CAIRAN DAN ELEKTROLIT tplt (II).good education the best 2025
Alfriedo008
2 views
76 slides
Sep 22, 2025
Slide 1 of 76
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
About This Presentation
good education the best 2025
Size: 1.46 MB
Language: none
Added: Sep 22, 2025
Slides: 76 pages
Slide Content
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 1
Pendahuluan Air (H 2 0) Sekitar 60% dari total BB. K onsentrasi paling tinggi pada sel otot & organ rongga badan ( paru-paru / jantung , ) K onsentrasi paling rendah pada sel jaringan ( tulang / gigi ) . 2
Konsumsi cairan ideal untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh = 1 ml air per 1 kkal konsumsi energi tubuh ( berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh ) . 3
R ata -rata tubuh ( dewasa ), kehilangan 2.5 L cairan perhari . 1.5 L melalui urin 500 ml melalui keringat 400ml dalam bentuk uap air melalui proses respirasi ( pernafasan ) 100 ml bersama dengan feces( tinja ). ~ konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas ��240 ml) 4
Keseimbangan c airan & elektrolit menjaga kondisi tubuh tetap sehat ( homeostatis ) . Cairan tubuh ; larutan yang terdiri dari air( pelarut ) & zat tertentu ( zat terlarut ). Elektrolit ; zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik ( ion ) 5
DISTRIBUSI CAIRAN DALAM TUBUH Cairan Intraselular (CIS) berada di dalam sel diseluruh tubuh . 2. Cairan Ekstraselular (CES) cairan yang berada di luar sel ; Cairan interstitial (CIT) terletak diantara sel Cairan intravaskuler (CIV) / (plasma) cairan di dalam sistem vaskuler Cairan transeluler (CTS) cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran cerna .
Fungsi Cairan Tubuh P embawa zat nutrisi ( karbohidrat,vitamin & mineral ) P embawa O2 ke dalam sel-sel tubuh M engeluarkan produk hasil metabolisme ( CO 2 ) & senyawa nitrat P elembab jaringan-jaringan tubuh ( mata,mulut & hidung ) .......... 7
P elumas cairan sendi ( Sports Science Brief ) Ka talisator reaksi biologik sel P elindung organ & jaringan tubuh M embantu menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut . P engatur panas suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal ( ± 37 C ) . 8
KOMPOSISI Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % wanita dewasa 55 %. Faktor yang mempengaruhi: Sel-sel lemak mengandung sedikit air. Usia air tubuh << dengan peningkatan u sia . Jenis kelamin Wanita , air tubuh << , karena lebih banyak mengandung lemak tubuh .
Usia Kilogram Berat Badan (%) Bayi prematur 3 bulan 6 bulan 1 –2 tahun 11 – 12 tahun Dewasa Dewasa gemuk Dewasa kurus 80 70 60 59 58 58 – 60 40 – 50 70 - 75 Perubahan pada air tubuh total sesuai usia
Solut : elektrolit dan non elektrolit Elektrolit : Kation ; Ion yang membentuk muatan positif dalam larutan . Kation ek s traseluler utama adalah natrium (Na + ) K ation intraselular utama adalah kalium (K + ). Sistem pompa terdapat di dinding sel , memompa Na+ ke luar dan K+ ke dalam sel .
Kation : Sodium (Na+) : B erlebih di ruang ekstraseluler P enyeimbang cairan di ruang esktraseluler K omunikasi antara nerves & musculus Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar H+ pada Ion sodium di tubulus ginjal : H+ di ek sk resikan Sumber : snack, kue , rempah-rempah , daging panggang . Nilai natrium serum 135-145 mEq/L. Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron, dan haluaran urine. 12
Potassium (K+) : B erlebih di ruang intraseluler Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel Mengatur kon sen trasi ( polarisasi & repolarisasi ) dari muscle & nerves. Sumber : Pisang , alpokad , jeruk , tomat & kismis . Nilai kalium serum 3,5-5,3 mEq/L. 13
Calcium (Ca++) : Membentuk garam bersama fosfat , carbonat , flouride di dalam tulang & gigi keras & kuat Meningkatkan fungsi syaraf & muscle Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan pengaktifan protrombin & trombin Sumber : susu kalsium tinggi , ikan , t ulang , sayuran , dll . 14
Mg++ Magnesium merupakan kation terpenting kedua di dalam cairan intrasel. Nilai magnesium serum 1,5-2,5 mEq/L . Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme ginjal. 15
Anion ; Ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan . * Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Cl - ), * A nion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4 - ).
Anion : Chloride ( Cl -) : - Kadar berlebih di ruang ekstrasel - Membantu proses keseimbangan natrium - Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster - Sumber : garam dapur Nilai klorida serum 100- 106 mEq/L . 18
Bicarbonat (HCO3 -) : Bereaksi d g asam kuat untuk membentuk asam karbonat & suasana garam untuk Menurunkan PH. Nilai bikarbonat arteri 22 – 28 mEq/L , & bikarbonat vena 24-30 mEq/L, bikarbonat diatur oleh ginjal 19
Fosfat ( H2PO4) : Bagian dari fosfat buffer system M enjadi energi pad a metabolisme sel Bersama kalsium meningkatkan kekuatan & kekerasan tulang Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA & RNA. Nilai fosfat serum 2,5-4,5 mg/100 ml. Konsentrasi fosfat serum diatur oleh ginjal, hormon paratiroid & vitamin D teraktivasi. 20
b. Non elektrolit Substansi ( glukosa & urea ) yang tidak berdisosiasi dalam larutan & diukur berdasarkan berat (milligram per 100 ml atau mg/dl).
PROSES PERGERAKAN / TRANSPOR CAIRAN TUBUH 1. Difusi adalah partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan . Contoh: Gerakan oksigen dari alveoli paru ke darah kapiler pulmoner. Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 1. Peningkatan suhu 2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 3. Penurunan ukuran / berat molekul dari partikel 4.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi 5.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif B ahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi . a danya daya aktif dari tubuh (exp; pompa jantung ) . D iperlukan Energi . Z at terlarut yg ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi : natrium , kalium , hidrogen , glukosa & asam amino. M empertahankan keunikan komposisi baik CES & CIS.
3. Filtrasi ( penyaringan ) 1) M erembesnya suatu cairan melalui selaput permeable. 2) Arah perembesan adalah dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah .
4. Osmosis B ergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik .
F aktor yang mempengaruhi difusi ; P ermebelitas membran kapiler dan sel Konsenterasi Potensial listrik Per bedaan tekanan . 27
Regulating Body Fluid Volumes T ubuh sehat volume cairan & komponen kimia selalu berada dalam kondisi & batas nyaman . K ondisi normal intake cairan ~ dengan kehilangan cairan . Kondisi sakit gangguan keseimbangan cairan & elektrolit tubuh . T ubuh kehilanagn cairan melalui penguapan ekspirasi , penguapan kulit , ginjal (urine),e kskr esi proses metabolisme . 28
Intake Cairan A ktifitas & temperatur sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari . K ebutuhan cairan tubuh kira - kira 2500 ml per hari K ekurangan 1000 ml per hari diperoleh dari makanan , oksidasi selama proses me t abolisme . 29
K ebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan ( mL /24 Jam). 1 hari 3,0 250-300 2 1 tahun 9,5 1150-1300 3. 2 tahun 11,8 1350-1500 4. 6 tahun 20,0 1800-2000 5. 10 tahun 28,7 2000-2500 6 14 tahun . 45,0 2200-2700 7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700 30
Pengatur utama intake cairan mekanisme haus . Pusat haus dikendalikan di otak R angsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler , sekresi angiotensin II ( respon penurunan tekanan darah , perdarahan penurunan volume darah ) . 31
R asa kering di mulut terjadi bersama sensasi haus . Sensasi haus hilang , setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal. 32
b.Output Cairan Kehilangan cairan tubuh melalui proses : Urine proses output cairan tubuh utama . N ormal , output sekitar 1400-1500 ml per 24 jam / sekitar 30-50 ml per jam. A ktivitas kelenjar keringat meningkat produksi urine menurun ( upaya mempertahankan keseimbangan tubuh ) . 33
Insensible Loss (IWL) Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit ( difusi ) & paru Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut : DEWASA = 15 cc/kg BB/ hari ANAK = (30 – usia ( th )) cc/kg BB/ hari Jika ada kenaikan suhu : IWL = 200 ( suhu badan sekarang – 36.8C)
IWL ( Insesible Water Loss ) : T erjadi melalui paru-paru & kulit . O rang dewasa normal kehilangan cairan berkisar 300-400 mL per hari . B ila respirasi / suhu tubuh meningkat IWL meningkat . 35
