CACAR AIR
(Varicella/Chickenpox)
By :
dr. Candra Ferdian H
Dikombinasioleh Ns. Dayang Laily, M.Kep
0
1
CacarairmerupakanpenyakitinfeksiAKUTyang
disebabkan olehvirusVaricellazoster.Itulah
sebabnyapenyakitinijugadikenaldenganistilah
varisela.Sepertipenyakitlainyangjugadisebabkan
olehvirus,cacarairdapatsembuh dengan
sendirinya(selflimitingdisease).Penderitayang
terinfeksivirusiniditandaidenganmunculnyaruam
kemerahan berisicairanyangsangatgataldi
seluruhtubuh.
Etiologi
•Virus: Varicella Zoster Virus (VZV)
•Karakteristik: DNA virus
•Klasifikasi: Tergolongdalamfamili
Herpesviridae
•Infeksi primer: Varicella
(chickenpox/cacar air)
•Reaktivasi: Herpes zoster
(shingles/cacar api)
v a ricella zoster v irus
Epidemiologi
•Insiden varicella :
▫Menyebar di seluruh
dunia, ras & kelamin
tidak mempengaruhi
▫Sering menyerang anak
usia < 20 th (3-6 th)
▫Bisa menyerang dewasa
→ 2%
•Insiden herpes zoster :
▫Lahir-9 th : 0,74/1000
▫10-19 th : 1,38/1000
▫20-29 th : 2,58/1000
DATA INCIDENT RATEDI USA
Patogenesa
•FASE 1: TRANSMISI DAN PORT D'ENTRY
a.Droplet infection: Menghirup riak kecil dari saluran napas
penderita dari jarak dekat
b.Port d'entry: Sekretpernapasan
•FASE 2: INKUBASI (10-21 hari)
Hari 1-7: ReplikasiLokal
a.Virus masuk melalui saluran pernapasan
b.Replikasiprimer di mukosasalurannapas atas
c.Penyebarankekelenjargetahbeningregional
Hari 8-13: Viremia Primer
a.Virus masuksirkulasidarah(viremia primer)
b.Penyebarankeorgan (hati, limpa, kelenjargetahbening)
Hari 14-16: Viremia Sekunder
a.Virus mencapaikulit→timbullesi/bercakkulit
•FASE 3: MANIFESTASI KLINIS
Patogenesa
✓EvolusiLesi : ….
•FASE 4: MASA INFEKSIUS
✓Periode: 2 harisebelumhingga5 harisetelahtimbulbercakkulit
✓Mekanisme: Pelepasanvirus darilesikulitdan sekretpernapasan
✓Viral shedding: Tertinggipada fasevesikel
•Papula: Peninggian jaringan
•Vesikel: Gelembung berisi cairan bening
•Pustula: Vesikel berisi cairan
keruh/bernanah
•Krusta: Mengering dan mengelupas
•Makula: Bercak kemerahan datar
Gejala klinis
•Varicella :
▫1-2 hari sebelum bercak kulit :
Demam, malaise/lemas, nyeri
kepala, mual muntah
▫Bercak kulit :
Diawali di wajah, dahi →
menyebar ke dada,
tangan/kaki
Dapat muncul juga di mulut
dan kelamin
Sangat gatal
Khas : bentuk tear drop
(seperti titik embun)
Proses : vesikel (bening) →
pustula (keruh bernanah) →
krusta (mengering)
Jarang menyebabkan scar
(luka parut) di akhir
penyembuhan
ea rly chick en pox
Gejala klinis
•Herpes Zoster :
▫Gejala awal/Prodromal :
Nyeri menjalar di lokasi bercak,
nyeri kepala, demam → 1-3
minggu sebelum bercak di kulit
▫Bercak di kulit :
Kemerahan → 12-24 jam
berubah menjadi vesikel
(bening) → pustula
(keruh/bernanah) → krusta
(mengering)
Tidak menyebabkan parut (luka
bekas)
Timbul bisa didaerah mana saja
di tubuh, sesuai lokasi ujung
saraf yang diserang
Komplikasi
•Varicella :
▫Infeksi sekunder (bakteri) : furunkel, selulitis (bisul)
▫Scar (luka parut/bekas) : berasal dari infeksi bakteri
akibat garukan
▫Pneumonia → 1:400 kasus
▫Neurologis : ataxia = tidak dapat mempertahankan
posisi berdiri → 1:4000 kasus
▫Encephalitis (radang otak) → 1,7:100.000 kasus
▫Herpes zoster : beberapa bulan-tahun pasca infeksi
primer
▫Reye Syndrome : perlemakan hati disertai penurunan
kesadaran (ensefalopati) → jarang → disebabkan
pemakaian obat aspirin dalam skala luas
Komplikasi
•Herpes Zoster :
▫Infeksi sekunder pada bercak
kulit
▫Post herpetic neuralgia →
nyeri menjalar di area bercak
kulit, kadang terasa panas →
50% pada penderita usia >60
th
▫Mata : keratitis (radang
kornea), iritis (radang iris)
▫Otak : meningoencephalitis
(radang selaput otak)
▫Scar : jaringan parut/bekas
luka
Slit lamp examination in a patient with herpes zoster ophthalmicus.
