Materi ini merupakan salah satu cara menyusun menu diit pada pasien dengan kondisi fisik baik
Size: 706.8 KB
Language: none
Added: Sep 05, 2025
Slides: 40 pages
Slide Content
PENYUSUNAN DIET PASIEN SEHAT
Diet sering disalahartikan sebagai usaha mengurangi makan untuk mendapatkan berat tubuh ideal atau mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Padahal , berdasarkan asal serapan katanya , arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola makan . Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang , dibatasi jumlahnya , dimodifikasi atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita , kesehatan atau penurunan berat badan .
Diet dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Sekarang diet memiliki banyak jenis : dari diet rendah kalori , diet rendah rotein , diet jantung , diet rendah gula , diet rendah garam , hingga diet rendah purin ( untuk penderita gout atau asam urat ).
PENYUSUNAN DIET PASIEN SEHAT Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang dari hari kehari . Diet dapat berbeda beda untuk setiap individu sesuai dengan kondisi tubuhnya . Contohnya pada pasien kegemukan dianjurkan untuk diet rendah lemak , pada pasien darah tinggi dianjurkan untuk diet rendah garam .
1.Fungsi Diet Pola diet berfungsi untuk memenuhi enam nutrisi utama yang dibutuhkn oleh tubuh , yaitu karbohidrat,protein , lemak,vitamin mineral dan air. Pola diet diatur dengan cara menyesuaikan porsi makan sesuai dengan kebutuhan dan jenis makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi . Jumlah dan variasi makanan yang tepat akan memberikan nutrisi yang tepat untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan mencapai berat badan yang ideal.
Food Guide Pyramid Roti,sereal,nasi dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat . Daging , unggas , ikan , telur , biji-bijian kering , dan kacang-kacangan sebagai sumber protein Lemak dan minyak sebagai sumber lemak Sayur-sayuran Buah-buahan Susu,yogurt,dan keju
2. Perbedaan Diet Dan Diit Diet dan diit sebenarnya merupakan istilah yang sama , hanya sajaistilah diit digunakan oleh orang-orang yg berada di bidang kesehatan ( tenaga medis ). Dalam menyarankan atau mengatur pola , jenis dan jumlah makanan ang dikonsumsi pada klien misal diit untuk penderita diabetes mellitus (DM), hipertensi dan lain-lain.
3. Diet Sehat Penagturan pola makan atau diet yang sehat harus mulai diterapkan sejak dini . Diet disesuaikan dengan usia , jenis kelamin , dan kondisi kesehatan masing-masing individu . Jika ingin sehat , maka setiap orang memerlukan diet. Namun , perlu diingat tentang diet : Semua orang memerlukan diet yang sehat dan tepat untuk dapat hidup sehat . Diet bukan hanya pola makan yg hanya membatasi asupan makanan untuk menurunkan berat badan Diet merupakan pengaturan pola makan yang bertujuan menjadikan seseorang lebih sehat . Menjalankan diet dengan pola makan yang sehat akan menjaga tubuh tetap sehat bugar .
d. Melakukan diet jangan melewatkan makanan utama , seperti makanan pagi , siang , dan malam . Tentu dengan mengatur makanan yang ada dalam piring kita e. jangan menetapkan target yang tidak realistis . Misalnya menargetkan untuk menurunkan berat badan hingga 5 kilogram seminggu .
4. Pengaturan Gizi Pasien Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat pada bahan pangan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi , membangun dan memelihara jaringan , serta mengatur proses kehidupan . Kebutuhan gizi pasien diatur dalam bentuk diet untuk membantu mempercepat kesembuhan pasien sehingga masa perawatan dapat diperpendek . Pengaturan gizi pasien tersebut bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan atau mempertahankan status nutrisi pasien tetapi juga mempertahankan daya tahan tubuh dalam mengahadapi penyakit / cedera khusunya infeksi serta membantu membantu kesembuhan pasien dari penyakit / cederanya dengan memperbaiki jaringan yang rusak serta memulihkan keadaan homeostatis .
Standar makanan untuk pasien Pengaturan secara umum Pengaturan gizi secara umum biasanya tidak memerlukan diet kkhusus . Diet umum hanya berdasarkan pada jenis makanan yang diberikan kepada pasien . Jenis makanan yang umum diberikan adalah : Makanan biasa Makanan lunak Diet makanan saring Makanan cair
1. Makanan Biasa Makanan biasa sama dnegan makanan sehari-hari yang beraneka ragam , bervariasi dengan bentuk,tekstur , dan aroma yang normal. Makanan biasa yang diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan diet khusus . Makanan biasa berrtujuan memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan tubuh .
Susunan makanan mengacu pada pola menu seimbang dan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat . Makanan biasa diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus , makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna .
Tujuan Tujuan diet makanan biasa adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh . Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa adalah makanan yang merangsang , seperti makanan yang berlemak tinggi , terlalu manis , terlalu berbumbu , dan minuman yang mengandung alkohol .
