BESAR SAMPEL, PEMILIHAN SAMPEL DAN ALUR KEGIATAN SURVEILANS KUALITAS UDARA INDOOR DAN AMBIEN
Layout Penjelasan Besar sampel, dan cara pemilihan sampel di Puskesmas Besar sampel, dan cara pemilihan sampel di Kabupaten Besar sampel, dan cara pemilihan sampel di Provinsi Besar sampel, dan cara pemilihan sampel di Regional Jenis dan cara pengumpulan data Parameter I ndoor dan Ambient Air Pollutan Per Tier Pelaksana Manajemen dan Analisis Data Alur dan waktu Kegiatan
BESAR SAMPEL, DAN CARA PEMILIHAN SAMPEL DI PUSKESMAS
Besar sampel Sampel di puskesmas adalah rumah tangga biasa yang terpilih dalam pelaksanaan Surveilans Kualitas Udara Dalam Ruang ( indoor ) dan Dampak Kesehatan Masyarakat sebanyak minimal 30 rumah tangga. Pemilihan sampel rumah tangga di Puskesmas dilakukan dengan beberapa tahap yaitu Mapping strata (0 - 5) pencemaran udara seluruh desa/ kelurahan di wilayah kerja puskesmas; Melakukan rekapitulasi desa/kelurahan berdasarkan risiko pencemaran udara Menghitung sampel rumah tangga tiap strata risiko pencemaran udara di Puskesmas tersebut Besar sampel, dan cara pemilihan sampel di Puskesmas
Mapping strata risiko pencemaran udara di tiap Desa/ Kelurahan (4 Indikator) Kepadatan Penduduk Dikatakan Padat jika kepadatan penduduk >= 25 jiwa per Ha Data bisa diperoleh dari dinas Kependudukan di masing –masing kabupaten Jika kepadatan < 25 skor 0 dan jika >= 25/ha skor 1 Angka Penyakit ISPA yang tinggi Jika ISPA Masuk dalam 5 Besar kasus Penyakit Di data Puskesmas maka dikatakn tinggi Jika ISPA masuk 5 besar penyakit di kelurahan skor 1 dan sebaliknya 0 Daerah yang berada di wilayah transportasi tinggi Desa/kel dilalui atau berjarak 150 m dari jalan nasional, jalan provinsi, jalan kako, atau jalan tol Jika ya skor 1 Jika tidak skor 0 Daerah yang berdekatan dengan lokasi industri Desa/kelurahan yang terdapat industri manufaktur, industri energi, industri ekstraktif (pertambangan), pembangkit listrik, atau berjarak kurang dari 1 kilometer dari kegiatan tersebut. Jika ya skor 1 dan sebaliknya 0
1) Membuat stratifikasi masing-masing Desa/ kelurahan
Melakukan rekapitulasi desa/kelurahan berdasarkan STRATA risiko pencemaran udara Pada tahap ini jumlah desa di masing-masing strata direkap sehingga memperoleh jumlah desa per strata
3) Melakukan penentuan jumlah sampel rumah tangga di masing-masing strata Pada tahap ini sampel sebanyak 30 rumah tangga per puskesmas dibagi secara proporsional ke masing-masing strata makin banyak jumlah desa pada strata tertentu makin banyak juga jumlah sampel rumah tangga pada strata tersebut Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat ditetapkan bahwa jumlah sampel per strata desa adalah : Strata 0 = 4 rumah Strata 1 = 4 rumah Strata 2 = 4 rumah Strata 3 = 14 rumah Strata 4 = 4 rumah
Cara Penentuan Sampel Rumah tangga di Puskesmas Sampel di masing-masing Puskesmas dipilih menggunakan metode cluster sampling 3 tahap yaitu 1) memilih desa 2) memilih RW atau cluster dan memilih rumah tangga sebanyak alokasi sampel di masing masing RW terpilih Pemilihan desa sesuai strata di Puskesmas Jika puskesmas hanya memiliki 1 strata, dan memiliki ≤ 5 desa/ kelurahan, maka semua desa tersebut otomatis terpilih menjadi sampel Jika puskesmas hanya memiliki 1 strata, dan memiliki 6 desa/ kelurahan, maka pilih 1 desa cadangan dan sisanya menjadi desa sampel utama Jika puskesmas hanya memiliki 1 strata, dan memiliki > 6 desa/ kelurahan, maka pilih 6 desa yaitu 5 desa sampel utama dan 1 cadangan Caranya bisa dengan sistem arisan atau menggunakan excel pada link……….. Jika jumlah desa di strata tertentu > 1 Desa/Kelurahan dan > 1 RW, maka lakukan pemilihan desa sejumlah cluster (RW) tersebut + 1 sebagai desa/kelurahan cadangan. Caranya bisa dengan sistem arisan atau menggunakan excel pada link………..
