contoh ppt pti dimas.pptx wwwwwwwwwwwwww

fpsrosemary 6 views 11 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

CONTOH


Slide Content

PRIVATE AND CONFIDENTIAL Tugas Presentasi Pengantar Teknik Industri Oleh: Dimastio Leas Pratama (1252913003) Syahrir Nur (1252913011) ANALISIS KASUS MANAJEMEN OPERASIONAL PT PERTAMINA (PERSERO)

LATAR BELAKANG PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN energi nasional memiliki peran strategis dalam penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan energi untuk Indonesia. Namun , kompleksitas operasi dari hulu ke hilir memunculkan tantangan besar seperti keterlambatan distribusi , efisiensi kilang rendah , dan tingginya biaya logistik . Studi ini berfokus pada upaya perbaikan (continuous improvement) dalam aspek produksi dan distribusi BBM agar lebih efisien dan andal .

Permasalahan Utama Efisiensi Kilang Rendah Kapasitas utilisasi kilang <80%. Banyak downtime karena perawatan tidak terjadwal . Distribusi Tidak Optimal Keterlambatan suplai BBM ke SPBU, terutama wilayah timur Indonesia. Tingginya biaya transportasi akibat rute tidak efisien . Kurangnya Integrasi Data Operasional Data produksi , stok , dan permintaan tidak sinkron antardivisi .

PRIVATE AND CONFIDENTIAL Efisiensi Kilang Rendah Kapasitas utilisasi kilang masih di bawah 80%, menyebabkan produktivitas belum optimal. Sering terjadi downtime akibat perawatan yang tidak terjadwal ( unplanned maintenance ). Beberapa kilang masih menggunakan teknologi lama sehingga efisiensi energi rendah dan biaya operasi tinggi . Distribusi Tidak Optimal Terdapat keterlambatan suplai BBM ke SPBU, terutama di wilayah timur Indonesia (Papua, NTT, Maluku). Biaya transportasi tinggi akibat rute distribusi yang belum dioptimalkan dan ketergantungan pada moda laut . Kurangnya koordinasi antara depot, terminal BBM, dan SPBU menyebabkan ketidakseimbangan stok di lapangan . Kurangnya Integrasi Data Operasional Sistem informasi produksi , stok , dan permintaan belum terintegrasi antar divisi ( hulu – hilir ). Keputusan operasional sering terlambat karena keterlambatan pembaruan data. Belum sepenuhnya memanfaatkan digital dashboard atau predictive analytics dalam pengambilan keputusan harian . Implikasi Terhadap Operasional Efisiensi dan keandalan operasi menurun . Tingginya biaya operasional dan risiko keterlambatan distribusi . Potensi kehilangan peluang pasar akibat ketidaktepatan pasokan BBM di wilayah tertentu .

Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis – Fishbone Diagram) Machine ( Peralatan ): Kilang tua , kurangnya preventive maintenance. Method ( Metode ): Sistem distribusi belum berbasis optimasi rute . Man ( Sumber Daya Manusia ): Kurang pelatihan Lean & digital operation. Material: Ketergantungan impor minyak mentah . Measurement: Data permintaan pasar belum real-time . Environment: Cuaca ekstrem & geografis kepulauan .

⚙️ Machine ( Peralatan ) Sebagian kilang masih berusia tua , efisiensi rendah . Kurangnya preventive maintenance menyebabkan downtime tidak terjadwal . Keterbatasan modernisasi peralatan produksi dan monitoring. 📋 Method ( Metode ) Sistem distribusi belum berbasis optimasi rute . Kurangnya penerapan Supply Chain Optimization. SOP antar -divisi belum terintegrasi secara digital. 👷 Man ( Sumber Daya Manusia ) Kurangnya pelatihan Lean dan Digital Operation bagi operator & staf logistik . Perbedaan kompetensi antar wilayah operasi . Budaya kerja belum sepenuhnya berorientasi efisiensi & keselamatan . 🛢️ Material Ketergantungan tinggi terhadap impor minyak mentah . Variasi kualitas bahan baku memengaruhi hasil produksi . Cadangan domestik mulai menurun di beberapa blok . 📊 Measurement ( Pengukuran ) Data permintaan pasar belum real-time, menyebabkan mismatch antara produksi & distribusi . Belum ada sistem analitik terpadu (dashboard) untuk monitoring operasional harian . Pengambilan keputusan masih manual dan lambat . 🌦️ Environment ( Lingkungan ) Cuaca ekstrem dan kondisi geografis kepulauan menghambat distribusi . Infrastruktur jalan dan pelabuhan di wilayah timur belum memadai . Risiko keselamatan tinggi pada area rawan bencana dan laut terbuka .

Strategi Improvement ( Continuous Improvement Plan) Peningkatan Efisiensi Produksi – Lean Refinery Initiative Optimalisasi Rantai Pasok & Distribusi Digitalisasi Pengawasan Operasional

Improvement Produksi Meted: Lean Manufacturing & TPM. Langkah: identifikasi waste, penerapan 5S, preventive maintenance berbasis IoT. Target: efisiensi naik 10%, downtime turun 20%. Improvement Distribusi Metode : Supply Chain Optimization. Langkah: optimasi rute kapal / truk , integrasi data stok & permintaan . Target: pengiriman tepat waktu +15%, biaya logistik -10%.

PRIVATE AND CONFIDENTIAL PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Tags