contoh produk bioteknologi sederhana kombucha

produk bioteknologi

1. BIOTEKNOLOGIBIOTEKNOLOGI Kelompok 3

2. NAMA ANGGOTA
Silvi An Urmila (24020123120002)
Daimatul Khoiriyah (24020123120010)
Salma Valentina Putri (24020123120016)
Isye Smarty Safa (24020123140164)
Zahra Mar’atush Shalehah (24020123130120)

3. Judul jurnal :
Formulasi Sediaan Spray Alami dari Limbah Kombucha
Bunga Telang sebagai Produk Bioteknologi Pertanian dan
Farmasi dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Patogen
pada Jambu Air (Syzygium aqueum).
Penulis : Firman Rezaldi, dan Ani Florida.
Nama jurnal : Jurnal Agroteknologi
Tahun terbit : 2025
Volume & Halaman : Volume 4, dan hal 1

4. PENDAHULUAN
Tanaman jambu air (Syzygium aqueum) merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang banyak digemari masyarakat untuk ditanam di pekarangan rumah karena mudah
dibudidayakan, bibitnya murah, dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini mampu
tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi lingkungan di Indonesia, serta menghasilkan
buah sepanjang tahun. Selain sebagai bahan pangan, jambu air juga berpotensi
dikembangkan dalam bidang farmaseutikal dan kosmetik karena mengandung berbagai
senyawa fitokimia bernilai tinggi. Namun, budidaya jambu air sering terkendala oleh
serangan jamur Capnodium sp. yang menutupi permukaan daun dan menghambat
fotosintesis tanaman. Salah satu solusi ramah lingkungan untuk mengendalikan jamur
tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah fermentasi kombucha bunga telang
sebagai biopeptisida alami yang efektif menekan pertumbuhan jamur patogen.

5. METODE PENELITIAN
Bersifat eksperimental
Laboratorium &
menggunakan 3 perlakuan
serta 2 kontrol
Rancangan
Penelitian
01 Persiapan Limbah
Fermentasi Kombucha
Bunga Telang Sterilisasi AlatPembuatan Larutan
Kontrol & Perlakuan
Limbah kombucha
disiapkan dengan
konsentrasi gula 20%, 30%,
dan 40%.
02
Alat penelitian disterilkan
menggunakan oven 170°C selama
±2 jam, autoklaf 121°C selama 15
menit, dan pembakaran
langsung untuk alat logam.
Kontrol positif: tablet ketokonazol
200 mg.
Kontrol negatif: larutan Na.CMC
1%.
Perlakuan: larutan limbah
fermentasi kombucha bunga
telang (20%, 30%, 40%).
03
04
Uji Daya Hambat
Jamur
Tiap sampel diteteskan 3
tetes pada sumuran cawan
petri dan diinkubasi pada
37°C selama 4 hari.
04
Kriteria Daya
Hambat
Zona hambat, Nilai 0–5 mm
= lemah, 6–10 mm = sedang,
11–20 mm = kuat.
05
Data dianalisis
menggunakan ANOVA One
Way dan dilanjutkan uji
post hoc jika nilai p < 0,05.
Analisis Data
06

6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Semakin tinggi konsentrasi gula, maka semakin tinggi
daya hambat yang ditunjukkan

7. HASIL DAN PEMBAHASANUji ANOVA satu jalur → nilai p = 0,03 (< 0,05) →
terdapat perbedaan signifikan antar perlakuan. menunjukkan bahwa konsentrasi 40% berbeda nyata
dibandingkan 20% dan 30%, sedangkan 20% dan 30%
tidak berbeda signifikan.

8. BENTUK SPRAY ALAMI LIMBAH KOMBUCHA
Mengandung senyawa aktif:
fenolik, flavonoid, saponin, asam
organik, alkaloid.
Senyawa aktif
kontak langsung
dengan permukaan
jamur.
Limbah fermentasi kombucha bunga
telang diformulasikan menjadi
larutan spray alami.
CARA KERJA SENYAWA
Konsentrasi gula 40 %
menghasilkan aktivitas antifungi
tertinggi.
Merusak membran &
dinding sel jamur →
isi sel bocor.
Menghambat enzim
& metabolisme
jamur.
Menyebabkan kematian
atau pertumbuhan
terhambat

9. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SPRAY KOMBUCHA ?????? Ramah lingkungan (bebas bahan kimia sintetis)
?????? Pemanfaatan limbah fermentasi → zero waste
?????? Biaya produksi relatif murah
?????? Bentuk spray mudah diaplikasikan & merata di
permukaan
⚗️ Mengandung senyawa aktif alami multifungsi
(antijamur, antibakteri, antioksidan) KELEBIHAN KEKURANGAN
⏳ Stabilitas senyawa aktif rendah (mudah rusak oleh
cahaya/panas)
?????? Standarisasi konsentrasi metabolit sulit
?????? Perlu uji efek samping terhadap tanaman (fitotoksisitas)
?????? Masa simpan pendek
??????️ Efektivitas dapat menurun di lapangan (dipengaruhi
cuaca, sinar UV, air hujan)

10. Limbah fermentasi kombucha bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif
dalam formulasi spray alami yang efektif menghambat pertumbuhan jamur patogen pada
jambu air (Syzygium aqueum). Hasil uji menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi
gula dalam fermentasi meningkatkan daya hambat terhadap jamur, dengan konsentrasi
40% menghasilkan zona hambat paling besar (13,30 mm) yang termasuk kategori kuat.
Analisis statistik menegaskan perbedaan signifikan antar perlakuan, sehingga sediaan
spray ini berpotensi menjadi alternatif bioteknologi ramah lingkungan untuk
mengendalikan penyakit tanaman, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap
pestisida kimia dalam sektor pertanian dan farmasi. KESIMPULAN

11. TERIMA KASIH
PERHATIANNYA
any question?