Pemilihan RW di desa terpilih Jika Puskesmas memiliki 1 desa/kelurahan atau 1 strata saja, maka pilih 6 RW dari desa/kelurahan tersebut yaitu 5 RW sebagai sampel utama dan 1 cadangan secara acak baik secara acak seperti arisan atau menggunakan excel yang sudah disiapkan pada link... Jika Puskesmas memiliki 4 desa/ kelurahan dengan 2 strata berbeda maka pilih 4 RW (3 sampel utama dan 1 cadangan) dari masing-masing 2 desa/kelurahan tersebut secara sekaligus dengan cara Tahap pertama membuat daftar RW di dua kelurahan tersebut dimulai dari RW 1 di desa Pertama sampai RW terakhir di Desa/Kelurahan kedua Melakukan pemilihan RW secara acak sehingga dapat diperoleh 4 RW terpilih (3 RW sampel utama dan 1 cadangan). Pemilihan bisa dilakukan seperti arisan atau menggunakan excel yang sudah diisiapkan di link .. Jika puskesmas terdiri dari 2 strata dengan jumlah masing masing 3 desa/kelurahan. Maka masing-masing desa/kelurahan akan memilih 2 RW (1 sampel utama dan 1 cadangan). Lakukan secara random baik secara acak seperti arisan atau menggunakan excel pada link...
Pemilihan Rumah tangga Per Puskesmas 1) Membuat kerangka sampel , dapat dilakukan dengan cara Pendataan door to door Menggunakan data sekunder 2) Melakukan pemilihan sampel rumah tangga dari kerangka sampel Memilih rumah tangga sesuai dengan jumlah yang teralokasi + 2 cadangan dari kerangka sampel RW/dusun/jorong/subdesa tersebut. 3) Membuat daftar sampel rumah tangga Puskesmas Daftar 30 rumah tangga terpilih yang merupkan gabungan dari tiap seluruh cluster /RW/ (masing-masing 5 rumah tangga) terpilih tersebut + 2 cadangan dari masing-masing cluster/RW.
KERANGKA SAMPEL HASIL PENDATAAN DOOR TO DOOR Kerangka sampel terdiri dari: Kolom (1) Nomor urut rumah tangga merupakan nomor kumulatif dari seluruh populasi dari rumah tangga dari RT pertama sampai rumah tangga terakhir di RT terakhir Kolom (2) NAMA RT. dimulai dari RT Pertama Kolom (3) NAMA KK/ Kepala Rumah Tangga. Nama KK dimulai dari RT Pertama Kolom (4) Alamat. Diisi dengan alamat baik jalan, gang, blok, atau kampung untuk menambah jelas alamat Rumah Tangga CATATAN: Untuk mempermudah pekerjaan Semua table dibuat di MS Excel
KERANGKA SAMPEL MENGGUNAKAN DAFTAR KK/RUMAH TANGGA DI PENGURUS RW/ PUSKESMAS/ DESA 13 Pastikan bahwa rumah tangga masih tinggal di RW tersebut Jika ada rumah tangga yang sudah keluar dari RW tersebut 🡪 Ganti nomor urut sehingga rumah tangga yg sudah keluar RW tidak diberi no. urut
Membuat daftar sampel Rumah tangga (DSRT)
CATATAN: Jika desa/ kelurahan tidak memiliki RW/subdesa (jorong/kampung/ dusun) maka kerangka sampel adalah seluruh desa. Jika Puskesmas hanya memiliki 1 desa/kelurahan dan tidak memiliki sub wilayah RW/Jorong/kampung/dusun, maka 30 rumah tangga diambil dari 1 desa/kelurahan sebagai kerangka sampel
BESAR SAMPEL, DAN CARA PEMILIHAN SAMPEL DI KABUPATEN
Populasi dan sampel Populasi Seluruh Rumah Tangga yang ada di wilayah kerja Kabupaten/Kota dengan risiko cemaran tinggi di wilayah tersebut Yang dimaksud rumah tangga dengan risiko cemaran tinggi rumah tangga yang tinggal di wilayah Puskesmas dengan mayoritas Strata 3 atau 4 Sampel Rumah tangga yang terpilih untuk menjadi sampel rumah tangga di puskesmas dengan risiko cemaran tertinggi (mayoritas Strata 3 4) Untuk pengukuran udara ambien, jumlah sampel adalah 1 (satu) titik di setiap wilayah kerja Puskesmas. Lokasi pengukuran dilakukan pada Desa/Kelurahan yang memiliki risiko tinggi pencemaran udara ambien.
Besar sampel kabupaten
Pemilihan sampel Sampel Sampel rumah tangga di Kabupaten/kota adalah subsample dari sampel seluruh puskesmas di kabupaten tersebut Jika Kabupaten?kota hanya 5 Puskesmas maka otomatis semuanya menjadi sampel tanpa melihat status strata tinggi Jika lebih dari 5 puskesmas dengan kategori strata tinggi, lakukan pemilihan 5 puskesmas sebagai sampel utama dan 1 sebagai sampel cadangan secara random di kab/kota tersebut.