Syarat – syarat diet makanan biasa adalah : Energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa Protein 10-15% dari kekurangan energi total Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total Karbohidrat 60-75 dari kebutuhan energi total Cukup mineral, vitamin dan kaya serat Makanan tidak merangsang saluran cerna Makanan sehari-hari dan bervariasi
Contoh makanan biasa
2. Makanan Lunak Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah , ditelan , dan dicerna dibandingkan dengan makanan biasa . Makanan ini mengandung cukup zat-zat gizi , asalkan pasien mampu mengosumsi makanan dalam jumlah cukup .
Tujuan Tujuan det makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu , pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi , pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan , serta sebagai perpindahan dari makanan saring kemakanan biasa
Syarat-syarat diet makanan lunak Energi , protein dan zat gizi lain cukup Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak , sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien . Makanan diberan dalam porsi sedang , yaitu tiga kali makan lengkap dan dua kali selingan . Makanan mudah cerna , rendah serat , dan tidak mengandung bumbu tajam
Makanan Lunak
3. Diet makanan saring Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus dari pada makanan lunak , sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna . Menurut keadaan penyakit , makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak .
Tujuan Tujuan diet untuk makanan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk semi padat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu , pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna , serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah menelan , atau sebagai perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak . Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek , yaitu selama 1-3 hari saja .
Syarat-syarat diet makanan saring : Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari , karena kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan tiamin Rendah serat , diberikan dalam bentuk saring atau diblender Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari .
Makanan Saring
4. Makanan Cair Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental . Makanan ini diberikan pada pasien yang mengalami gangguan mengunyah , menelan , dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran , suhu tinggi , rasa mual , muntah , pasca perdarahan saluran cerna , serta pra dan pasca bedah . Makanan dapat diberikan secara oral dan parenteral. Berdasarkan konsisitensi makanan , makanan cair terdiri atas 3 jenis yaitu makanan cair jernih , makanan cair penuh , dan makanan cair kental .
Makanan cair jernih Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada sushu ruang dengan kandungan sisa ( residu ) minimal dan tembus pandang bila diletakkan dalam cawan bening . Tujuan : Memebrikan makanan dalam bentuk cair , yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa ( residu ) Mencegahdehidrasi dan menghilangkan rasa haus .
Syarat diet makanan cair jernih Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap Sangat rendah sisa Diberikan hanya selama 1-2 hari Porsi kecil dan diberikan sering .
Indikasi pemberian Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu , keadaan mual ataupun muntah dan sebagai makan tahap awal pasca perdarahan saluran cerna . Nilai gizinya sangat rendah karena terdiri atas sumber karbohidrat .
Makanan yang boleh diberikan Teh , sari buah , air gula , kaldu jernih serta cairan mudah cerna seperti cairan yang mengandung maltodekstrin . Makanan dapat ditambahkan dengan suplemen energi tinggi dan rendah sisa .
Makanna cair jernih
b. Makanan Cairan Penuh Makanan yang berbentuk cair atau semicair dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening .
Tujuan diet Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi . Meringankan kerja saluran cerna
Syarat diet Tidak merangsang saluran cerna Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein Kandungan energi minimal 1 kkal /ml. konsentrasi cairan dapat diberikan secara bertahap ¼, ¾,sampai penuh Berdasarkan masalah pasien , dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa , formula dengan asam lemak rantai sedang (MCT), formula dengan protein yang terhidrolisis , formula tanpa susu , formula dengan serat , dan sebagainya . Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan ferosulfat , vitamin B kompleks , dan vitamin C. Sebaiknya osmolaritas < 400 mosmL
Indikasi pemberian Dapat diberikan kepada pasien yang memiliki masalah untuk mengunyah , menelan atau mencerna makanan padat , misalnya pda operasi mulut atau tenggorokan dan / atau pada kesadaran menurun , diberikan melalui oral, pipa /enteral (NGT). Secara bolus atau drip ( tetes ). Ada dua golongan yaitu : formula rumah sakit (FRS) dan formula komersial (FK).
Makanan cairan penuh
c. Makanan Cair Kental Makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semi padat pada suhu kamar , yang tidak dibutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan . Menurut keadaan penyakit makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan cairan penuh kemakanan saring
Tujuan Memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah , mudah ditelan , dan mencegang terjadinya aspirasi yang memenuhi kebutuhan gizi
Syarat diet Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna Cukup energi dan protein Diberikan bertahap menuju makanan lunak Porsi diberikan kecil dan sering (tiap1-3jam)
Indikasi pemberian Makanan cair diberikan pada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan , serta untuk mencegah aspiasi ( cairan masuk ke dalam saluran nafas ), seperti penyakit yang disertai peradangan , ulkus peptikum , atau gangguan struktural atau motorik pada rongga mulur . Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh .