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi setiap unit barang.
3. Biaya Total (Total Cost - TC):
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah barang atau jasa tertentu.
TC=FC+VCTC = FC + VCTC=FC+VC
Dimana:
o TC adalah biaya total,
o FC adalah biaya tetap,
o VCadalah biaya variabel.
4. Biaya Rata-rata (Average Cost - AC):
Biaya rata-rata adalah biaya per unit output yang dihasilkan. Dihitung dengan membagi
biaya total dengan jumlah unit output yang dihasilkan:
AC=TCQAC = \frac{TC}{Q}AC=QTC
Dimana:
o ACACAC adalah biaya rata-rata,
o TCTCTC adalah biaya total,
o QQQ adalah jumlah output yang dihasilkan.
27
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost - MC):
Biaya marjinal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit
tambahan barang. Dihitung dengan perubahan biaya total dibagi dengan perubahan jumlah
output:
MC=ΔTCΔQMC
Dimana:
o MCMCMC adalah biaya marjinal,
o ΔTC\Delta TCΔTC adalah perubahan biaya total,
o ΔQ\Delta QΔQ adalah perubahan jumlah output.
5.5 Hubungan Antara Biaya dan Produksi
Hubungan antara biaya dan tingkat produksi sangat erat. Pada awalnya, peningkatan produksi akan
menurunkan biaya rata-rata karena biaya tetap dibagi oleh lebih banyak unit output. Namun,
setelah mencapai titik tertentu, biaya marjinal akan meningkat karena terjadinya hukum hasil yang
berkurang.
• Biaya Jangka Pendek:
Pada jangka pendek, perusahaan tidak dapat mengubah faktor tetap (seperti mesin atau
pabrik), sehingga biaya tetap tinggi. Namun, perusahaan dapat menambah faktor variabel
(seperti pekerja) untuk meningkatkan produksi.
• Biaya Jangka Panjang:
Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menyesuaikan semua faktor produksinya
(termasuk mesin dan pabrik) untuk meminimalkan biaya dan mencapai efisiensi yang
optimal. Dalam jangka panjang, perusahaan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam
mengatur biaya produksi.
KESIMPULAN
Produksi merupakan proses mengubah faktor-faktor produksi menjadi barang atau jasa yang
bernilai guna bagi konsumen. Proses ini melibatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya
untuk mencapai output yang optimal. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara faktor
produksi (seperti tenaga kerja dan modal) dengan jumlah output yang dihasilkan, yang berguna
untuk menganalisis efisiensi dalam proses produksi.
Biaya produksi mencakup berbagai jenis biaya, termasuk:
1. Biaya Tetap (Fixed Costs) yang tidak bergantung pada tingkat produksi,
2. Biaya Variabel (Variable Costs) yang berubah sesuai jumlah produksi, dan
28
3. Biaya Marjinal (Marginal Cost) yang mengukur tambahan biaya untuk memproduksi
satu unit tambahan barang.
Hubungan antara biaya dan tingkat produksi menggambarkan bahwa pada awalnya, peningkatan
produksi menurunkan biaya rata-rata karena efisiensi skala. Namun, setelah melewati titik tertentu,
biaya rata-rata kembali meningkat akibat hukum hasil yang berkurang. Dalam jangka panjang,
perusahaan memiliki fleksibilitas lebih besar untuk mengatur faktor produksi sehingga dapat
mencapai efisiensi maksimal. Pemahaman mengenai produksi dan biaya sangat penting bagi
produsen untuk menentukan strategi yang optimal dalam menghadapi dinamika pasar, sekaligus
memaksimalkan efisiensi dan keuntungan.
SOAL EVALUASI BAB 5
1. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel? Berikan contoh masing-
masing!
2. Jelaskan hubungan antara biaya dan tingkat produksi dalam jangka pendek!
3. Apa yang dimaksud dengan hukum hasil tambahan yang menurun? Berikan contoh
aplikasinya dalam dunia usaha!
4. Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap sebesar Rp 10.000.000 dan biaya variabel untuk
100 unit produk adalah Rp 50.000.000. Hitunglah biaya total, biaya rata-rata, dan biaya
marjinal jika biaya variabel untuk 101 unit menjadi Rp 50.500.000!
29
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami berbagai jenis struktur pasar
dalam ekonomi dan bagaimana karakteristik masing-masing pasar mempengaruhi perilaku
produsen dan konsumen. Siswa juga akan mempelajari peran pemerintah dalam mengatur pasar
untuk memastikan persaingan yang sehat dan mencegah monopoli yang merugikan konsumen.
Peta Konsep Bab 6
6.1 Pengertian Struktur Pasar
6.2 Pasar Persaingan Sempurna
6.3 Pasar Monopoli
6.4 Pasar Monopolistik
6.5 Oligopoli
6.6 Peran Pemerintah dalam Mengatur Struktur Pasar
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang akan terjadi jika hanya ada satu perusahaan yang menguasai seluruh pasar?
Bagaimana konsumen akan dipengaruhi?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menonton video atau membaca artikel tentang berbagai struktur pasar dan dampaknya
terhadap konsumen.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Diskusi kelompok:
"Apakah Anda mengetahui contoh pasar monopoli dan oligopoli di sekitar kita? Apa yang
membedakan keduanya?"
BAB 6:
STRUKTUR PASAR DAN
PERSAINGAN
30
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan tentang struktur pasar yang berbeda, termasuk ciri-ciri, contoh, dan
dampaknya terhadap harga dan konsumen.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberi tugas untuk mencari contoh pasar persaingan sempurna, monopoli, dan
oligopoli di dunia nyata dan menganalisis bagaimana masing-masing struktur pasar
mempengaruhi keputusan konsumen.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Jelaskan perbedaan antara pasar monopoli dan pasar oligopoli!
2. Bagaimana struktur pasar persaingan sempurna berfungsi?
3. Apa peran pemerintah dalam mengatur pasar monopoli dan oligopoli?
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Menganalisis pasar di daerah sekitar mereka (misalnya pasar lokal,
pasar telekomunikasi, dll.) dan mengidentifikasi jenis struktur pasar yang ada di sana.
Subbab dan Penjelasan:
6.1 Pengertian Struktur Pasar
Struktur pasar merujuk pada cara suatu pasar berfungsi dan beroperasi, yang didasarkan pada
jumlah penjual dan pembeli, jenis barang atau jasa yang diperdagangkan, dan kemudahan atau
kesulitan dalam memasuki pasar tersebut. Struktur pasar berpengaruh pada keputusan harga,
kualitas barang, dan tingkat persaingan.
• Definisi Struktur Pasar:
Struktur pasar adalah gambaran umum tentang keadaan pasar yang menunjukkan
bagaimana hubungan antara produsen, konsumen, dan pemerintah dalam distribusi barang
dan jasa. Struktur pasar berperan penting dalam menentukan tingkat persaingan dalam
suatu pasar.
• Faktor yang Mempengaruhi Struktur Pasar:
o Jumlah penjual dan pembeli di pasar
o Jenis produk yang dijual (hampir serupa atau berbeda)
o Kemudahan atau hambatan dalam memasuki pasar (barrier to entry)
o Tingkat informasi yang dimiliki oleh konsumen dan produsen
31
6.2 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli,
yang menjual produk yang homogen (identik), dan tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar
dari pasar. Dalam pasar ini, tidak ada seorang pun yang dapat mempengaruhi harga pasar, karena
harga ditentukan oleh kekuatan pasar secara keseluruhan (permintaan dan penawaran).
• Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna:
o Banyak penjual dan pembeli
o Barang yang dijual bersifat homogen (tidak ada perbedaan)
o Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar dari pasar
o Konsumen dan produsen memiliki informasi yang sempurna
o Penjual adalah penerima harga (price taker)
• Contoh Pasar Persaingan Sempurna: Pasar pertanian (misalnya pasar beras atau pasar
sayuran) di mana barang yang dijual relatif serupa dan banyak penjual yang bersaing
dengan harga yang sama.
6.3 Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang dikuasai oleh satu penjual tunggal yang menyediakan barang
atau jasa tertentu. Dalam pasar ini, perusahaan monopoli memiliki kontrol penuh terhadap harga
dan kuantitas barang yang diproduksi, karena tidak ada pesaing.
• Ciri-ciri Pasar Monopoli:
o Hanya ada satu produsen atau penyedia barang/jasa
o Tidak ada substitusi atau pengganti barang/jasa yang tersedia
o Tingginya hambatan untuk masuk ke pasar (seperti paten, kontrol atas sumber daya,
atau regulasi pemerintah)
o Perusahaan memiliki kekuatan untuk menetapkan harga (price maker)
• Contoh Pasar Monopoli: Perusahaan listrik negara atau perusahaan penyedia air bersih
di beberapa daerah, yang tidak memiliki pesaing di pasar tersebut.
6.4 Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual, namun barang yang dijual tidak
identik, melainkan memiliki perbedaan yang cukup untuk mempengaruhi pilihan konsumen.
Meskipun ada banyak produsen, mereka memiliki sedikit kekuatan untuk memengaruhi harga
karena perbedaan produk.
• Ciri-ciri Pasar Monopolistik:
o Banyak penjual tetapi produk yang dijual tidak homogen
32
o Konsumen memiliki pilihan berdasarkan variasi produk (misalnya merek, kualitas,
fitur)
o Penjual memiliki sedikit kekuatan untuk menentukan harga, tetapi masih bisa
memengaruhi harga dengan diferensiasi produk
o Ada kebebasan masuk dan keluar pasar, meskipun ada hambatan kecil
• Contoh Pasar Monopolistik: Pasar restoran, pasar pakaian, atau pasar elektronik, di mana
terdapat banyak produsen tetapi produk-produk yang ditawarkan berbeda dalam hal
kualitas, merek, dan fitur.
6.5 Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada beberapa produsen yang menguasai pasar,
sehingga keputusan harga dan produksi oleh satu perusahaan dapat memengaruhi perusahaan lain.
Oligopoli sering terjadi dalam industri-industri besar yang memerlukan modal besar.
• Ciri-ciri Oligopoli:
o Hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar
o Produk yang dijual bisa homogen (seperti produk baja) atau ter-diferensiasi (seperti
mobil)
o Perusahaan memiliki kekuatan untuk menetapkan harga, tetapi harga dapat
dipengaruhi oleh perilaku pesaing
o Ada hambatan untuk masuk yang tinggi, seperti biaya modal atau regulasi
o Perusahaan sering berinteraksi satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Contoh Oligopoli: Industri mobil, industri pesawat terbang, atau industri telekomunikasi,
yang dikuasai oleh beberapa perusahaan besar yang saling bersaing.
6.6 Peran Pemerintah dalam Mengatur Struktur Pasar
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur struktur pasar untuk menjaga
persaingan yang sehat dan melindungi kepentingan konsumen. Beberapa peran pemerintah dalam
struktur pasar meliputi:
1. Mengatur Monopoli:
Pemerintah dapat mengatur atau mengendalikan perusahaan monopoli untuk mencegah
penyalahgunaan kekuasaan pasar dan melindungi konsumen dari harga yang tidak wajar.
2. Melindungi Persaingan:
Pemerintah dapat menerapkan undang-undang anti-monopoli untuk mencegah praktik
kartel dan persaingan yang tidak sehat di pasar oligopoli.
33
3. Memberikan Informasi Pasar:
Pemerintah dapat menyediakan informasi yang transparan mengenai harga dan kualitas
barang untuk membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik.
4. Mengatur Subsidi dan Pajak:
Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi
atau mengenakan pajak untuk mengendalikan konsumsi barang tertentu yang merugikan.
5. Menyediakan Infrastruktur:
Pemerintah juga berperan dalam menyediakan infrastruktur dasar yang mendukung pasar,
seperti jaringan transportasi, listrik, dan internet, yang penting untuk kelancaran transaksi.
KESIMPULAN
Struktur pasar merupakan gambaran tentang bagaimana suatu pasar beroperasi berdasarkan
jumlah pelaku pasar, jenis barang atau jasa yang diperdagangkan, serta hambatan masuk atau
keluar pasar. Struktur pasar sangat memengaruhi tingkat persaingan, penentuan harga, dan
distribusi barang atau jasa di masyarakat. Terdapat beberapa jenis struktur pasar, yaitu pasar
persaingan sempurna, monopoli, monopolistik, dan oligopoli. Pasar persaingan sempurna
memiliki banyak penjual dan pembeli yang menjual produk homogen tanpa hambatan masuk,
sehingga harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Sebaliknya, pasar monopoli hanya dikuasai oleh
satu produsen yang memiliki kekuatan penuh untuk menentukan harga, dengan hambatan masuk
yang sangat tinggi, seperti regulasi atau paten. Pasar monopolistik memiliki banyak produsen,
tetapi produk yang dijual memiliki perbedaan seperti merek atau fitur, sehingga konsumen dapat
memilih berdasarkan preferensi. Sementara itu, pasar oligopoli didominasi oleh beberapa
perusahaan besar yang saling memengaruhi dalam menentukan harga dan produksi, dengan
hambatan masuk yang cukup tinggi.
Dalam struktur pasar, peran pemerintah sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan
persaingan yang sehat. Pemerintah dapat mengatur monopoli untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan, melindungi persaingan melalui undang-undang anti-monopoli, serta memberikan
informasi pasar yang transparan agar konsumen dapat membuat keputusan yang tepat. Selain itu,
pemerintah juga dapat mengatur subsidi atau pajak untuk memengaruhi perilaku produsen dan
konsumen, serta menyediakan infrastruktur dasar yang mendukung kelancaran transaksi. Dengan
memahami struktur pasar, dapat diketahui bagaimana interaksi antara produsen, konsumen, dan
pemerintah terjadi untuk menciptakan efisiensi serta kesejahteraan ekonomi yang optimal.
34
Soal Evaluasi Bab 6
1. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya?
2. Jelaskan perbedaan antara pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna!
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik pasar oligopoli!