Keringat : R espon kondisi tubuh yang panas B erasal dari anterior hypotalamus impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit . Feces : B erkisar 100-200 mL per hari , diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar ( kolon ). 36
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 37
Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit M emperhatikan ; V olume cairan ekstrasel O smolaritas cairan ekstrasel . Ginjal M engontrol volume cairan ekstrasel ( mempertahankan keseimbangan garam & mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel ). 38
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 39 Peranan ginjal
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel . Penurunan volume cairan penurunan tekanan darah arteri . P eningkatan volume cairan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. 40
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 41 Respons thd Peningkatan Tekanan Darah
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 42 Respons thd Penurunan Tekanan Darah
Mempertahankan intake & output air. Water turnover dibagi dalam : eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal . 43
Memperhatikan keseimbangan garam . A supan garam = yang keluar Kelebihan garam diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam . 44
Ginjal mengontrol jumlah garam dengan cara : M engontrol jumlah garam ( Na+ yang difiltrasi dengan me ngatur Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR). M engontrol jumlah reabsorbsi di tubulus ginjal Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal & collecting. 45
Retensi Na+ meningkatkan retensi air meningkatkan volume plasma peningkatan tekanan darah arteri . Atrial Natriuretic Peptide (ANP) / hormon atriopeptin ( disekresi sel atrium jantung ) menurunkan reabsorbsi Na+ & air. 46
Penurunan reabsorbsi Na+ & air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine volume darah kembali normal. 47
2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel . S emakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute . Osmosis terjadi jika perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel . 52
N atrium (Na+) banyak ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmotik . D i intrasel , kalium (K-) bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel . 53
P engaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan melalui : Perubahan osmolaritas di nefron M embentuk urine sesuai dengan keadaan cairan tubuh di dukstus koligen . Glomerulus menghasilkan cairan isosmotik di tubulus proksimal (300 mOsm ). 54
Dinding tubulus ansa Henle pars decending sangat permeable reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular ( vasa recta ) menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik . 55
Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable & secara aktif memindahkan NaCl keluar tubulus . reabsobsi garam tanpa osmosis air cairan yang sampai ke tubulus distal & duktus koligen menjadi hipoosmotik . Permeabilitas dinding tubulus distal & duktus koligen bergantung hormon vasopresin (ADH) produk urine . 56
57 Reabsosbsi cairan ke vasa recta Urine <<(Hipoosmotik) Pusat haus di hipotalamus M ekanisme haus & peranan vasopresin ( antidiuretic hormone/ADH)
Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan & elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta & sinus karotikus , osmoreseptor di hypotalamus,dan volume reseptor / reseptor regang di atrium. 58
S istem endokrin , S aat tubuh kekurangan cairan Angiotensin II, Aldosteron , dan Vasopresin /ADH meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air. P eningkatan volume cairan tubuh atriopeptin (ANP) meningkatkan eks k resi volume Na+ dan air. 59
SIKLUS PENGATURAN AIR Volume darah turun, osmolalitas serum naik TD arterial turun Perfusi ginjal turun Produksi ADH dalam neurohipofisis ADH dilepaskan ke dlm darah dr tempat penyimpanan dlm pituitari posterior naik H2O & Na disaring oleh ginjal naik Pelepasan renin naik Angiotensin I & II naik Aldosteron naik Volume darah naik, osmolalitas serum turun Ekskresi Na &H2O Vol H2O&Na yg bersirkulasi naik Reabsorpsi H2O ginjal naik Ekskresi urin
Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Umur luas permukaan tubuh,metabolisme , & BB . Infant & anak-anak mudah mengalami ggn keseimbangan cairan . U sia lanjut sering gangguan keseimbangan cairan karena ggn fungsi ginjal / jantung . 61
Iklim D aerah panas & kelembaban udara rendah peningkatan kehilangan cairan melalui keringat . A ktifitas di lingkungan panas kehilangan cairan sampai 5 L per hari . 62
Diet I ntake nutrisi tidak adekuat tubuh akan membakar protein & lemak serum albumin & cadangan protein menurun menyebabkan edema. Stress M eningkatkan metabolisme sel,glukosa darah , & pemecahan glykogen otot meningkatkan natrium dan retensi air berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah . 63
Kondisi Sakit Trauma ( luka bakar ) meningkatkan kehilangan air melalui IWL. P enyakit ginjal dan kardiovaskuler mempengaruhi proses regulator , keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Penurunan tingkat kesadaran gangguan pemenuhan intake cairan 64
Tindakan Medis seperti : suction,nasogastric tube dan lain-lain. Pengobatan P emberian deuretik , laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh . 65
Pembedahan R esiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh ( kehilangan darah selama pembedahan ) . 66
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh a. Ketidakseimbangan Volume Kekurangan volume ECF / hipovolemia ; kehilangan cairan tubuh isotonik , yang disertai kehilangan Na+ dan air dalam jumlah yang relatif sama . D ehidrasi hipernatremia . 67
Kelebihan Volume ECF : T erjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira - kira sama . T erkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF ( hipervolumia ) cairan berpindah ke kompartement cairan interstitial edema. 68
b.Ketidakseimbangan Osmolalitas & perubahan komposisional N atrium Hiponatremia hipernatremia 69
Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq /L. H iperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari / sama dengan 5,5 mEq /L. Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali , dan ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal. 70
PROSES KEPERAWATAN 1. Pengkajian Kaji riwayat kesehatan & keperawatan ( identifikasi penyebab ggn keseimbangan cairan & elektrolit Kaji manifestasi klinik melalui Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat t erlarut / kepekatannya melebihi cairan tubuh . Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%. Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut / kepekataannya kurang 71
Timbang berat badan klien setiap hari Monitor vital sign Kaji intake output Lakukan pemeriksaan fisik meliputi : Kaji turgor kulit , hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability. Auskultasi bunyi / suara nafas Kaji prilaku , tingkat energi , dan tingkat kesadaran Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, Analisa GasDarah , Elektrolit serum, Hematokrit , BUN, Kreatinin Urine. 72
2. Diagnosis Keperawatan Pola nafas tidak efektif b /d ansietas , gangguan mekanisme pernafasan , abnormalitas nilai darah arteri Penurunan kardiak output b/d dysritmia kardio,ketidakseimbangan elektrolit Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh b/d diare,kehilangan cairan lambung , diaphoresis, polyuria . 73
G gn keseimbangan cairan tubuh : berlebih b/d anuria,penurunan kardiak output, ggn proses keseimbangan , Penumpukan cairan di ekstraseluler . Kerusakan membran mukosa mulut b/d kekurangan volume cairan Gangguan integritas kulit b/d dehidrasi dan atau edema Gangguan perfusi jaringan b/d edema 74
3. Intervensi Keperawatan Atur intake cairan dan elektrolit Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan memperhatikan : jenis cairan , jumlah / dosis pemberian , komplikasi dari tindakan Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti : deuretik , kayexalate . Provide care seperti : perawatan kulit,safe environment. 75
Evaluasi / Kriteria hasil Elektrolit serum dalam batas normal Vital sign dalam batas normal. 76