1. Tahap-tahap pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa terjadi secara bertahap sejak anak lahir sampai bisa berkomunikasi dengan
baik. Tahap-tahapnya yaitu:
1.Tahap pralinguistik (pra-bahasa) – bayi baru bisa mengeluarkan suara seperti tangisan
atau ocehan (cooing dan babbling).
2.Tahap satu kata (holofrastik) – anak mulai mengucapkan satu kata yang memiliki
banyak arti, misalnya “mama” bisa berarti “mama datang” atau “aku mau mama.”
3.Tahap dua kata – anak mulai menggabungkan dua kata, seperti “mau susu”, “ambil
bola”.
4.Tahap banyak kata (telegraphic speech) – anak mulai berbicara dengan kalimat
sederhana, misalnya “aku mau main di luar.”
5.Tahap perkembangan lanjut – anak sudah bisa berbicara lancar dengan kalimat yang
lebih lengkap dan memahami percakapan orang lain.
2. Strategi pemerolehan bahasa
Strategi pemerolehan bahasa bisa dilakukan dengan memberi banyak kesempatan anak untuk
mendengar, meniru, dan berbicara. Orang tua atau guru sebaiknya sering mengajak anak
berkomunikasi, membacakan cerita, dan memberikan contoh penggunaan bahasa yang baik.
Anak juga perlu diajak bermain atau bernyanyi agar belajar bahasa terasa menyenangkan dan
alami.
3. Pendapat tentang proses pemerolehan bahasa kedua (B2)
Menurut saya, pemerolehan bahasa kedua (misalnya bahasa Inggris setelah bahasa Indonesia)
membutuhkan waktu dan latihan lebih banyak. Anak atau seseorang harus sering mendengar dan
menggunakan bahasa tersebut dalam situasi nyata. Kalau jarang digunakan, kemampuan B2 akan
sulit berkembang. Jadi, kuncinya adalah kebiasaan dan lingkungan yang mendukung.
4. Fungsi anatomi syaraf dalam pemerolehan bahasa kedua (B2)
Fungsi anatomi syaraf sangat penting karena otak mengatur kemampuan berbahasa. Bagian
otak seperti area Broca dan Wernicke berperan dalam berbicara dan memahami bahasa. Jika
bagian ini aktif dan terlatih, seseorang lebih mudah mempelajari bahasa kedua. Namun jika ada
gangguan pada syaraf atau otak, kemampuan berbicara dan memahami bahasa bisa terganggu.
Jadi, pemerolehan bahasa adalah proses alami yang terjadi melalui interaksi, pengalaman, dan
kerja otak yang saling berhubungan.