4. Mengapa peran pemerintah sangat penting dalam mengatur pasar monopoli dan oligopoli?
5. Jika sebuah perusahaan mobil mendominasi pasar mobil, jenis struktur pasar apa yang
terjadi dan apa pengaruhnya terhadap konsumen?
35
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami berbagai jenis pasar faktor
produksi, yaitu pasar tenaga kerja, pasar modal, pasar sumber daya alam, dan pasar kewirausahaan.
Selain itu, siswa juga diharapkan dapat memahami bagaimana pasar-pasar ini berperan dalam
mendukung kegiatan produksi dan perekonomian secara keseluruhan.
PETA KONSEP BAB 7
7.1 Pengertian Pasar Faktor Produksi
7.2 Pasar Tenaga Kerja
7.3 Pasar Modal
7.4 Pasar Sumber Daya Alam
7.5 Pasar Kewirausahaan
7.6 Peran Pasar Faktor Produksi dalam Perekonomian
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang akan terjadi jika tidak ada pasar tenaga kerja, pasar modal, atau pasar
kewirausahaan? Bagaimana perekonomian akan berfungsi?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Diskusi kelompok atau menonton video tentang bagaimana pasar tenaga kerja, modal, dan
sumber daya alam bekerja di dunia nyata.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa diminta untuk mencari contoh pasar faktor produksi yang ada di sekitar mereka
(seperti pasar tenaga kerja lokal, pasar modal di pasar saham, atau pasar sumber daya
alam).
BAB 7:
PASAR FAKTOR PRODUKSI
36
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan tentang peran masing-masing pasar faktor produksi dalam
perekonomian dan bagaimana interaksi antara pasar tersebut mendukung kegiatan
produksi.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk menganalisis bagaimana perubahan dalam satu pasar faktor produksi
(misalnya, peningkatan upah di pasar tenaga kerja) dapat memengaruhi pasar lainnya
(misalnya, pasar barang dan jasa).
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Jelaskan peran pasar tenaga kerja dalam kegiatan ekonomi!
2. Bagaimana pasar modal berfungsi dalam mendukung perkembangan suatu
perusahaan?
3. Apa peran kewirausahaan dalam perekonomian?
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Menganalisis bagaimana faktor produksi yang ada di daerah sekitar
mereka digunakan untuk mendukung industri lokal, seperti pertanian, manufaktur, atau
teknologi.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
7.1 Pengertian Pasar Faktor Produksi
Pasar faktor produksi adalah pasar di mana faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan kewirausahaan, dipertukarkan antara pemilik faktor produksi (rumah
tangga) dan perusahaan yang membutuhkannya untuk kegiatan produksi barang dan jasa. Faktor
produksi ini digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam
perekonomian.
• Definisi Pasar Faktor Produksi:
Pasar faktor produksi adalah tempat atau mekanisme yang mempertemukan penawaran dan
permintaan faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi adalah sumber daya yang
digunakan oleh produsen untuk menghasilkan barang dan jasa.
• Jenis-jenis Faktor Produksi:
1. Tenaga Kerja
2. Modal
37
3. Sumber Daya Alam
4. Kewirausahaan
7.2 Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah pasar di mana tenaga kerja (atau sumber daya manusia) diperjualbelikan.
Tenaga kerja merujuk pada keterampilan, waktu, dan usaha yang dikeluarkan oleh individu untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dalam pasar ini, pekerja menawarkan tenaga kerja mereka dan
perusahaan membeli tenaga kerja tersebut untuk kegiatan produksinya.
• Ciri-ciri Pasar Tenaga Kerja:
o Terjadi pertukaran antara pekerja dan perusahaan
o Pekerja menawarkan keterampilan dan waktu, sementara perusahaan menawarkan
upah atau gaji
o Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, keterampilan, dan
pengalaman
o Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja
dalam proses produksi
• Contoh Pasar Tenaga Kerja: Pasar pekerjaan di sektor manufaktur, jasa, atau teknologi
informasi di mana perusahaan mencari tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan
operasional mereka.
7.3 Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar di mana uang atau modal digunakan untuk pembiayaan investasi dalam
produksi. Dalam pasar ini, pemilik modal (misalnya bank, investor, atau pemerintah) menawarkan
dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan produksinya, seperti
membeli mesin, mendirikan pabrik, atau melakukan penelitian dan pengembangan.
• Ciri-ciri Pasar Modal:
o Pasar tempat perusahaan mencari dana untuk memperluas kegiatan produksinya
o Mempertemukan investor yang memiliki dana dan perusahaan yang membutuhkan
dana
o Bentuknya bisa berupa pasar saham, pasar obligasi, atau pasar uang
o Modal digunakan untuk membeli alat produksi atau memperbaiki infrastruktur
• Contoh Pasar Modal: Pasar saham tempat perusahaan menjual saham untuk mendapatkan
dana guna ekspansi usaha, atau pasar obligasi di mana pemerintah atau perusahaan
menerbitkan surat utang.
38
7.4 Pasar Sumber Daya Alam
Pasar sumber daya alam adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan atas
sumber daya alam yang digunakan dalam produksi barang dan jasa. Sumber daya alam meliputi
tanah, air, hutan, mineral, dan energi yang diperlukan oleh perusahaan dalam proses produksi.
• Ciri-ciri Pasar Sumber Daya Alam:
o Terjadi pertukaran antara pemilik sumber daya alam (biasanya negara atau
individu) dan perusahaan yang membutuhkan untuk produksi
o Sumber daya alam digunakan dalam produksi barang atau jasa
o Permintaan terhadap sumber daya alam dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
dan kebutuhan industri
• Contoh Pasar Sumber Daya Alam: Pasar minyak, gas, dan batu bara yang digunakan
dalam sektor energi, atau pasar hasil pertanian dan perikanan yang menjadi bahan baku
industri makanan.
7.5 Pasar Kewirausahaan
Pasar kewirausahaan adalah pasar di mana pengusaha (entrepreneur) menawarkan ide, inovasi,
dan keterampilan manajerial untuk mengorganisasi dan mengelola faktor produksi lainnya (tenaga
kerja, modal, dan sumber daya alam) guna menciptakan barang dan jasa yang memiliki nilai
ekonomi. Pengusaha bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang memengaruhi
kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan.
• Ciri-ciri Pasar Kewirausahaan:
o Pengusaha menawarkan ide-ide bisnis dan keahlian dalam mengelola faktor
produksi
o Pengusaha berperan sebagai pengambil risiko dan inovator dalam perekonomian
o Pasar ini sangat bergantung pada keterampilan manajerial dan kemampuan untuk
memanfaatkan peluang pasar
• Contoh Pasar Kewirausahaan: Perusahaan startup yang dikelola oleh pengusaha muda
yang menawarkan produk atau layanan baru, seperti aplikasi teknologi atau produk ramah
lingkungan.
7.6 Peran Pasar Faktor Produksi dalam Perekonomian
Pasar faktor produksi memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian karena tanpa
faktor produksi, barang dan jasa tidak dapat dihasilkan. Selain itu, pasar faktor produksi juga
menentukan bagaimana pendapatan didistribusikan dalam masyarakat. Beberapa peran pasar
faktor produksi dalam perekonomian adalah:
39
1. Menentukan Pendapatan:
Pasar faktor produksi menentukan harga dari faktor-faktor produksi, yang pada gilirannya
menentukan pendapatan yang diterima oleh individu atau rumah tangga, baik berupa upah,
bunga, sewa, atau laba.
2. Mendukung Kegiatan Produksi:
Pasar faktor produksi memastikan bahwa perusahaan dapat memperoleh semua sumber
daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dari tenaga kerja hingga modal
dan sumber daya alam.
3. Mendorong Inovasi:
Pasar kewirausahaan, khususnya, memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan
pengembangan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. Pengalokasian Sumber Daya:
Pasar faktor produksi membantu dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas dengan
cara yang paling efisien, sesuai dengan permintaan di pasar barang dan jasa.
KESIMPULAN
Pasar faktor produksi adalah mekanisme yang mempertemukan penawaran dan permintaan
atas faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Faktor-faktor ini diperlukan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan
dalam perekonomian. Pasar faktor produksi tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga
memainkan peran penting dalam menentukan pendapatan, mendukung kegiatan produksi, serta
mengalokasikan sumber daya secara efisien. Salah satu jenis pasar faktor produksi adalah pasar
tenaga kerja, yaitu tempat di mana tenaga kerja ditawarkan oleh individu dan dibeli oleh
perusahaan. Dalam pasar ini, pekerja menawarkan keterampilan dan waktu mereka, sementara
perusahaan memberikan kompensasi berupa upah atau gaji.
Selanjutnya, terdapat pasar modal, yang mempertemukan pemilik dana seperti bank atau
investor dengan perusahaan yang membutuhkan modal untuk kegiatan produksi. Modal ini
digunakan untuk investasi seperti membeli peralatan atau mendirikan pabrik. Selain itu, pasar
sumber daya alam menyediakan kebutuhan industri berupa tanah, mineral, air, dan energi, yang
berfungsi sebagai bahan baku produksi. Pasar kewirausahaan menjadi aspek penting lainnya, di
mana para pengusaha menawarkan ide-ide inovatif, kemampuan manajerial, dan keberanian
mengambil risiko untuk mengelola faktor-faktor produksi. Mereka memainkan peran penting
dalam menciptakan barang dan jasa baru yang memiliki nilai ekonomi. Secara keseluruhan, pasar
faktor produksi berkontribusi dalam menentukan pendapatan masyarakat, mendukung inovasi, dan
memastikan kelancaran proses produksi, sehingga menjadi elemen yang sangat penting dalam
perekonomian.
40
SOAL EVALUASI BAB 7
1. Apa yang dimaksud dengan pasar faktor produksi? Jelaskan jenis-jenisnya!
2. Jelaskan peran pasar tenaga kerja dalam menentukan upah dan tingkat pekerjaan!
3. Bagaimana pasar modal berperan dalam pendanaan perusahaan?
4. Sebutkan beberapa contoh sumber daya alam yang diperdagangkan dalam pasar sumber
daya alam!
5. Apa peran kewirausahaan dalam meningkatkan inovasi dan pertumbuhan ekonomi
41
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep pendapatan nasional,
metode-metode pengukurannya, serta perbedaan antara Pendapatan Nasional Bruto (GNP) dan
Produk Domestik Bruto (GDP). Selain itu, siswa juga akan mempelajari bagaimana pendapatan
per kapita dihitung dan apa saja tantangan yang dihadapi dalam mengukur pendapatan nasional.
Peta Konsep Bab 8
• Pengertian Pendapatan Nasional
• Pendapatan Nasional Bruto (GNP) dan Produk Domestik Bruto (GDP)
• Pendapatan Per Kapita
• Metode Pengukuran Pendapatan Nasional
• Masalah dalam Pengukuran Pendapatan Nasional
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional? Mengapa penting bagi suatu negara
untuk mengukur pendapatan nasional?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Diskusi kelompok tentang bagaimana pendapatan nasional dihitung di negara mereka.
Menonton video atau membaca artikel mengenai GDP dan GNP.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa diminta untuk mencari contoh bagaimana GDP dan GNP dihitung di negara tertentu
dan apa perbedaannya.
BAB 8:
PENDAPATAN NASIONAL DAN
PENGUKURANNYA
42
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan tentang pengukuran pendapatan nasional menggunakan metode
pengeluaran, pendapatan, dan produksi serta perbedaan antara GDP dan GNP.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberi latihan untuk menghitung pendapatan per kapita dan mengidentifikasi
perbedaan antara GDP dan GNP dari data yang diberikan.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Jelaskan perbedaan antara GDP dan GNP!
2. Mengapa pengukuran pendapatan per kapita penting untuk mengukur tingkat
kesejahteraan suatu negara?
3. Sebutkan dan jelaskan metode-metode yang digunakan untuk mengukur
pendapatan nasional!
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Menghitung GDP atau GNP dari suatu negara berdasarkan data yang
diberikan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional.
Subbab dan Penjelasan:
8.1 Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi
dalam suatu perekonomian dalam periode waktu tertentu, biasanya setahun. Pendapatan ini
mencakup pendapatan yang diperoleh dari seluruh kegiatan produksi barang dan jasa di dalam dan
luar negeri yang dilakukan oleh penduduk suatu negara.
• Definisi Pendapatan Nasional:
Pendapatan nasional adalah total pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi di
dalam suatu negara, baik yang dihasilkan dari kegiatan produksi dalam negeri maupun luar
negeri yang melibatkan warga negara tersebut.
• Pentingnya Pendapatan Nasional:
Pendapatan nasional digunakan sebagai indikator untuk menilai kinerja ekonomi suatu
negara dan untuk merencanakan kebijakan ekonomi. Pendapatan nasional mencerminkan
seberapa besar produksi yang dilakukan oleh negara dalam periode waktu tertentu.
43
8.2 Pendapatan Nasional Bruto (GNP) dan Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk Domestik Bruto (GDP) dan Pendapatan Nasional Bruto (GNP) adalah dua indikator utama
yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional, namun keduanya memiliki perbedaan.
• Produk Domestik Bruto (GDP):
GDP adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam batas geografis suatu negara
dalam periode waktu tertentu. GDP mengukur produksi yang dilakukan di dalam negara,
tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya dimiliki oleh penduduk dalam negeri atau
asing.
o Formula GDP:
GDP = C + I + G + (X - M)
Di mana:
C= Konsumsi
I= Investasi
G= Pengeluaran Pemerintah
X= Ekspor
M = Impor
• Pendapatan Nasional Bruto (GNP):
GNP adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk suatu negara dalam
periode waktu tertentu, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun di luar negeri. GNP
memperhitungkan pendapatan yang diterima oleh warga negara dari luar negeri dan
pendapatan yang diterima oleh warga negara asing di dalam negeri.
o Formula GNP:
GNP = GDP + Pendapatan Bersih dari Luar Negeri (pendapatan yang diterima oleh
penduduk negara dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang diterima oleh
warga negara asing di dalam negeri)
• Perbedaan antara GDP dan GNP:
o GDP mengukur produksi dalam negara, tanpa memperhatikan siapa yang
melakukan produksi (warga negara atau bukan).
o GNP mengukur produksi oleh penduduk suatu negara, baik yang dilakukan di
dalam negeri maupun di luar negeri.