Epithelial keratitis may have a dendritic appearance
mimicking herpes simplex virus keratitis (A)
and stains with fluorescein dye (B).
Pemeriksaan Penunjang
•Tzanck smear :
▫pewarnaan dari isi carian vesikel (bercak kulit)
menggunakan mikroskop cahaya
▫Hasil : multinucleated giant cell
▫Sensitifitas 84 %
▫Tidak dapat membedakan VZV dengan herpes
simplek virus (HSV)
Pemeriksaan Penunjang
•Direct Fluorescent Assay (DFA) :
▫Pemeriksaan isi vesikel yang sudah mengering
(krusta) dengan mikroskop fluorescent
▫Kurang sensitif
▫Hasil cepat
▫Dapat membedakan antara VZV dengan HSV
Pemeriksaan Penunjang
•Polymerase Chain Reaction (PCR) :
▫Pemeriksaan isi cairan vesikel / krusta
▫Sangat cepat dan sangat sensitif
▫Sensitifitas : 97-100 %
▫Dapat menemukan DNA dari VZV
•Biopsi kulit :
▫Pemeriksaan jaringan kulit yang diambil dengan
jarum biopsi dan dillihat melalui mikroskop
▫Sudah mulai ditinggalkan
Penanganan
•Obat antivirus :
▫Jenis asiklovir, valasiklovir, famasiklovir → diberikan oral
(minum)
▫Mengurangi lama sakit, keparahan & mempercepat
penyembuhan
▫Sebaiknya diberikan < 48-72 jam setelah erupsi bercak
kulit timbul
•Simptomatis :
▫Bedak : pengurang gatal → untuk bercak yang belum pecah
▫Salep antibiotik → bercak yang sudah pecah --> mencegah
infeksi sekunder
▫Obat penurun panas / nyeri : hindari penggunaan obat
jenis aspirin → mencegah Reye Syndrome
Pencegahan
•Imunisasi pasif :
▫Menggunakan Varicella Zoster Immunoglobulin
▫Perlindungan bersifat sementara
▫Diberikan kepada siapapun yang belum pernah
memperoleh imunisasi aktif / tdk memiliki antibodi
terhadap VZV
•Imunisasi aktif :
▫Menggunakan vaksin varicella virus
▫Perlindungan hingga 10 tahun
▫Efek samping : terkadang demam
▫Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil → menyebabkan
kongenital varicella
•Kontak dengan penderita :
▫Sering cuci tangan,
▫Gunakan masker bila perlu
▫Segera periksakan ke faslilitas kesehatan terdekat
▫Pola hidup sehat untuk menjaga daya tahan tubuh
Prognosa
•Pada penderita dg daya
tahan/imunitas baik :
prognosa sangat baik
•Pada penderita dg daya
tahan/imunitas rendah :
angka komplikasi dan
kematian signifikan
Fatality Rate Varicella di USA
Kesimpulan
•Infeksi VZV dapat menyebabkan 2 jenis penyakit :
varicella & herpes zoster
•Varicella sering dijumpai pada anak-anak
•Herpes zoster sering dijumpai pada dewasa
•Penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah
timbulnya komplikasi
•Pemberian imunisasi pasif maupun aktif pada anak
dapat mencegah infeksi VZV