BESAR SAMPEL, DAN CARA PEMILIHAN SAMPEL DI PROVINSI
Populasi dan sampel Populasi Seluruh Rumah Tangga yang ada di wilayah kerja Provinsi dengan potensi cemaran tinggi di wilayah tersebut Sampel Sampel rumah tangga yang merupakan subsample rumah tangga yang terpilih di Kabupaten/kota Pemeriksaan kualitas udara ambien dilakukan di 5 titik di 5 Puskesmas pada Desa/Kelurahan dengan risiko tinggi yang terpilih
Besar sampel
Pemilihan sampel Provinsi Jika wilayah provinsi kurang dari 5 kabupaten/kota dengan potensi cemaran tinggi, lakukan pemilihan sampel Puskesmas sekaligus sehingga akan diperoleh 5 puskesmas sebagai sampel utama dan 1 cadangan (jumlah 6 Puskesmas) Langkah yang dilakukan membuat daftar Puskesmas berisiko tinggi di kelima kabupaten (Puskesmas yag terpilih pada saat random kabupaten) kemudian memilih 6 puskesmas yaitu 5 sebagai sampel utama dan 1 cadangan. Jika wilayah provinsi terdiri dari 5 kabupaten/ kota dengan potensi cemaran tinggi, ke 5 kab/kota secara secara otomatis terpilih (TIDAK DI RANDOM), kemudian pilih masing-masing 1 puskesmas sebagai 1 sampel utama dan 1 cadangan dari 5 puskesmas yang terpilih pada masing-masing kabupaten/kota Jika wilayah provinsi lebih dari 5 kabupaten/ kota dengan potensi cemaran tinggi, pilih 5 kab/kota secara random dan 1 sebagai cadangan, Dari kabupaten/kota terpilih, pilih 1 puskesmas seabagai sampel utama dan 1 cadangan di masing-masing kabupaten/kota yaitu 5 puskesmas yang terpilih sebagai sampel kabupaten, lakukan pemilihan secara random, Rumah tangga sampel sama dengan rumah tangga di puskesmas
BESAR SAMPEL, DAN CARA PEMILIHAN SAMPEL DI REGIONAL
Populasi dan sampel Populasi Seluruh Rumah Tangga yang ada di wilayah kerja regional dengan potensi cemaran tinggi di wilayah tersebut Sampel Sampel rumah tangga yang merupakan subsample rumah tangga yang terpilih di Provinsi Pemeriksaan kualitas udara ambien dilakukan di 5 titik di 5 Puskesmas pada Desa/Kelurahan dengan risiko tinggi yang terpilih
Besar sampel
Pemilihan sampel Jika wilayah regional memiliki provinsi berisiko tinggi kurang dari 5 maka pemilihan sampel kabupaten dilakukan sekaligus Pertama, membuat daftar kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas berisiki cemaran udara tinggi Melakukan random untuk memilih 5 kabupaten/kota sampel utama dan 1cadangan Jika wilayah regional memiliki 5 provinsi dengan puskesmas berisiko tinggi, maka kelimanya otomatis terpilih. Jika regional memiliki lebih dari 5 provinsi lakukan random untuk memilih 5 provinsi sampel utama dan 1 cadangan . Dari tiap provinsi pilih 1 dari 5 kabupaten/kota yang terpilih pada pemilihan sampel provinsi dengan risiko cemaran tertinggi Dari tiap kabupaten pilih 1 puskesmas dari 5 puskesmas yang terpilih pada pemilihan sampel kabupaten/kota Semua tahap pemilihan dilakukan secara random Rumah tangga sampel sama dengan rumah tangga di puskesmas
No Jenis data Cara pengumpulan dan Instrumen yang digunakan 1 Karakteristik ruta, riwayat penyakit dan keluhan kesehatan, sumber pencemar udara dalam ruang, perilaku pencegahan terhadap cemaran, perilaku berisiko, kondisi bangunan rumah, karakteristik pemukiman Wawancara dan Observasi menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Responden diutamakan KRT atau IRT atau Anggota Rumah Tangga dewasa berusia minimal 18 tahun (mewakili Rumah tangga) 2 Kualitas Udara Indoor air pollution diukur baik oleh Puskesmas, Dinkes Kab/kota, Provinsi, dan level regional Kebisingan dan pencahayaan Menggunakan alat sesuai dengan jenis polutannya Data Primer 2 Data sekunder yaitu Data BPJS yang berkaitan dengan penyakit yang diduga akibat cemaran - Ambient air pollution diukur oleh Dinkes kab/kota, Provinisi dan regional Data sekunder JENIS DAN CARA PENGUMPULAN DATA
Manajemen dan Analisis Data Data entry dilakukan oleh masing-masing pewawancara dan petugas yang melakukan pengukuran, Entri data menggunakan form surveilans kualitas udara yang tersedia pada link (rencananya akan ada aplikasi untuk entry data) . Data dianalisis secara deskriptif (Puskesmas ), deskriptif dan inferensial, Dinkes kabupaten dan Provinsi, serta secara regional (deskriptif dan inferensial). Data hasil pengukuran udara dan wawancara juga dianalisis dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).