44
8.3 Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah ukuran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap individu dalam
suatu negara. Pendapatan per kapita dihitung dengan membagi total pendapatan nasional dengan
jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai indikator
standar hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat.
• Formula Pendapatan Per Kapita:
Pendapatan Per Kapita = Pendapatan Nasional / Jumlah Penduduk
Pendapatan per kapita membantu memberikan gambaran lebih jelas tentang distribusi
pendapatan di suatu negara.
• Pentingnya Pendapatan Per Kapita:
o Sebagai indikator kesejahteraan masyarakat
o Membantu membandingkan tingkat kemakmuran antar negara
o Memberikan informasi tentang standar hidup rata-rata
8.4 Metode Pengukuran Pendapatan Nasional
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional. Masing-masing
metode memberikan pendekatan yang berbeda untuk menghitung total pendapatan dalam suatu
negara.
1. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach):
Metode ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan total pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Ini mencakup pengeluaran konsumsi rumah
tangga, investasi oleh perusahaan, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto (ekspor
dikurangi impor).
2. Metode Pendapatan (Income Approach):
Metode ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan pendapatan yang diterima oleh
faktor-faktor produksi, seperti upah, bunga, sewa, dan laba. Pendapatan yang diterima oleh
penduduk suatu negara dari faktor-faktor produksi yang mereka miliki dihitung untuk
menentukan total pendapatan nasional.
3. Metode Produksi (Production Approach):
Metode ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan nilai tambah yang dihasilkan oleh
sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi. Ini mengukur selisih antara nilai output dan
nilai input yang digunakan dalam produksi barang dan jasa.
45
8.5 Masalah dalam Pengukuran Pendapatan Nasional
Mengukur pendapatan nasional tidaklah mudah karena terdapat beberapa masalah yang dapat
memengaruhi keakuratan hasil pengukuran. Beberapa masalah dalam pengukuran pendapatan
nasional adalah:
1. Pendapatan Tidak Terobservasi (Underground Economy):
Aktivitas ekonomi yang tidak tercatat atau tidak dilaporkan, seperti ekonomi gelap
(misalnya pekerjaan tidak resmi atau perdagangan ilegal), tidak dihitung dalam pendapatan
nasional.
2. Kualitas Data:
Pengukuran yang akurat membutuhkan data yang baik dan terpercaya, namun di banyak
negara, terutama di negara berkembang, pengumpulan data ekonomi sering kali terbatas
dan tidak lengkap.
3. Perbedaan Pengukuran Antar Negara:
Metode yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional bisa berbeda antar negara,
sehingga sulit untuk membandingkan secara langsung pendapatan nasional antar negara.
4. Pengaruh Inflasi:
Inflasi dapat mempengaruhi hasil pengukuran karena kenaikan harga barang dan jasa dapat
meningkatkan nilai GDP atau GNP meskipun volume produksi tidak meningkat.
5. Perubahan dalam Struktur Ekonomi:
Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti pergeseran dari sektor industri ke sektor jasa,
dapat mempengaruhi cara pengukuran pendapatan nasional dilakukan.
6. Pendapatan dari Aset Internasional:
Negara yang memiliki banyak aset internasional (seperti perusahaan multinasional) dapat
mengalami ketidakakuratan dalam menghitung pendapatan nasional, karena pendapatan
yang diterima dari luar negeri sering kali lebih besar dari yang dihitung.
KESIMPULAN
Pendapatan nasional adalah total pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi
dalam suatu negara dalam periode waktu tertentu, umumnya setahun. Pendapatan ini mencakup
semua pendapatan yang diperoleh dari kegiatan produksi barang dan jasa baik di dalam negeri
maupun luar negeri yang dilakukan oleh penduduk negara tersebut. Pendapatan nasional menjadi
indikator penting dalam menilai kinerja ekonomi suatu negara dan merencanakan kebijakan
ekonomi yang tepat. Pendapatan ini mencerminkan seberapa besar produksi yang terjadi dalam
perekonomian suatu negara selama periode tertentu.
Pendapatan nasional dapat diukur menggunakan dua indikator utama, yaitu Produk
Domestik Bruto (GDP) dan Pendapatan Nasional Bruto (GNP). GDP mengukur total nilai barang
dan jasa yang diproduksi di dalam batas geografis suatu negara dalam periode tertentu, tanpa
memperhatikan apakah faktor produksi tersebut dimiliki oleh warga negara atau asing. Rumusnya
46
adalah GDP = C + I + G + (X - M), di mana C adalah konsumsi, I adalah investasi, G adalah
pengeluaran pemerintah, X adalah ekspor, dan M adalah impor. Sedangkan GNP mengukur total
nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk suatu negara, baik di dalam negeri maupun
luar negeri, dengan menambahkan pendapatan yang diterima penduduk negara dari luar negeri dan
mengurangi pendapatan yang diterima warga negara asing di dalam negeri. Pendapatan per kapita,
yang diperoleh dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk, adalah indikator
untuk mengukur standar hidup dan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan per kapita sering
digunakan untuk membandingkan tingkat kemakmuran antar negara dan memberikan gambaran
distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Untuk mengukur pendapatan nasional, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan.
Metode pengeluaran menghitung pendapatan berdasarkan total pengeluaran untuk barang dan jasa
dalam perekonomian. Metode pendapatan menghitung pendapatan berdasarkan pendapatan yang
diterima oleh faktor produksi, seperti upah, bunga, sewa, dan laba. Metode produksi mengukur
pendapatan berdasarkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses
produksi. Namun, pengukuran pendapatan nasional tidaklah tanpa tantangan. Masalah seperti
pendapatan yang tidak terobservasi (underground economy), kualitas data yang terbatas,
perbedaan metode pengukuran antar negara, pengaruh inflasi, serta perubahan dalam struktur
ekonomi dapat memengaruhi akurasi hasil pengukuran. Selain itu, pendapatan dari aset
internasional yang dimiliki oleh negara juga dapat menambah kompleksitas dalam penghitungan
pendapatan nasional.
Soal Evaluasi Bab 8
1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional?
2. Jelaskan perbedaan antara Produk Domestik Bruto (GDP) dan Pendapatan Nasional Bruto
(GNP)!
3. Bagaimana cara menghitung pendapatan per kapita? Mengapa hal ini penting?
4. Jelaskan metode-metode yang digunakan dalam pengukuran pendapatan nasional!
5. Apa saja masalah yang dihadapi dalam pengukuran pendapatan nasional?
47
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami pengertian inflasi, jenis-jenis
inflasi, penyebab terjadinya inflasi, dampak inflasi terhadap perekonomian, serta kebijakan yang
dapat diambil untuk mengatasi inflasi.
Peta Konsep Bab 9
9.1 Pengertian Inflasi
9.2 Jenis-jenis Inflasi
9.3 Penyebab Inflasi
9.4 Dampak Inflasi terhadap Ekonomi
9.5 Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang terjadi jika harga barang dan jasa terus meningkat dalam jangka waktu lama?
Bagaimana hal ini mempengaruhi perekonomian kita?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menonton video tentang inflasi di berbagai negara atau membaca artikel berita mengenai
inflasi.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa diminta untuk mencari contoh inflasi yang terjadi di negara lain dan
mengidentifikasi jenis inflasi serta dampaknya.
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan berbagai jenis inflasi, penyebab inflasi, dampak inflasi, dan kebijakan
yang dapat diambil untuk mengatasi inflasi.
BAB 9:
INFLASI DAN PENGARUHNYA
48
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberikan studi kasus tentang negara yang sedang mengalami inflasi tinggi dan
diminta untuk menganalisis penyebab, dampak, dan kebijakan yang dapat diambil.
Tahap Evaluate (Penilaian Pemahaman)
• Soal latihan:
1. Apa yang dimaksud dengan inflasi dan bagaimana cara mengukurnya?
2. Jelaskan jenis-jenis inflasi dan beri contoh!
3. Sebutkan beberapa dampak inflasi terhadap perekonomian!
4. Apa saja kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi inflasi?
Tahap Extend (Pengembangan Konsep)
• Proyek kelompok: Menganalisis inflasi di negara tertentu dan mengusulkan kebijakan
untuk menurunkan inflasi.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
9.1 Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu kondisi di mana terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus dalam suatu perekonomian dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Inflasi
menyebabkan daya beli uang menurun, karena dengan uang yang sama, masyarakat dapat membeli
barang dan jasa yang lebih sedikit.
• Definisi Inflasi:
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung secara umum dan terus
menerus dalam jangka waktu tertentu, yang mengurangi daya beli uang.
• Indikator Inflasi:
Inflasi biasanya diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mencatat
perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
9.2 Jenis-jenis Inflasi
Inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria. Beberapa jenis
inflasi yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
1. Inflasi Tertarik Permintaan (Demand-pull Inflation):
Inflasi yang terjadi akibat adanya peningkatan permintaan barang dan jasa yang lebih besar
daripada kemampuan produksi yang tersedia dalam perekonomian. Kenaikan permintaan
ini akan mendorong produsen untuk menaikkan harga.
49
o Contoh: Peningkatan belanja pemerintah atau konsumsi rumah tangga yang tinggi
dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.
2. Inflasi Tertarik Biaya (Cost-push Inflation):
Inflasi yang disebabkan oleh peningkatan biaya produksi, seperti kenaikan harga bahan
baku, upah, atau energi. Kenaikan biaya produksi ini akan mendorong produsen untuk
menaikkan harga barang dan jasa.
o Contoh: Kenaikan harga minyak atau bahan baku lainnya yang mempengaruhi
biaya produksi barang.
3. Inflasi Terduga (Built-in Inflation):
Inflasi yang terjadi karena ekspektasi masyarakat akan kenaikan harga di masa depan. Para
pekerja mungkin meminta kenaikan gaji untuk mengimbangi inflasi yang diperkirakan
akan datang, yang pada gilirannya menyebabkan biaya produksi meningkat, dan harga
barang dan jasa pun ikut naik.
o Contoh: Kenaikan upah buruh yang didorong oleh perkiraan kenaikan harga
barang dan jasa di masa depan
4. Inflasi Hyperinflasi:
Inflasi yang sangat tinggi dan tidak terkendali, di mana harga barang dan jasa meningkat
dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang parah.
o Contoh: Negara yang mengalami krisis ekonomi berat, seperti Zimbabwe dan
Venezuela, yang pernah mengalami hyperinflasi.
9.3 Penyebab Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari sisi permintaan (demand-
side) maupun sisi penawaran (supply-side). Beberapa penyebab utama inflasi adalah:
1. Permintaan yang Meningkat (Demand-pull Inflation):
Ketika permintaan barang dan jasa meningkat secara signifikan, tetapi produksi tidak dapat
mengikuti permintaan tersebut, maka harga-harga akan cenderung naik.
2. Kenaikan Biaya Produksi (Cost-push Inflation):
Peningkatan biaya input produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, dan energi
menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang dan jasa untuk mempertahankan
margin keuntungan.
50
3. Ekspektasi Inflasi (Built-in Inflation):
Ketika masyarakat atau pelaku ekonomi memperkirakan bahwa harga barang dan jasa akan
naik di masa depan, mereka akan berusaha meningkatkan upah atau harga untuk
mengantisipasi inflasi, yang akhirnya justru menyebabkan inflasi itu terjadi.
4. Monetary Expansion (Ekspansi Moneter):
Ketika bank sentral mencetak lebih banyak uang dan memasukkannya ke dalam
perekonomian, maka jumlah uang yang beredar meningkat, yang mendorong inflasi karena
uang yang lebih banyak mengejar jumlah barang dan jasa yang terbatas.
5. Kenaikan Harga Barang Impor:
Negara yang bergantung pada impor barang dan jasa akan terpengaruh jika harga barang
impor tersebut naik, karena hal ini akan menyebabkan biaya produksi dalam negeri juga
meningkat.
9.4 Dampak Inflasi terhadap Ekonomi
Inflasi memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif, terhadap perekonomian. Beberapa
dampak utama inflasi adalah:
1. Penurunan Daya Beli Masyarakat:
Inflasi mengurangi daya beli uang, sehingga konsumen dapat membeli barang dan jasa
lebih sedikit meskipun nominal pendapatannya tetap sama.
2. Ketidakpastian Ekonomi:
Inflasi yang tinggi dan tidak terkendali menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian,
membuat perencanaan bisnis menjadi lebih sulit, dan dapat menyebabkan investor enggan
untuk berinvestasi.
3. Pendapatan yang Tidak Merata:
Inflasi dapat mempengaruhi kelompok masyarakat yang berbeda dengan cara yang
berbeda. Kelompok dengan pendapatan tetap, seperti pensiunan atau buruh dengan upah
tetap, akan lebih dirugikan karena daya beli mereka menurun lebih cepat.
4. Pengalihan Sumber Daya:
Dalam kondisi inflasi, individu atau perusahaan mungkin lebih memilih untuk berinvestasi
dalam aset yang dianggap dapat mengalahkan inflasi (seperti properti atau emas), yang
dapat mengalihkan sumber daya dari sektor-sektor lain yang lebih produktif.
51
5. Meningkatkan Biaya Transaksi:
Inflasi tinggi dapat meningkatkan biaya transaksi karena harga barang dan jasa yang sering
berubah, yang menyulitkan perencanaan dan transaksi dalam perekonomian.
6. Mendorong Kenaikan Upah (Wage-Price Spiral):
Inflasi sering kali mendorong permintaan kenaikan upah dari pekerja untuk mengimbangi
kenaikan harga barang dan jasa. Ini dapat menyebabkan spiral inflasi yang sulit dihentikan.
