1. Google Tahap Seleksi : Online Application & Screening – seleksi CV dan motivasi . Online Assessment – tes logika , pemrograman ( untuk posisi teknis ), dan studi kasus . Phone/Video Interview – 1–2 kali wawancara teknis /behavioral. On-site Interview – 4–5 wawancara mendalam dengan tim berbeda . Hiring Committee & Executive Review – keputusan akhir melibatkan panel independen , bukan hanya atasan calon karyawan . Fokus : Problem-solving skills , kreativitas , budaya kolaboratif , dan Googliness ( kesesuaian dengan budaya Google).
2. Unilever Tahap Seleksi : Online Application – seleksi administrasi . Online Test – meliputi gamified assessment untuk mengukur kognitif , logika , dan kepribadian . Digital Interview – rekaman jawaban terhadap pertanyaan perilaku (behavioral questions). Discovery Center (Assessment Center) – simulasi bisnis , presentasi , diskusi kelompok . Final Interview – biasanya dengan senior manager atau direktur . Fokus : kepemimpinan , kemampuan analitis , komunikasi , dan kesesuaian dengan purpose-driven business .
3. Tesla Tahap Seleksi : Application & Resume Screening . Technical/Skills Test – terutama untuk insinyur dan teknisi . Phone Interview – menggali motivasi , dedikasi , dan pengalaman . Panel/On-site Interview – beberapa wawancara dengan engineer, manajer , hingga rekan setim . Practical Case/Challenge – calon karyawan diminta memberikan solusi nyata pada masalah teknis Tesla. Fokus : hands-on skills , kecepatan belajar , kemampuan bekerja dalam tekanan , dan passion untuk inovasi .
4. Deloitte (Big Four Consulting) Tahap Seleksi : Application Screening . Aptitude Test / Online Assessment – logika numerik , verbal, dan situasional . Group Case Study / Assessment Center – simulasi konsultasi , kerja tim , dan presentasi . Behavioral Interview – menilai kepemimpinan , kolaborasi , komunikasi . Partner Interview – wawancara dengan partner senior sebelum keputusan akhir . Fokus : problem-solving, komunikasi bisnis , client orientation , integritas .
5. Tokopedia (Indonesia) Tahap Seleksi : Online Application & CV Screening . Online Test – logika , kemampuan analitis , kepribadian . HR Interview – menggali motivasi , budaya kerja , kesesuaian dengan value Tokopedia. User Interview – langsung dengan calon atasan / tim. Final Interview – kadang melibatkan VP atau direksi . Fokus : inovasi , growth mindset , teamwork, dan adaptabilitas .
1. Bank Syariah Indonesia (BSI) Tahap Seleksi : Administrasi Online – seleksi CV, ijazah, IPK, pengalaman . Tes Online – logika , numerik , bahasa Inggris , dan pengetahuan dasar perbankan . Tes Kompetensi Syariah – pemahaman riba , akad , zakat, murabahah , dsb . Wawancara HR – menggali motivasi dan kesesuaian nilai Islami. Wawancara User – menilai kompetensi teknis dan integritas . Psikotes & Medical Check Up . Fokus : integritas , komitmen syariah, disiplin , dan profesionalisme .
2. BMT (Baitul Maal wat Tamwil ) Sidogiri Tahap Seleksi : Screening Administrasi – biasanya merekrut dari lingkungan pesantren / komunitas Islami. Tes Pengetahuan Dasar – matematika , logika , dan pengetahuan keuangan syariah. Tes Keislaman – baca Al-Qur’an, hafalan dasar , fiqih muamalah . Wawancara Nilai – komitmen terhadap visi BMT ( amanah , ukhuwah , profesional ). Training/ Magang – pembekalan syariah + praktik langsung di lapangan . Fokus : akhlak , kejujuran , kecocokan dengan visi memberdayakan umat .
3. Asuransi Takaful Tahap Seleksi : Lamaran Online/Offline . Tes Kompetensi Umum – numerik , logika , bahasa . Tes Keislaman – dasar-dasar ekonomi syariah, akad takaful, fatwa DSN-MUI. Wawancara HR & User – komunikasi , motivasi , kepemimpinan . Wawancara Syariah Advisor – menilai kesesuaian pemahaman syariah kandidat . Fokus : customer service , etika bisnis Islami, dan orientasi ibadah dalam bekerja .
4. Wardah ( Kosmetik Halal) Tahap Seleksi : Seleksi CV dan Portofolio . Tes Kompetensi /Skill – tergantung posisi (marketing, riset , desain ). Psikotes – untuk melihat integritas dan kreativitas . Wawancara HR & User – menilai passion dan nilai Islami. Final Interview – memastikan kecocokan dengan budaya halal, etika kerja , dan branding Islami. Fokus : kreativitas + nilai Islami ( integrity, modesty, excellence ).