9.5 Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
Untuk mengatasi inflasi, pemerintah dan bank sentral dapat menerapkan berbagai kebijakan
ekonomi. Beberapa kebijakan utama untuk mengatasi inflasi adalah:
1. Kebijakan Moneter:
Bank sentral dapat mengontrol jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter,
seperti menaikkan suku bunga atau melakukan operasi pasar terbuka (open market
operations) untuk menarik uang dari peredaran. Dengan mengurangi jumlah uang yang
beredar, inflasi dapat ditekan.
2. Kebijakan Fiskal:
Pemerintah dapat mengurangi defisit anggaran dengan mengurangi pengeluaran atau
meningkatkan pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi permintaan agregat dalam
perekonomian dan menekan inflasi.
3. Kontrol Harga dan Gaji:
Pemerintah dapat memberlakukan kebijakan kontrol harga dan gaji untuk membatasi
kenaikan harga barang dan jasa serta upah, meskipun kebijakan ini sering kali
menimbulkan distorsi dalam perekonomian.
4. Kebijakan Penyediaan Barang dan Jasa:
Untuk mengatasi inflasi jenis cost-push, pemerintah dapat berusaha meningkatkan
produksi barang dan jasa dengan memperbaiki infrastruktur, memberikan subsidi, atau
memperbaiki teknologi untuk menurunkan biaya produksi.
5. Diversifikasi Ekonomi:
Untuk mengurangi ketergantungan pada impor, pemerintah dapat mengembangkan sektor-
sektor ekonomi lainnya, seperti sektor pertanian atau industri domestik, agar perekonomian
lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh harga barang impor.
52
KESIMPULAN
Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan
jasa secara umum dan terus menerus, yang dapat mengurangi daya beli uang. Inflasi dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan permintaan yang melebihi kapasitas
produksi, kenaikan biaya produksi, ekspektasi inflasi di masa depan, serta ekspansi moneter.
Dampak inflasi terhadap perekonomian sangat beragam, mulai dari penurunan daya beli
masyarakat, ketidakpastian ekonomi, hingga meningkatnya biaya transaksi. Untuk mengatasi
inflasi, pemerintah dan bank sentral dapat menerapkan kebijakan moneter, fiskal, kontrol harga
dan gaji, serta kebijakan untuk meningkatkan produksi dan diversifikasi ekonomi. Namun,
penanganan inflasi harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan distorsi lebih lanjut
dalam perekonomian. Selain itu, inflasi juga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap berbagai
kelompok masyarakat. Kelompok dengan pendapatan tetap, seperti pensiunan atau pekerja dengan
upah tetap, sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan, karena daya beli mereka menurun
lebih cepat daripada kenaikan pendapatan. Di sisi lain, sektor-sektor tertentu, seperti industri
barang dan jasa yang dapat menyesuaikan harga dengan inflasi, mungkin dapat menguntungkan
dalam kondisi ini. Oleh karena itu, kebijakan untuk mengendalikan inflasi harus
mempertimbangkan berbagai aspek sosial dan ekonomi agar tidak menambah ketimpangan dalam
masyarakat.
Soal Evaluasi Bab 9
1. Apa yang dimaksud dengan inflasi?
2. Jelaskan perbedaan antara inflasi demand-pull dan cost-push!
3. Sebutkan dampak negatif dari inflasi terhadap perekonomian!
4. Jelaskan kebijakan apa yang dapat diambil pemerintah untuk mengatasi inflasi!
5. Mengapa pengendalian inflasi sangat penting bagi perekonomian suatu negara?
53
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami pengertian pengangguran, jenis-
jenis pengangguran, penyebab terjadinya pengangguran, dampak pengangguran terhadap
perekonomian, serta kebijakan yang dapat diambil untuk mengurangi pengangguran.
Peta Konsep Bab 10
10.1 Pengertian Pengangguran
10.2 Jenis-jenis Pengangguran
10.3 Penyebab Pengangguran
10.4 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian
10.5 Kebijakan Pemerintah dalam Mengurangi Pengangguran
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang akan terjadi jika banyak orang tidak dapat menemukan pekerjaan meskipun
mereka sudah berusaha mencarinya?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menonton video tentang dampak pengangguran di negara tertentu atau membaca artikel
mengenai tingkat pengangguran di negara berkembang.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa diminta untuk mencari informasi mengenai jenis-jenis pengangguran dan
menganalisis pengangguran di berbagai negara.
BAB 10:
PENGANGGURAN DAN DAMPAKNYA
54
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan pengertian pengangguran, jenis-jenis pengangguran, penyebab, dampak
pengangguran terhadap perekonomian, serta kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi
pengangguran.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberikan studi kasus tentang pengangguran di Indonesia atau negara lain dan
diminta untuk mengidentifikasi penyebab dan solusi yang mungkin dilakukan oleh
pemerintah.
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa membuat laporan atau presentasi mengenai analisis pengangguran dan kebijakan
yang dapat diterapkan untuk mengurangi pengangguran di negara tersebut.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
10.1 Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah kondisi di mana individu yang mampu dan siap bekerja tidak dapat
memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi mereka. Secara umum,
pengangguran terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara jumlah tenaga kerja yang tersedia dan
jumlah lapangan pekerjaan yang ada di suatu perekonomian.
• Definisi Pengangguran:
Pengangguran adalah situasi di mana orang yang masuk dalam angkatan kerja (berusia
3antara 15-64 tahun dan siap bekerja) tidak dapat menemukan pekerjaan meskipun mereka
aktif mencarinya.
• Angkatan Kerja (Labor Force):
Angkatan kerja terdiri dari dua kelompok: orang yang bekerja (termasuk pekerja penuh
waktu dan paruh waktu) dan orang yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
(pengangguran). Sementara itu, mereka yang tidak aktif mencari pekerjaan, seperti pelajar,
ibu rumah tangga, atau pensiunan, tidak dihitung dalam angkatan kerja.
10.2 Jenis-jenis Pengangguran
Terdapat berbagai jenis pengangguran yang terjadi dalam perekonomian. Beberapa jenis
pengangguran yang umum dijumpai adalah:
55
1. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment):
Pengangguran ini terjadi ketika seseorang sementara waktu tidak bekerja karena sedang
mencari pekerjaan baru atau baru saja memasuki pasar kerja, seperti lulusan baru yang
mencari pekerjaan pertama mereka. Pengangguran friksional bersifat sementara dan terjadi
karena adanya peralihan dalam pekerjaan.
o Contoh: Lulusan SMA yang baru saja menyelesaikan pendidikan dan sedang
mencari pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment):
Pengangguran struktural terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan teknologi,
pergeseran industri, atau perubahan dalam struktur ekonomi.
o Contoh: Pekerja di sektor manufaktur yang kehilangan pekerjaan karena industri
mereka digantikan oleh teknologi otomatis.
3. Pengangguran Siklis (Cyclical Unemployment):
Pengangguran siklis disebabkan oleh fluktuasi dalam siklus ekonomi. Pada saat
perekonomian mengalami resesi atau kontraksi, permintaan terhadap barang dan jasa
menurun, yang menyebabkan perusahaan mengurangi jumlah pekerja. Sebaliknya, saat
perekonomian berkembang (ekspansi), tingkat pengangguran cenderung menurun.
o Contoh: Pengangguran yang terjadi akibat resesi ekonomi, di mana banyak
perusahaan yang memangkas jumlah karyawan.
4. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment):
Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan permintaan pekerjaan yang
bersifat musiman, seperti di sektor pertanian, pariwisata, atau industri tertentu yang
bergantung pada musim.
o Contoh: Pekerja yang dipekerjakan di sektor pariwisata selama musim liburan atau
petani yang hanya membutuhkan tenaga kerja pada musim panen.
10.3 Penyebab Pengangguran
Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan perubahan dalam
perekonomian, struktur industri, dan kebijakan pemerintah. Beberapa penyebab pengangguran
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya Pertumbuhan Ekonomi:
Jika perekonomian tumbuh lambat atau mengalami resesi, banyak perusahaan akan
mengurangi jumlah pekerja, yang menyebabkan pengangguran.
56
2. Krisis Ekonomi:
Krisis ekonomi, seperti krisis finansial global, dapat menyebabkan banyak perusahaan
bangkrut atau menutup operasional mereka, yang berakibat pada meningkatnya
pengangguran.
3. Perubahan Teknologi:
Perkembangan teknologi dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam beberapa sektor,
seperti otomatisasi di sektor manufaktur atau penggunaan perangkat lunak untuk
menggantikan pekerjaan administratif.
4. Ketidakcocokan Keterampilan:
Ketika keterampilan pekerja tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,
misalnya karena adanya perubahan dalam sektor industri, pekerja akan kesulitan untuk
mendapatkan pekerjaan.
5. Faktor Demografi:
Peningkatan jumlah angkatan kerja, seperti adanya lonjakan jumlah penduduk usia kerja
(misalnya, lulusan baru), dapat meningkatkan angka pengangguran jika kesempatan kerja
tidak berkembang secara seimbang.
6. Kebijakan Pemerintah yang Tidak Mendukung:
Kebijakan pemerintah yang kurang tepat dalam menciptakan lapangan kerja atau kebijakan
yang membatasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan pengangguran
meningkat.
10.4 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian
Pengangguran memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian, baik pada tingkat
individu, masyarakat, maupun negara. Beberapa dampak utama pengangguran adalah:
1. Penurunan Pendapatan dan Konsumsi:
Pengangguran menyebabkan individu kehilangan sumber pendapatan, yang pada
gilirannya mengurangi daya beli mereka. Ini berdampak pada penurunan konsumsi barang
dan jasa dalam perekonomian.
2. Meningkatnya Kemiskinan:
Pengangguran meningkatkan angka kemiskinan, karena individu yang tidak memiliki
pekerjaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Pengangguran struktural dapat
membuat orang terjebak dalam kemiskinan jangka panjang.
57
3. Pemborosan Sumber Daya Manusia:
Pengangguran menyebabkan terbuangnya potensi tenaga kerja yang sebenarnya dapat
berkontribusi pada perekonomian. Ini juga berarti bahwa keterampilan dan pendidikan
yang dimiliki individu tidak dimanfaatkan secara optimal.
4. Ketegangan Sosial dan Keamanan:
Tingginya angka pengangguran dapat memicu ketegangan sosial, karena individu yang
tidak mendapatkan pekerjaan cenderung merasa terpinggirkan dan tidak puas dengan
kondisi sosial-ekonomi yang ada. Ini dapat menyebabkan meningkatnya kriminalitas atau
ketidakstabilan sosial.
5. Beban pada Pemerintah:
Pemerintah harus mengeluarkan biaya untuk memberikan bantuan sosial atau program
pengangguran, seperti tunjangan pengangguran, pelatihan kerja, dan subsidi lainnya. Ini
meningkatkan beban anggaran negara.
10.5 Kebijakan Pemerintah dalam Mengurangi Pengangguran
Untuk mengurangi pengangguran, pemerintah dapat mengambil berbagai langkah dan kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
mengurangi hambatan bagi pasar tenaga kerja. Beberapa kebijakan yang dapat diambil adalah:
1. Kebijakan Fiskal:
Pemerintah dapat meningkatkan belanja negara untuk membiayai proyek-proyek
infrastruktur yang dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, pemerintah juga bisa
memberikan insentif pajak untuk mendorong investasi dan membuka lebih banyak
lapangan kerja.
2. Kebijakan Moneter:
Bank sentral dapat mengurangi suku bunga untuk mendorong investasi dan konsumsi, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja.
3. Pelatihan dan Pendidikan:
Pemerintah dapat menyelenggarakan program pelatihan dan pendidikan yang membantu
para pengangguran mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Ini
akan membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
58
4. Penciptaan Sektor Usaha Baru:
Pemerintah dapat mempromosikan kewirausahaan dan mendukung pendirian usaha baru,
seperti dengan menyediakan akses permodalan atau pelatihan bagi para calon
wirausahawan.
5. Pengurangan Birokrasi dan Regulasinya:
Pemerintah dapat mengurangi hambatan administratif untuk mempermudah perusahaan
dalam merekrut tenaga kerja atau untuk membuka usaha baru. Reformasi pasar tenaga kerja
juga dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan.
KESIMPULAN
Pengangguran adalah kondisi di mana individu yang siap bekerja tidak dapat memperoleh
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasinya. Pengangguran ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan pasar, fluktuasi
dalam siklus ekonomi, serta perubahan teknologi dan struktur industri. Ada beberapa jenis
pengangguran, termasuk pengangguran friksional, struktural, siklis, dan musiman, yang masing-
masing memiliki penyebab dan dampak yang berbeda terhadap perekonomian.
Dampak pengangguran sangat signifikan, tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga
pada masyarakat dan negara. Pengangguran dapat mengarah pada penurunan pendapatan,
peningkatan kemiskinan, serta pemborosan sumber daya manusia yang sebenarnya dapat
berkontribusi pada perekonomian. Untuk mengatasi masalah ini, kebijakan pemerintah sangat
penting, seperti meningkatkan pelatihan keterampilan, memberikan insentif fiskal, serta
menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui sektor usaha dan investasi. Dengan kebijakan yang
tepat, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
SOAL EVALUASI BAB 10
1. Jelaskan pengertian pengangguran dan apa yang membedakannya dengan angkatan kerja!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengangguran yang ada!
3. Apa saja penyebab terjadinya pengangguran dalam perekonomian suatu negara?
4. Jelaskan dampak pengangguran terhadap perekonomian secara keseluruhan!
5. Apa kebijakan pemerintah yang dapat diambil untuk mengurangi pengangguran dan
mengapa kebijakan tersebut efektif?
59
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami pengertian pertumbuhan
ekonomi, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, perbedaan antara
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi, indikator-indikator pembangunan ekonomi,
serta tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi.
PETA KONSEP BAB 11
11.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
11.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
11.3 Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
11.4 Indikator Pembangunan Ekonomi
11.5 Tantangan dalam Pembangunan Ekonomi
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Guru bertanya:
"Apa yang akan terjadi jika suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi
tetapi kualitas hidup masyarakatnya tidak meningkat?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Menonton video atau membaca artikel mengenai negara-negara dengan pertumbuhan
ekonomi tinggi, tetapi memiliki ketimpangan sosial yang besar.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa diminta untuk mencari contoh negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat
dan membandingkannya dengan negara yang mengalami kesenjangan pembangunan.
BAB 11:
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN
60
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi,
serta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diminta untuk membuat laporan mengenai tantangan yang dihadapi negara tertentu
dalam proses pembangunan ekonomi dan langkah-langkah yang diambil untuk
mengatasinya.
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa diberikan kuis atau tugas untuk menganalisis indikator pembangunan ekonomi dan
tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang dalam mencapainya.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
11.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas produksi suatu negara dari waktu ke waktu,
yang tercermin dalam peningkatan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan menggunakan indikator Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB).
• Definisi:
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kenaikan nyata dalam PDB atau output
total suatu negara dalam jangka waktu tertentu, yang menunjukkan peningkatan dalam
kesejahteraan ekonomi masyarakat.
• Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi:
Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan produksi barang dan
jasa, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan per kapita yang pada
gilirannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
11.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal (dari dalam
negara) maupun eksternal (dari luar negara). Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi:
61
1. Sumber Daya Alam:
Ketersediaan dan pengelolaan sumber daya alam seperti minyak, gas, pertanian, dan
mineral dapat meningkatkan kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan
jasa, yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
2. Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia):
Kualitas dan kuantitas tenaga kerja sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan dan pelatihan yang baik dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yang
berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
3. Teknologi dan Inovasi:
Inovasi teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menciptakan produk baru.
Negara-negara yang mengadopsi teknologi baru cenderung mengalami pertumbuhan
ekonomi yang lebih cepat.
4. Investasi dan Tabungan:
Tingkat investasi, baik domestik maupun asing, memainkan peran penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi yang besar dalam infrastruktur, industri, dan
teknologi dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi.
5. Kebijakan Pemerintah:
Kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan yang bijak dapat menciptakan iklim ekonomi
yang kondusif untuk pertumbuhan. Kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi dan
pengembangan sektor-sektor kunci akan mempercepat pertumbuhan.
6. Perdagangan Internasional:
Akses terhadap pasar internasional dan kemampuan untuk bersaing di pasar global dapat
meningkatkan ekspor dan memperbesar pendapatan nasional. Perdagangan internasional
juga dapat membawa teknologi dan pengetahuan baru yang mempercepat pertumbuhan.
11.3 Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Meskipun keduanya saling terkait, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki
pengertian yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
1. Pertumbuhan Ekonomi:
Pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan dalam jumlah barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara, yang tercermin dalam kenaikan PDB atau PNB.
Pertumbuhan ini sering diukur dalam angka-angka ekonomi yang konkret seperti PDB per
kapita.
62
2. Pembangunan Ekonomi:
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang lebih luas dan kompleks, yang tidak
hanya mencakup peningkatan output barang dan jasa tetapi juga mencakup perbaikan
dalam kesejahteraan sosial, pengurangan kemiskinan, pemerataan pendapatan, serta
peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan ekonomi melibatkan aspek
ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
• Contoh:
o Pertumbuhan Ekonomi: Peningkatan PDB suatu negara sebesar 5% dalam
setahun.
o Pembangunan Ekonomi: Meningkatnya pendapatan per kapita, pengurangan
kemiskinan, peningkatan pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan
infrastruktur.
11.4 Indikator Pembangunan Ekonomi
Indikator pembangunan ekonomi digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu negara telah
mencapai tujuan pembangunan. Beberapa indikator utama pembangunan ekonomi antara lain:
1. Produk Domestik Bruto (PDB) per Kapita:
PDB per kapita mengukur rata-rata pendapatan per orang dalam suatu negara. PDB per
kapita yang tinggi menunjukkan standar hidup yang lebih tinggi.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM):
IPM mengukur kualitas hidup secara keseluruhan dengan memperhatikan tiga dimensi
utama: kesehatan (harapan hidup), pendidikan (angka melek huruf dan harapan lama
sekolah), dan standar hidup (pendapatan per kapita).
3. Tingkat Kemiskinan:
Tingkat kemiskinan mengukur persentase penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Penurunan tingkat kemiskinan mencerminkan keberhasilan dalam
pembangunan ekonomi.
4. Tingkat Pengangguran:
Tingkat pengangguran mencerminkan seberapa baik pasar tenaga kerja berfungsi.
Pengangguran yang rendah biasanya menunjukkan ekonomi yang berkembang dengan
baik.
5. Akses terhadap Pendidikan dan Kesehatan:
Peningkatan dalam akses dan kualitas pendidikan serta layanan kesehatan adalah indikator
penting dari pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
63
11.5 Tantangan dalam Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi tidaklah mudah dan menghadapi berbagai tantangan. Beberapa tantangan
utama dalam pembangunan ekonomi antara lain:
1. Ketimpangan Ekonomi:
Meskipun suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi, ketimpangan antara kaya dan
miskin seringkali meningkat. Ketimpangan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial
dan politik.
2. Ketergantungan pada Sumber Daya Alam:
Negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor sumber daya alam, seperti minyak atau
pertambangan, seringkali mengalami fluktuasi ekonomi yang besar karena harga
komoditas global yang tidak stabil.
3. Korupsi dan Pemerintahan yang Lemah:
Korupsi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena sumber daya tidak digunakan
secara efisien dan tidak ada kepercayaan dalam sistem pemerintahan.
4. Isu Lingkungan:
Pembangunan yang cepat seringkali merusak lingkungan. Polusi, deforestasi, dan
perubahan iklim adalah masalah serius yang harus dihadapi dalam proses pembangunan
yang berkelanjutan.
5. Keterbatasan Teknologi dan Infrastruktur:
Pembangunan ekonomi yang stagnan dapat disebabkan oleh kurangnya infrastruktur yang
memadai, serta keterbatasan dalam hal adopsi teknologi dan inovasi.
6. Krisis Ekonomi Global:
Krisis ekonomi global atau resesi dunia dapat mempengaruhi negara-negara berkembang,
terutama yang sangat tergantung pada perdagangan internasional.
KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan kapasitas produksi suatu negara yang
tercermin dalam peningkatan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Pertumbuhan ini sangat
penting karena berhubungan langsung dengan peningkatan pendapatan per kapita, penciptaan
lapangan kerja, dan perbaikan taraf hidup masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi meliputi sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, teknologi, investasi,
kebijakan pemerintah, serta perdagangan internasional. Setiap faktor tersebut saling berinteraksi
untuk menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun
64
pertumbuhan ekonomi sangat penting, pembangunan ekonomi memiliki ruang lingkup yang lebih
luas. Pembangunan ekonomi tidak hanya berfokus pada peningkatan output barang dan jasa, tetapi
juga mencakup perbaikan dalam kualitas hidup, pengurangan kemiskinan, serta pemerataan
pendapatan. Namun, tantangan dalam pembangunan ekonomi seperti ketimpangan ekonomi,
ketergantungan pada sumber daya alam, dan isu lingkungan harus dihadapi dengan kebijakan yang
tepat agar dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
SOAL EVALUASI BAB 11
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana cara mengukurnya?
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi!
3. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi!
4. Sebutkan beberapa indikator pembangunan ekonomi dan jelaskan arti pentingnya!
5. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi dan bagaimana cara
mengatasinya?
65
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami pengertian ekonomi internasional,
mekanisme perdagangan internasional, teori keunggulan komparatif, neraca pembayaran, serta
dampak globalisasi terhadap perekonomian dunia.
Peta Konsep Bab 12
12.1 Pengertian Ekonomi Internasional
12.2 Perdagangan Internasional
12.3 Teori Keunggulan Komparatif
12.4 Neraca Pembayaran
12.5 Globalisasi dan Dampaknya pada Ekonomi Dunia
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan:"Apa yang terjadi jika suatu negara menutup
diri dari perdagangan internasional?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
Menonton video yang menunjukkan bagaimana perdagangan internasional membantu negara-
negara berkembang meningkatkan perekonomian mereka.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa melakukan simulasi perdagangan internasional menggunakan produk yang dipilih.
Mereka akan menghitung keunggulan komparatif antara dua negara dan menyarankan
strategi perdagangan.
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan teori keunggulan komparatif dengan menggunakan contoh konkret dan
menghubungkannya dengan neraca pembayaran serta globalisasi.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberikan studi kasus untuk menganalisis neraca pembayaran suatu negara dan
dampak globalisasi terhadap perekonomian negara tersebut.
66
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa diminta untuk membuat presentasi mengenai dampak positif dan negatif globalisasi
terhadap perekonomian dunia.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
12.1 Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari hubungan ekonomi antara
negara, termasuk perdagangan internasional, investasi, keuangan, dan kebijakan ekonomi global.
Fokus utama ekonomi internasional adalah bagaimana negara-negara saling berinteraksi dalam
konteks pasar global dan bagaimana kebijakan ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi
ekonomi negara lain.
• Cakupan Ekonomi Internasional:
o Perdagangan antar negara (ekspor dan impor).
o Pergerakan modal dan investasi internasional.
o Pengaruh kebijakan ekonomi negara terhadap negara lain.
o Hubungan antara kurs mata uang dan peran bank sentral dalam ekonomi global.
12.2 Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merujuk pada kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa antara negara-
negara. Ini memungkinkan negara untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dengan
efisien di dalam negeri, serta mengekspor barang yang mereka produksi dengan keunggulan.
• Keuntungan Perdagangan Internasional:
o Spesialisasi Produksi: Negara dapat fokus pada produksi barang yang mereka
hasilkan dengan efisien.
o Peningkatan Kesejahteraan Konsumen: Konsumen dapat menikmati barang
dengan harga yang lebih rendah dan kualitas lebih baik.
o Diversifikasi Ekonomi: Negara dapat mengurangi risiko ketergantungan pada satu
sektor ekonomi dengan memperluas produk ekspor.
• Hambatan Perdagangan Internasional:
o Tarif dan Kuota Impor: Pembatasan yang dikenakan oleh pemerintah untuk
melindungi industri domestik.
o Subsidi Pemerintah: Negara yang memberikan subsidi untuk produk domestik
yang dihasilkan, yang dapat merusak persaingan internasional.
67
o Ketegangan Politik dan Perdagangan: Ketegangan antar negara dapat
mengganggu aliran perdagangan internasional.
12.3 Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo dan menjelaskan bagaimana
negara dapat memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional meskipun mereka tidak
memiliki keunggulan mutlak dalam produksi barang.
• Definisi Keunggulan Komparatif:
Keunggulan komparatif terjadi ketika suatu negara dapat memproduksi suatu barang
dengan biaya opportunity yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Negara akan
memperoleh keuntungan dengan mengkhususkan diri dalam barang yang mereka produksi
dengan biaya relatif lebih rendah, dan kemudian melakukan perdagangan untuk barang
lainnya.
• Contoh:
Misalnya, jika negara A dapat memproduksi barang X lebih efisien daripada negara B, dan
negara B dapat memproduksi barang Y lebih efisien daripada negara A, maka kedua negara
akan memperoleh keuntungan jika negara A memproduksi barang X dan negara B
memproduksi barang Y, lalu keduanya melakukan perdagangan.
• Pentingnya Keunggulan Komparatif: Teori ini menjelaskan bahwa meskipun satu
negara mungkin tidak dapat menghasilkan barang lebih baik daripada negara lain, negara
tersebut tetap dapat menguntungkan melalui spesialisasi dan perdagangan internasional.
12.4 Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan yang mencatat semua transaksi ekonomi suatu negara dengan
dunia luar dalam periode tertentu. Neraca pembayaran terdiri dari dua bagian utama:
1. Neraca Perdagangan:
Mencatat ekspor dan impor barang. Jika ekspor lebih besar dari impor, negara mengalami
surplus perdagangan; jika impor lebih besar, negara mengalami defisit perdagangan.
2. Neraca Jasa:
Mencatat transaksi jasa, seperti pariwisata, pengiriman uang, dan layanan keuangan.
3. Neraca Pendapatan:
Mencatat pendapatan yang diterima dari investasi luar negeri dan pembayaran yang harus
dibayar kepada investor asing.
4. Neraca Modal dan Keuangan:
Mencatat aliran investasi dan perubahan dalam aset keuangan negara, seperti pembelian
saham atau obligasi oleh investor asing.
68
• Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran:
o Surplus Neraca Pembayaran: Terjadi ketika negara memperoleh lebih banyak
uang dari luar negeri daripada yang dibayar ke luar negeri.
o Defisit Neraca Pembayaran: Terjadi ketika negara mengeluarkan lebih banyak
uang untuk transaksi luar negeri daripada yang diterimanya.
12.5 Globalisasi dan Dampaknya pada Ekonomi Dunia
Globalisasi merujuk pada proses integrasi ekonomi, sosial, dan budaya yang melibatkan
peningkatan aliran barang, jasa, informasi, dan modal antar negara. Globalisasi memiliki dampak
yang signifikan terhadap perekonomian dunia, baik positif maupun negatif.
• Dampak Positif Globalisasi:
o Pertumbuhan Ekonomi: Globalisasi memungkinkan negara-negara untuk
mengakses pasar internasional dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
o Penyebaran Teknologi dan Inovasi: Globalisasi mempercepat penyebaran
teknologi dan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.
o Pengurangan Kemiskinan: Globalisasi dapat memberikan peluang ekonomi baru
bagi negara berkembang dan mengurangi tingkat kemiskinan melalui pertumbuhan
ekonomi.