5. Pesantren Entrepreneur ( misal Daarut Tauhid / Al-Ittifaq) Tahap Seleksi : Pendaftaran – lebih banyak berbasis rekomendasi komunitas . Tes Praktik – pertanian organik , bisnis ritel , atau BMT. Tes Agama – Al-Qur’an, fiqih , akidah . Wawancara Spiritual – komitmen dakwah , ukhuwah , dan keikhlasan . Masa Percobaan – magang / khidmat untuk menilai adab dan akhlak . Fokus : akhlakul karimah , amanah , kemandirian , dan keberpihakan pada umat .
📌 Ciri Khas Seleksi Perusahaan Islami : Ada tes keislaman (Al-Qur’an, fiqih muamalah , ekonomi syariah). Menilai akhlak & integritas lebih tinggi daripada hanya skill teknis . Kadang ada pembekalan / magang syariah sebelum resmi diterima . Orientasi kerja dilihat sebagai bagian dari ibadah .
📌 Contoh Kasus Seleksi Karyawan
1. Google – Candidate “Overqualified” Kasus : Seorang kandidat lulusan MIT dengan pengalaman riset AI gagal lolos setelah on-site interview . Alasan : Jawaban wawancara teknis sangat bagus , tapi dianggap kurang kolaboratif dan terlalu dominan dalam diskusi kelompok . Serba- serbi : Google sangat memperhatikan Googliness ( kerendahan hati , kolaborasi , adaptasi ), bukan hanya kemampuan teknis . Banyak kandidat pintar gagal karena tidak cocok dengan budaya kerja .
2. Unilever – Gamified Assessment Kasus : Kandidat menjalani tes berbentuk game ( misalnya memecahkan puzzle logika , membuat keputusan cepat dalam simulasi bisnis ). Pengalaman Kandidat : Awalnya menganggap tes itu “main-main”, ternyata hasilnya dipakai untuk menilai decision making dan stress management . Serba- serbi : Kandidat yang cepat tapi sembrono nilainya jelek . Kandidat yang teliti tapi lambat juga bisa gugur . Tes dirancang agar fair dan sulit dimanipulasi .
3. Tesla – “Real Challenge Test” Kasus : Kandidat engineer diminta memecahkan masalah nyata : “ Bagaimana merancang baterai yang lebih efisien untuk mobil listrik dengan keterbatasan material tertentu ?” Hasil : Kandidat tidak wajib menemukan solusi sempurna , tapi dinilai dari cara berpikir sistematis dan kreativitasnya . Serba- serbi : Tesla sering membuat kandidat langsung mengerjakan proyek mini. Kandidat yang hanya menghafal teori biasanya gugur .
4. Bank Syariah Indonesia (BSI) – Tes Al-Qur’an Kasus : Seorang kandidat posisi frontliner gagal saat diminta membaca Al-Qur’an karena tajwidnya banyak salah. Serba- serbi : BSI menekankan kemampuan baca Qur’an untuk posisi yang berhadapan langsung dengan nasabah . Meski nilai akademik tinggi , aspek keislaman tetap jadi syarat utama .
5. BMT Sidogiri – Tes Adab Kasus : Kandidat magang pintar akuntansi , tapi saat wawancara berbicara kasar dan kurang sopan pada penguji . Hasil : Ditolak meskipun kompetensinya bagus . Serba- serbi : Di BMT berbasis pesantren , akhlak lebih penting daripada skill teknis . Ada kasus lain di mana kandidat diterima karena akhlaknya baik , lalu dibina secara teknis .
6. Wardah – Cultural Fit Kasus : Kandidat marketing dengan pengalaman di perusahaan multinasional besar tidak diterima . Alasan : Strateginya sangat agresif dan tidak sesuai dengan citra “modest & halal” Wardah. Serba- serbi : Perusahaan berbasis nilai Islami sering mencari keseimbangan antara profesionalisme dan etika . Kandidat yang terlalu ambisius bisa dianggap tidak cocok .
Serba- Serbi Seleksi Karyawan (Umum) Kejutan : Kadang kandidat tidak tahu ada background check ( cek media sosial , jejak digital, atau referensi kerja ). Banyak yang gagal karena postingan kontroversial . Psikotes : Banyak orang pintar gugur karena hasil psikotes menunjukkan unstable emotion atau low leadership . Magang /Uji Coba : Beberapa perusahaan Islami menambahkan “masa khidmah / magang syariah” untuk menguji adab, bukan sekadar skill. Final Interview : Bisa sangat subjektif ; cocok atau tidak dengan atasan langsung sering jadi penentu akhir .