• Dampak Negatif Globalisasi:
o Ketimpangan Ekonomi: Globalisasi dapat memperburuk ketimpangan antara
negara kaya dan miskin, serta dalam negara itu sendiri.
o Kerusakan Lingkungan: Peningkatan perdagangan dan produksi dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi berlebihan terhadap sumber
daya alam.
o Ketergantungan Ekonomi: Negara-negara dapat menjadi terlalu tergantung pada
ekonomi global, yang dapat membuat mereka rentan terhadap krisis ekonomi
internasional.
KESIMPULAN
Ekonomi internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari interaksi ekonomi
antarnegara dalam konteks perdagangan, investasi, keuangan, dan kebijakan ekonomi global.
Perdagangan internasional memainkan peran penting dengan memungkinkan negara untuk
memperoleh barang yang tidak bisa diproduksi secara efisien dalam negeri serta meningkatkan
kesejahteraan konsumen melalui barang dengan harga lebih murah dan kualitas lebih baik.
Keunggulan komparatif, yang dikemukakan oleh David Ricardo, menjelaskan bagaimana negara
dapat memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional meskipun tidak memiliki
69
keunggulan mutlak dalam produksi suatu barang. Di sisi lain, globalisasi memiliki dampak
signifikan terhadap perekonomian dunia, dengan efek positif seperti pertumbuhan ekonomi dan
penyebaran teknologi serta inovasi yang meningkatkan produktivitas. Namun, globalisasi juga
membawa dampak negatif, seperti ketimpangan ekonomi antarnegara, kerusakan lingkungan, dan
ketergantungan ekonomi yang dapat membuat negara rentan terhadap krisis global. Dengan
demikian, ekonomi internasional berperan besar dalam membentuk dinamika ekonomi dunia, baik
dari sisi peluang maupun tantangan yang dihadapi negara-negara di seluruh dunia.
SOAL EVALUASI BAB 12
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional dan apa saja yang dipelajari dalam
cabang ilmu ini?
2. Jelaskan keuntungan dan hambatan dari perdagangan internasional!
3. Apa yang dimaksud dengan teori keunggulan komparatif? Jelaskan dengan contoh!
4. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran dan apa saja komponen-komponennya?
5. Jelaskan dampak globalisasi terhadap perekonomian dunia, baik yang positif maupun
negatif!
70
TUJUAN BAB:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami pengertian sistem keuangan,
peran bank dalam perekonomian, berbagai jenis bank, fungsi bank sentral, serta mengenal lembaga
keuangan non-bank yang berperan dalam perekonomian.
PETA KONSEP BAB 13
13.1 Pengertian Sistem Keuangan
13.2 Peran Bank dalam Ekonomi
13.3 Jenis-Jenis Bank
13.4 Fungsi Bank Sentral
13.5 Lembaga Keuangan Non-Bank
AKTIVITAS LEARNING CYCLE 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan:
"Apa yang terjadi jika tidak ada bank dalam sistem perekonomian?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Siswa menonton video yang menunjukkan bagaimana bank menyediakan layanan
keuangan yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis peran bank sentral dalam
mengatasi inflasi atau krisis ekonomi.
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan berbagai jenis bank dan lembaga keuangan non-bank, serta peran
masing-masing dalam sistem keuangan.
BAB 13:
SISTEM KEUANGAN DAN
PERBANKAN
71
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberi studi kasus tentang kebijakan bank sentral dalam menghadapi inflasi dan
diminta untuk menganalisis kebijakan yang diambil serta dampaknya terhadap
perekonomian.
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa diberikan kuis atau tugas untuk mengidentifikasi jenis-jenis bank dan fungsi masing-
masing, serta membahas peran bank dalam mendukung perekonomian.
SUBBAB DAN PENJELASAN:
13.1 Pengertian Sistem Keuangan
Sistem keuangan adalah sekumpulan lembaga, pasar, dan instrumen yang memungkinkan aliran
dana antara pemilik dana (penabung atau investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam
atau pelaku ekonomi lainnya). Sistem keuangan berfungsi untuk mendukung kegiatan
perekonomian dengan memfasilitasi aliran uang, baik dalam bentuk pinjaman maupun investasi.
• Komponen Utama dalam Sistem Keuangan:
1. Lembaga Keuangan: Bank dan lembaga non-bank yang menyediakan berbagai
layanan keuangan.
2. Pasar Keuangan: Tempat transaksi keuangan dilakukan, seperti pasar uang dan
pasar modal.
3. Instrumen Keuangan: Produk yang digunakan untuk menyalurkan dana, seperti
obligasi, saham, dan pinjaman.
4. Regulasi dan Pengawasan: Pemerintah dan otoritas keuangan bertanggung jawab
untuk mengatur dan mengawasi operasional lembaga keuangan dan pasar
keuangan.
13.2 Peran Bank dalam Ekonomi
Bank memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian, karena mereka berfungsi sebagai
perantara keuangan yang menghubungkan pihak yang memiliki dana (penabung) dengan pihak
yang membutuhkan dana (peminjam). Beberapa peran bank dalam ekonomi adalah sebagai
berikut:
1. Menyalurkan Kredit:
Bank memberikan pinjaman kepada individu, bisnis, atau pemerintah untuk membiayai
investasi dan konsumsi. Kredit yang diberikan bank menjadi salah satu sumber utama
pendanaan bagi banyak sektor ekonomi.
72
2. Menciptakan Uang:
Bank memiliki kemampuan untuk menciptakan uang melalui proses pemberian pinjaman.
Uang yang dipinjamkan akan masuk ke dalam sistem perbankan dan dapat digunakan
kembali, meningkatkan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
3. Menjaga Stabilitas Ekonomi:
Bank, terutama bank sentral, memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan dan ekonomi melalui kebijakan moneter yang tepat.
4. Fasilitasi Pembayaran dan Transaksi:
Bank menyediakan berbagai instrumen pembayaran seperti cek, kartu kredit, transfer bank,
dan layanan pembayaran elektronik yang memudahkan transaksi dalam perekonomian.
13.3 Jenis-Jenis Bank
Terdapat berbagai jenis bank yang memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, antara lain:
1. Bank Sentral (Central Bank):
Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, pengaturan
mata uang, dan pengawasan stabilitas sistem keuangan. Di Indonesia, bank sentral adalah
Bank Indonesia.
o Fungsi Bank Sentral:
▪ Mengatur kebijakan moneter (misalnya, suku bunga dan jumlah uang
beredar).
▪ Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.
▪ Menyediakan fasilitas cadangan bagi bank-bank komersial.
▪ Menjaga sistem perbankan dan keuangan negara tetap stabil.
2. Bank Umum (Commercial Banks):
Bank umum adalah bank yang menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan, seperti
simpanan, pinjaman, dan pembayaran. Bank umum beroperasi untuk memperoleh
keuntungan dari selisih bunga antara simpanan dan pinjaman.
o Layanan Bank Umum:
▪ Simpanan: Tabungan, giro, dan deposito.
▪ Pinjaman: KPR, kredit modal kerja, kredit konsumsi.
▪ Layanan pembayaran: Transfer dana, layanan kartu kredit, dan pembayaran
tagihan.
73
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR):
BPR adalah bank yang khusus menyediakan pinjaman untuk usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). Bank ini tidak menyediakan layanan pembayaran atau transaksi luar
negeri.
o Fungsi BPR:
▪ Memberikan pinjaman kepada masyarakat yang tidak bisa mengakses bank
umum.
▪ Menyediakan layanan keuangan bagi sektor ekonomi lokal dan UMKM.
4. Bank Syariah:
Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam.
Dalam bank syariah, transaksi keuangan dilakukan tanpa adanya riba (bunga) dan
menggunakan sistem bagi hasil.
o Produk Bank Syariah:
▪ Tabungan dan deposito syariah.
▪ Pembiayaan seperti murabahah (jual beli), mudharabah (bagi hasil), dan
musyarakah (kerja sama usaha).
13.4 Fungsi Bank Sentral
Bank sentral memiliki berbagai fungsi penting yang memengaruhi kebijakan ekonomi negara
secara keseluruhan. Beberapa fungsi utama bank sentral adalah:
1. Mengatur dan Menetapkan Kebijakan Moneter:
Bank sentral mengelola jumlah uang yang beredar dalam perekonomian untuk mencapai
tujuan ekonomi yang stabil, seperti mengendalikan inflasi, mendukung pertumbuhan
ekonomi, dan menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.
2. Pengawasan Terhadap Bank-Kommercial:
Bank sentral mengawasi bank-bank komersial untuk memastikan mereka beroperasi
dengan cara yang aman dan sehat. Ini termasuk memastikan bahwa bank memiliki
cadangan yang cukup untuk menutupi kewajiban mereka.
3. Pengelolaan Cadangan Devisa:
Bank sentral mengelola cadangan devisa untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang
negara dan mendukung perdagangan internasional.
4. Sebagai Pemberi Pinjaman Terakhir:
Bank sentral dapat menyediakan pinjaman kepada bank-bank komersial yang menghadapi
kesulitan likuiditas melalui fasilitas pinjaman darurat.
5. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan:
74
Bank sentral memiliki peran penting dalam menjaga kepercayaan terhadap sistem
keuangan negara, serta mengatasi krisis keuangan jika diperlukan.
13.5 Lembaga Keuangan Non-Bank
Lembaga keuangan non-bank adalah lembaga yang menyediakan layanan keuangan namun tidak
memiliki fungsi sebagai perantara pembayaran atau pengelola simpanan dalam bentuk giro,
tabungan, atau deposito seperti bank. Beberapa lembaga keuangan non-bank yang penting adalah:
1. Perusahaan Asuransi:
Perusahaan asuransi menyediakan perlindungan terhadap risiko tertentu, seperti
kecelakaan, kesehatan, atau kerugian aset. Mereka mengumpulkan premi dari pelanggan
dan mengganti kerugian yang terjadi sesuai dengan perjanjian.
2. Perusahaan Pembiayaan (Leasing & Factoring):
Perusahaan pembiayaan menyediakan dana untuk kebutuhan konsumen dan perusahaan
dalam bentuk kredit, seperti pembiayaan kendaraan atau pembelian barang modal.
3. Dana Pensiun:
Dana pensiun mengelola dana yang dikumpulkan dari kontribusi pekerja untuk
menyediakan penghasilan saat pensiun. Dana ini berinvestasi untuk memastikan adanya
sumber dana yang cukup di masa depan.
4. Reksa Dana:
Reksa dana adalah produk investasi yang mengumpulkan dana dari masyarakat untuk
diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, atau pasar
uang.
5. Perusahaan Modal Ventura:
Perusahaan modal ventura memberikan investasi kepada perusahaan yang sedang
berkembang, khususnya untuk usaha kecil dan menengah yang memiliki potensi untuk
tumbuh cepat.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, sistem keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam
mendukung perekonomian suatu negara dengan memfasilitasi aliran dana antara pihak yang
memiliki dana dan yang membutuhkan dana. Lembaga keuangan, pasar keuangan, dan instrumen
keuangan bekerja bersama untuk memastikan kelancaran transaksi dan penciptaan nilai ekonomi.
Bank, sebagai salah satu komponen utama, tidak hanya berfungsi sebagai perantara keuangan
melalui pemberian kredit, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan moneter dan
pengawasan sistem keuangan. Selain itu, lembaga keuangan non-bank, seperti perusahaan asuransi
dan dana pensiun, turut berkontribusi dalam menyediakan perlindungan dan investasi jangka
panjang. Dengan adanya berbagai jenis bank dan lembaga keuangan, sistem keuangan yang baik
75
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga kestabilan ekonomi
global.
Soal Evaluasi Bab 13
1. Apa yang dimaksud dengan sistem keuangan? Jelaskan komponen-komponen yang
membentuk sistem keuangan!
2. Sebutkan dan jelaskan peran bank dalam perekonomian!
3. Jelaskan perbedaan antara bank sentral dan bank umum!
4. Apa saja fungsi dari bank sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi?
5. Sebutkan beberapa contoh lembaga keuangan non-bank dan peranannya dalam
perekonomian!
76
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep kebijakan fiskal dan
moneter, alat-alat yang digunakan dalam kedua kebijakan tersebut, serta dampaknya terhadap
perekonomian.
Peta Konsep Bab 14
14.1 Pengertian Kebijakan Fiskal
14.2 Alat Kebijakan Fiskal
14.3 Pengertian Kebijakan Moneter
14.4 Alat Kebijakan Moneter
14.5 Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter terhadap Perekonomian
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan:
"Apa yang terjadi jika pemerintah menaikkan pajak atau menurunkan pengeluaran?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Siswa menonton video atau membaca artikel mengenai pengaruh kebijakan fiskal dan
moneter terhadap ekonomi dalam situasi krisis.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi perbedaan antara kebijakan
fiskal dan moneter dan bagaimana kedua kebijakan tersebut dapat mempengaruhi ekonomi.
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan kebijakan fiskal dan moneter beserta alat-alat yang digunakan, serta
memberikan contoh konkret dari kebijakan pemerintah dan bank sentral dalam mengelola
ekonomi.
BAB 14:
KEBIJAKAN FISKAL DAN
MONETER
77
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberi studi kasus tentang dampak kebijakan fiskal dan moneter dalam menghadapi
resesi atau inflasi tinggi, kemudian menganalisis kebijakan yang harus diterapkan.
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa diberikan kuis atau tugas untuk mengidentifikasi kebijakan fiskal dan moneter yang
tepat dalam situasi perekonomian tertentu, serta menjelaskan dampaknya.
Subbab dan Penjelasan:
14.1 Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempengaruhi
perekonomian dengan cara mengatur pengeluaran negara dan penerimaan negara (pajak). Tujuan
utama kebijakan fiskal adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi, mengurangi pengangguran, dan
mengontrol inflasi. Kebijakan ini umumnya diatur oleh pemerintah pusat dan dilaksanakan melalui
anggaran negara.
• Tujuan Kebijakan Fiskal:
o Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
o Menjaga kestabilan harga (inflasi).
o Mengurangi pengangguran.
o Menstabilkan perekonomian, terutama dalam menghadapi siklus ekonomi (resesi
dan boom).
14.2 Alat Kebijakan Fiskal
Terdapat dua alat utama dalam kebijakan fiskal yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut:
1. Pajak (Taxation):
Pajak adalah salah satu instrumen yang digunakan pemerintah untuk mengatur pendapatan
negara dan mempengaruhi perilaku konsumsi dan investasi masyarakat. Pemerintah dapat
menaikkan atau menurunkan pajak untuk mengendalikan permintaan agregat dalam
perekonomian.
o Pajak Progresif:
Pajak yang besarnya meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Misalnya pajak penghasilan.
o Pajak Regressive:
78
Pajak yang besarnya tetap, tidak tergantung pada tingkat pendapatan. Misalnya
pajak konsumsi.
2. Pengeluaran Pemerintah (Government Spending):
Pemerintah dapat mengubah pengeluarannya untuk memengaruhi perekonomian.
Misalnya, dalam keadaan resesi, pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran untuk
program pembangunan, subsidi, dan transfer sosial untuk mendorong konsumsi dan
investasi.
o Pengeluaran untuk Infrastruktur:
Pemerintah membangun atau memperbaiki infrastruktur untuk meningkatkan daya
saing ekonomi.
o Pengeluaran Sosial:
Pembayaran subsidi dan transfer sosial untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
14.3 Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral (misalnya Bank Indonesia)
untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat, suku bunga, dan kondisi likuiditas
dalam perekonomian. Tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas harga,
mendukung pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi inflasi dan pengangguran.
• Tujuan Kebijakan Moneter:
o Menjaga kestabilan harga (mengendalikan inflasi).
o Menstabilkan nilai tukar mata uang.
o Meningkatkan lapangan pekerjaan.
o Mendorong pertumbuhan ekonomi.
14.4 Alat Kebijakan Moneter
Ada beberapa alat yang digunakan dalam kebijakan moneter untuk mempengaruhi kondisi
perekonomian, antara lain:
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations):
Operasi pasar terbuka adalah pembelian atau penjualan surat berharga (seperti obligasi
negara) oleh bank sentral di pasar terbuka untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian. Pembelian obligasi oleh bank sentral akan meningkatkan jumlah
uang yang beredar, sementara penjualan obligasi akan mengurangi jumlah uang yang
beredar.
79
2. Suku Bunga (Interest Rate):
Bank sentral dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk mengatur inflasi dan
mendorong atau mengurangi pinjaman. Penurunan suku bunga dapat meningkatkan
pinjaman dan investasi, sementara kenaikan suku bunga dapat menekan inflasi dan
mengurangi pinjaman.
o Suku Bunga Rendah: Mendorong pinjaman dan investasi, sehingga dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi.
o Suku Bunga Tinggi: Mengurangi pinjaman, mengurangi konsumsi, dan membantu
mengendalikan inflasi.
3. Cadangan Wajib (Reserve Requirement):
Bank sentral dapat mengubah persentase cadangan yang harus disimpan oleh bank
komersial. Meningkatkan cadangan wajib mengurangi jumlah uang yang dapat
dipinjamkan bank, sedangkan menurunkannya akan meningkatkan jumlah pinjaman yang
dapat diberikan.
4. Fasilitas Diskonto:
Fasilitas diskonto adalah suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral kepada bank
komersial yang meminjam uang darinya. Penurunan suku bunga diskonto akan
memudahkan bank komersial dalam meminjam uang dan meningkatkan jumlah uang yang
beredar.
14.5 Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter terhadap Perekonomian
Kebijakan fiskal dan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Berikut
adalah beberapa dampak yang dapat timbul:
1. Dampak Kebijakan Fiskal:
o Peningkatan Pengeluaran Pemerintah:
Meningkatkan pengeluaran pemerintah, seperti dalam pembangunan infrastruktur,
dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan permintaan barang dan
jasa.
o Pajak yang Lebih Tinggi:
Peningkatan pajak dapat mengurangi konsumsi dan investasi, tetapi dapat
membantu mengurangi defisit anggaran negara dan mengendalikan inflasi.
2. Dampak Kebijakan Moneter:
o Penurunan Suku Bunga:
Penurunan suku bunga dapat mendorong kegiatan investasi dan konsumsi, serta
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat berisiko menyebabkan
inflasi tinggi jika tidak dikelola dengan hati-hati.
o Kenaikan Suku Bunga:
80
Kenaikan suku bunga dapat menekan inflasi dan mengurangi pinjaman, tetapi dapat
mengurangi kegiatan investasi dan konsumsi, yang bisa menurunkan laju
pertumbuhan ekonomi.
3. Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter:
o Dalam situasi tertentu, kebijakan fiskal dan moneter dapat digabungkan untuk
mencapai tujuan ekonomi yang lebih besar. Misalnya, ketika ekonomi mengalami
resesi, pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran fiskal sementara bank sentral
menurunkan suku bunga untuk merangsang kegiatan ekonomi.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter memiliki peran penting dalam
mengelola perekonomian negara. Kebijakan fiskal, yang melibatkan pengaturan pengeluaran
pemerintah dan penerimaan negara melalui pajak, bertujuan untuk mencapai stabilitas ekonomi,
mengurangi pengangguran, dan mengontrol inflasi. Alat utama kebijakan fiskal, seperti pajak dan
pengeluaran pemerintah, digunakan untuk mempengaruhi konsumsi, investasi, serta pertumbuhan
ekonomi. Sementara itu, kebijakan moneter yang dikelola oleh bank sentral bertujuan menjaga
kestabilan harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengendalikan jumlah uang yang
beredar dan suku bunga. Dampak dari kebijakan fiskal dan moneter sangat signifikan terhadap
perekonomian, dengan kebijakan yang tepat dapat merangsang pertumbuhan dan menciptakan
lapangan kerja, sementara kebijakan yang tidak seimbang dapat menyebabkan inflasi atau
pengurangan aktivitas ekonomi. Kombinasi dari kedua kebijakan ini, dalam situasi tertentu, dapat
menjadi instrumen yang efektif untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih luas.
Soal Evaluasi Bab 14
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter!
2. Sebutkan dan jelaskan dua alat utama kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah!
3. Apa dampak dari peningkatan pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian?
4. Jelaskan perbedaan antara kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif!
5. Bagaimana bank sentral dapat menggunakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi?
81
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami perbedaan antara ekonomi mikro
dan ekonomi makro, serta bagaimana kedua cabang ilmu ekonomi ini saling terkait dalam
perekonomian.
Peta Konsep Bab 15
15.1 Pengertian Ekonomi Mikro
15.2 Pengertian Ekonomi Makro
15.3 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
15.4 Hubungan antara Ekonomi Mikro dan Makro
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan:
"Apa yang kalian pahami tentang hubungan antara harga barang dan permintaan barang
di pasar?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Siswa diberi contoh situasi, seperti harga bahan bakar yang naik, dan diminta untuk
memikirkan dampaknya terhadap perekonomian makro.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan berbagai topik yang berkaitan dengan
ekonomi mikro dan makro, seperti perilaku konsumen, dampak kebijakan pemerintah
terhadap pasar, atau hubungan antara inflasi dan pengangguran.
BAB 15:
EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
82
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan perbedaan antara ekonomi mikro dan makro dengan memberikan
contoh-contoh nyata, seperti keputusan harga barang oleh perusahaan (mikro) dan
kebijakan moneter untuk menurunkan inflasi (makro).
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberi studi kasus di mana mereka harus menganalisis bagaimana suatu perubahan
dalam ekonomi mikro (misalnya, harga barang) memengaruhi ekonomi makro (misalnya,
inflasi).
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa diberikan kuis atau tugas untuk membedakan contoh-contoh yang termasuk dalam
ekonomi mikro dan makro serta menjelaskan hubungan keduanya.
Subbab dan Penjelasan:
15.1 Pengertian Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu, rumah tangga,
dan perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi, serta interaksi antara mereka di pasar.
Ekonomi mikro berfokus pada bagaimana penawaran dan permintaan berinteraksi untuk
menentukan harga barang dan jasa di pasar serta bagaimana alokasi sumber daya yang terbatas
dilakukan oleh produsen dan konsumen.
• Contoh Ekonomi Mikro:
o Analisis keputusan konsumen dalam memilih barang yang akan dibeli.
o Studi tentang bagaimana sebuah perusahaan menentukan harga produk dan jumlah
yang diproduksi.
15.2 Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari fenomena ekonomi secara
keseluruhan, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan kebijakan fiskal serta
moneter yang diterapkan oleh pemerintah. Ekonomi makro berfokus pada indikator ekonomi yang
mencerminkan kesehatan perekonomian suatu negara.
• Contoh Ekonomi Makro:
o Analisis tentang tingkat inflasi dan pengangguran di suatu negara.
83
o Studi tentang kebijakan pemerintah dalam mengatur perekonomian, seperti
stimulus fiskal atau perubahan suku bunga oleh bank sentral.
15.3 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
• Ekonomi Mikro:
Fokus pada unit ekonomi kecil seperti konsumen, produsen, dan pasar tertentu.
o Analisis bersifat lebih detail dan spesifik pada perilaku individu atau perusahaan.
o Contoh: Bagaimana harga barang tertentu ditentukan di pasar lokal.
• Ekonomi Makro:
Fokus pada keseluruhan perekonomian suatu negara atau bahkan global.
o Analisis bersifat agregat dan mencakup variabel ekonomi besar seperti PDB,
tingkat pengangguran, dan inflasi.
o Contoh: Bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan
ekonomi negara.
15.4 Hubungan antara Ekonomi Mikro dan Makro
Ekonomi mikro dan makro saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Perubahan dalam
aspek mikro, seperti keputusan konsumen atau harga barang, dapat memengaruhi kondisi ekonomi
makro. Sebaliknya, kebijakan ekonomi makro yang diterapkan pemerintah dapat memengaruhi
keputusan dan perilaku individu serta perusahaan dalam ekonomi mikro.
• Contoh Hubungan Mikro-Makro:
o Mikro: Keputusan konsumen untuk mengurangi pengeluaran barang mewah dapat
mengurangi permintaan agregat.
o Makro: Penurunan permintaan agregat dapat memengaruhi kebijakan pemerintah,
seperti stimulus fiskal atau moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
KESIMPULAN
Kesimpulannya, ekonomi mikro dan ekonomi makro adalah dua cabang ilmu ekonomi
yang memiliki fokus dan ruang lingkup yang berbeda namun saling terkait. Ekonomi mikro
mempelajari perilaku individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi serta interaksi mereka di pasar, seperti analisis keputusan konsumen dan penentuan harga
barang oleh produsen. Sementara itu, ekonomi makro mempelajari fenomena ekonomi secara
keseluruhan, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran, dengan fokus pada
indikator besar yang mencerminkan kondisi perekonomian suatu negara. Perbedaan utama antara
keduanya terletak pada skala analisis, di mana ekonomi mikro berfokus pada unit ekonomi kecil,
sementara ekonomi makro mengamati perekonomian secara agregat. Meskipun demikian, kedua
84
cabang ini saling berhubungan; keputusan mikro dapat mempengaruhi keadaan makro, dan
kebijakan makro dapat memengaruhi perilaku individu dan perusahaan dalam ekonomi mikro.
Soal Evaluasi Bab 15
1. Jelaskan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro!
2. Apa yang dimaksud dengan "pasar" dalam konteks ekonomi mikro?
3. Berikan contoh dari kehidupan sehari-hari yang menggambarkan interaksi antara ekonomi
mikro dan makro!
4. Mengapa kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro sangat mempengaruhi keputusan
konsumen dan produsen di ekonomi mikro?
5. Bagaimana fluktuasi harga barang di pasar dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi
negara?
85
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep ekonomi kreatif, peran
inovasi, serta dampaknya terhadap perekonomian.
Peta Konsep Bab 16
16.1 Pengertian Ekonomi Kreatif
16.2 Sektor-sektor Ekonomi Kreatif
16.3 Peran Inovasi dalam Ekonomi Kreatif
16.4 Dampak Ekonomi Kreatif terhadap Perekonomian
16.5 Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan:
"Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah ekonomi kreatif?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Siswa menonton video inspiratif tentang suksesnya produk atau layanan berbasis
kreativitas dan inovasi.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengeksplorasi berbagai sektor ekonomi kreatif
dan bagaimana inovasi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan ekonomi kreatif dan sektor-sektor yang terkait, serta peran inovasi
dalam menciptakan produk yang berdampak pada perekonomian.
BAB 16:
EKONOMI KREATIF DAN
INOVASI
86
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberikan tugas untuk merancang produk atau layanan kreatif yang bisa
berkontribusi pada perekonomian
.
Tahap Evaluate (Evaluasi)
• Siswa diminta untuk membuat presentasi mengenai dampak ekonomi kreatif terhadap
perekonomian dan strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangannya.
Subbab dan Penjelasan:
16.1 Pengertian Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sektor ekonomi yang berbasis pada penciptaan dan penggunaan ide-ide
kreatif yang menghasilkan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah tinggi. Sektor ini
mengandalkan kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan barang atau jasa yang unik, yang dapat
mendatangkan keuntungan ekonomi.
• Contoh Ekonomi Kreatif:
o Industri film, musik, dan seni.
o Teknologi dan desain produk inovatif.
o Mode dan periklanan.
16.2 Sektor-sektor Ekonomi Kreatif
Sektor ekonomi kreatif terdiri dari beberapa subsektor yang berfokus pada pengembangan ide
kreatif dan inovasi. Beberapa subsektor ekonomi kreatif di antaranya:
1. Industri Kreatif Digital: Teknologi informasi dan komunikasi, perangkat lunak, game,
dan aplikasi mobile.
2. Industri Seni dan Budaya: Seni visual, musik, teater, dan sastra.
3. Industri Mode dan Desain: Desain produk, arsitektur, dan fashion.
4. Industri Film dan Animasi: Produksi film, televisi, dan animasi.
16.3 Peran Inovasi dalam Ekonomi Kreatif
Inovasi memainkan peran penting dalam ekonomi kreatif karena menciptakan peluang baru dan
mengubah cara kita memproduksi serta mengkonsumsi produk dan layanan. Inovasi tidak hanya
terbatas pada teknologi, tetapi juga pada cara-cara baru dalam mendekati masalah sosial dan
ekonomi.
• Contoh Inovasi dalam Ekonomi Kreatif:
87
o Inovasi dalam teknologi video game.
o Penggunaan media sosial untuk pemasaran produk kreatif.
o Desain produk ramah lingkungan yang berbasis pada prinsip keberlanjutan.
16.4 Dampak Ekonomi Kreatif terhadap Perekonomian
Ekonomi kreatif memberikan dampak besar terhadap perekonomian, seperti menciptakan
lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan daya saing suatu
negara di pasar global.
• Dampak Positif:
o Meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor kreatif.
o Mendorong pengembangan teknologi baru.
o Menciptakan peluang usaha baru.
• Dampak Negatif:
o Ketergantungan pada tren pasar yang cepat berubah.
o Kesenjangan antara pelaku industri besar dan kecil.
16.5 Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif, diperlukan kebijakan yang mendukung inovasi dan
penciptaan ide-ide baru. Beberapa strategi pengembangan ekonomi kreatif antara lain:
1. Pendidikan dan Pelatihan: Mengembangkan keterampilan kreatif melalui pendidikan
formal dan informal.
2. Dukungan Pemerintah: Memberikan insentif bagi perusahaan kreatif, seperti insentif
pajak dan pendanaan untuk start-up kreatif.
3. Kolaborasi Antarsektor: Meningkatkan kolaborasi antara sektor industri, teknologi, dan
pemerintah.
KESIMPULAN
Kesimpulannya, ekonomi kreatif merupakan sektor yang berfokus pada penggunaan ide-
ide kreatif untuk menghasilkan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah tinggi. Sektor ini
melibatkan berbagai subsektor seperti industri digital, seni dan budaya, mode, desain, serta film
dan animasi. Inovasi memainkan peran sentral dalam mendorong perkembangan ekonomi kreatif,
dengan menciptakan peluang baru dan mengubah cara kita berproduksi dan berbisnis. Dampak
positif dari ekonomi kreatif mencakup penciptaan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, dan
peningkatan daya saing global, meskipun ada tantangan seperti ketergantungan pada tren pasar
yang cepat berubah. Untuk mendukung pengembangan sektor ini, diperlukan strategi yang
88
mencakup pendidikan dan pelatihan, dukungan pemerintah, serta kolaborasi antar sektor yang
mendorong inovasi dan pengembangan ide kreatif.
Soal Evaluasi Bab 16
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi kreatif dan sebutkan beberapa contoh sektor yang
termasuk dalam ekonomi kreatif!
2. Jelaskan peran inovasi dalam mengembangkan ekonomi kreatif!
3. Apa saja dampak positif dan negatif dari perkembangan ekonomi kreatif terhadap
perekonomian?
4. Sebutkan strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di
Indonesia!
5. Bagaimana ekonomi kreatif dapat mendorong daya saing suatu negara di pasar global?
89
Tujuan Bab:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep ekonomi digital,
dampaknya terhadap perekonomian, serta perkembangan dan tantangan dalam e-commerce.
Peta Konsep Bab 17
17.1 Pengertian Ekonomi Digital
17.2 Ciri-ciri Ekonomi Digital
17.3 Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi
17.4 E-Commerce: Pengertian dan Jenis-jenisnya
17.5 Dampak Ekonomi Digital terhadap Perekonomian
17.6 Keuntungan dan Tantangan dalam E-Commerce
17.7 Peran Pemerintah dalam Mendorong Ekonomi Digital
17.8 Contoh Sukses Ekonomi Digital dan E-Commerce di Indonesia dan Dunia
Aktivitas Learning Cycle 7E
Tahap Elicit (Menggali Pemahaman Awal)
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan:
"Apa yang kalian ketahui tentang belanja online dan bagaimana itu mempengaruhi
kehidupan sehari-hari?"
Tahap Engage (Membangkitkan Ketertarikan)
• Siswa diberi contoh sukses e-commerce dan platform digital di dunia.
Tahap Explore (Eksplorasi Konsep)
• Siswa melakukan diskusi tentang berbagai aspek ekonomi digital dan e-commerce.
BAB 17:
EKONOMI DIGITAL DAN E -
COMMERCE
90
Tahap Explain (Penjelasan Konsep)
• Guru menjelaskan ekonomi digital, e-commerce, serta dampaknya terhadap perekonomian.
Tahap Elaborate (Penerapan Konsep)
• Siswa diberikan studi kasus untuk menganalisis dampak ekonomi digital di negara
berkembang.
Tahap Evaluate (Evaluasi)
Siswa diminta untuk membuat laporan atau presentasi mengenai keuntungan dan tantangan e-
commerce di Indonesia
Subbab dan Penjelasan:
17.1 Pengertian Ekonomi Digital
Ekonomi digital adalah sistem ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan
nilai, seperti perdagangan online, layanan digital, dan aplikasi berbasis internet yang
mempermudah interaksi antara produsen dan konsumen.
• Contoh Ekonomi Digital:
o Platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.
o Layanan digital seperti fintech, streaming, dan aplikasi berbagi kendaraan.
17.2 Ciri-ciri Ekonomi Digital
Ekonomi digital ditandai oleh beberapa ciri, di antaranya:
1. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK):
Teknologi menjadi pusat dari kegiatan ekonomi digital.
2. Peningkatan Keterhubungan:
Semua pihak (produsen, konsumen, dan layanan) terhubung melalui jaringan digital.
3. Kemudahan dalam Transaksi:
Transaksi dapat dilakukan secara online tanpa harus tatap muka langsung.
17.3 Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi
Perkembangan teknologi, khususnya internet dan perangkat mobile, telah mempercepat
digitalisasi dalam berbagai sektor ekonomi. Transformasi digital memungkinkan akses yang lebih
mudah, penghematan biaya, dan peningkatan efisiensi dalam kegiatan ekonomi.
• Contoh Digitalisasi:
o Pembayaran digital melalui e-wallet.
91
o Pembelajaran online dan telemedicine.
17.4 E-Commerce: Pengertian dan Jenis-jenisnya
E-commerce adalah transaksi bisnis yang dilakukan melalui internet. E-commerce mencakup
berbagai jenis transaksi, di antaranya:
1. B2B (Business-to-Business):
Transaksi antara perusahaan dengan perusahaan lainnya.
2. B2C (Business-to-Consumer):
Transaksi antara perusahaan dengan konsumen.
3. C2C (Consumer-to-Consumer):
Transaksi antara konsumen dengan konsumen lainnya.
17.5 Dampak Ekonomi Digital terhadap Perekonomian
Ekonomi digital membawa dampak positif berupa peningkatan efisiensi, perluasan pasar global,
serta penciptaan lapangan pekerjaan baru. Namun, juga ada tantangan berupa kesenjangan digital
dan ancaman keamanan siber.
• Dampak Positif:
o Peningkatan akses ke pasar global.
o Meningkatkan produktivitas dan inovasi.
• Dampak Negatif:
o Ketidaksetaraan akses teknologi.
o Risiko privasi dan keamanan data.
17.6 Keuntungan dan Tantangan dalam E-Commerce
E-commerce memberikan berbagai keuntungan, tetapi juga menghadapi beberapa tantangan:
• Keuntungan:
o Memperluas pasar secara global.
o Menurunkan biaya operasional.
• Tantangan:
o Masalah kepercayaan konsumen terhadap transaksi online.
o Persaingan yang ketat.
92
17.7 Peran Pemerintah dalam Mendorong Ekonomi Digital
Pemerintah dapat berperan dalam mengembangkan ekonomi digital dengan memberikan
infrastruktur yang memadai, regulasi yang mendukung, serta pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan digital masyarakat.
17.8 Contoh Sukses Ekonomi Digital dan E-Commerce di Indonesia dan Dunia
• Indonesia:
Tokopedia, Gojek, Bukalapak.
• Dunia:
Amazon, Alibaba, Netflix.
KESIMPULAN
Kesimpulannya, ekonomi digital merujuk pada sistem ekonomi yang memanfaatkan
teknologi digital untuk menciptakan nilai dan mempermudah interaksi antara produsen dan
konsumen, seperti yang terlihat pada platform e-commerce dan layanan digital. Ciri-ciri ekonomi
digital meliputi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), peningkatan
keterhubungan antara semua pihak, serta kemudahan transaksi online. Perkembangan teknologi
dan digitalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam sektor ekonomi, dengan e-commerce
yang mencakup berbagai model transaksi, seperti B2B, B2C, dan C2C. Dampak positif ekonomi
digital meliputi peningkatan efisiensi, perluasan pasar global, dan penciptaan lapangan pekerjaan,
meskipun tantangan seperti kesenjangan digital dan risiko keamanan siber tetap ada. E-commerce
sendiri menawarkan keuntungan dalam hal perluasan pasar dan penurunan biaya operasional,
namun juga dihadapkan pada masalah kepercayaan konsumen dan persaingan yang ketat.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi digital melalui penyediaan
infrastruktur, regulasi, dan pelatihan digital. Contoh sukses ekonomi digital di Indonesia dan dunia
menunjukkan potensi besar sektor ini, dengan platform seperti Tokopedia, Bukalapak, Amazon,
dan Alibaba sebagai contoh sukses.
Soal Evaluasi Bab 17
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi digital dan bagaimana peran teknologi dalam
perkembangan ekonomi digital?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis e-commerce!
3. Bagaimana ekonomi digital dapat meningkatkan produktivitas suatu negara?
4. Apa saja keuntungan dan tantangan dalam e-commerce?
5. Jelaskan peran pemerintah dalam mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia!
93
Abdurrahman, A. (2017). Pengantar ekonomi: Teori dan aplikasi dalam kehidupan sehari-
hari. Erlangga.
Blanchard, O., & Johnson, D. R. (2017). Macroeconomics (7th ed.). Pearson Education.
Fischer, S., Dornbusch, R., & Schmalensee, R. (2019). Economics (9th ed.). McGraw-Hill.
Gwartney, J., Stroup, R. L., Sobel, R. S., & Macpherson, D. A. (2015). Economics: Private
and public choice (15th ed.). Cengage Learning.
Hill, C. W. L., & Jones, G. R. (2013). Strategic management: An integrated approach (10th
ed.). Cengage Learning.
Krugman, P., & Wells, R. (2018). Microeconomics (5th ed.). Worth Publishers.
Kurniawan, Y. (2021). Ekonomi mikro: Teori dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Alfabeta.
Li, F., & Zhao, Y. (2019). Digital economy and global innovation: Impact of the digital
revolution on economic growth. Springer.
Mankiw, N. G. (2018). Principles of economics (8th ed.). Cengage Learning.
Mahendra, I. S. (2020). Kebijakan fiskal dan moneter dalam ekonomi Indonesia. Airlangga
University Press.
Mulyadi, D., & Anggraini, R. (2021). Perkembangan ekonomi digital di Indonesia: Peluang
dan tantangan dalam meningkatkan daya saing. Pustaka Pelajar.
Muellbauer, J. (2012). The economics of the digital economy: A new perspective. Cambridge
University Press.
Nugroho, Y. (2018). Ekonomi digital dan e-commerce: Transformasi perekonomian global.
Gramedia Pustaka Utama.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2011). Management information systems: Managing the
digital firm (10th ed.). Pearson Prentice Hall.
DAFTAR PUSTAKA
94
Parkin, M. (2015). Microeconomics (12th ed.). Pearson Education.
Setiawan, D., & Utami, D. (2018). Peran inovasi dalam ekonomi kreatif di Indonesia. Penerbit
Universitas Indonesia.
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics (19th ed.). McGraw-Hill.
Susanti, N. (2019). Ekonomi kreatif dan inovasi di Indonesia: Peluang dan tantangan. Andi
Publisher.
Tirole, J. (2017). Economics for the common good. Princeton University Press.
Timmer, M. P., & de Vries, G. J. (2015). Structural transformation and economic
development: 40 years of research. Cambridge University Press.
U.S. Small Business Administration. (2020). The role of innovation in economic growth.
https://www.sba.gov
Yunus, M. (2007). Creating a world without poverty: Social business and the future of
capitalism. Public Affairs.
95
Dinda Vebrina, S.Pd., M.Pd.E Lahir di Padangsidimpuan, 02 Februari
1997. Menikah dengan Edysyah Putram, S.Pd., M.Pd, saat ini telah
dikaruniai putra bernama Khalif Bimantara Abqary. Aktivitas sebagai Dosen
tetap Program studi S1 Pendidikan Ekonomi di Institut Pendidikan Tapanuli
Selatan sejak 2020. Latar Belakang Pendidikan yaitu S1 Pendidikan
Ekonomi Institut Pendidikan Tapanuli Selatan dan S2 Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Padang. Saat ini penulis aktif sebagai penulis buku,
peneliti dan pembicara.
Edysyah Putra, S.Pd., M.Pd Lahir di Lau Baleng, 27 Mei 1994. Menikah
dengan Dinda Vebrina, S.Pd., M.Pd.E, saat ini telah dikaruniai putra bernama
Khalif Bimantara Abqary. Aktivitas sebagai Dosen tetap Program studi S1
Pendidikan Biologi di Institut Pendidikan Tapanuli Selatan sejak 2020. Latar
Belakang Pendidikan yaitu S1 Pendidikan Biologi Institut Pendidikan
Tapanuli Selatan dan S2 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta.
Saat ini penulis aktif sebagai penulis buku, peneliti dan pembicara.